“Tetapan Peluruhan”
Oleh :
Kelompok II
Nirwana
Yurmianti
Wahyu aprianto
Sri Harmintin
Masriani
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................
A...Latar Belakang......................................................................................
B...Rumusan Masalah ................................................................................
C...Tujuan pembahasan .............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A...Peluruhan Radioaktif............................................................................
a....Aktivitas bahan radioaktif dan hukum peluruhan.....................
b....Waktu paro................................................................................
B...Peluruhan inti........................................................................................
a....Peluruhan alpha........................................................................
b....Peluruhan beta..........................................................................
c....Peluruhan gamma.....................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
A...Kesimpulan...........................................................................................
B...Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh
ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material
fosforen. Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah
sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang
dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan
fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas
hitam dan menempatkan beragam material fosforen diatasnya.
Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia menggunakan
garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia
menggunakan garam uranium tesebut.
Pada tahun 1895, W.C. Rontgen menemukan bahwa tabung sinar
katode mengahasilkan suatu radiasi berdaya tembus tinggi yang dapat
menghitamkan film potret, walupun film tersebut terbungkus kertas hitam.
Karena belum mengenal hakekatnya, sinar ini dinamai sinar X. Ternyata
sinar X adalah suatu radiasi elektromagnetik yang timbul karena benturan
berkecepatan tinggi (yaitu sinar katode dengan suatu materi (anode).
Sekarang sinar X disebut juga sinar rontgen dan digunakan untuk rongent
yaitu untuk mengetahui keadaan organ tubuh bagian dalam.
Zat radioaktif yang pertama ditemukan adalah uranium. Pada tahun
1898, Marie Curie bersama-sama dengan suaminya Pierre Curie
menemukan dua unsur lain dari batuan uranium yang jauh lebih aktif dari
uranium. Kedua unsur itu mereka namakan masing-masing polonium
(berdasarkan nama Polonia, negara asal dari Marie Curie), dan radium
(berasal dari kata Latin radiare yang berarti bersinar).
Ternyata, banyak unsur yang secara alami bersifat radioaktif.
Semua isotop yang bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur
yang bernomor atom 83 atau kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali
teknesium dan promesium. Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop
radioaktif atau radioi isotop, sedangkan isotop yang tidak radiaktif disebut
isotop stabil. Dewasa ini, radioisotop dapat juga dibuat dari isotop stabil.
Jadi disamping radioisotop alami juga ada radioisotop buatan.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan peluruhan radioaktif?
2. Bagaimana proses peluruhan inti ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan peluruhan radioaktif
2. Untuk mengetahui proses peluruhan inti
BAB II
PEBAHASAN
A. Peluruhan Radioaktif
Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana
sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik
(partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan
menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak
sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif
adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1
buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut
mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material
radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai
tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam
orde gigabecquerels. Inti yang tidak stabil akan mengalami peluruhan
yaitu proses perubahan dari inti yang tidak stabil menjadi inti yang lebih
stabil.
Jenis radiasi yang dipancarkan dari peluruhan zat radioaktif dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel Sifat radiasi dan partikel dasar penyusun inti
Partikel Dasar Massa Relatif Muatan Simbol Jenis
Alfa 4 +2 α, Partikel
Beta 0 -1 β- , Partikel
Positron 0 +1 β+ , Partikel
Gamma 0 0 Gelombang
electromagnet
Proton 1 +1 , Partikel
Neutron 1 0 Partikel
Sumber: General Chemistry, Petrucci R. H, 2007
Inti atom yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti
yang lebih stabil dengan cara:
a. Inti yang terletak di atas pita kestabilan n/p > 1 (kelebihan neutron)
stabil dengan cara:
Pemancaran sinar beta (elektron). Pada proses ini terjadi perubahan
neutron menjadi proton.
Memancarkan neutron. Proses ini jarang terjadi di alam, hanya
beberapa inti radioaktif yang mengalami proses ini.
b. Inti yang terletak di bawah pita kestabilan n/p < 1 (kelebihan proton),
stabil dengan cara:
Memancarkan positron. Pada proses ini terjadi perubahan proton
menjadi netron.
Memancarkan proton (proses ini jarang terjadi)
Menangkap elektron. Elektron terdekat dengan inti (elektron di
kulit K) ditangkap oleh inti atom sehingga terjadi perubahan
c. Inti yang terletak di seberang pita kestabilan (Z > 83) stabil dengan
mengurangi massanya dengan cara memancarkan sinar α.
A=-
Hukum Peluruhan
Rumus peluruhan
Aktivitas radioaktif tergantung pada banyaknya atom radioaktif
yang masih ada. Misalkan mula-mula ada sebanyak N0 radioaktif dan
waktu paro dilambangkan dengan T1/2, maka.
N= N0
n= h
B. Peluruhan Inti
Untuk mempertahankan kekekalan muatan (muatan total sebelum
dan sesudah peluruhann adalah sama),peruahan muatan seperti ini berarti
bahwa sebuah electron negative harus dipancarkan.Dengan demikian,
Pemancaran elektron +−
Elektron meninggalkan inti dan dikenal dengan “partikel beta”.
Pemancaran positron
Peristiwa disini juga disebut sebagai peluruhan beta,karena mirip dengan
pancaran elektron negative.Proses pengkapan elektron oleh proton untuk
menjadi neutron dapat dinyatakan sebagai
Penangkapan electron −
2. Peluruhan Beta
Sebuah inti yang meluruh dengan memeancarkan sinar beta tidak
akan berkurang nomor massanya tetapi nomor atomnya akan
bertambah satu. Jadi, jika sebuah inti induk X berubah menjadi inti
anak Yang sambil memancarkan sinar beta reaksi intinya diberikan
oleh:
Pada peluruhan sinar beta ini bukanlah suatu electron orbital (electron
yang bergerak mengitari inti atom pada suatu orbit tertentu) melainkan
electron yang diciptakan didalam inti itu sendiri. Sebagai contoh
peluruhan partikel beta dari ,sebagai berikut.
http://lulukhandayani68.blogspot.co.id/2014/12/fisika-modern-radioaktivitas.html
https://www.slideshare.net/Youaviq/fisika-inti-dan-radioaktif
https://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_radioaktif
https://www.nagrak.com/search/makalah-fisika-modern-dan-radioaktivitas/page/2
http://www.johanakhmadin.web.id/2015/11/materi-dan-pembahasan-soal-
fisikainti.html