Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NYERI HAID (DISMENORE)

Disusun oleh :
Amanda Selvia Putri
NIM. 1614401027

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWAN
TAHUN 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Nyeri Haid (Dismenore)


Sasaran : Keluarga dengan anak remaja
Hari / tanggal : Senin, 26 Januari 2018
Tempat : Poltekkes Tanjungkarang
Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes

I. Tujuan Intruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan remaja wanita
mengetahui dan memahami mengenai masalah nyeri haid (dismenore) yang
sering dialami wanita saat menstruasi, sehingga remaja wanita dapat
menangani dan mengatasi masalah nyeri haid (dismenore) tersebut.

II. Tujuan intruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat :
 Mengetahui dan memahami pengertian nyeri haid (dismenore)
 Mengetahui dan memahami klasifikasi nyeri haid (dismenore)
 Mengetahui dan memahami penyebab dari nyeri haid (dismenore)
 Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari nyeri haid (dismenore)
 Mengetahui dan memahami cara mengatasi dan pencegahan dari nyeri haid
(dismenore)

III. Materi ( terlampir)


1. pengertian nyeri haid (dismenore)
2. klasifikasi nyeri haid (dismenore)
3. penyebab nyeri haid (dismenore)
4. tanda dan gejala nyeri haid (dismenore)
5. penanganan dan pencegahan nyeri haid (dismenore)

IV. Media penyuluhan


1. Leaf leat
2. Lembar Balik
V. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

VI. Proses Kegiatan Peyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan:

a. Membuka/ memulai kegiatan a. Menjawab salam


dengan mengucapkan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari d. Mendengarkan &
penyuluhan memperhatikan
d. Menyebutkan materi e. Menjawab
penyuluhan pertanyaan
e. Bertanya kepada keluarga
apakah sudah mengetahui
tentang nyeri haid (dismenore)

2 35 menit Pelaksanaan:

a. Menjelaskan pengertian nyeri a. Mendengarkan


haid (dismenore) b. Mengajukan
b. Memberikan kesempatan pertanyaan
kepada peserta untuk bertanya c. Mndengarkan
c. Menjelaskan klasifikasi nyeri d. Mengajukan
haid (dismenore) pertanyaan
d. Memberikan kesempatan e. Mendengarkan
kepada peserta untuk bertanya f. Mengajukan
e. Menjelaskan penyebab nyeri pertanyaan
haid (dismenore) g. Mendengarkan
f. Memberikan kesempatan h. Mengajukan
kepada peserta untuk bertanya pertanyaan
g. Menjelaskan tanda dan gejala i. Mendengarkan
nyeri haid (dismenore) j. Mengajukan
h. Memberikan kesempatan pertanyaan
kepada peserta untuk bertanya
i. Menjelaskan cara mengatasi
dan pencegahan nyeri haid
(dismenore)
j. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya

3 5 menit Evaluasi:
a. Menanyakan kepada keluarga a. Menjawab
apakah sudah mengerti tentang pertanyaan
penyuluhan yang di berikan
mengenai nyeri haid
(dismenore)

4 2 menit Terminasi:

a. Mengucapkan terima kasih a. Mendengarkan


atas peran sertanya b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam penutup

VII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
 Tempat dan peralatan sudah siap
 Leaflet sudah siap
tanggapan tentang materi yang telah diberikan.
2. Evaluasi proses
 Acara penyuluhan berjalan lancar
 peserta aktif mendengarkan dan bertanya
 diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
VIII. Daftar Pustaka

Wiknjosastro.H. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
IMCW. 2007. Dismenore (nyeri haid). Tersedia dalam :
(http://www.MyDinariraq.com). Akses : Sabtu 30 – 03 – 2011 jam 15.00
MATERI PENYULUHAN
NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA

A. PENGERTIAN
Haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja
sampai menopause.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini
berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi
rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari
sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL
hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35ml/harinya.
Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis ginekologis rasa sakit
selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dismenore
sering didefinisikan hanya sebagai nyeri haid, atau setidaknya nyeri haid yang
berlebihan. Dismenore / Nyeri Haid adalah kondisi nyeri perut yang berasal dari
kram rahim dan terjadi menjelang atau selama menstruasi. Nyeri haid sering
digunakan secara sinonim dengan kram menstruasi, tetapi yang terakhir juga dapat
merujuk pada kontraksi uterus menstruasi, yang umumnya kekuatan, durasi dan
frekuensinya lebih tinggi daripada di sisa siklus menstruasi.
Dismenore muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri, sepeti sakit yang teramat
sangat, berdenyut, mual, nyeri seperti terbakar, atau sakit yang sangat menusuk.
Dysmenorrhea bisa mendahului menstruasi dengan beberapa hari atau mungkin
menyertainya, dan biasanya berkurang hingga akhir menstruasi. Dysmenorrhea
bisa hidup berdampingan dengan kehilangan darah berlebihan berat, yang dikenal
sebagai menorrhagia.
Dalam keadaan yang normal, nyeri haid hanya membuat wanita merasa sakit
dan tidak nyaman. Tetapi dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini bisa membuat
wanita tidak dapat bekerja dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan dengan
rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah.
Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja putri di tahun awal menstruasi,
wanita yang beriwayat mendapatkan menstruasi pertama lebih awal (kurang dari
12 tahun) dan wanita yang mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus
yang lebih jarang, nyeri menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit,
misalnya endometriosis, penyakit menular seksual, kista ovarium atau masalah
spiral (IUD). Jika Anda mulai merasakan nyeri menstruasi setelah berusia 25
tahun atau bila rasa nyeri disertai gejala lain seperti perdarahan haid yang tidak
kunjung berhenti atau berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

Ada beberapa pendapat tentang pengertian Dismenore, antara lain:

 Menurut Surtiretna (2001), Dismenore adalah rasa sakit yang menyerupai


kejang, terasa di perut bagian bawah, dan biasanya dimulai 24 jam
sebelum haid, dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid.
 Menurut Dianawati (2003), Dismenore merupakan kekakuan atau kejang
di bagian bawah perut dan terjadi pada waktu menjelang atau selama
menstruasi.
 Menurut Ramaiah (2006), Dismenore adalah nyeri atau kram pada perut
yang dirasakan sebelum dan selama menstruasi.
 Menurut Prawirohardjo (2007), Dismenore atau nyeri haid merupakan
suatu rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama menstruasi dan
sering kali disertai rasa mual.
 MIMS Petunjuk Konsultasi (2007/2008) mengatakan bahwa Dismenore
adalah rasa nyeri yang timbul menjelang dan selama menstruasi, ditandai
dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah. Gejala ini disebabkan
karena tingginya produksi hormon Prostaglandin. Dismenore merupakan
rasa nyeri yang hebat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
(Wijayanti, 2009).
 Menurut Proverawati & Misaroh (2009), Dismenore adalah nyeri
menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada
menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari. Istilah
Dismenore (dysmenorrhoea) berasal dari bahasa “Greek” yaitu dys
(gangguan atau nyeri hebat/ abnormalitas), meno (bulan) dan rrhoea yang
artinya flow (aliran). Jadi Dismenore adalah gangguan aliran darah
menstruasi atau nyeri menstruasi.

Dari beberapa pendapat mengenai Dismenore, maka dapat diambil suatu


kesimpulan bahwa Dismenore atau nyeri haid adalah rasa nyeri yang timbul
menjelang dan selama menstruasi yang dapat menggangggu aktivitas sehari-hari,
ditandai dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah.

B. KLASIFIKASI

Klasifikasi nyeri haid (dismenore) :

1. Dismenore Primer
Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi.
Dismenore primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah nyeri
menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik). Terjadi
sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan (Proverawati &
Misaroh, 2009).
Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi
rahim setelah menikah dan melahirkan (Wijayanti, 2009).
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah
12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah
menarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa nyeri
tidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan berlangsung
untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari
(Prawirohardjo, 2006).
Dismenore primer biasanya dimulai 6 bulan hingga 1 tahun setelah seorang
gadis mendapatkan menstruasi pertamanya. Ini adalah waktu ketika sel telur mulai
matang setiap bulan dalam ovarium. Pematangan sel telur disebut ovulasi. Dismenore
tidak ada pada siklus jika ovulasi belum terjadi. Dismenore primer jarang terjadi
setalah usia 20 tahun (Ramaiah, 2006).
Menurut Prawirohardjo (2006), ada beberapa faktor peranan sebagai penyebab
Dismenore primer, antara lain;
 Faktor kejiwaan
Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika
mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah
timbul Dismenore.
 Faktor kostitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat
menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit
menahun, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore.
 Faktor obstruksi kanalis servikalis
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya
Dismenore primer adalah stenosis canalis servikalis.
 Faktor alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara
Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab
alergi adalah toksi haid.

2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi
yang ada. Dismenore sekunder didiagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit
yang mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar rahim.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang
mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder adalah
endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista ovarium, dan
kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan dismenore.
Pada pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel (Mirena)
diobservasi untuk pengobatannya.
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired)
adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya
endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang
sebelumnya tidak mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2009).
Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan
ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis uteri
dan lain-lain (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun
meskipun dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia kurang dari 20 tahun
(Ramaiah, 2004).

Nyeri haid berdasarkan jenis nyerinya :

1. Nyeri spasmodik
Terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera
setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring karena terlalu
menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada di antara yang
pingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Dismenore
spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama,
walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hat seperti itu.

2. Dismenore kongestif
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari
sebelumnya, bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit pada bush
darts, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit
punggung, pegal pada paha, merasa, lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung,
kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di
paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang
berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi
mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari
pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih
baik.

C. PENYEBAB

Penyebab Dismenore diantaranya adalah:


1. bisa karena penyakit (peradangan panggul) endomentriosis
2. tumor atau kelainan letak uterus
3. selaput dara yang tidak berlubang
4. stress atau kecemasan berlebihan
5. namun diduga penyebab utamanya terjadi ketidak seimbangnya
hormonal dalam tubuh

Banyak wanita usia subur yang secara rutin mengalami nyeri menstruasi.
Nyeri yang terkait dengan kram itu berlangsung di hari-hari menjelang atau awal
menstruasi. Nyeri terasa di perut bagian bawah atau tengah dan mungkin
memancar hingga ke pinggul, paha, dan punggung. Intensitas nyeri naik dan turun
berulang-ulang, mengikuti kontraksi otot rahim yang mendasarinya. Tingkat
keparahan nyeri bervariasi antar-wanita dan antar-haid pada wanita yang sama.
Pada suatu saat, nyeri mungkin hampir tidak terasa. Di saat lain, nyeri bisa sangat
hebat disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai gangguan lambung
seperti mual, muntah, dan diare.

D. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala nyeri haid (dismenore) :
 Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian
bawah dan tungkai
 Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul
yang terus menerus ada.
 Nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
 Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan
sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih.
Kadang sampai terjadi muntah.
Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah
perut yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah,
sakit kepala, cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasa
penuh. Beberapa wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa
berlangsung beberapa hari (Ramaiah, 2004).

E. PENANGANAN DAN PENCEGAHAN


Upaya penanganan Dismenore menurut Proverawati & Misaroh (2009) dan
Wijayanti (2009):

1. Kompres dengan botol (hangat tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di
perut atau pinggang bagian belakang).
2. Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
3. Menghindari minum-minuman yang beralkohol, kopi dan es krim.
4. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah.
6. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

 KOMPRES HANGAT
Pengertian : Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah
tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan
hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres
dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut
kembung, dan kedinginan.
Alat dan bahan :
1. Buli-buli panas dan sarungnya, jika tidak ada bisa diganti
dengan botol yang tahan panas sebagai alat pengompres
2. Air hangat
Cara kerja :
1. Isi buli-buli panas atau botol dengan air hangat
2. Jika memakai botol, gunakan handuk kecil sebagai pengalas
botol
3. Letakkan buli-buli panas atau botol berisi air hangat tepat pada
bagian yang terasa kram (bisa di perut atau pinggang bagian
belakang).
4. Lakukan kompres hangat selama 5-10 menit dn diulang sampai
nyeri berkurang

Anda mungkin juga menyukai