Anda di halaman 1dari 2

Kekerabatan adalah unit – unit sosial yang terdiri dari bebarapa keluarga yang

memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Kunci pokok sistem


perkawinan adalah kelompok keturunan atau linege dan garis keturunan atau descent.
Anggota kelompok keturunan saling berkaitan karena mempunyai nenek moyang
yang sama. Kelompok keturunan ini dapat bersifat patrilineal atau matrilineal.
Masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali
kolektiva-kolektiva serta kelompok dalam tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-
kelompok lebih baik atau sub kelompok. Masyarakat memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial
sehingga terjadi proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan bekerja sama.

Manusia senantiasa hidup dalam suatu lingkungan , baik lingkungan fisik,


psikis, atau spiritual yang didalamnya ia adakan hubungan timbal balik sejak
dilahirkan. Pengaruh masyarakat dan kerabat terhadap perkembangan sosial
ditekankan terhadap pengaruh kelompok sosial, dan yang pertama dihadapi manusia
adalah keluarga. Keluarga berperan sebagai tempat manusia berkembang sebagai
manusia sosial. Selain itu keadaan sosial ekonomi keluarga juga dapat berperan
terhadap perkembangan sosial.

Dalam proses terjadinya kelompok sosial terdapat 2 hasrat pokok yang dimiliki
manusia sehingga terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:
a. Hasrat untuk bersatu dengan manusia-manusia di sekitarnya.
b. Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya.
Selain itu terdapat beberapa syarat untuk terjadinya kelompok sosial antara lain,
interaksi, interdependesi, stabil, struktur, persepsi

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya didasarkan pada kedekatan fisik,


namun juga kesamaan antar anggotanya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan
minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal
lainnya.
[CACON’S SMART HOUR]

OPEN DUMPING

Menurut SNI 19-2454-2002 tentang Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan,


secara umum teknologi pengolahan sampah dibedakan menjadi 3 metode yaitu metode Open
Dumping dan metode Sanitary Landfill (Lahan Urug Saniter) serta metode Controlled Landfill
(Penimbunan terkendali).

Open dumping atau pembuangan terbuka merupakan cara pembuangan sederhana dimana
sampah hanya dihampar pada suatu lokasi, dibiarkan terbuka tanpa pengamanan dan
ditinggalkan setelah lokasi penimbunan penuh. Cara pembuangan sampah seperti ini memiliki
potensi mencemari lingkungan seperti menimbulkan polusi udara dan gas yang dihasilkan,
polusi air akibat banyaknya lindi (cairan sampah), rusaknya estetika lingkungan,
berkembangnya vektor penyakit seperti lalat, tikus dll.

Sumber : Handayani, D. S., & Rezagama, A. (2015). ANALISIS EKONOMI LINGKUNGAN TERHADAP
KEBERADAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) BLONDO KABUPATEN SEMARANG. Jurnal
Teknik Lingkungan, 4(1), 1-13.

#Cacon2019

#JamNyaPintar

#Kelompok5

Anda mungkin juga menyukai