Anda di halaman 1dari 13

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

“PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP


INVESTIGATION (GI) DENGAN PETA KONSEP TERHADAP BERPIKIR KRITIS DAN
INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I SEMEN KEDIRI PADA
POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA”

ARTIKEL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Oleh :
UMI ROSIDAH
NPM: 10.1.01.06.0100

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI
KEDIRI
2015

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 1||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 2||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 3||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

“PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP


INVESTIGATION (GI) DENGAN PETA KONSEP TERHADAP BERPIKIR KRITIS DAN
INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I SEMEN KEDIRI PADA
POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA”

UMI ROSIDAH
NPM: 10.1.01.06.0100
FKIP - PGSD
Email: umirosidah47@gmail.com
Poppy Rahmatika Primandiri, M.Pd1 dan Dr. Sulistiono, M.Si2
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Group Investigation adalah suatu model pembelajaran kooperatif dimana guru dan siswa
bekerja sama dalam membangun pembelajaran. Prosedur dalam perencanaan bersama didasarkan pada
pengalaman masing-masing siswa, sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan yang diperlukan.
Penggunaan model ini diharapkan siswa akan lebih mudah dalam memahami pelajaran melalui
pengalaman yang dilakukan dan pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran
Kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan peta konsep terhadap berpikir kritis siswa kelas VIII
SMPN I Semen Kediri pada pokok bahasan sistem pernapasan pada manusia. 2) Untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan peta
konsep terhadap interaksi sosial siswa kelas VIII SMPN I Semen Kediri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik uji
analisis statistik yaitu uji anakova dan uji-t.
Dari hasil uji anakova dan uji-t diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti “Ada
perbedaan pengaruh antara penggunaan metode konvensional dibanding dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap
kemampuan mengidentifikasi sistem pernapasan pada manusia dengan peta konsep terhadap
berpikir kritis, interaksi sosial dan hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semen
Kota Kediri Tahun Ajaran 2014/2015”. Diharapkan metode model pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation (GI) dapat dimanfaatkan sebagai salah satu metode dalam
pembelajaran Biologi di sekolah khususnya kemampuan berpikir kritis dan interaksi sosial

Kata kunci: model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI), kemampuan
mengidentifikasi sistem pernapasan pada manusia dengan peta konsep terhadap Berpikir
kritis, interaksi sosial dan hasil belajar.

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 4||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

LATAR BELAKANG menggukanan media pembelajaran yang


Proses pembelajaran merupakan dapat menarik perhatian siswa, seperti
suatu proses yang terjadi antara guru dan contoh penggunaan media peta konsep
siswa di dalam kelas dengan cara tertentu agar siswa bisa fokus pada saat guru
yang bertujuan agar siswa mampu memberikan pelajaran tersebut.
memahami pengetahuan yang diberikan Berfikir kritis siswa tersebut tentu
oleh guru. Tujuan dari setiap individu saja akan mempengaruhi hasil belajarnya.
untuk belajar adalah agar memperoleh Selain bisa berfikir kritis, siswa juga harus
hasil yang maksimal dari yang telah di bisa berinteraksi sosial. Interaksi sosial
pelajari dalam suatu proses dan kurun yaitu siswa bisa berkomunikasi dengan
waktu tertentu. Hasil yang diperoleh siswa lain maupun siswa dengan guru.
tersebut tidak bisa didapatnya secara instan Berfikir kritis maupun interaksi sosial
atau langsung dan setiap siswa diharapkan siswa dalam proses pembelajaran tidak
mampu membangun struktur kognitif hanya terjadi di dalam kelas saja, akan
melalui pencarian informasi secara mandiri tetapi bisa terjadi diluar kelas dengan
ataupun kelompok dengan proses kelompok belajar yang lain. Kualitas
menemukan dan memecahkan suatu belajar mempunyai peran penting dalam
masalah. Setiap guru menginginkan proses pendidikan, bahkan menentukan prestasi
pembelajaran yang dilaksanakannya belajar yang dicapai oleh siswa pada
meyenangkan dan berpusat pada siswa. bidang studi yang dipelajarinya. Ketika
Proses pembelajaran membutuhkan dalam proses belajar siswa dapat diketahui
strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dengan melakukan evaluasi, yaitu
terpacu untuk dapat lebih aktif dan mengukur dan menilai dalam hal ini adalah
termotivasi dalam menemukan masalah menilai hasil kinerja siswa. Dengan
dan memecahkan masalah. Serta mengukur kinerja siswa maka guru dapat
mengungkapkan dan mempertahankan mengetahui tingkat penguasaian materi
argumentasi dalam penyampaian proses pelajaran yang telah diajarkan.
pemecahan masalah yang berbeda-beda Proses pembelajaran saat ini masih
pada setiap siswa. Guru harus inovatif berpusat pada guru seharusnya siswa
dalam memberi suatu pembelajaran, karena dituntut untuk lebih aktif dan guru hanya
proses pembelajaran yang inovatif akan sebagai fasilitator. Sebagian besar proses
menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan di dalam
pembelajaran. Maka dari itu guru harus kelas hanya diarahkan pada kemampuan

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 5||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

siswa untuk menghafal, mengingat dan kesulitan dalam menyerap pelajaran. Hal
menyimpan materi tanpa pemahaman yang ini dikarenakan metode yang digunakan
dikaitkan berdasarkan permasalahan kurang efektif dan kurang memotivasi
sehari-hari, sehingga menyebabkan siswa siswa dalam menyerap pelajararan. Selain
menjadi cenderung pasif dalam menerima itu kreativitas dari guru untuk menarik
materi pembelajaran yang telah diberikan. minat dan perhatian siswa kurang.
Pengetahuan yang didapat berupa seluruh Fakta sekarang menunjukkan bahwa
materi-materi pelajaran yang telah proses pembelajaran biologi hanya
disampaikan oleh guru. ditekankan pada pemahaman materi saja.
Seperti halnya pada mata pelajaran Padahal dalam proses pembelajaran biologi
biologi bukan hanya pelajaran hafalan, yang paling terpenting adalah aplikasi dari
tetapi perlu adanya pemahaman yang proses pembelajaran tersebut, salah
mendalam tentang konsep biologi, satunya dengan cara melakukan diskusi,
sehingga pada saat pelajaran berakhir praktikum atau observasi secara langsung.
siswa diharapkan mampu menerima dan pembelajaran biologi sebaiknya lebih di
menyimpan materi yang telah disampaikan tekankan pada proses, sehingga siswa
oleh guru. Jadi disitulah siswa dituntut dapat menjadi lebih aktif selama
untuk bisa berfikir kritis dan bisa pembelajaran dan dapat menambah
berinteraksi sosial untuk dapat pengetahuannya melalui kegiatan yang
meningkatkan prestasi. telah berlangsung.
Akan tetapi yang terjadi di SMP Menurut Tan (2004 dalam Rusnayati,
Negeri I Semen Kediri lokasi tempat PPL, 2011) ketika peserta didik mempelajari
peneliti mengamati bahwa dalam kegiatan sesuatu dan diberikan masalah, hal tersebut
pembelajaran, guru kurang kreatif dalam memberikan siswa tantangan untuk berfikir
menentukan metode pembelajaran, lebih dalam. Oleh karena itu dengan
sehingga siswa kurang fokus pada saat adanya permasalahan tersebut penelitian
pelajaran berlangsung. Seperti pada mata perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan
pelajaran Biologi dalam pokok bahasan kemampuan berfikir kritis, interaksi sosial
sistem pernapasan pada manusia, disinilah dan hasil belajar siswa. Dan diperlukan
diharapkan siswa harus bisa membedakan adanya metode pembelajaran yang lebih
akar dikotil dan monokotil. Berdasarkan menarik dan efektif agar siswa dapat
observasi yang telah dilakukan di SMP beperan aktif dalam proses pembelajaran
Negeri I Semen Kediri, siswa mengalami serta dapat dengan mudah memahami

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 6||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

materi yang diberikan. Salah satunya METODE


adalah dengan menggunakan metode Pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran kooperatif tipe Grup penelitian ini adalah pendekatan penelitian
Investigation (GI). Metode pembelajaran yang bersifat kuantitatif.
ini kooperatif kerja kelompok yang Jenis desain eksperimen yang paling
terkelola dan terorganisasikan sedemikian tepat untuk penelitian ini adalah quasi
sehingga siswa bisa bekerja sama dalam eksperimen atau eksperimen semu, yaitu
kelompok kecil untuk mencapai tujuan- suatu desain eksperimen yang
tujuan belajar. memungkinkan peneliti mengendalikan
GI melibatkan siswa dalam variabel sebanyak mungkin dari situasi
merencanakan topik-topik yang akan yang ada. Tetapi tidak mengendalikan
dipelajari dan bagaimana cara sampling variabel secara penuh seperti
menjalankan. Guru dalam menerapkan pada eksperimen sebenarnya. Namun
model GI biasanya membagi kelasnya peneliti bisa menghitungkan variabel apa
menjadi kelompok-kelompok heterogen, saja yang tak mungkin dikendalikan
dimana siswa bisa memilih topik-topik sumber-sumber kesesatan mana saja yang
untuk dipelajari, melakukan investigation mungkin dalam menginterprestasi hasil
lebih mendalam terhadap sub-sub topik penelitian. Penelitian ini menggunakan
yang dipilih, kemudian menyiapkan dan desain Nonequivalent Control Group
mempresentasikan laporan. Design. Nonequivalent Control Group
Jadi Group Investigation adalah Design
suatu model pembelajaran kooperatif Gambar 1 rancangan penelitian
dimana guru dan siswa bekerja sama dalam
O1 X O2
membangun pembelajaran. Prosedur dalam
perencanaan bersama didasarkan pada O3 O4

pengalaman masing-masing siswa, sesuai


Keterangan
dengan kapasitas dan kebutuhan yang X : Perlakuan
diperlukan. Penggunaan model ini O1 : Prettes kelas eksperimen
O2 : Posttes kelas eksperimen
diharapkan siswa akan lebih mudah dalam O3 : Prettes kelas kontrol
memahami pelajaran melalui pengalaman O4 : Posttest kelas kontrol

yang dilakukan dan pembelajaran akan


menjadi lebih bermakna.

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 7||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

HASIL DAN KESIMPULAN sistem pernapasan pada manusia dengan


1. Hasil Nilai Rata-rata Berpikir Kritis peta konsep terhadap berfikir kritis,
interaksi sosial dan hasil belajar lebih baik
kelas eksperimen daripada kelas kontrol.
2. Uji Anakova Berfikir Kritis
Ringkasan analisis anakova

Pretest Posttes
disajikan pada tabel 4.1 berikut ini.
Pretest Posttes
t t
Tabel 1. Uji Anakova
Kontrol Eksperimen Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Postest

Type III Sum


Gambar 1. Grafik Histogam nilai Source of Squares df Mean Square F Sig.

kemampuan mengidentifikasi system Corrected Model 211.879a 2 105.939 25.774 .000

pernapasan pada manusia menggunakan Intercept 267.254 1 267.254 65.020 .000

model pembelajaran Kooperatif tipe Group Pretest 6.287 1 6.287 1.530 .020

Investigation (GI) pada siswa kelas VIII E Berfikir Kritis 208.905 1 208.905 50.824 .000

(Kelas Kontrol) dan KELAS VIII F (Kelas Error 300.055 73 4.110


Eksperimen) Total 31273.000 76

Corrected Total 511.934 75

a. R Squared = .414 (Adjusted R Squared = .398)


Berdasarkan gambar 4.1 dapat
diketahui bahwa perolehan nilai rata-rata
Dari hasil uji anakova diperoleh nilai
pada kelas kontrol pada prestest sebesar
sig. < 0,05, akibatnya H0 ditolak dan H1
18,24 postest meningkat menjadi 18,47
diterima. Artinya terdapat perbedaan
bahwa dengan menggunakan metode
signifikan pada kemampuan siswa
konvensional kemampuan
mengidentifikasi sistem pernapasan pada
mengidentifikasi sistem pernapasan pada
manusia dengan peta konsep dengan
manusia dengan peta konsep terhadap
menggunakan model pembelajaran
berfikir kritis pada kelompok kontrol dapat
Kooperatif tipe Group Investigation (GI)
dikatakan meningkat dengan nilai lebih
dengan metode konvensional.
tinggi dari nilai pret-test.
Dengan demikian dapat disimpulkan
Pada kelas eksperimen meningkat
“Ada pengaruh antara penggunaan metode
lebih baik dari hasil prettest, hal tersebut
konvensional dibanding dengan
dapat dilihat dari hasil perolehan nilai pada
menggunakan model pembelajaran
nilai prestest sebesar 18,39 dan nilai
Kooperatif tipe Group Investigation (GI)
posttest meningkat sebesar 21,76. Dengan
pada siswa kelas VIII E dan VIII F SMP
demikian kemampuan mengidentifikasi

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 8||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Negeri 1 Semen Kota Kediri Tahun Ajaran 2. Uji-t test Interaksi Sosial
2014/2015”. Tabel 2. Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
B. Interaksi Sosial 95%
Confidence
1. Hasil Rata-rata Interaksi Sosial Interval of the
Difference

Std.
Mean Error
Sig. Differe Differe
(2-
nce nce Lower Upper
F Sig. t df tailed)
Eksperim Equal 1.657 .202 - 74 .000 - 1.6783 - -
en - variances 5.26
8.8421 1 12.186 5.4980
Kontrol assumed

Equal - 71.3 .000 - 1.6783 - -


Pretes Posttest Pretes Posttest variances 5.26 00
8.8421 1 12.188 5.4958
not
assumed

Sumber: Output SPSS


Kontrol Eksperime
n
Berdasarkan hasil analisis tersebut di
atas, dengan berpedoman pada kriteria atau
Gambar 2. Grafik Histogam nilai
norma pengujian hipotesis yang telah
kemampuan siswa terhadap interaksi sosial
ditentukan pada bab III. Dari hasil uji t-test
pada siswa kelas VIII E (Kelas Kontrol)
diperoleh nilai sig. 0.000 < 0,05 dengan
dan KELAS VIII F (Kelas Eksperimen)
demikian Ada perbedaan pengaruh antara
Berdasarkan gambar 2. diketahui
interaksi sosial pada kelas eksperimen dan
bahwa perolehan nilai rata-rata pada kelas
kontrol.
kontrol nilai prestest sebesar 23,47 posttest
Dengan demikian dapat disimpulkan
meningkat menjadi 28,89 dan kelas
“Ada perbedaan pengaruh antara kelas
eksperimen pada perolehan nilai pretest
eksperimen dan kelas kontrol terhadap
sebesar 24,76 sedangkan pada nilai posttest
kemampuan interaksi sosial di dalam kelas
meningkat menjadi 30,89. Dengan
pada siswa kelas VIII E dan VIII F SMP
demikian tetapi kelas eksperimen lebih
Negeri 1 Semen Kota Kediri Tahun Ajaran
baik daripada kelas kontrol.
2014/2015”.

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 9||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pembahasan Tabel 3. N-Gain


Ada pengaruh antara penggunaan Eksperimen
No Keterangan Kontrol
metode konvensional dibanding dengan 0
1. Tinggi 0
menggunakan model pembelajaran 5
2. Sedang 0
Kooperatif tipe Group Investigation (GI) 3. Rendah 38
33

terhadap kemampuan mengidentifikasi


sistem pernapasan pada manusia dengan Dari hasil uji N-Gain di atas
peta konsep terhadap berfikir kritis, menunjukkan rata-rata nilai gain siswa
interaksi sosial pada siswa kelas VIII SMP pada kelas eksperimen masuk pada
Negeri 1 Semen Kota Kediri Tahun Ajaran kategori sedang sebanyak 5 siswa
2014/2015 (13,16%) dan pada kategori rendah
Dari penjelasan di atas, dapat sebanyak 33 (86,4%) sedangkan pada kelas
diketahui bahwa ada perbedaan hasil kontrol tergolong pada katetori rendah
belajar antara siswa yang menggunakan sebanyak 38 (100%) (data terlampir). Hasil
model pembelajaran Kooperatif tipe Group nilai gain menunjukkan peningkatan hasil
Investigation (GI) dan menggunakan belajar siswa dengan menggunakan model
metode konvensional terhadap kemampuan pembelajaran Kooperatif tipe Group
mengidentifikasi sistem pernapasan pada Investigation (GI) dapat membuat siswa
manusia dengan peta konsep terhadap lebih mudah dalam memahami pelajaran
berfikir kritis, interaksi sosial. Yakni, melalui pengalaman yang dilakukan dan
tampak dari perbedaan skor nilai rata-rata pembelajaran akan menjadi lebih
pada berpikir kritis post-test yaitu untuk bermakna, sehingga dapat meningkatkan
nilai rata-rata kelas eksperimen mencapai hasil belajar siswa terhadap kemampuan
21,76%. Sedangkan untuk nilai rata-rata mengidentifikasi sistem pernapasan pada
kelas kontrol hanya mencapai 18,47%. Dan manusia dengan peta konsep terhadap
pada interaksi sosial skor nilai rata-rata berfikir kritis, interaksi sosial pada siswa
pada berpikir kritis post-test yaitu untuk kelas VIII SMP Negeri 1 Semen Kota
nilai rata-rata kelas eksperimen mencapai Kediri Tahun Ajaran 2014/2015.
30,89%. Sedangkan untuk nilai rata-rata Hal tersebut sesuai dengan model ini
kelas kontrol hanya mencapai 28,89%. yang pertama kali dikembangkan oleh
Dengan demikian kemampuan berpikir Sharan dan Sharan pada tahun 1976.
kritis dan interaksi sosial lebih baik Dalam pembelajaran tipe GI, menekankan
daripada kelas eksperimen. partisipasi dan keaktifan siswa untuk

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 10||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

mencari sendiri materi (informasi) pada kerja sama pada kelompok.


pelajaran yang dipelajari melalui berbagai Pembelajaran ini membuat siswa lebih
sumber yang tersedia, misalnya melalui aktif dan saling membantu satu sama lain
buku pelajaran maupun media lain seperti agar mendapatkan suatu keberhasilan
internet (Nela Veristika dkk, 2012). Siswa dalam kelompok.
berperan dari awal mulai perencanaan, Salah satu asumsi yang mendasari
menentukan topik maupun cara untuk pengembangan pembelajaran kooperatif
mempelajari melalui analisis. Model (cooperative learning) adalah bahwa
pembelajaran ini menuntut para siswa sinergi yang muncul melalui kerja sama
untuk lebih aktif serta memiliki ke- akan meningkatkan motivasi yang jauh
mampuan yang baik dalam berkomunikasi lebih besardari pada melalui lingkungan
dan memecahkan berbagai permasalahan kompetitif individual dan perasaan saling
yang sudah ada dalam pembelajaran. keterhubungan (feelings of connectedness)
Selain itu menimbulkan suasana dapat menghasilkan energi yang positif
pembelajaran yang demokratis dan (Huda, 2014: 111).
terbuka, dapat memberikan kesempatan Kesimpulan
bagi siswa untuk memperoleh berbagai 1. Setelah melakukan penelitian pada
informasi dan pengetahuan dengan teman kelompok kontrol dan kelompok
lainnya dalam membahas materi eksperimen dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran. Dengan demikian semakin terdapat perbedaan skor nilai rata-rata
baik kemampuan yang didapatkan oleh pada berpikir kritis post-test yaitu untuk
siswa dengan menggunakan model nilai rata-rata kelas eksperimen
pembelajaran Kooperatif tipe Group mencapai 21,76%. Sedangkan untuk
Investigation (GI) dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas kontrol hanya
hasil belajar yang maksimal. mencapai 18,47%. Dan pada interaksi
Hal tersebut juga diperkuat oleh sosial skor nilai rata-rata pada berpikir
Abas (2012), pembelajaran kooperatif kritis post-test yaitu untuk nilai rata-rata
(cooperative learning) merupakan sistem kelas eksperimen mencapai 30,89%.
pengajaran yang memberi kesempatan Sedangkan untuk nilai rata-rata kelas
kepada anak didik untuk bekerja sama kontrol hanya mencapai 28,89%.
dengan sesama siswa dalam tugas-tugas Dengan demikian kemampuan berpikir
yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif kritis dan interaksi sosial lebih baik
ini adalah kerja sama yang menekankan daripada kelas eksperimen.

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 11||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

2. Dapat disimpulkan Ada pengaruh antara siswa sekolah dasar. Jurnal khusus
edisi No.1.
penggunaan metode konvensional
dibanding dengan menggunakan model Huda, M. 2014. Model-Model Pengajaran
dan Pembelajaran. Yogyakarta:
pembelajaran Kooperatif tipe Group
Pustaka Belajar.
Investigation (GI) terhadap kemampuan
Parlin dan Muhammad B. 2013.
mengidentifikasi sistem pernapasan
Peningkatan Hasil Belajar Sosiologi
pada manusia dengan peta konsep Melalui Penerapan Strategi
Pengorganisasian Peta Konsep
terhadap berfikir kritis, interaksi sosial
(Concept Mapping). Jurnal
pada siswa. Terbukti dari hasil uji Teknologi Pendidikan Vo.6.
anakova diperoleh nilai sig. 0,001, <
Ramanda, P dan Syahniar. 2013. Artikel
0,05 artinya H1 diterima H0 ditolak. Dan Penelitian Interaksi Sosial Siswa
Berprestasi dalam Belajar dan
pada uji-t kemampuan siswa dalam
Implikasinya terhadap Layanan
interaksi sosial diperoleh nilai sig. 0,000 Bimbingan dan Konseling. Jurnal
ilmiah konseling.(2):1-7.
< 0,05 artinya H1 diterima H0 ditolak.
Rofiah.E. 2013. Penyusunan Instrumen
Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Fisika Pada Siswa Smp. Jurnal
Pendidikan Fisika Vol.1.2
Abas. 2012. Perbandingan Hasil Belajar
Model Cooperative Learning
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran
dengan Model Scianc Technology
Berorientasi Standar Proses
Society pada Siswa Kelas X MAN I
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Model Kota Bengkulu. Jurnal Exacta,
x (1):11-16.
Sasrawan, H. 2013. Sistem Pernapasan
pada Manusia. Tersedia (online).
Amri, S.2013. Pengembanganb dan Model
Http/google.com/image. Diunduh 12
Pembelajaran dalam Kurikulum
Juni 2015.
2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sari.D.S dan Nia P. 2012. Kemampuan
Dahlan, S. M. 2011. Statistik Deskriptif,
Berpikir Kritis Yang Tecermin Dalam
Bivariat, Univariat SPSS. Jakarta:
Keterampilan Membaca Siswa Kelas
Salemba Medika.
XI IPA 1 SMA Islam Almaari
Singosari Malang.
Dimyati dan Mujiono, P. 2006. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi
Cipta.
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Fachrurazi, 2011, Penerapan Pelajaran
Berbasis Masalah untuk
Sugiyono, 2010. Statistik untuk Penelitian.
Meningkatakan Kemampuan Berfikir
Bandung: Alfabeta.
Kritis dan komunikasi matematis

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 12||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Veristika, N, Muhsin. & Bambang P. 2012.


Penerapan Model Pembelajaran
Group Investigation (GI) untuk Men-
ingkatkan Keaktifan dan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan
Mengelola Kompetensi Personal di
SMK Negeri 1 Kudus (Studi pada
Kelas X Pemasaran 3 Tahun
Pelajaran 2011/2012). Economic
Education Analysis Journal, 1(1): 1-
6.

Umi Rosidah | NPM: 11.1.01.10.0324 simki.unpkediri.ac.id


FKIP - PGSD || 13||

Anda mungkin juga menyukai