Anda di halaman 1dari 4

RESUME JURNAL

MATA KULIAH NUTRIGENOMIK

disusun untuk memenuhi nilai ujian tengah semester genap

mata kuliah nutrigenomik

Dosen Pengampu:

Prof.dr.HM Sulchan, M.Sc, DA Nutr, Sp.GK

disusun oleh:

Dwi Wahyuningsih

22030115120037

PROGRAM STUDI ILMU GIZIFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018
Karetenoid adalah pigmen organik yang disintesis oleh tanaman dan bakteri. Pada
manusia dan hewan lain, karotenoid tidak diproduksi secara endogen atau dari dalam tubuh
melainkan diperoleh dari diet. Karoteinod paling banyak ditemukan pada buah dan sayuran.
Sebanyak 90% karotenoid yang ditemukan dalam serum dan jaringan tubuh manusia
diantarnaya α-karoten, β-karoten, lycopene, lutein, zeaxanthin, dan β-cryptoxanthin. Dalam
sebuah penelitian menyebutkan bahwa karotenoid pada sayur-sayuran dan buah-buahan
berhubungan dengan risiko lebih rendah untuk penyakit kronis. Tetapi intervensi dengan diet
kaya karotenoid dan supplementasi belum menunjukkan hasil yang konsisten.1
Penelitian mengenai supplementasi β-karoten dikaitkan dengan peningkatan kematian
di kalangan perokok, hal yang perlu dicatat adalah penggunanaan dosis harian sintetik yang
tinggi β-karoten digunakan dalam penelitian itu. Alpha karoten belum dipelajari secara luas
seperti β-karoten, tetapi Alpha karoten memiliki manfaat kesehatan terkait perannya sebagai
antioksidant diantaranya mencegah oksidasi lipid, menangkal radikal bebas, dan
meningkatkan komunikasi gap junction. Studi in vivo menunjukkan bahwa kemampuan α-
karoten untuk menghambat proliferasi sel kanker 10 kali lebih kuat daripada β-karoten. Pada
penelitian observasional menujukkan bahwa α-karoten berkaitan dengan penurunan risiko
untuk kanker lambung, hati dan kanker paru-paru, dan penyakit kronis lainnya, termasuk
diabetes, penyakit kardiovaskular. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa rendahnya tingkat
α-karoten berhubungan dengan meningkatnya stres oksidatif. Selanjutnya, data dari National
Health and Nutrition Examination Survey mengungkapkan adanaya hubungan terbalik antara
konsentrasi serum-karoten dan penyakit kronis.2
Dalam penelitian meta-analisis di 3 populasi penelitian yang beragam (n=3,881 subyek
total) diketahui bahwa lokus tunggal berhubungan dengan tingkat konsentrasi α-karoten yang
lebih rendah, sedangkan nukleotida tunggal polimorfisme (SNP) dalam gen BC01 berhungan
dengan tingkat konsentrasi β-karoten yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi hubungan genetik baru dengan konsentrasi serum α-karoten. Peneliti
mempelajari populasi Ordo Lama yang relatif homogen yaitu laki-laki dan perempuan yang
tinggal di Lancaster County, Pennsylvania. Sebanyak 433 peserta penelitian tersebut
diberikan diet terkontrol 6 hari, hal ini dilakukan untuk mengurangi variabilitas dalam
konsentrasi serum α-karoten yang terkait dengan berbagai asupan α-karoten dan lemak serta
diet lainnya. Diet terkontrol tersebut rata-rata mengandung 3.277 kilokalori per hari, dengan
49% dari karbohidrat, 36% dari lemak, dan 15% dari protein serta 525 mg kolesterol per hari
dalam diet. Diet mengandung sekitar 1.724 μg α-karoten per hari, terutama berasal dari
wortel, kacang hijau, dan selada. Untuk melihat kepatuhan subjek terhadap diet terkontrol
dinilai dengan membandingkan natrium, kalium, dan kreatinin pengukuran urin pagi sebelum
subjek melakukan diet terkontrol dan urin pada hari terakhir menerima diet terkontrol.
Selanjutnya sampel darah beku diambil pada hari terakhir diet terkontrol untuk melihat
konsentrasi serum dari α-karoten, β-karoten, lycopene, lutein, zeaxanthin, cryptoxanthin,
vitamin E (γ-tocopherol, α-tocopherol), dan retinol (preformed vitamin A).1
Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya hubungan antara CAPN2 / CAPN8, α-
karoten, dan kanker lambung. Calpain adalah kelompok sistein protease yang aktivitasnya
tergantung kalsium dan tidak diregulasi pada kanker. CAPN8 adalah calpain khusus perut
yang ekspresinya dilokalisasi untuk sel-sel pit lambung. CAPN8 berfungsi untuk
menghasilkan gen nCL-2. Jika terjadi kelainan atauy disfungsi protease tersebut dapat
menyebabkan gastritis atrofi dan kanker lambung metastatik. Dalam jurnal penelitian ini,
peneliti menyebutkan bahwa varian genetik rs12137025, yang ditemukan di dekat CAPN8,
dikaitkan dengan konsentrasi serum α-karoten yang lebih tinggi. Tingkat α-karoten yang
lebih tinggi telah terbukti mengurangi risiko atrofi gastritis, kondisi pre-kanker yang terkait
dengan kanker lambung. Alpha karoten melindungi mukosa lambung dengan menangkal
radikal bebas dan mencegah inisiasi atau propagasi reaksi peroksidasi lipid. Selain itu, hasil
penelitian dalam jurnal ini menunjukkan bahwa, adanya kemungkinan hubungan antara
disfungsi CAPN8, dan α-karoten dengan konsentrasi lebih rendah, terhadap kanker lambung.1
Kesimpulan dari jurnal penelitian tersebut adalah dalam temuan tersebut menunjukkan
bahwa genetika dapat mempengaruhi konsentrasi serum α-karoten. Penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk mereplikasi temuan tersebut dan mengidentifikasi mekanisme potensial
yang mendasari hubungan antara lokus genetik yang diidentifikasi, konsentrasi α-karoten,
dan titik akhir klinis seperti kanker lambung.1
Sumber :
1. D’Adamo CR, Dawson VJ, Ryan KA, Yerges-Armstrong LM, Semba RD, Steinle NI,
et al. The CAPN2/CAPN8 Locus on Chromosome 1q Is Associated with Variation in
Serum Alpha-Carotene Concentrations. J Nutrigenet Nutrigenomics. 2017;9(5–6):254–
64.

2. Ferrucci L, Perry JRB, Matteini A, Perola M, Tanaka T, Silander K, et al. Common


variation in the β-carotene 15,15′-monooxygenase 1 gene affects circulating levels of
carotenoids: A genome-wide association study. Am J Hum Genet [Internet].
2008;84(2):123–33.

Anda mungkin juga menyukai