Anda di halaman 1dari 14

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN PENDERITAAN


“HEWAN POHON MENJADI SAKSI”

NAMA ANGGOTA:
1. I Dewa Ketut Sudarman Nida (E1R015020)
2. Mira Syahifa (E1R015035)
3. Ni Putu Wiwik Pratiwi (E1R015045)
4. Nining Fitria Ramadani (E1R015046)
5. Nur Mardhatillah (E1R015049)
6. Nurbaeti Irmayani (E1R015050)

KELAS A REGULER PAGI


SEMESTER III

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATRAM
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan karunia-Nya dan melimpahkan pengetahuan serta memberikan
kesempatan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar. Makalah ini berjudul “Hewan Pohon Menjadi Saksi”.
Semoga makalah ini dapat membantu menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca, dipergunakan sebagai salah satu acuan, dan petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu diharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Mataram, Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manusia dan Penderitaan .................................................................. 4
2.2 Deskripsi Kasus................................................................................... 5
2.3 Analisa Kasus ..................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Keimpulan ........................................................................................ 10
3.2 Rekomendasi ................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapat terlihat
dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang berdasarkan
kasta.
Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat
menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak
hanya itu bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.
Sehingga dalam hal ini rentan terjadi perilaku deskriminasi pada setiap
masyarakat akibat perbedaan golongan maupun kasta dalam masyarakat.
Dimana diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan
terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku,
etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin,
kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik.
Dalam hal ini perilaku deskriminasi akan menimbulkan suatu penderitaan bagi
setiap manusia. Baik itu ringan atau berat. Penderitaan selalu datang tak
terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan
detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya
perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku
dan sesuai kepercayaan yang ia anut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Pengertian Penderitaan.
2. Makna Siksaan.
3. Pengaruh penderitaan terhadap manusia dan kelangsungan hidupnya.
4. Upaya menghindarkan diri dari penderitaan.
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang hubungan manusia dengan
penderitaan.
2. Untuk memahami berbagai macam penyebab manusia mengalami
penderitaan.
3. Untuk memahami penderitaan yang terjadi pada manusia.

1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini kami harapkan para pembaca dapat memahami
bagaimana suatu penderitaan terjadi pada seseorang. Sehingga kita bisa
menegetahui bagaimana sebuah penderitaan bisa terjadi dalam kehidupan
manusia sehingga kita dapat mengambil hikmah dari adanya sebuah
penderitaan tersebut dan rasa sosialpun bisa tumbuh dalam diri kita untuk
membantu orang lain baik dari segi materi maupun non materi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manusia dan Penderitaan


2.1.1 Pengertian Penderitaan.
Penderitaan memiliki makna berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Yang
termasuk penderitaan itu antara lain keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, pembunuhan dan lain-lain. Berbagai kasus penderitaan
terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai
dengan lika-liku kehidupan manusia.

2.1.2 Makna Siksaan


Siksaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja
sehingga menimbulkan rasa sakit penderitaan baik jasmani maupun rohani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaa. Penderitaan
biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau
penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan baik secara fisik maupun psikologis.

2.1.3 Pengaruh penderitaan terhadap manusia dan kelangsungan hidupnya.

2.1.4 Upaya menghindarkan diri dari penderitaan


Upaya menghindarkan diri dari penderitaan yaitu dengan cara
mempunyai peranan penting dalam menentukan tujuan hidup, menjalaninya
dengan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan hubungan
yang baik dengan Tuhan. Membiasakan diri bersikap toleransi seperti tolong
menolong dan memaafkan kesalahan orang lain sehingga suatu penderitaan
akan sedikit berkurang walaupun setiap manusia pasti akan mengalami
sebuah penderitaan namun dengan adanya sikap tersebut suatu penderitaan
akan mudah untuk di hadapi.
Menurut Huijabers (1986) hidup obyektif mempunyai peranan penting
dalam menentukan tujuan hidup,dalm mengejarnya, dalam menghayatinya.
Hidup efektif atau perasaan justru menjadi motor yang kuat untuk
mengembangkan suatu hidup yang yang sesuai dengan tujuan hidup.
Selanjutnya perasaan tiu menjadi bagian suatu situasi hidup yang telah
dicapai. Perkembangan hidup manusia terjalin dengan eratnya dengan hidup
emosionalnya. Bila hidup emosionalnya baik, kemungkinann besar hidupnya
sebagai keseluruhan akan baik juga.
Perilaku manusia untuk sebagian besar merupakan pancaran
perilaku yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu perilaku manusia
tidak pernah beku, dapat selalu berubah, dan dapat berbeda-beda dari satu
individu ke individu lain dan dari satu saat ke saat yang lain. Dalam proses
pembentukan kepribadiannya ini faktor enkulturasi dan sosialisasi memegang
peranan yang penting. Manusia sejak lahir harus memepelajari cara-cara
bagaimana supaya ia dapat mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya.

2.2 Deskripsi Kasus


Angeline merupakan putri dari pasangan Rosidik dan Hamidah. Dia diadopsi
oleh keluarga Margriet sejak bayi. Orangtua Angeline menyerahkan anaknya
kepada Margriet karena tidak memiliki uang untuk membayar biaya klinik.
Ketika dalam kondisi sulit itulah orangtua Angeline diperkenalkan oleh
Margriet melalui tetangga kosnya. Saat itu, Margriet berjanji akan menjaga, serta
merawat Angeline dengan baik dan mereka percaya.
Janji Margriet untuk merawat Angeline dengan baik ternyata diingkarinya.
Selama di rumah Margriet, Angeline diperlakukan seperti budak kecil. Dia harus
memberi makan ratusan ayam ternak milik Margriet.
Sebelum selesai memberi makan ayam, Angeline dilarang makan dan
berangkat sekolah. Kegiatan ini dilakukan Angeline setiap hari sebelum
berangkat sekolah. Tidak jarang, Angeline menjadi korban penganiayaan
Margriet jika telat memberi makan ayam.
Sebelum ditemukan tewas dibunuh ibu angkatnya sendiri, Angeline
dikabarkan menghilang dari rumah, kawasan Denpasar, Bali. Kabar
menghilangnya Angeline mulai diberitakan, pada Sabtu 16 Mei 2015.
Setelah kabar hilangnya Angeline tersebar luas, perhatian masyarakat
langsung tertuju kepada pencarian bocah malang ini. Petugas kepolisian pun
didesak untuk lebih keras mencari keberadaan Angeline.
Upaya petugas akhirnya membuahkan hasil. Angeline ditemukan pada Rabu
10 Juni 2015. Saat ditemukan, Angeline sudah tidak bernyawa. Mayatnya
ternyata terkubur bersama boneka berbie di rumah Margriet, Jalan Sedap
Malam, Sanur, Denpasar. Mayat Angeline ditemukan di belakang kandang ayam,
tepatnya dekat pohon pisang yang di depannya ada tumpukan sampah.
Pada leher jenazah Angeline ditemukan luka goresan-goresan bekas jeratan.
Diduga, Angeline dijerat dengan tali. Polisi juga menemukan banyak luka memar
di tubuh siswi kelas II SDN 12 Sanur itu. Tidak hanya itu, kepala Angeline juga
dibenturkan ke lantai dan tembok. Benturan keras inilah yang diduga
menyebabkan Angeline meninggal dunia.
Ditemukannya mayat Angeline disusul dengan penetapan tersangka
pembunuhan. Tersangka pertama yang ditetapkan polisi sebagai tersangka
adalah pembantu rumah tangga Margriet, Agus Tae Hamda May.
Saat pembunuhan terjadi, Agus baru satu minggu bekerja dengan Margriet.
Penetapan tersangka ini baru diketahui pada Rabu 10 Juni 2015. Dalam
prarekonstruksi kejadian, terungkap Agus membunuh Angeline.
Agus membunuh Angeline pada adegan ke-7 dengan cara membenturkan
kepala Angeline ke tembok dan lantai berkali-kali. Agus juga mencekik leher
Angeline dengan tangannya hingga tubuh bocah malang itu lemas.
Saat Angeline tidak berdaya, Agus sempat diminta untuk memperkosa
Angeline. Namun Agus menolaknya. Setelah Angeline tewas, dia langsung
menguburnya bersama boneka berbie kesayangan Angeline.
Kepada polisi, Agus mengaku melakukan pembunuhan keji itu tidak sendiri.
Dia disuruh majikannya, yakni Margriet. Keterangan Agus dijadikan dasar untuk
menjadikan Margriet sebagai tersangka kedua.
Pada awalnya, Margriet ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan Angeline.
Baru kemudian menjadi tersangka pembunuhan Angeline. Dalam sidang,
terungkap bahwa Margriet adalah pelaku utama pembunuhan itu.
Sidang kasus pembunuhan Angeline berjalan sangat alot hingga berlangsung
empat bulan. Selain karena adanya dugaan praktik kecurangan pada majelis
hakim, juga adanya permainan di kepolisian.
Pada pihak kepolisian, kecurigaan akan adanya permainan terjadi saat video
pemeriksaan Agus berhasil diperoleh Tim Pengacara Margriet. Video itu
merupakan dokumentasi Polri yang sifatnya rahasia.
Setelah melewati proses yang melelahkan, pengadilan akhirnya menjatuhkan
vonis 10 tahun penjara terhadap Agus dan penjara seumur hidup terhadap
Margriet.

2.3 Analisa Kasus


Setelah sekian lama penyelidik kepolisian mendalami kasus pembunuhan
Angeline , secara perlahan mulai terungkap siapa otak pembunuhan itu.
Ternyata pelaku adalah ibu angkat Angeline, Margriet Christina Magawe.“Iya
betul sudah tersangka pembunuhan,” ujar Kapolda Bali, Inspektur Jenderal
Ronny F Sompie.
Dia menyebutkan, tersangka Agus yang sebelumnya menjadi pelaku tunggal
dalam kasus pembunuhan itu, hanya membantu menguburkan jenazah bocah
malang Angeline. Kuburan itu berada di halaman belakang kediaman Margriet di
Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar, Bali.
Pemeriksaan terhadap Margriet dilakukan bertahap. Mulai dari menjadi saksi,
dijadikan tersangka kasus penelantaran anak. Hingga akhirnya ditetapkan
sebagai tersangka pembunuh Angeline pada Minggu malam 28 Juni 2015.
Polisi sempat kesulitan mengungkap kasus ini. Apalagi setelah Agus Tay
yang pertama kali ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan
keterangannya berubah-ubah. Di tengah jalan, Agus malah mengaku pembunuh
Angeline adalah Margriet. Hal ini menyebabkan polisi kerja keras untuk mencari
alat bukti baru.
Kapolri membeberkan penyebab Angeline tewas. Tersangka Margriet
Christina Magawe melakukan kekerasan hingga menyebabkan Angeline
mengembuskan napas terakhir. “Peran Margriet selaku pelaku kekerasan yang
menyebabkan kematian Angeline,” kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Penetapan sebagai tersangka tersebut berdasarkan hasil autopsi ahli
Kedokteran Forensik RS Sanglah Denpasar. Dijelaskan di dalamnya bahwa
penyebab kematian Angeline akibat kekerasan pada bagian belakang kepala
korban.
Selain itu penyelidik kepolisian dibantu oleh keterangan saksi ahli dari
Laboratorium Forensik Polda Bali dan Mabes Polri berulang kali melakukan olah
tempat kejadian perkara di kediaman korban dan tersangka di Jalan Sedap
Malam Nomor 26 Denpasar. Di sisi lain penguatan kesaksian Agus melalui lie
detector yang mengakui bahwa pembunuh Angeline adalah Margriet.
Tindak kekerasan yang berujung pada pembunuhan Angeline telah
direncanakan. Hal tersebut berdasarkan beberapa barang bukti yang mengarah
pada Agus sebagai pelaku utama ternyata rekayasa Margriet. “Celana dalam
Agus Tay yang ditaruh di dalam bungkusan jenazah atas perintah Margriet,” ujar
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Menurut Badrodin, keterangan Agus Tay selaku
saksi menjelaskan peran Margriet. Sebelumnya Margriet sudah menjadi
tersangka penelantaran anak. “Peran Margriet selaku pelaku kekerasan yang
menyebabkan kematian Angeline,” katanya.
Selain itu, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Labfor Denpasar
juga ditemukan petunjuk mulai dari barang bukti boneka, tali plastik, hingga baju
Agus Tay. Agus sempat mengaku melakukan kekerasan seksual terhadap
Angeline.
Kepolisian Daerah Bali resmi menetapkan Margriet Megawe sebagai pelaku
utama pembunuhan terhadap anak angkatnya, Angeline. Margriet resmi
ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Angeline berdasarkan beberapa bukti.
“Margriet jadi tersangka karena alat buktinya sudah cukup,” kata Kapolri Jenderal
Badrodin Haiti.
Selain keterangan para ahli itu, polisi sebelumnya juga telah mendapatkan
keterangan tersangka Agus terkait keterlibatan Margriet berdasarkan hasil uji tes
kebohongan yang bisa dipercaya. “Keterangan beberapa saksi yang
menguatkan tentang adanya kekerasan oleh Margriet terhadap Angeline pada
beberapa waktu korban masih hidup, bisa menjadi petunjuk,” bebernya.
Ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe diketahui merupakan otak
pembunuhan berencana yang menyebabkan Angeline tewas setelah dianiaya.
Polisi pun menjerat dengan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman
maksimal hukuman mati. “Tersangka M dikenakan pasal berlapis. Selain pelaku
dalam menghilangkan nyawa seseorang juga kasus penelantaran anak. (Untuk
pembunuhan) Pasal yang disangkakan kepada Margriet adalah pasal KUHP 340
tentang pembunuhan berencana no 388,” ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes
Pol Hery Wiyanto di kantornya, Minggu 28 Juni malam.
Hery mengatakan penetapan sebagai pelaku utama tersebut berdasarkan
bukti-bukti temuan di lokasi rumah Margriet. Ada petunjuk kuat bahwa ibu angkat
Angline adalah pelaku utama dalam kasus pembunuhan Angeline. “Ya, Margriet
pelaku penyebab hilangnya nyawa Angeline.” katanya.
Dirinya memastikan, ditetapkannya Margriet berdasarkan adanya kecocokan
antara keterangan saksi Agus Tay terhadap temuan di lokasi. “Cukup kuat
pembuktian yang kita temukan antara keterangan saksi dan hasil olah TKP,
menujuk pada tersangka nyonya M (Margriet),” terangnya.
Polisi sudah menetapkan dua tersangka terkait pembunuhan Angeline, yaitu
Margriet Christina Magawe dan Agust Tay. Margriet dan Agus dikenakan Pasal
340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penderitaan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena setiap
orang pasti akan pernah mengalami suatu penderitaan. Dimana suatu
penderitaan akan menimbulkan siksaan bagi manusia yang merasaknnya. Setiap
penderitaan akan menimbulkan sebuah kesadaran kepada seseorang yang
merasakan penderitaan tersebut sehingga menjadi sebuah pengalaman hidup
yang bisa dijadikan pegangan hidup untuk kedepannya. Selain itu juga dengan
adanya suatu penderitaan manusia bisa lebih memahami apa itu penderitaan
dan bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan seseorang.
3.2 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, ridwan.dkk. 2007. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar Edisi Ke Dua. Jakarta :
Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Herimanto,dkk. 2008. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
Joko Tri Prasetya,dkk. 2013. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT Rineka Cipta. m
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai

  • Institusi Sosial
    Institusi Sosial
    Dokumen18 halaman
    Institusi Sosial
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Waqaf Al-Quran
    Waqaf Al-Quran
    Dokumen15 halaman
    Waqaf Al-Quran
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • RPL Konseling Individual
    RPL Konseling Individual
    Dokumen3 halaman
    RPL Konseling Individual
    Yeiss
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psikologi 2o2o
    Makalah Psikologi 2o2o
    Dokumen5 halaman
    Makalah Psikologi 2o2o
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • RPL Konseling Individual
    RPL Konseling Individual
    Dokumen3 halaman
    RPL Konseling Individual
    Yeiss
    Belum ada peringkat
  • Administrasi BK
    Administrasi BK
    Dokumen4 halaman
    Administrasi BK
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Administrasi BK
    Administrasi BK
    Dokumen4 halaman
    Administrasi BK
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • MKD_MEDIA BK
    MKD_MEDIA BK
    Dokumen18 halaman
    MKD_MEDIA BK
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psikologi 2o2o
    Makalah Psikologi 2o2o
    Dokumen5 halaman
    Makalah Psikologi 2o2o
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • MKD_MEDIA BK
    MKD_MEDIA BK
    Dokumen18 halaman
    MKD_MEDIA BK
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • MKD_MEDIA BK
    MKD_MEDIA BK
    Dokumen18 halaman
    MKD_MEDIA BK
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Tabel Z
    Tabel Z
    Dokumen1 halaman
    Tabel Z
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • SD
    SD
    Dokumen18 halaman
    SD
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen1 halaman
    Soal
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Institusi Sosial
    Institusi Sosial
    Dokumen18 halaman
    Institusi Sosial
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Kimia Medisinal I (Pendahuluan)
    Kimia Medisinal I (Pendahuluan)
    Dokumen37 halaman
    Kimia Medisinal I (Pendahuluan)
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • SIMPLISIA
    SIMPLISIA
    Dokumen24 halaman
    SIMPLISIA
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen1 halaman
    Soal
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Materi Geometri
    Materi Geometri
    Dokumen18 halaman
    Materi Geometri
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • SD
    SD
    Dokumen16 halaman
    SD
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • SD
    SD
    Dokumen18 halaman
    SD
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • SD
    SD
    Dokumen18 halaman
    SD
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • SOAL_UJIAN
    SOAL_UJIAN
    Dokumen4 halaman
    SOAL_UJIAN
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen69 halaman
    1
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Tentukan Luas Permukaan Bangun Di Bawah Ini
    Tentukan Luas Permukaan Bangun Di Bawah Ini
    Dokumen1 halaman
    Tentukan Luas Permukaan Bangun Di Bawah Ini
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • Kimia Medisinal I (Pendahuluan)
    Kimia Medisinal I (Pendahuluan)
    Dokumen37 halaman
    Kimia Medisinal I (Pendahuluan)
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • SOAL_UJIAN
    SOAL_UJIAN
    Dokumen4 halaman
    SOAL_UJIAN
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • RPP Jejargenjang
    RPP Jejargenjang
    Dokumen15 halaman
    RPP Jejargenjang
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • HSO Metabolisme
    HSO Metabolisme
    Dokumen27 halaman
    HSO Metabolisme
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen69 halaman
    1
    Nurbaeti Irmayani
    Belum ada peringkat