Anda di halaman 1dari 6

SOAL UTS Smt 2 PENGPROS 2016 Annisa’ F.

H Ramadhani
1. Soal:
a. Apa perbedaan antara Linearitas dan Hysteresis dalam Proses pengendalian proses, serta bagaimana
cara kita mengetahui peralatan itu linear atau tidak, dan juga peralatan mengandung hysteresis.
Jawab:
Perbedaan
Linearitas yaitu idealnya semua meter dan Hysteresis yaitu gejala hysteresis pada sebuah
semua sistem pengukuran maupun elem – instrumen atau sistem pengukuran dapat dilihat
elemen yang ada di sistem pengendalian, pada waktu ia beroperasi secara dua arah. Pada
selayaknya menghasilkan out[ut yang ada di gejala ini yaitu ada dua kurva yang hampir
sistem selalu sebanding dengan input. Tidak berhimpitan. Kurva yang satu ditandai dengan
peduli di daerah mana sistem beroperasi. panah ke atas dan yang lain disertai dengan
panah ke bawah. Hubungan inpu – output
tergantung dari arah mana perubahan terjadi.
Pada waktu input berubah dari 0 % menuju 100
%, hubungan input – output akan mengikuti
dengan tanda anak panah ke atas. Sebaliknya
pada waktu input berubah dari 100 % menuju 0
% hubungan input – output mengikuti kurva
dengan tanda anak panah ke atas.
Suatu elemen dikatakan linear apabila kurva input dan output membentuk garis lurus. Sedangkan
peralatan mengandung hysteresis apabila sistem pengendaliannya mengandung mekanis khususnya
control valve.

b. Mengapa ada istilah Dead Band dan juga Dead Zone. Jelaskan perbedaannya dalam pengendalian
proses.
Jawab:
Dead Band adalah gejala khas yang selalu terjadi pada semua jenis process switch. Proses switch
adalah sakelar yang akan berpindah posisi apabila settingnya tercapai. Contoh pada temperatur switch
yang ada di setrika otomatis. Temperature switch itu bekerja secara on – off untuk mengendalikan
temperatur setrika.
Dead Zone adalah kejenuhan, dimana di dalam ilmu pengendalian, sebuah elemen dikatakan jenuh
apabila output tidak dapat bertambah lagi walaupun padanya diberikan tambahan input. Gejala ini
dapat terjadi pada semua elemen yang ada di dalam sistem pengendalian.
SOAL UTS Smt 2 PENGPROS 2016 Annisa’ F.H Ramadhani
c. Bagaimana cara kita melinearkan perangkat yang tidak linear menjadi linear pengendalian proses itu.
Jawab:
Dengan cara menggabungkan unit lain yang tidak linear , agar seluruh loop bisa menjadi linear.
Elemen itu bisa berbentuk square root extractor, control valve, atau unit signal characterizer yang lain.
Namun upaya melinearkan tidak terlalu berhasil.

2. Soal:
a. Apa yang dimaksudkan dengan Dinamika Proses itu? Jelaskan!
Jawab:
Dinamika proses yaitu keadaan dimana kita disamakan saat mengemudi suatu kendaraan. Untuk
mengemudi mobil kecil diperlukan ketrampilan yang berbeda dengan mengemudi mobil besar. Ketika
sebuah truk gandeng dibelokkan dengan cara yang sama dengan membelokkan mini bus, bukan tidak
mungkin truk gandeng akan terbalik, karena masing – masing kendaraan mempunyai masa

b. Apa yang saudara ketahui tentang Proses Orde Satu Self Regulasi dan Non Self Regulasi. Jelaskan
cara kerja dan gambarkan proses tersebut.
Jawab:
Orde 1 Self Regulasi

Cara kerja:
Contoh inputnya adalah flow ke tangki (F1) dan outputnya adalah level di tangki yang dalam hal ini
dapat dibuka sebagai sinyal output dari Lt. Pada keadaan awal, diandaikan level ada di 50 % tangki
dan F1 serta F0 juga sama dengan 50 % skala flow. Pada keadaan awal itu semua parameter seimbang,
sehingga level tetap di 50 % sampai terjadi perubahan pada F1 sebesar f1.

Orde Non Self Regulasi


SOAL UTS Smt 2 PENGPROS 2016 Annisa’ F.H Ramadhani
Cara kerja:
Sekilas sama dengan orde satu self regulasi, akan tetapi sebenarnya berbeda yaitu pada prinsip di
kedua proses itu. F0 di proses ini dibuat selalu sama dengan memasang sebuah metering pump.
Metering pump karena konstruksi mekanisnya akan selalu menghasilkan flow yang sama pada
tekanan berapa saja.jadi flow yang keluar dari tangki tidak lagi tergantung pada ketinggian level,
tetapi pada level berapa saja.

c. Mengapa ada proses Orde Dua Interaction dan Non Interaction. Jelaskan cara kerja dan gambarkan
proses tersebut!
Jawab:
Orde 2 non interaction

Merupakan persamaan differensial fungsi waktu. Bahkan persamaan differensialnya sekarang


berpangkat 2 karena prosesnya memang mempunyai 2 lag time T1 dan T2.

Orde 2 Interaction

Perbedaan transfer function orde 2 non interaction dan transfer function proses orde 2 interaction ada
pada faktor R1C2. Kalau R1C2 kecil, dapat diharapkan bahwa dinamika proses orde 2 interaction
akan sama dengan non interaction. Faktor R1C2 menjadi kecil kalau salah satu diantara R1 dan C2
kecil. Kesamaan jenis itu bukannya tergantung pada lag time atau time constant masing – masing
elemen. R1C1 dan R2C2 melainkan lebih tergantung pada unsur kapasitas C2. Secara kualitatif suatu
proses orde 2 interaction bisa disertarakan dengan proses orde dua non interaction, apabila
perbandingan Q1 dan C2 lebih kecil dari 10 : 1.

3. Soal:
a. Apa yang dimaksudkan dengan pengendali akhir dalam pengendalian proses? Jelaskan maksudnya
dan sebutkan pula macam-macam pengendali akhir itu!
Jawab:
Pengendali akhir merupakan terjemahan bebas dari final control element. Element ini adalah bagian
akhir sistem pengendalian yang bertugas melakukan langkah koreksi.
SOAL UTS Smt 2 PENGPROS 2016 Annisa’ F.H Ramadhani
Macam – macamnya: final control element untuk pengendali on – off. Misalnya solenoid valve,
heating element, electrical contractor atau peralatan elektro.

b. Apa yang saudara ketahui tentang Control Valve dalam pengendalian proses, sebutkan bagian –
bagian dari control valve serta jelaskan cara kerja masing – masing bagian tersebut!
Jawab:

c. Jelaskan perbedaan antara ball valve dengan globe valve. Jelaskan cara kerjanya serta gambar dari
peralatan ini!
Jawab:
Perbedaan
Ball valve : memiliki kecepatan yang prima Globe valve: dinamai demikian karena bentuk
pada waktu tertutup rapat, karena belang kontak alirannya menyerupai globe. Globe valve ini
antara seal dan ball jauh lebih lebar sering dipakai karena tangeability yang luas dan
dibandingkan dengan butterfly valve, namun pemakaiannya yang dapat menjangkau banyak
ball valve tidak dapat digunakan sebagai control macam proses.
valve.

4. Soal:
a. Apa yang saudara ketahui tentang pengendali ON – OFF ?
Jawab:
Pengendali on – off hanya bekerja pada 2 posisi “on” dan posisi “off”. Pada penegndali on – off,
control valve tidak akan pernah bekerja di daerah antara ) sampai 100 %. Karena kerjanya yang 0n –
off, hasil pengendalian pengendali on – off akan menyebabkan proses variabel yang bergelombang.

b. Gambarkan cara kerja dari pengendali ON – OFF ?


Jawab:
SOAL UTS Smt 2 PENGPROS 2016 Annisa’ F.H Ramadhani
c. Mengapa pengendali ON – OFF tidak dapat dipergunakan pada variabel suhu ?
Jawab:

5. Soal :
a. Apa yang saudara ketahui tentang Sistem kendali Proporsional ?
Jawab:
Seperti tercermin dari namanya, besar output unit control P selalu sebanding dengan besarnya input.
Bentuk transfer function ubit control proporsional oleh karenanya akan sederhana sekali. Karena
bentuk transfer functionnya sederhana . maka diagram kotaknya juga sederhana. Unit control P adalah
unit control yang paling banyak dipakai, baik tersendiri dalam bentuk pengendali P saja maupun
dalam kombinasi dengan mode integral dan differensial.

b. Jelaskan cara kerja dari pengendali Proporsional !


Jawab:
Pada pengendali proporsional besaran set point diproduksi oleh controlnya itu sendiri, yang besarnya
dapat diatur dengan memutar knop set point yang ada pada controller. Controller menerima sinyal
measurement variabel dibagian yang lazim ditulis “input” dan menghasilkan sinyal manipulated
variabel di bagian yang lazim di sebut “output”. Karena ketentuan itulah, sinyal dari transmitter harus
selalu disambung ke input dan sinyal yang menuju kontrol valve harus selalu disambung ke output.

c. Apa kelemahan dan kelebihan dari pengendalian Proporsional ?


Jawab:

6. Soal:
a. Apa yang saudara ketahui tentang pengendali Integral ?
Jawab:
Pengendali integral digunakan untuk menghilangkan offset yang dpaat menghasilkan output
walaupun padanya tidak diberikan input. Dengan katalain dapat menghasilkan output lebih besar atau
lebih kecil dari biasanya pada saat input (error) sama dengan nol. Sifat dasar pengendali integral yang
dapat mengeluarkan output sama dengan nol adalah sifat sebuah unit proses orde satu non self
SOAL UTS Smt 2 PENGPROS 2016 Annisa’ F.H Ramadhani
regulation, ketiga element tersebut mempunyai bentuk transfer function yang sama. Akibatnya mereka
juga mempunyai dynamic gain serta phase shift yang sama.

b. Apa kelebihan dan kekurangan dari pengendali Proporsional – Integral ?


Jawab:

c. Gambarkan sistem pengendali Proporsional – Integral !


Jawab:

Anda mungkin juga menyukai