Anda di halaman 1dari 3

NAMA/NIM : INDRI KURNIAWATI / 1626201109

TEKNIK INDUSTRI IV SORE A

SERBUK LOGAM

Proses produksi logam secara


metalurgi serbuk sudah cukup dikenal sekitar
abad ke – 18. Namun pada saat itu logam
yang paling banyak diproduksi dengan proses
metalurgi serbuk sebatas emas dan perak. Hal
itu mungkin dikarenakan logam tersebut
memilki sifat komersial yang tinggi dan
membutuhkan waktu yang paling lama dalam
prosesnya. Dan ketika mesin pres tekan mulai dipergunakan, yakni pada sekitar tahun 1870,
metalurgi serbuk berkembang kepada bahan-bahan logam lainnya.
Metalurgi serbuk (powder metallurgy) merupakan teknologi pengerjaan logam di
mana part atau komponen diproduksi dari serbuk logam. Untuk mendapatkan serbuk logam
dapat menggunakan cara permesinan, penggilingan, proses reduksi, pengendapan elektronik,
atomisasi dan shotting.
Proses pengerjaannya yakni serbuk logam ditekan menjadi bentuk yang diinginkan
(dikenal dengan istilah pressing), selanjutnya dilakukan proses sintering. Sintering adalah
proses pemanasan dibawah titik leleh untuk membentuk fase kristal baru sesuai dengan yang
diinginkan dan bertujuan membantu mereaksikan bahan-bahan penyusun logam. Tujuan dari
poses ini yaitu untuk semakin mengeraskan struktur logam dan pengeluaran gas yang terjebak
dalam porositas bahan komposit (degassing) dari produk yang telah melewati proses pressing.
Serbuk logam jauh lebih mahal harganya dibandingkan dengan logam padat dan
prosesnya. Proses ini hanya dimanfaatkan untuk produksi massal sehingga memerlukan
cetakan (die) dan mesin yang mahal harganya. Harga yang cukup mahal ini dapat dibenarkan
berkat sifat-sifat khusus yang dimiliki benda jadi. Proses metalurgi serbuk mampu bersaing
dengan proses lainnya karena ketepatan ukuran sehingga tidak diperlukan penyelesaian lebih
lanjut.
PRODUK SERBUK LOGAM

A. Saringan Logam
Saringan logam serbuk yang permanen mempunyai kekuatan dan ketahanan terhadap
kejutan yang lebih baik dibandingkandengan filter keramik dan mempunyai porositas sampai
80%. Dapat dibuat filter serabut logam dengan porositas 97%. Filter jenis ini sigunakan untuk
menyaring cairan dingin atau panas dan udara.

B. Karbida Semented
Partikel karbida tungstendicampur denga pengikat kobal, kemudian ditekan dan
dibentuk lalu disinter pada suu tertentu diatas titik cair logam matriks, sehingga mengasilkan
karbida semented yang banyak digunakan sebagai alat potong dan cetaka (die).

C. Roda Gigi dan Rotor Pompa


Roda Gigi dan Rotor Pompa dibuat dari serbuk besi yang dicampur dengan grafit
secukupnya agar mempunyai kandungan karbon sesuai dengan yang diiinginkan. Dengan
proses ini akan diperoleh porositas sekitar 20% dan setelah disinter, pori-pori diresapi dengan
minyak sehingga kebisingan penggunaanya dapat dibatasi.

D. Sikat Motor
Sikat untuk motor dibuat dengan mencampurkan tembaga dengan grafit perbandingan
tertentu sehingga bendamentahmempunyai kekuatan mekanik yang memadai. Untuk
meningkatkan daya tahan aus, dapayt ditambahkan timah putih atau tima hitamsecukupnya.

E. Bantalan Berpori
Umumnya bantalan berpori dibuat dari serbuk tembaga. Timah putih dan grafit atau
campuran serbuk logamlainnya. Setelah disinter, bentalan diselesaikan sehingga mempunyai
ukuran yang tepat kemudian diresapi denga minyak melalui perlakuan vakum. Porositas
dalam bantalan dapat diatur denga cermat dan berkisar sampai 40% ( volum).

F. Magnit
Magnit kecil yang bermutu tinggi dapat dibuat dari campuran serbuk besi alumunium,
nikel, dan kobal. Magnit alnico yan gterdiri dari serbuk besi dan alummunium jauh lebih baik
daripada magnit cor.

G. Kontak Listrik
Kontak listrik banyak dibuat secara metaurgi serbuk, karena beberapa jenis serbuk
logam dapat dicampurkan dan sekaligus tetap memiliki karakteristik khusus masing-masing.
Kontak listrik harus tahan aus dan suhu tinggi dan disamping itu tetap memiliki day6a hantar
listrik yang baik. Telah dikembangkan campuran logam seperti: tungsten-tembaga, tungsten-
kobalt, tungsten-perak, perak-molibden dan tembaga-nikel-tungsten untuk peralatan
/perlengkapan listrik.
RANCANGAN MANUFAKTUR RODA GIGI DARI BAHAN SERBUK LOGAM

Roda gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi yang penting untuk suatu
pemindahan gerak (terutama putaran). Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya
besar dan putaran yang tepat. Peneliti membuat gear dengan menggunakan proses metalurgi
serbuk. Pembuatan gear (roda gigi) dengan menggunakan proses metalurgi serbuk dilakukan
agar mendapatkan gesekan yang terjadi antara modul pada roda gigi yang saling bergesekan
dapat dikurangi, karena benda yang dibuat dengan proses metalurgi serbuk biasanya
menghasilkan produk yang tahan terhadap keausan tahan terhadap korosi, sehingga
mengurangi atau meminimalkan gesekan yang terjadi pada dua buah logam yang saling
bergesekan. Ada beberapa step yang dilakukan dalam metodologinya. Yaitu pencampuran
bahan yang setelah itu diberi perlakuan penekanan dalam suhu panas dan dingin, pemanasan,
pengoptimalan awal dan akhir. Proses pembuatan roda gigi ini merupakan suatu pilihan yang
tepat karena memberikan manfaat yang begitu banyak pada saat pengoperasian mesin
tersebut.

RANCANGAN BANGUN CETAKAN RODA GIGI LURUS BERBASIS METALURGI


SERBUK TANPA LUBANG POROS

Seiring dengan berkembangnya teknologi, dimana banyak macam bentuk produk


yang dapat dibuat dimana tidak hanya pembuatan produk secara konvensional dimana ada
salah satu cara membuat produk dengan metoda metalurgi serbuk (powder metallurgy).
Teknologi metalurgi serbuk (Powder Metallurgy) telah digunakan untuk membuat produk
yang sulit diproses dengan cara pemesinan. Selain itu, berbagai literatur melaporkan
keunggulan teknologi powder metallurgy yang terbukti mampu memproduksi suatu produk
dengan harga yang relatif rendah dengan kualitas yang lebih baik. Modal utama proses
produksi dengan metode ini adalah serbuk logam yang dibuat dengan berbagai metoda.
Proses pembuatan alat ini melalui proses machining, hardening, wire cut, dll. Metoda
penggunaan alat ini memiliki tiga tahap produksi yang dilakukan yaitu: pencampuran,
kompaksi, dan sintering. Dari alat yang dibuat, diharapkan produk yang dihasilkan dapat
memenuhi kualitas standar sehingga produk dapat digunakan dan dapat diproduksi untuk
umum.

Anda mungkin juga menyukai