Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kes
Oleh:
KELOMPOK VII
RUSNI PO.71.4.221.15.1.078
PRODI D.IV
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas
anugrah-NYA kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul
“LAPORAN INSPEKSI SANITASI MASJID”dengan tepat waktu dan penuh
rasa tanggung jawab, mengingat ini merupakan salah satu kriteria penilaian
Dosen terhadap Mahasiswa khususnya dalam mata pelajaran STTU.
Oleh karena itu, ijinkan kani menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, akhirnya kami menyadari
bahwa “tiada gading yang tak retak” begitu pula kami selaku insan manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Olehnya saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat diharapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Sampul
Lembar pengesahan……………………..……………………………...……..i
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………2
B. Tujuan…………………………………………………………………….2
C. Rumusan Masalah………………………………………………………...3
A. Hasil…………………………………………………………………...…14
B. Pembahasan…………………………………………………………....…15
A. Kesimpulan………………………………………………………...…….18
B. Saran……………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia.
1
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum,
dome. Semestinya, pada saat merancang masjid, desain akustik tidak boleh
ceramah agama.
penyakit.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar lebih memahami tentang sanitasi tempat-tempat umum seperti
sanitasi di Masjid Raya Makassar ini serta mengetahui dampak
terhadap kesehatan masyarakat apabila sanitasinya tidak baik.
2. Tujuan Khusus
b. Mengetahui sanitasi lokasi dan bangunan Masjid Raya Makassar
c. Menjelaskan sanitasi konstruksi dari Masjid Raya Makassar
2
d. Menjelaskan sanitasi dari bagian luar dan dalam Masjid Raya
Makassar
e. Menjelaskan hasil inspeksi Masjid Raya Makassar
C. Rumusan Masalah
a. Bagaimana lokasi dan bangunan Masjid Raya Makassar?
b. Bagaimana kontruksi Masjid Raya Makassar ?
c. Bagaimanakah sanitasi dari bagian dalam dan luar Masjid Raya
Makassar?
d. Bagaimana hasil pengamatan dari Masjid Raya Makassar ?
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
manusia.
4
terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu
dapat berupa :
a. Kualitas kesehatan.
b. Kualitas sanitasi.
keramaian kendaraan.
5
B. Sanitasi Tempat Ibadah (Masjid)
tempat ibadah.
lingkungan .
6
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sanitasi tempat-tempat
ibadah.
a. Pengertian Masjid.
b. Kategori masjid
7
a) Sesuai dengan rencana tata kota
b) Tidak berada pada arah angin dari sumber pencemaran
c) Tidak berada pada jarak < 100 meter dari sumber pencemaran
2) Bangunan
3) Lantai
Kuat, tidak terbuat dari tanah, bersih, rapat air, tidak licin dan mudah
dibersihkan.
4) Dinding
5) Atap
6) Penerangan/Pencahayaan
7) Ventilasi
Minimal 10% dari luas bangunan, sejuk dan nyaman (tidak pengap dan
tidak panas).
8) Pintu
Rapat serangga dan tikus, menutup dengan baik dan membuka ke arah
8
9) Langit – langit
10) Pagar
11) Halaman
Bersih, tidak berdebu dan becek, tidak terdapat genangan air, terdapat
tempat sampah yang cukup. Dan terdapat tempat parkir yang cukup.
- Terlindung
- Tertutup
d. Fasilitas Sanitasi
9
- Air limbah mengalir dengan lancar
- Saluran tertutup
3). Toilet/ WC
- Bersih
(water seal)
4). Peturasan
- Bersih
- Jumlahnya mencukupi
- Tempat sampah kuat, kedap air, tahan karat, dan dilengkapi dengan
penutup
10
6). Tempat Wudhu
- Bersih
mencukupi
- Sepanjang bagian depan tiap sap dipasang kain putih yang bersih
11
BAB III
A. Gambaran Umum
Berada tepat di perempatan Jalan Masjid Raya, Jalan Baraya, Jalan Andalas,
dan Jalan Bontoala, Masjid Raya Makassar merupakan masjid terbesar kedua
di Kota Makassar setelah Al Markaz Al Islami. Masjid ini memiliki daya
tampung sekira 60 ribu jamaah yang terdiri dari 10 ribu jamaah dalam
bangunan utama dan 50 ribu jamaah di halaman masjid. Masjid yang dibangun
12
pada tahun 1948 dan selesai 1949 ini dirancang oleh arsitek Muhammad
Soebardjo setelah memenangkan sayembara. Saat itu panitia pembangunan
diprakarsai KH Ahmad Bone, seorang ulama asal Kabupaten Bone tahun 1947
dengan menunjuk KH Muchtar Lutfi sebagai ketua panitia pembangunan
masjid.
B. Hasil
13
Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan(Inspeksi Sanitasi) Masjid
140
= 750 %
80
= 100 %
520
= 98 %
520
= 100 %
Berarti Masjid laik sehat, dikatakan laik sehat jika Masjid memperoleh nilai
sekurang-kurangnya 70 % dengan catatan skore minimal untuk masing-
masing variable upaya untuk variable I= 70% dan variable II= 75 %.
C. Pembahasan
14
Dari hasil pratikum lapangan yang kami lakukan pada Masjid Raya Makassar
di Jl. Masjid Raya dapat dikatagorikan BAIK dengan hasil 17.300.
Dikatakan baik karena setiap variabel pada form penilaian sudah mencapai
nilai yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan diantaranya :
1. Lokasi dan Bangunan
a. Lokasi
Lokasi tidak terletak didaerah banjir dan sesuai dengan rencana tata kota
serta memiliki surat ijin bangunan, tetapi masjid ini berada pada jarak <
100 m dari sumber pencemar dan terletak pada tepi jalan raya sehingga
masjid ini berpotensi terkena debu, asap, bau dan memiliki kebisingan
yang tinggi dari kendaraan beroda.
b. Halamann
Pada halaman masjid ini bersih, tidak terdapat sampah berserakan dan
tidak ditemukan genangan air. Dan banyaknya pohon dan tumbuhan di
sekitar masjid. Sehingga dapat menjadi penghalang masuknya debu ke
dalam masjid, di karenakan letak masjid di jalan raya. Serta system
drainasenya yang bagus.
2. Bangunan Dalam
a. Lantai
Lantai pada masjid ini bersih, kedap air, tidak licin dan mudah
dibersihkan. Terbuat dari keramik / porslen.
b. Dinding
Dinding pada masjid ini bersih dan kedap air, dan tidak di temukan
dinding yang rusak.
c. Atap
Kuat, tidak bocor, menutup bangunan dan tidak menjadi berkembang
biak serangga dan tikus. Dan tidak memungkinkan terjadinya genangan
air. Serta warna dinding pada Masjid terang.
d. Langit-langit
15
Pada langit-langit masjid ini tingginya melebihi 2,5 m dari lantai, tidak
terdapat lubang-lubang dan bewarna putih dan hijau, warna hijau terang
sedangkan warna putihnya agak buram sehingga kurang segar
kelihatannya.
e. Pagar
Di dalam masjid terdapat pagar terbuat dari besi dan kayu yang di rawat
dengan baik serta kuat dan kokoh.
f. Pencahayaan
pencahayaan pada masjid ini terang karena di dalam masjid terdapat
banyak lampu serta jendela yang begitu besar sehingga cahaya masuk
kedalam masjid.
g. Ventilasi
ventilasi pada masjid ini melebihi dari 10% luas bangunan, berfungsi
dengan baik, sejuk dan nyaman. Serta di dalam masjid terdapat banyak
kipas angin di pasang di dinding masjid.
h. Alas Sholat (tikar, karpet, sejadah dll)
Tempat sholat pada masjid ini bersih dan tidak kotor dan bebas kutu
busuk atau serangga lainnya. Peralatan disekitar tempat ibadah bersih.
Serta alat sholat di bersihkan periodic karena saat melakukan
pengamatan kami mencium alat sholat dan baunya wangi.
3. Fasilitas Sanitasi
a. Air Bersih
Pada air yang ada dimasjid ini jumlah mencukupi/tersedia selalu setiap
saat di lihat dari segi fisik air, air tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berwarna. Air wudhu keluar dari kran khusus dan jumlahnya mencukupi
dan terdapat kolam air wudhu yang tertutup rapat serangga dan tidak
terdapat jentik nyamuk.
b. Pembuangan Air Limbah
16
Pada pembuangan limbah wudhu dimasjid ini menngalir dengan lancar
teapi tidak bersambung dengan saluran pembuangan air kotor umum
yang kedap air, namun air limbah ini langsung mengalir ke parit.
c. Tempat sampah
Pada tempat sampah masjid ini kedap air, mempunyai tutup, dan terbuat
dari fiber bewarna hijau. Tempat sampah pada masjid di sediakan di
setiap wilayah, baik di halaman masjid, depan masjid, toilet, luar toilet,
di sediakan tempat sampah. Sehingga dapat dikatakan cukup karena
pengunjung masjid atau jam’ah nya ramai pada saat hari-hari besar
agama Islam. Tempat sampah ini pun terangkat setiap harinya dibuang ke
TPS.
d. Jamban dan urinoir
Toilet pada masjid ini bersih, letaknya tidak berhubungan langsung
dengan bangunan utama, lantai kedapp air miring kea rah saluran
pembuangan serta tidak berbau dan anatara toilet pria dan wanita
terpisah dan jumlahnya mencukupi yaitu untuk pengunjung yang
banyak. Setiap harinya jamban dan urinoir di bersihkan oleh petugas
kebersihan Masjid. Karena Masjid Raya memiliki petugas kebersihan
dan mempunyai tugas masing-masing membersihkan masjid.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pada kesemapatan kali ini kami ingin menyampaikan saran bagi pihak
pihak yang terkait dengan kegiatan maupun pemeliharaan masjid,
Sebaiknya pada langit-langit masjid warnanya di bikin terang lagi agar
yang kelihatannya bagus, dan menarik. Karena dari hasil pengamatan
warna langit-langit yang hijau dan putih, warna hijaunya terang sedangkan
warna putih agak buram sehingga kurang segar kelihatannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
inspeksi-sanitasi-tempat.html
Anonim. 2011.http://ardhikesehatanlingkungan.blogspot.com/2011/12/sanitasi-
tempat-ibadah.html
Anonim. 2015.http://adikurniawan17.blogspot.co.id/2015/12/laporan-masjid-
darul-falah.html
Kemenag.http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/51/
makassar/
19