PENDAHULUAN
A. Latar Belakanng
Pekerjaan pada zaman sekarang adalah suatu hal yang sangat penting
layak, makmur dan sejahterah. Dimana saat ini semua orang berlomba-lomba
Untuk mencapai hal tersebut ada usaha yang harus dilalui yang paling utama ialah
pendidikn dan pengetahuan guna menyiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja.
Menurut Hornby dalam walgito (2010 : 201) karier adalah pekerjaan, seseorang
akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang
dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuan dan minatnya,
Jadi dapat disimpulkan bahwa karier adalah rutinitas setiap hari yang sangat
penting bagi setiap individu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Menurut Panji Anoraga, S.E.,M.M ( 2006 : 64 ) karier dalam artian sempit yaitu
kedudukan ) dan dalam artian luas yaitu ( sebagai langkah maju sepanjang hidup
teknologi.
1
2
orang agar seseorang dapat bekerja dengan baik, senang, dan tekun, hal tersebut
atau membantu tercapainya hal tersebut penulis harus memiliki pengetahuan atau
bimbingan kelompok.
bengkulu. Anak didik pemasyarakatan adalah anak yang berkonflik denga hukum,
anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi sanksi pidana.
ABH yang selanjutnya disebut Anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua
belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga
identitas baru sebagai anak yang berhadapan dengan hukum, sehingga mereka
tidak memperdulikan lagi karier atau pkerjaan kedepanya, sedangkan karier atau
politik dan kedudukan sosial. Selama menjalani pidana didalam LPKA mereka
tahun lalu,hal inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji dan meneliti tentang
minat karier ABH di LPKA bentiring Bengkulu yang berkaitan dengan efektifitas
bimbingan kelompok dalam meningkatkan minat karier. Oleh sebab itu dalam
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan masalah
Agar tidak terjadi kesalah penafsiran serta pembahasan yang terlalu luas
ini hanya dibatasi dalam hal Bimbingan kelompok mengenai Karier terhadap anak
D. Perumusan Masalah
kelompok
kelompok
E. Tujuan penelitian
Bengkulu
F. Kegunaan Penelitian
Secara Umum penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoritis
1. Fanfaat teoritis
dengan hukum di LPKA bentiring kota bengkulu. Dan dapat menjadi acuan bagi
2. Manfaat praktis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Minat Karier
1. Pengertian
Minat karier adalah suatu kegemeran atau rasa ketertarikan dan menjadi
rutinitas pada diri individu yang tidak dapat dipaksakan yang tumbuh dari luar
diri, setiap individu itu berbeda-beda, ada yang suka kerah sosial, seni, politik
Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah sautu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan
perhatian yang tidak sengaja terlahir dengan penuh kemauan dan tergantung dari
terhadap sesuatu dari lur diri, dan menarik diri untuk selalu menekuni hal tersebut.
Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa
7
minatnya.
serangkaian pilihan dan kegiatan pekerjaan yang menunjukan apa yang dilakukan
oleh seseorang untuk dapat hidup. Sedagkan menurut super (Manrihu, 1992: 31)
karier adalah rasa suka dan rasa ketertarikan terhadap sesuatu atau aktivitas yang
Kerja adalah gerak atau aktivitas manusia dalam mengelolah sesuatu untuk
1. Pekerjaan dalam arti umum, yaitu pekerjaan apa saja yang mengutamakan
tujuan pengabdian.
semua gerak atau aktivitas manusia yang mengutamakan kemampuan fisik atau
penghasilan.
2. Tujuan karier
diantaranya:
dengan potensi yang ada dalam diri yang mengenai kemampuan, minat,
2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada
dalam masyyarakat.
9
dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi
hambatan-hambtan tersebu.
3. Pemilihan Karier
pilihan okopasi sebagai bagian keseluruhan pola hidup seseorang dan sebagai
teori yang mendapat banyak dukungan dari hasil penelitian sejauh menyangkut
Pokok pikiran yang mendasari teori Holland (dalam Manhiro, 1992:70) yaitu
sebagai berikut :
konvensional.
10
ciri-ciri lingkungannya.
berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor diri
dan faktor lingkungan. Faktor diri meliputi pengetahuan tentang diri (self-
tekanan sosial yang bersumber dari keluarga dan teman, penilaian atasan dan
potensi dari atasan, serta batasan-batasan yang berasal dari sumber sosial ekonomi
4. Fungsi karier
sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh
pengertian
Anak adalah seorang yang belum berusia 18 Tahun termasuk anak yang masih
dalam kandungan. Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana dan anak yang menjadi
saksi tindak pidana. Disebut anak adalah anak yang telah telah berumur 12 (dua
belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga
Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya
manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang
memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus memerlukan
perkembangan fisik, mental, sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang.
12
kebutuhan anak.
masyarakat.
masyarakat.
1. Pengertian
berbagai sumber daya manusia (SDM) tersebut harus dikelolah dengan baik
sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Secara sederhana
dalam bimbingan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan
berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan mengunakan
yang efektif perlu disertai dengan manajemen yang efesien. Tercapainya tujuan
mungkin hanya dapat dilakukan dengan penghamburan, dan oleh karena itu
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan
1994)
meningkatkan pribadi yang lebih baik untuk mengenal kekuatan dan kelemahan
menerima berbagai kondisi lingkungan secara positif dan dinamis. Serta dapat
berkelanjutan. Dan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan ialah agar
kemasyarakatan.
memiliki beberapa arti: (a) menunjukkan jalan. (b) memimpin. (c) memberikan
petunjuk. (d) mengatur. (e) mengarahkan. (f) memberi nasihat. Selain itu,
“guidance” dapat diartikan sebagai bantuan atau tuntunan serta juga pertolongan
merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa; agar
mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
memaksakan individu (siswa) untuk menuju ke satu tujuan yang ditetapkan oleh
bimbingan merupakan nilai dari suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang
yang ahli agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri
2. Bimbingan kelompok
baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta
kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan
memberi saran, dan lain-lain sebagainya, apa yang dibicarakan itu semuanya
bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta
lainnya.
siswa. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebagai salah satu teknik bimbingan,
bimbingan kelompok mempunyai prinsip, kegiatan, dan tujuan, yang sama dengan
kelompok.
menyelesaikan tugas, serta meraih masa depan dalam studi, karir, ataupun
1995: 178) adalah agar setiap peserta: a) Mampu berbicara di depan orang
lain sebagainya kepada orang banyak; c) Belajar menghargai pendapat orang lain;
mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang bersifat negatif);
bersama.
Naqiyah, 2013: 68) adalah: a) Supaya orang yang dilayani mampu mengatur
1) Asas Kerahasiaan
18
Asas kerahasiaan yaitu asas yang menekankan pada semua yang hadir
untuk menyimpan dan merahasiakan apa saja, data dan informasi yang didengar
dan dibicarakan dalam kelompok , terutama hal-hal yang tidak boleh dan tidak
layak diketahui orang lain. Para peserta berjanji tidak akan membicarakan hal-hal
2) Asas Keterbukaan
saran, tentang apa saja yang dirasakan dan dipikirkannya, tidak merasa takut,
malu atau ragu-ragu, dan bebas berbicara tentang apa saja, baik tentang dirinya,
3) Asas kesukarelaan
dirinya secara spontan tanpa di suruh-suruh atau malu-malu atau dipaksa oleh
4) Asas Kenormatifan
norma-norma dan peraturan yang berlaku. Semua yang dilakukan dan dibicarakan
dalam bimbingan kelompok harus sesuai dengan norma adat, norma agama,
Tahap Pengakhiran.
1) Tahap pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap
memasukkan diri didalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pada
2) Tahap peralihan
anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut dalam kegiatan kelompok.
kemudian menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani
kegiatan pada tahap selanjutnya. Dalam tahap ini pemimpin kelompok mampu
Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. Dalam hal
ini pemimpin kelompok membawa para anggota meniti jembatan tersebut dangan
selamat. Bila perlu, beberapa hal pokok yang telah diuraikan pada tahap pertama
kelompok selanjutnya.
3) Tahap kegiatan
kelangsungan kegiatan kelompok pada tahap ini amat tergantung pada hasil dari
dua tahap sebelumnya. Jika dua tahap sebelumnya berhasil dengan baik, maka
tahap ketiga itu akan berhasil dengan lancar. Pemimpin kelompok dapat lebih
santai dan membiarkan para anggota sendiri yang melakukan kegiatan tanpa
banyak campur tangan dari pemimpin kelompok. Disini prinsip tut wuri
4) Tahap Pengakhiran
Menurut Prayitno (1995: 60) adapun tujuan dan kegiatan dalam tahap pengakhiran
1. Tujuan
21
kegiatan.
kegiatan diakhiri.
2. Kegiatan
hasil kegiatan.
a. Kelompok tugas
Sesuai dengan jenis kelompoknya, isi layanan dalam kelompok tugas ini
adalah topik tugas. Topik tugas merupakan topik atau pokok bahasan yang
dibahas. Jadi, materi yang dibahas oleh anggota kelompok adalah materi yang
bersifat penugasan baik itu materi yang diberikan oleh pihak luar atau materi yang
Dalam kelompok tugas arah dan isi kegiatan kelompok ditetapkan terlebih
dahulu. Semua pendapat, tanggapan, reaksi, dan saling hubungan antar semua
mungkin. Tugas yang ditetapkan untuk digarap oleh suatu kelompok tugas
kelompok.
b. Kelompok bebas
isi kehidupan kelompok. Topik bebas merupakan suatu topik atau pokok bahasan
yang dikemukakan secara bebas oleh setiap anggota kelompok. Secara bergiliran
yang akan dibahas terlebih dahulu sesuai dengan kesepakatan antara anggota
kelompok.
argumentasi dan pembahasan. (e) Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku
Kedua, permainan kelompok. Permainan dapat dijadikan sebagai salah satu teknik
wahana yang memuat materi pembinaan atau materi layanan tertentu. Permainan
kelompok yang efektif dan dapat dijadikan sebagai teknik dalam layanan
bimbingan kelompok harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut: (a) sederhana. (b)
meningkatkan keakraban. (e) diikuti oleh semua anggota kelompok. Konselor dan
tertentu yang sesuai dengan materi bahasan dalam layanan bimbingan kelompok.
antar individu atau antar kelompok merupakan suatu yang khas yang tidak
kelompok terdiri dari individu yang heterogen terutama dari latar belakang dan
tidaklah muda, diperlukanya Inovasi yang berbeda agar ABH termotivasi serta
bimbingan kelompok ini dapat menuntun ABH unuk terlibat aktif, anak dilibatkan
pendapat, ide, gagasan serta saling memberikan peratian dan motivasi sehingga
hal itulah Bimbingan kelompok dipilih dan diberikan guna meningkatkan minat
karier ABH.
ABH yang memiliki pemahaman karier yang masih rendah dan belum memiliki
pengetahuan tentang karier serta masih bingung untuk memilih karier yang tepat
untuk dirinya. Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang pemahaman karier
atau minat karier, hal itulah yang membuktikan bahwa masih banyaknya
permasalhan tersebut.
terdahulu yang relevan yang relevan dan dapat mendukung penelitian ini, antara
lain:
bimbingan kelompok terhadap keputusan karier pada siswa kelas X boga Di SMK
N 1 Bengkulu Selatan.
pengaruh terhadap keputusan karier pada siswa kelas X Boga dengan sampul 12
sdangkan berdedaanya ialah tempat atau lokasi penelian Putri (2015) yaitu di
Layanan Informasi terhadap minat karier siswa kelas x pemasaran SMK negeri 1
minat karier, perbedaanya penelitian Diego (2015) ialah layanan yang diberikan
F. Kerangka Pikir
26
Setiap anak atau individu perlu memahami tentang minat terhadap karier
supaya dimasa yang akan datang karier yang akan dipilih dan dijalani akan lebih
terprogram dan terencana sedini mungkin. Karier bagi setiap individu bukanlah
hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan
pada keputusan individu itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang
kemampuan dan minat serta pengenalan karier yang dimiliki. Oleh sebab itu juga
banyak informasi yang diperoleh maka makin tepat pula keputusan yang diambil.
Gambar 2.1
Kerangka pikir
G. Hipotesis penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Peneliti menggunakan model
penelitian eksperimen dengan desain one-group pre- test-post test design yang
berarti bahwa desain ini terdapat pre-test sebelum diberi perlakuan. Pola
Tabel 3.1
Desain penelitian
Pre-test perlakuan Post-test
01 X X2
Keterangan :
28
C. SUBJEK PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah ABH di LPKA bentiring kota bengkulu
2. Sampel
Sampel yang diambil penulis dari ABH adalah 10 anak yang memiliki
pemahaman rendah dan sangat rendah tentang minat karier. Penulis menentukan
kelompok, yaitu kelompok akan lebih efektif apabila anggota kelompok tidak
kurang dari 10 orang dan tidak melebihi 10 orang (Prayitno, 2004: 9-10). Dalam
29
kelompok yang aktif dan intensif agar memperoleh pencapaian yang optimal.
D. VARIABEL PENELITIAN
1. Minat Karier
a. Definisi Konseptual