Anda di halaman 1dari 12

BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.

I. SISTEMATIKA BAHAN

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asteralis
Famili : Compositae
Genus : Ageratum
Spesies : (Ageratum conyzoides L.)

II. BOTANI TUMBUHAN

Akar
Akar bandotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan akar tunggang, perakarannya
dangkal, sedikit dan tidak kuat sehingga mudah dicabut, akarnya berwarna putih kekuning –
kuningan, terdapat sedikit bulu – bulu halus

Batang
Batang Bandotan (Ageratum conyzoides L.) tumbuh tegak. Buku – bukunya dan
bagian batang yang lebih muda ditumbuhi rambut halus. Tingginya berkisar dari 25 – 50 cm,
membentuk cabang. Pada ketiak daun tumbuh tunas yang membentuk cabang.

Daun
Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) berbentuk bulat telur. bagian pangkal helai
daun berbentuk bundar atau sedikit meruncing. Ujung helai daun berbentuk runcing atau
agak tumpul. Ukuran helai daun 2 – 10 cm. Tepi helai daun bergerigi atau berombak.

Bunga
Bunga Bandotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan kelompok kepala bunga.
Dalam satu kelopak terdiri dari tiga atau empat kepala bunga. Masing – masing kepala bunga
tumbuh pada tangkai sendiri. Terdiri dari 60 – 75 bunga yang tersusun (terbungkus) dalam
daun pembalut. Mahkota lima berwarna putih panjangnya 5 – 6 mm.

Buah
Buah Bandotan (Ageratum conyzoides L.) berukuran kecil, hampir tidak menyerupai
buah karena bagian dinding buah bersatu dengan biji, berwarna putih kehitam – hitaman.

Biji
Biji Bandotan (Ageratum conyzoides L.) warnanya kehitam – hitaman kecil. Memiliki
5 papus (merupakan bulu pada puncaknya). Ringan dan sangat banayak jumlahnya.

III. CARA PENGENDALIAN

- Preventif (pencegahan)
Cara pencegahan antara lain :
1. Dengan pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma
2. Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang
3. Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak
4. Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan
5. Pembersihan ternak yang akan diangkut

- Pengendalian gulma secara biologis


Pengendalian gulma secara biologis (hayati) dengan menggunakan organisme lain,
seperti insekta, fungi, bakteri sebagainya. Pengendalian biologis yang intensif dengan insekta
atau fungi dapat erpotensi mengendalikan gulma secara biologis.

- Pengendalian gulma secara kimiawi


Pengendalian gulma secara kimiawi adalah pengendalian gulma dengan menggunakan
herbisida. Yang dimaksud dengan herbisida adalah senyawa kimia yang dapat digunakan
untuk mematikan atau menekan pertumbuhan gulma, baik secara selektif maupun non
selektif.

- Pengendalian gulma secara fisik


Pengendalian gulma secara fisik ini dapat dilakukan dengan jalan : pengolahan tanah,
pembabatan (pemangkasan, mowing), penggenangan, pembakaran.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan
Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM),
Tanjung Morawa

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


MENIRAN (Phyllanthus niruri L.)

I. SISTEMATIKA BAHAN

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus niruri L.

II. BOTANI TUMBUHAN

Akar
Tanaman ini memiliki akar tunggang yang berwarna putih.

Batang
Batang batangnya tidak bergetah, berbentuk bulat, bercabang dan berwarna hijau.
Tinggi batangnya kurang dari 50 cm.

Daun
Daunnya bersirip dengan berjumlah genap. Setiap tangkai terdiri dari daun
majemuk berukuran kecil yang berbentuk bulat telur. Panjang daun sekitar 5 mm,
sedangkan lebarnya 3 mm, dibagian bawah daun terdapat bintik berwarna
kemerahan.

Bunga
Bunganya berwarna putih kehijauan, melekat pada ketiak daun dan
menghadap kebawah. Buah meniran berbentuk bulat pipih, berdiameter 2 – 2,5 cm dan
bertekstur licin, bijinya seperti bentuk ginjal, keras, dan berwarna coklat, akarnya
berbentuk tunggang dan berwarna putih kekuningan.

Buah
Tanaman ini memiliki buah yang berbentuk kotak, bulat pipih dan licin, diameter ±
2mm dan berwarna hijau.

III. CARA PENGENDALIAN


Pengendalian gulma secara biologis (hayati) dengan menggunakan organisme lain,
seperti insekta, fungi, bakteri sebagainya. Pengendalian biologis yang intensif dengan insekta
atau fungi dapat berpotensi mengendalikan gulma secara biologis. Secara mekanis dapat
dengan pengolahan tanah. Pengolahan tanah menggunakan alat – alat seperti cangkul, garu,
bajak, traktor yang berfungsi untuk memberantas gulma.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Minamas. 2009. Vademicum Minamas. Minamas Plantation. Jakarta

Nasution, U. 1981. Prosiding Konferensi vi Himpunan Ilmu Gulma Indonesia. HIGI. Medan
Tjitroesoedirdjo, S., I. H. Utomo dan J. Wiroatmojo. 1984. Pengelolaan Gulma di
Perkebunan. PT. Gramedia. Jakarta
GANDA RUSA (Asystasia intrusa Bl.)

I. SISTEMATIKA BAHAN

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Asystasia
Spesies : Asystasia intrusa Bl.

II. BOTANI TANAMAN

Akar
Akar Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) melekat pada cabang. Akarnya
berakar tunggang. Akarnya memiliki bulu-bulu akar. Akarnya mempunyai cabang-cabang
kecil. Akarnya memiliki serabut-serabut akar.

Daun
Daun berhadapan, berupa daun tunggal, lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1-3,5
cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5-7,5
mm, hijau gelap.

Batang
Tumbuh tegak, tinggi mencapai 2 m, percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal
batang. Cabang masih muda ungu gelap, bila sudah tua menjadi cokelat mengkilat.

Bunga
Bunga kecil, putih atau dadu tersusun dalam rangkaian berupa malai bulir yang
menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai.

Buah
Buah bulat panjang

Biji
Biji ganda rusa (Justicia gendarussa) memiliki sepasang kotiledon. Bijinya
mempunyai embrio. Bijinya berkeping dua. Bijinya berwarna kehijauan. Bijinya
mengaandung endosperm.

III. CARA PENGENDALIAN

Gulma ini tidak menggunakan sistem pengendalian melainkan sistem pemberantasan.


Dengan demikian kita mengusahakan untuk memutuskan rantai kehidupan gulma tersebut.
Untuk mengusahakan agar rantai kehidupan gulma ini dapat terputus, maka pemberantasan
gulma ini harus berkelanjutan sama halnya dengan pemberantasan Imperata cylindrica
dengan meracuni atau mendongkel gulma sebelum gulma tersebt berbunga kembali. Hal ini
memerlukan menejemen pengendalian gulma yang baik agar tujuan pemberantasaan gulma
ini dapat tercapai.
IV. DAFTAR PUSTAKA

Minamas. 2009. Vademicum Minamas. Minamas Plantation. Jakarta

Sukman, Yernelis. 2002. Gulma dan teknik pengendaliannnya. Rajawali Press, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


SENGGANI (Melastoma candidom)

I. SISTEMATIKA BAHAN

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Melastoma
Spesies : Melastoma candidom

II. BOTANI TANAMAN

Akar
Akar Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) melekat pada cabang. Akarnya
berakar tunggang. Akarnya memiliki bulu-bulu akar. Akarnya mempunyai cabang-cabang
kecil. Akarnya memiliki serabut-serabut akar.

Batang

Batang Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) bercabang. Batang berwarna
hijau, batangnya juga berkambium Batangnya tidak keras dan basah. Permukaan batangnya
kasar.

Daun
Daun Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) susunan tulang daun menjari. Tidak
memiliki vagina sehingga termasuk daun tidak lengkap. Daunnyha juga merupakan daun
tunggal. Daunnya mempunyai permukaan yang kasar. Tepi daun bergelombang dengan ujung
daun runcing. Pertulangan daun menyirip. Daun berbentuk bulat telur dan tangkai daun 1-3
cm.

Bunga
Bunga Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) berwarna putih dan ungu. Bunga
mempunyai putik. Bunga memiliki kelopak. Bunga berada di ujung batang. Bunga
berkelipatan 4 dan 5.

Buah
Buah Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) terletak di ujung batang. Buah
berada dalam bunga. Buah berwarna hijau. Buahnya buah majemuk. Termasuk bakal buah
yang menumpang.

Biji
Biji Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa Bl.) memiliki sepasang kotiledon. Bijinya
mempunyai embrio. Bijinya berkeping dua. Bijinya berwarna kehijauan. Bijinya mengandung
endosperm.
III. CARA PENGENDALIAN

- Menggunakan cangkul
Cara mengendaliakn gulma senggani yang palim muah adalah dengan mencangkul
sampai bagian akarnya
- Menyemprot dengan herbisida
Cara kedua mengendaliakn gulma senggani adalah dengan menyemprot herbisida khusus
untuk senggani
- Menebas
Cara paling sering dilakukan petani untuk mengendalikan dan membersihkan lahan dati
gulma senggani adalah dengan menebasnya. Tapi jika sanggani ditebas maka tidak lama ia
akan tumbuh lagi

IV. DAFTAR PUSTAKA

Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan
Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM),
Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar. IV. V. Poesaka

Aseli, Jakarta.
BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.)

I. SISTEMATIKA BAHAN

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L.

II. BOTANI TANAMAN

Akar
Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada umumnya, yaitu
memiliki sistem perakaran tunggang.

Batang
Tumbuham bayam duri (Amaranthus spinosus L.) mempunyai batang yang tegak,
lunak atau basah, tingginya dapat mencapai 1 meter, kerap bercabang banyak dan
berduri.

Daun
Daun bulat telur memanjang berbentuk lanset, panjang 5 - 8 cm, dengan ujung tumpul
dan pangkal runcing. Daun pelindung dan anak daun pelindung runcing, panjangnya sama
dengan tenda bunga. Daun tenda bunga berjumlah 5 dengan panjang 2 - 3 mm,
gundul, hijau atau ungu dengan tepi transparan.

Bunga
Bunganya terletak di bawah duduk diketiak, yang atas terkumpul menjadi karangan
bunga di ujung dan duduk di ketiak, bentuk bunga seperti bulir atau bercabang pada
pangkalnya.

Buah
Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm.

Biji
Bijinya berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 – 1 mm.

III. CARA PENGENDALIAN

pengendalian gulma bayam duri bisa dilakukan dengan cara pencabutan secara
langsung

IV. DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Estiti, B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung

Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.


Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar. IV. V. Poesaka
Aseli, Jakarta.
PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.)

I. SISTEMATIKA BAHAN

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia hirta L.

II. BOTANI TANAMAN

Akar
Akar Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) merupakan akar tunggang yang ditumbuhi
bulu-bulu halus pada percabangannya. Memiliki serabut akar pada lehernya. Dan tumbuh
memanjang ke dalam tanah namun tidak terlalu panjang.

Batang
Batang Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) tumbuh tegak atau bagian pangkal
melengkung dan merayap di permukaan tanah. Membentuk cabang dekat pangkal batang.
Ditumbuhi rambut-rambut halus atau batang muda. Warnanya bercorak kemerah-merahan
atau ungu. Susunan daun berhadapan.

Daun
Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki helai daun berbentuk bulat
panjang. Ujungnya agak runcing. Bagian pangkal membulat sebelah dan tidak simetris.
Ukuran panjang 0,5-5 cm dan lebar 0,25-2,5 cm. tepi daun bergerigi.

Bunga
Bunga Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) tumbuh satu sampai dua tangkai
perbungaan dari ketiak daun. Perbungaan berbentuk bulat agak padat panjangnya 1 cm.
panjang tangkai 4-15 mm. warnanya bercorak merah keungu-unguan. Berbentuk kapsul
dengan tiga tonjolan bulat.

Buah
Buah Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) berukuran kecil. Ditumbuhi rambut halus.
Buah berukuran 1 1/4 mm tingginya. Berbentuk kapsul dengan tiga tonjolan bulat. Berwarna
merah – coklat.

Biji
Biji Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) berwarna merah kecoklatan. Berukuran kecil.
Tergolong dalam biji terbuka. Memiliki 2 lapisan kulit biji. Memiliki 2 daun lembaga. Dan
berkecambah secara hypogael.

III. CARA PENGENDALIAN


IV. DAFTAR PUSTAKA

Nasution, U. 1989. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan
Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (PATM),
Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. V. 2003. Flora. PT Pradnya Pramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji. Susunan Luar. IV. V. Poesaka


Aseli, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai