ARTIKEL SKRIPSI
Oleh :
UMI ROSIDAH
NPM: 10.1.01.06.0100
UMI ROSIDAH
NPM: 10.1.01.06.0100
FKIP - PGSD
Email: umirosidah47@gmail.com
Poppy Rahmatika Primandiri, M.Pd1 dan Dr. Sulistiono, M.Si2
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Group Investigation adalah suatu model pembelajaran kooperatif dimana guru dan siswa
bekerja sama dalam membangun pembelajaran. Prosedur dalam perencanaan bersama didasarkan pada
pengalaman masing-masing siswa, sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan yang diperlukan.
Penggunaan model ini diharapkan siswa akan lebih mudah dalam memahami pelajaran melalui
pengalaman yang dilakukan dan pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran
Kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan peta konsep terhadap berpikir kritis siswa kelas VIII
SMPN I Semen Kediri pada pokok bahasan sistem pernapasan pada manusia. 2) Untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan peta
konsep terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII SMPN I Semen Kediri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik uji
analisis statistik yaitu uji anakova dan uji-t.
Dari hasil uji anakova dan uji-t diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti “Ada
perbedaan pengaruh antara penggunaan metode konvensional dibanding dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap
kemampuan mengidentifikasi sistem pernapasan pada manusia dengan peta konsep terhadap
berpikir kritis, interaksi sosial dan hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semen
Kota Kediri Tahun Ajaran 2014/2015”. Diharapkan metode model pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation (GI) dapat dimanfaatkan sebagai salah satu metode dalam
pembelajaran Biologi di sekolah khususnya kemampuan berpikir kritis dan interaksi sosial
Kata kunci: model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI), kemampuan
mengidentifikasi sistem pernapasan pada manusia dengan peta konsep terhadap Berpikir
kritis, interaksi sosial dan hasil belajar.
siswa untuk menghafal, mengingat dan kesulitan dalam menyerap pelajaran. Hal
menyimpan materi tanpa pemahaman yang ini dikarenakan metode yang digunakan
dikaitkan berdasarkan permasalahan kurang efektif dan kurang memotivasi
sehari-hari, sehingga menyebabkan siswa siswa dalam menyerap pelajararan. Selain
menjadi cenderung pasif dalam menerima itu kreativitas dari guru untuk menarik
materi pembelajaran yang telah diberikan. minat dan perhatian siswa kurang.
Pengetahuan yang didapat berupa seluruh Fakta sekarang menunjukkan bahwa
materi-materi pelajaran yang telah proses pembelajaran biologi hanya
disampaikan oleh guru. ditekankan pada pemahaman materi saja.
Seperti halnya pada mata pelajaran Padahal dalam proses pembelajaran biologi
biologi bukan hanya pelajaran hafalan, yang paling terpenting adalah aplikasi dari
tetapi perlu adanya pemahaman yang proses pembelajaran tersebut, salah
mendalam tentang konsep biologi, satunya dengan cara melakukan diskusi,
sehingga pada saat pelajaran berakhir praktikum atau observasi secara langsung.
siswa diharapkan mampu menerima dan pembelajaran biologi sebaiknya lebih di
menyimpan materi yang telah disampaikan tekankan pada proses, sehingga siswa
oleh guru. Jadi disitulah siswa dituntut dapat menjadi lebih aktif selama
untuk bisa berfikir kritis dan bisa pembelajaran dan dapat menambah
berinteraksi sosial untuk dapat pengetahuannya melalui kegiatan yang
meningkatkan prestasi. telah berlangsung.
Akan tetapi yang terjadi di SMP Menurut Tan (2004 dalam Rusnayati,
Negeri I Semen Kediri lokasi tempat PPL, 2011) ketika peserta didik mempelajari
peneliti mengamati bahwa dalam kegiatan sesuatu dan diberikan masalah, hal tersebut
pembelajaran, guru kurang kreatif dalam memberikan siswa tantangan untuk berfikir
menentukan metode pembelajaran, lebih dalam. Oleh karena itu dengan
sehingga siswa kurang fokus pada saat adanya permasalahan tersebut penelitian
pelajaran berlangsung. Seperti pada mata perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan
pelajaran Biologi dalam pokok bahasan kemampuan berfikir kritis, interaksi sosial
sistem pernapasan pada manusia, disinilah dan hasil belajar siswa. Dan diperlukan
diharapkan siswa harus bisa membedakan adanya metode pembelajaran yang lebih
akar dikotil dan monokotil. Berdasarkan menarik dan efektif agar siswa dapat
observasi yang telah dilakukan di SMP beperan aktif dalam proses pembelajaran
Negeri I Semen Kediri, siswa mengalami serta dapat dengan mudah memahami
Pretest Posttes
disajikan pada tabel 4.1 berikut ini.
Pretest Posttes
t t
Tabel 1. Uji Anakova
Kontrol Eksperimen Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Postest
model pembelajaran Kooperatif tipe Group Pretest 6.287 1 6.287 1.530 .020
Investigation (GI) pada siswa kelas VIII E Berfikir Kritis 208.905 1 208.905 50.824 .000
Negeri 1 Semen Kota Kediri Tahun Ajaran 2. Uji-t test Interaksi Sosial
2014/2015”. Tabel 2. Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
B. Interaksi Sosial 95%
Confidence
1. Hasil Rata-rata Interaksi Sosial Interval of the
Difference
Std.
Mean Error
Sig. Differe Differe
(2-
nce nce Lower Upper
F Sig. t df tailed)
Eksperim Equal 1.657 .202 - 74 .000 - 1.6783 - -
en - variances 5.26
8.8421 1 12.186 5.4980
Kontrol assumed
2. Dapat disimpulkan Ada pengaruh antara siswa sekolah dasar. Jurnal khusus
edisi No.1.
penggunaan metode konvensional
dibanding dengan menggunakan model Huda, M. 2014. Model-Model Pengajaran
dan Pembelajaran. Yogyakarta:
pembelajaran Kooperatif tipe Group
Pustaka Belajar.
Investigation (GI) terhadap kemampuan
Parlin dan Muhammad B. 2013.
mengidentifikasi sistem pernapasan
Peningkatan Hasil Belajar Sosiologi
pada manusia dengan peta konsep Melalui Penerapan Strategi
Pengorganisasian Peta Konsep
terhadap berfikir kritis, interaksi sosial
(Concept Mapping). Jurnal
pada siswa. Terbukti dari hasil uji Teknologi Pendidikan Vo.6.
anakova diperoleh nilai sig. 0,001, <
Ramanda, P dan Syahniar. 2013. Artikel
0,05 artinya H1 diterima H0 ditolak. Dan Penelitian Interaksi Sosial Siswa
Berprestasi dalam Belajar dan
pada uji-t kemampuan siswa dalam
Implikasinya terhadap Layanan
interaksi sosial diperoleh nilai sig. 0,000 Bimbingan dan Konseling. Jurnal
ilmiah konseling.(2):1-7.
< 0,05 artinya H1 diterima H0 ditolak.
Rofiah.E. 2013. Penyusunan Instrumen
Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Fisika Pada Siswa Smp. Jurnal
Pendidikan Fisika Vol.1.2
Abas. 2012. Perbandingan Hasil Belajar
Model Cooperative Learning
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran
dengan Model Scianc Technology
Berorientasi Standar Proses
Society pada Siswa Kelas X MAN I
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Model Kota Bengkulu. Jurnal Exacta,
x (1):11-16.
Sasrawan, H. 2013. Sistem Pernapasan
pada Manusia. Tersedia (online).
Amri, S.2013. Pengembanganb dan Model
Http/google.com/image. Diunduh 12
Pembelajaran dalam Kurikulum
Juni 2015.
2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sari.D.S dan Nia P. 2012. Kemampuan
Dahlan, S. M. 2011. Statistik Deskriptif,
Berpikir Kritis Yang Tecermin Dalam
Bivariat, Univariat SPSS. Jakarta:
Keterampilan Membaca Siswa Kelas
Salemba Medika.
XI IPA 1 SMA Islam Almaari
Singosari Malang.
Dimyati dan Mujiono, P. 2006. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi
Cipta.
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Fachrurazi, 2011, Penerapan Pelajaran
Berbasis Masalah untuk
Sugiyono, 2010. Statistik untuk Penelitian.
Meningkatakan Kemampuan Berfikir
Bandung: Alfabeta.
Kritis dan komunikasi matematis