OLEH :
dr. Ahmad Lani Andriana
1
HALAMAN PENGESAHAN
Dokter Pendamping
2
Laporan Kegiatan UKM
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah salah satu kegiatan pelayanan dasar yang
dilaksanakan di puskesmas. Promosi kesehatan adalah salah satu upaya
untuk memampukan atau memberdayakan masyarakat agar dapat
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Pelaksanaan
kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena
menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan,
kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya.
Faktor risiko hipertensi antara lain adalah: faktor genetik, umur, jenis
kelamin, etnis, stress, obesitas, asupan garam, dan kebiasaan merokok. Hipertensi
bersifat diturunkan atau bersifat genetik. Individu dengan riwayat keluarga hipertensi
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang
yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Insidensi hipertensi
meningkat seiring dengan pertambahan usia, dan pria memiliki risiko lebih tinggi
untuk menderita hipertensi lebih awal. Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang
3
berkulit hitam daripada yang berkulit putih. Obesitas dapat meningkatkan kejadian
hipertensi. Hal ini disebabkan lemak dapat menimbulkan sumbatan pada pembuluh
darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan garam yang tinggi akan
menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak
langsung akan meningkatkan tekanan darah. Kebiasaan merokok berpengaruh dalam
meningkatkan risiko hipertensi.
Berdasarkan data di atas, kami tertarik untuk melakukan promosi kesehatan
mengenai diet hipertensi pada penderita hipertensi di Desa Jilatang dan Desa Lubuk
Layuh Kecamatan Samadua Aceh Selatan.
2. Permasalahan
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai apa saja faktor resiko
dan penyebab hipertensi
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap manfaat dari
menjalankan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Kurangnya perhatian dan kepatuhan masyarakat untuk mau, dan
mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Prioritas masalah:
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pengertian dari PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai apa saja yang termasuk
dalam PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam lingkungan
rumah tangga.
4
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap manfaat dari
menjalankan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Kurangnya perhatian dan kepatuhan masyarakat untuk mau, dan
mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Pelaksanaan Intervensi
Penyuluhan dilakukan di Puskesmas Lima Kaum I sebelum pelayanan
dimulai.
Lama penyuluhan ± 20 menit dengan memberikan materi penyuluhan
dan tanya jawab.
Media yang digunakan adalah leaflet mengenai materi yang
bersangkutan.
5
5. Evaluasi
Dari pelaksanaan penyuluhan dapat diambil kesimpulan :
Masih banyaknya audien yang belum mengetahui pengertian dari
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam tatanan rumah
tangga
Masih banyaknya audien yang belum mengetahui mengenai apa
saja yang termasuk dalam PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) dalam lingkungan rumah tangga.
Masih banyaknya audien yang belum mengerti terhadap manfaat
dari menjalankan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Audien mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam rumah tangga.