Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS: PENGALAMAN PERAWAT DALAM PENANGANAN SPASME LARING POST EKSTUBASI

DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Dr. MOEWARDI SURAKARTA

No Tujuan Khsusus Kata kunci Kategori Tema


1 Mendeskripsikan “Pada pasien dengan kasus spasme laring Pengkajian status Pengkajian
pengalaman perawat kita monitor pola napas pasien” (P1) pernapasan
dalam penanganan “Misalnya HR, kemudian saturasi,
spasme laring post kemudian RR, kemudian kita juga
ekstubasi melakukan tentang monitor bunyi suara
napas tambahan” (P1)
“itu pasien sesak apa nggak? ada
perubahan RR, RRnya mungkin
meningkat” (P2)
“pasien tampak sesak” (P2)
“ada bunyi napasnya seperti ngik
ngik….terus dari HRnya naik, terus TD
bisa naik, trus RRnya naik” (P3)
“Setelah itu kita monitor TTV” (P1) Pengkajian TTV
“laringnya yaa operasi laring” (P2) Pengkajian laring
“kalau sudah reekstubasi” (P2) Riwayat ekstubasi
“gelisah, jadi pasien mesti gelisah” (P2) Respon non verbal
“pasiennya seperti tercekik” (P3)
“ada suara tambahan, kemudian pasien Tanda dan gejala Diagnosa
dia tampak sesak napas, suara
tambahannya dia seperti
wheezing/mengi” (P1)
“tampak sesak, gelisah, RRnya
meningkat mungkin, HRnya juga
meningkat, terus yang terakhir tensinya
nanti juga meningkat” (P2)
“ada tanda-tanda sianosis” (P2)
“ada bunyi napas bunyi tambahan terus
HR naik, tensi naik, RRnya naik, trus
saturasi mulai turun-turun” (P3)
“karna sudah di ekstubasi” (P2) Riwayat intubasi atau
“misalkan pasien post ekstubasi” (P2) ekstubasi
“mungkin dari post ekstubasinya” (P2)
“post operasi tiroid kayak gitu, Riwayat operasi
laringoktomi, kita harus waspada nanti
terjadi spasme laring” (P2)
“kita melakukan manajemen airway” Manajemen airway Intervensi
(P1)
“mengikuti seperti BTCLS itu kayak
ABCD terdiri dari Airway, breathingnya
jadi ditangani dulu airwaynya sama” (P3)
“Kolaborasi dengan dokter” (P1) Kolaborasi
“kita kolaborasi dengan dokter” (P2)
““Ya..pastinya kita kolaborasi dengan
dokter” (P3)
“Misalnya kayak ET, kemudian alat Pemasangan Endo
bantu napas yang lainnya” (P1) Trachealtube
“untuk pemasangan endorakeal tube”
(P2)
“Kita tetap berikan bantuan di Breathing Implementasi
breathing” (P1)
“Kita buka jalan napas, di breathing tok
tapi jalan napasnya buntet yaa percuma
masuk tapi ndak bisa maksimal” (P1)
“Pertama..kita kasih oksigen dulu” (P2) Pemberian oksigen
“Posisi, posisinya kita kasih semifowler Memposisikan pasien
jadi dengan posisi kayak gitu pasien
masih sesak apa tidak” (P2)
“dengan posisi fowler atau semifowler”
(P2)
“pemasangan ulang selang ET” (P2) Reintubasi
“apakah perlu di intubasi ulang karna
takutnya spasme pasiennya semakin
turun”(P3)
“Kita harus berikan alat bantu napas atau Pemasangan alat bantu
jalan napas definitive. ET bisa disini juga napas
ada LMA(Laryngeal Mask Airway),
kemudian kadang mungkin kita berikan
Guedel” (P1)
“mungkin dari nasakanul kita tingkatkan
menjadi NRM” (P2)
“Peran perawat untuk tindakan Kolaborasi dengan
emergency ini adalah fungsi kolaboratif dokter
sama dokter” (P1)
“Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat oksidasi, analgetik,
musce relaxant” (P1)
“kolaborasi dalam pemberian obat
oksidasi, analgetik, itukan dokter
anastesi yang berwenang, kemudian
untuk pemasangan airway devenitive itu
kan juga dokter yang berwenang” (P1)
“jadi ada obat apa premedikasi apa yang
harus di masukkan dulu itu nanti semua
tergantung dokter” (P2)
“dari dokter dapat obat-obatan misalkan
kortikosteroid” (P2)
“tindakan yang dilakukan adalah
kolaborasi dengan dokter” (P2)
“misalkan ada advis dokter untuk
pemeriksaan AGD kan kolaborasi
dengan petugas laborat yaa itu saja..”
(P2)
“lebih ke kolaborasi dokternya” (P3)
“kolaborasi dengan dokter untuk
pemasangannya karna itu sebenarnya
lebih ke tindakan medis, yang kedua
mungkin bisa ke laboratorium nanti kan
untuk pengecekan AGD” (P3)
“Pasien hipoksia jadi pasien desaturasi Hipoksia Komplikasi
suplai oksigen ke jantung turun” (P1)
“terus terjadi hipoksia pasien” (P2)
“pasien mungkin terjadi syok” (P2) Syok
“karna gagal napas dia kan ngak bisa Gagal napas
untuk ngambil oksigen” (P2)
“pasien tiba tiba apneu” (P3)
“paling bahaya cardiac arrest karna Cardiac arrest
tidak ada oksigen” (P2)
“trus henti jantung jadi harus segera”
(P3)
“Pasien bisa meninggal” (P1) Meninggal dunia
“Monitoring TTV” (P1) Tanda tanda vital Evaluasi
“yang pertama ya tetap TTV nya” (P2)
“jadi yang pertama adalah vital signnya”
(P2)
“Evaluasinya.. yaa dari TTV” (P3)
“yang kedua nafas airwaynya itu” (P2) Airway
“pasiennya lebih tenang atau tidak” (P3) Respon non verbal
“ada perubahan dari hemodinamik itu Status hemodinamik
sendiri” (P2)
“kita bisa melakukan juga AGD” (P3) Pemeriksaan AGD
“AGD apakah terjadi perbaikan apa
tidak” (P3)
“Pertahankan posisi pasien” (P1) Posisi pasien
“Saturasi pasien dia naik apa nggak, Status pernapasan
kalau saturasi pasien naik berarti apa
oksigenasi ke jaringan kan dia juga baik”
(P1)
“Ada suara bunyi tambahan atau ndak”
(P1)
“Bebaskan jalan napas misalkan head tilt,
chin lift” (P1)
“HRnya naik apa tidak, RRnya naik apa
tidak, saturasinya naik atau tidak” (P3)
“terus dari suara napasnya” (P3)
2 Mengidentifikasi “kewaspadaan perawat lebih kayak gitu Kewaspadaan Kesiapan
faktor pendukung ya” (P3)
perawat dalam “Kesiapan perawat biasanya pengalaman Pengalaman SDM (sumber daya
penanganan spasme perawat” (P1) manusia)
laring pada pasien post “kemudian faktor pengalaman tadi” (P1)
ekstubasi “Ketepatan jelas itu penting” (P1) Ketepatan
“Ketelitian tindakan” (P1) Ketelitian
“yang pertama adalah kepedulian” (P2) Kepedulian
“keterampilan dalam mengenali pasien Keterampilan
itu” (P2)
“disini harus pengetahuan perawat itu” Pengetahuan
(P2)
“Faktor pernah atau tidaknya perawat Pelatihan
tersebut mengikuti pelatihan, masa kerja
di ICU juga pengaruh”
“ketersediaan obat obatnya kan kalau Obat emergency Sarana dan
umpamanya yang memang perlu di prasarana
oksidasi” (P3)
“terus obat obatan semua sudah ada
tersedia” (P3)
“obat obatan ada dokter standby” (P3)
“faktor dari ketidaksiapan alat juga Alat emergency
pengaruh” (P1)
“kalau untuk alat alat di ICU sini kan
sudah lengkap..” (P2)
“faktornya….yang pasti alat-alatnya”
(P3)
“alat alatnya kalau troly emergencynya
lengkap ya bisa dilakukan segera” (P3)
“Kalau dari alat selama alat ada terus
……. kita gak masalah” (P3)
3 Mengidentifikasi “Menghambat dalam penangan spasme Ketenangan Faktor perawat
faktor penghambat laring karna faktor ketenangan” (P1)
perawat dalam ““Biasanya juga disini satu perawat tiga Beban kerja
penanganan spasme pasien itu sebetulnya juga kurang” (P1)
laring pada pasien post “perbandingan antara kita merawat
ekstubasi. pasien,, perbandingan pasien dengan
perawat itu mungkin tidak seimbang.”
(P2)
“satu perawat kebebanan untuk empat
pasien” (P2)
“kelebihan beban kerja juga bisa” (P3)
“satu perawat menangani tiga pasien dan
itu kadang dengan tiga pasien itu bisa aja
tiga tiganya ventilator kan bisa jadinya
kan kita terpecah konsentrasinya untuk
ketiga pasien itu” (P3)
“kendalanya itu ya tadi ya ragu-ragu” Kesiapan
(P1)
“yang kedua mungkin pengetahuan” (P2) Pengetahuan
“yang ketiga mungkin untuk faktor Keterampilan
keterampilan mungkin” (P2)
“situasinya yaa mendadak, kemudian Terjadinya mendadak Faktor pasien
tidak bisa kita antisipasi dulu” (P1)
“kadang pasien itu tidak semua pasien itu Kooperatif atau
kooperatif” (P2) tidaknya pasien
“biasanya keluarga juga setuju” (P1) Inform consent Faktor keluarga
“Kalau ndak ada yang tidak setuju yaa
harus kita stop kita hentikan” (P1)
“jadi lembar persetujuannya nanti
menyusul..” (P2)
“Kalau pihak keluarga menolak
yaa..sudah kita ngasih blanko penolakan”
(P2)
“inform consentnya itu kalau sampai
keluarga nggak menandatangani kan
nanti juga kan aspek legalnya kurang”
(P3)
“misalkan keluarga dicari-cari sampai di Kehadiran keluarga
bel itu ndak sambung yaa ituu..” (P2)
“misalkan keluarga standby disini itukan
pemberitahuan dulu” (P2)
“tapi berhubung keluarganya nggak ada”
(P2)
“karena ada keluarga yang tidak berada
ditempat” (P3)
“life savingnya dulu jadi mengatasi Life saving
pasiennya dulu” (P2)
“kita lakukan untuk life saving artinya
untuk menolong jiwa pasien dulu” (P2)
“cukup komunikasi baik” (P1) Komunikasi Cara mengatasi
“sudah berusaha telepon pihak keluarga faktor penghambat
tidak sambung” (P2)
“kita tanya nomor telepon keluarga jadi
sewaktu waktu sama…” (P3)
“kolaborasi dengan medis, kolaborasi Kolaborasi
dengan keluarga pasien” (P1)
“apa yang kita lakukan harus Dokumentasi
dokumentasi” (P2) keperawatan
“yang penting kita dokumentasi..” (P2)

Anda mungkin juga menyukai