Eksperimen FISIKA I
Efek Fotolistrik
Frank – Hertz
Milikan
e/m
Interferometer Michelson
Difraksi Cahaya Pada Celah Tunggal
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Memahami dualisme cahaya
- Menentukan besarnya gaya kuantum Planck dengan foto-efek
Cara Kerja
- Merangkai alat seperti pada gambar
- Menyalakan sumber daya
- Mengatur lampu polikromatik dari lampu kalium
- Mengukur arus pada saat U = 0V, mengatur tahanan geser dari 1kΩ sampai I = 0A dan
mencatat tegangan
- Mengulangi untuk berbagai spektrum warna yang dihasilkan lampu kalium.
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Penggunaan kurva Frank-Hertz
- Demonstrasi penyerahan energi yang tidak kontinyu dari elektron-elektron bebas
kepada atom air raksa (tumbukan elektron percobaan Frank-Hertz)
A
K
G1 G2
Cara Kerja
- Menyusun sesuai dengan gambar 2.1
- Memasukkan tabung Frank Hertz pada kerangkanya, memanaskan tabung oven serta
menyalakan daya stabil
- Setelah itu, menyetel U1 pada 1,5 Volt dan U3 pada 3 Volt.
- Melakukan percobaan dengan memvariasi U2 setiap 0,2 Volt 20 Volt dan mengamati
besarnya arus serta mencatatnya.
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan muatan elementer metoda tegangan mengambang, metoda percepatan naik
dan turun
Cara Kerja
a. Metode Keseimbangan
1. Skalter (1) dan (2) disetel. Stopwatch siap untuk melakukan pengukuran dan pemberi
tegangan kondensator telah dihubungkan.
2. Tegangan U pada tombol putar disetel sehingga didapat nilai U tertentu.
3. Skalter (2) disetel sehingga tegangan U pada nol (tegangan dimatikan) dan secara
bersamaan stopwacth distart.
4. Tetesan minyak yang naik / bergerak diamati dan stopwacth dimatikan / dihentikan.
5. Mencatat besarnya tegangan U, waktu yang diperlukan (t) dan skala x.
b. Metode dinamis
1. Skalter (1) dan (2) disetel. Stopwatch siap untuk melakukan pengukuran.
2. Tombol putar U disetel adar U tertentu.
3. Skalter (2) dimatikan dan secara bersamaan stopwatch 1 distart.
4. Tetesan minyak yang bergerak diamati dan apabila tetesan minyak tersebut melewati
ciri-ciri pengukuran.
5. Skalter (2) disetel dan secara bersamaan stopwatch 2 distart.
6. Mengamati tetesan minyak yang bergerak dan stopwatch 2 dimatikan.
7. Mencatat harga U, x, t1 dan t2.
Gambar 1.
1. Shelter untuk membuka dan menutup arus listrik pada stopwatch
2. Shelter untuk menghidupkan dan mematikan tegangan
3. Potensiometer tegangan searah
4. Voltmeter
5. Start/stop
Gambar 2. Pemasangan alat hitung P pada metode keseimbangan
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Mempelajari sifat medan magnet dari kumparan Helmholz
- Menentukan nilai e/m
Y xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
katoda xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
anoda xxxxxxxx
filamen
Gambar 1. Pesawat untuk menentukan e/m
Karena partikel bergerak melingkar, K harus dilubangi oleh gaya sentrifugal sebesar :
2
mV
F = (10)
R
Dengan mensubsitusi persamaan (10) dan persamaan (9) diperoleh :
2
mV
evB =
R
2
e V
=
m RvB
e v (11)
=
m RB
Dengan mensubsitusi persamaan (2) dan (11) diperoleh :
v
2e
e m
= (12)
m RB
Persamaan (12) dikuadratkan sehingga diperoleh :
2
⎛ e ⎞ = 2ev
⎜ ⎟
⎝m ⎠ mR 2 B 2
2
⎛ e ⎞ m = 2v
⎜ ⎟
⎝m ⎠ e (RB )2
e 2v
= (13)
m (RB )2
Dengan
e : muatan
m : Massa partikel (Kg)
V : beda potensial (V)
R : jari-jari putaran partikel (M)
B : medan magnet (T)
Medan magnet yang digunakan dalam percobaan ini adalah kumparan Helmholtz yang
mempunyai radius kumparan dengan jarak kedua kumparan tersebut dari besarnya di titk x
= 0, y= ½R dan z= 0 adalah :
4,5 . 10 −7 ni
B = (14)
R
Dengan
n : 260 lilitan
R : 0,15 m
B : 7,8.10-4 i dan i menyatakan arus kumparan
Cara Kerja
- Mengeset peralatan seperti gambar 2 di bawah
- Menghidupkan peralatan dan menentukan nilai arus sebagai pembangkit medan
magnet sehingga dalam keadaan konstan
- Mengukur diameter lingkaran elektron setiap variasi tegangan dari sumber daya
tegangan
- Mengamati serta mencatat hasil percobaan
- Sebelum mematikan peralatan praktikum, mengukur nilai medan magnet dengan
zonde untuk tiap menjauhi jarak tertentu (variasi jarak)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menetukan panjang gelombang cahaya laser Helium-Neon
I2
Laser I1
Cermin 1
Layar
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Memahami efek difraksi
- Menentukan panjang gelombang sebuah sumber cahaya
L
Gambar 1. Analisa pola-pola difraksi, P adalah pusat difraksi
Menurut Huygens, ketika muka gelombang primer melalui celah, akan menghasilkan
anak gelombang yang baru. Semua gelombang tersebut berinterferensi di P pada layar
yang jauh dari celah, sehingga diperoleh pola-pola difraksi yang intensitasnya diberikan
oleh persamaan :
2
⎛ sin β ⎞ (1)
I = I 0 ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ β ⎠
Dengan I0 adalah intensitas sumber cahaya awal, dan β adalah beda fase yang besarnya
adalah :
β = (πd/λ) sin θ (2)
Pada layar, distribusi intensitasnya dapat dilihat pada gambar (2)
12
10
8
I/Io
0
-10
-8.4
-6.8
-5.2
-3.6
-2
-0.4
1.2
2.8
4.4
6
7.6
9.2
Beda fase
dari persamaan (3) dan (4) di atas, dengan memvariasi L dapat diukur yn (jarak gelap ke-n
terhadap pusat) untuk harga d tertentu sehingga dapat diperoleh λ.
Cara Kerja
- Lewatkan berkas laser pada celah yang lebarnya dapat dibaca pada skala mikrometer.
- Variasi lebar tersebut dengan memutar mikrometer dan amati pola-pola difraksinya. Pola-
pola tersebut akan nampak jelas bila lebar kurang dari 1 mm. Pilihlah lebar celah yang sesuai
sedemikian hingga pengamatan mudah dilakukan.
- Variasikan jarak layar dan mengukur perubahan jarak gelap pertama (atau kedua) terhadap
pusat difraksi. Buat grafik y sebagai fungsi L.
- Bahaslah hasil eksperimen tersebut termasuk sumber-sumber ralat yang mungkin timbul dari
percobaan serta jelaskan bagaimana menentukan panjang gelombang laser He-Ne seteliti
mungkin.