Target
Waktu Kerja Tambang ( Jam) Jumlah Slab
Produksi(m3)
Hari 8 96 240
Bulan 201 1715.74 6240
Tahun 2416 55000 137500
Mesin pemotong
Poles kasar
Dryer
Katalis polisher
Poles halus
Finishing
Gambar 8.3
Bagan Alir Pengelolaan Marmer PT.MJM
8.4 Tata Cara Pengolahan
Bongkahan marmer yang berasal dari front penambangan kemudian diolah
pada unit pengolahan. Produk dari unit pengolahan PT. MJM terdiri dari beberapa
jenis yang dibedakan menurut penggunaannya. Adapun urutan kerja pada proses
pengolahan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
a. Pemotongan awal pada bagian atas dari blok marmer sehingga didapat
permukaan yang rata.
b. Setelah itu dilakukan pemotongan menggunakan Cross cutting untuk
mendapatkan ukuran dan ketebalan marmer yang lebih kecil.
c. Hasil dari pemotongan di atas dibawa ke mesin splitter, yaitu alat
pemotong ganda, untuk menggandakan marmer menjadi dua lembar sama
besar, dengan pemotongan halus.
d. Selanjutnya dengan bantuan Wheel Loader marmer yang telah diratakan
kemudian dibawa ketempat pemotong ujung dengan tujuan untuk meratakan
kedua ujung dari lembaran marmer tersebut. Ketiga Proses ini menggunakan
air sebagai media pembilas.
Pada keadaan tertentu dilakukan penyanggaan agar lembaran marmer yang
telah digergaji tidak jatuh dan patah.
e. Marmer yang telah dipotong kemudian dimasukkan kedalam grinding
machine (kalibrasi), pada proses ini lembaran marmer kemudian dihaluskan
permukaannya untuk mendapatkan ketebalan yang pas dan sesuai dengan
permintaan.
f. Kemudian dioven untuk proses pengeringan. Pengeringan ini juga
dilakukan guna mengetahui bagian yang cacat pada marmer tersebut.
Selanjutnya ditambal dengan polisher yang dicampur dengan
pengeras (katalis). Dan dimasukkan ke dalam oven yang dilengkapi dengan
blower. Lalu dimasukkan ke dalam mesin poles tesmec untuk mengkilapkan
marmer. Tahap ini dikerjakan dengan mesin poles yang terdiri dari beberapa
batu poles dengan tingkat kehalusan yang berbeda-beda.
g. Tahap terakhir adalah proses packing, proses ini dilakukan secara manual
bertujuan untuk meratakan permukaan serta pinggiran-pingiran dari marmer
untuk mendapat hasil yang lebih indah. Proses selanjutnya adalah pmeriksaan
“quality control” dimana proses ini bertujuan untuk memisahkan marmer
berdasarkan kelasnya.