Anda di halaman 1dari 3

MODUL 4

SKENARIO 4 : OBAT DEWA

Adria, 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas, karena ia merasa anaknya mendadak gemuk
dan sembab, tapi anehnya hanya pada daerah wajah, bahu dan perut saja. Beberapa bulan ini nafsu
makan Adria memang sangat meningkat. Kepada dokter, ibunya menjelaskan bahwa gejala ini
muncul setelah Adria minum obat yang dibelinya di toko obat karena gatal-gatal di lipat sikunya.
Obat tersebut dikonsumsi hampir setahun ini karena gatal-gatal sering timbul. Orang di pasar
menyebut obat ini sebagai obat dewa sebab khasiatnya yang cepat menghilangkan berbagai gejala.

Pada pemeriksaan, dokter menemukan adanya moon face, striae, hirsutism. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/90 mmHg dan pada rongga mulut terdapat oral
thrush. Juga terlihat adanya atrofi otot pada kedua ekstremitas inferior.

Dokter menjelaskan bahwa kelainan yang diderita Adria kemungkinan disebabkan oleh obat
tersebut atau bisa juga karena kelainan endogen yang manifestasi klinisnya sama, tapi
penatalaksanaannya berbeda. Untuk itu Dokter menganjurkan agar Adria dirujuk ke RS Dr M Djamil
agar dapat dilakukan pemeriksaan kortisol, elektrolit dan laboratorium lainnya. Apabila diperlukan
dapat dilakukan pemeriksaan Rontgen atau CT Scan. Penatalaksanaan akan melibatkan berbagai
disiplin ilmu. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Adria?

STEP 1 Terminologi

1. Moon face: Moon face adalah kondisi saat wajah Anda membengkak secara bertahap
sehingga menjadi bulat. Moon face, atau disebut juga moon facies, terjadi saat lemak
berlebih menumpuk pada sisi wajah. Moon face sering terkait dengan obesitas, namun juga
dapat disebabkan oleh sindrom Cushing.
2. Striae: Striae adalah kelainan kulit berupa garis-garis putih atau kemerahan pada kulit
karena peregangan pada kulit yang berlebihan, misalnya pada kehamilan, obesitas, dll. Sifat
barier kulit melemah pada daerah skar, dan jika skar membaik, barier kulit juga membaik.
3. Hirsutism: Hirsutisme adalah tumbuhnya rambut tebal dan hitam pada wanita di bagian-
bagian tubuh yang biasanya tumbuh pada pria, seperti pada wajah, dada, leher, perut, paha,
bokong, dan punggung bagian bawah.
4. Oral thrush: Oral thrush adalah suatu kondisi di mana jamur Candida albicans terakumulasi
pada lapisan mulut, yang juga dapat disebut dengan candidiasis. Oral thrush menyebabkan
lesi berwarna putih krem, biasanya di lidah atau pipi bagian dalam.
5. Atrofi otot: Atrophia terjadi karena tidak digunakannya atau kurangnya latihan fisik. Pada
kebanyakan orang,atrofi otot disebabkan oleh tidak menggunakan ototsecara cukup.
6. Kortisol: Kortisol adalah hormon steroid dari golongan glukokortikoid yang diproduksi oleh
kelenjar adrenal. Hormon ini bekerja dengan meningkatkan kadar gula darah melalui
mekanisme glukoneogenesis, menekan kerja sistem imun, dan meningkatkan metabolisme
lemak, protein, dan karbohidrat.
7. Pemeriksaan Kortisol: Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui fungsi kelenjar adrenal
dan hipofisis termasuk dalam menunjang diagnosis penyakit terkait seperti tumor hipofisis,
penyakit Addison maupun Cushing.
8. Pemeriksaan Elektrolit: Pemeriksaan untuk memantau kesetimbangan cairan di dalam
tubuh. Air/ cairan elektrolit ini berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot

STEP 2 Rumusan Masalah

1. Mengapa Adrian mendadak gemuk dan sembab didaerah wajah, bahu, dan perut?
2. Mengapa nafsu makan Adria sangat meningkat?
3. Apa hubungan obat yang diminum Adria dengan gejala yang timbul saat ini?
4. Mengapa obat tersebut dapat dengan cepat menghilangkan berbagai gejala penyakit?
5. Mengapa dokter menemukan adanya moonface, striae, dan hirsutisme pada Adria?
6. Apa makna tekanan darah 160/90 dan terdapat oral thrush?
7. Mengapa dapat terjadi atrofi otot pada kedua ekstremitas inferior?
8. Mengapa dokter mengatakan kelainan yang diderita Adria berhubungan dengan obat yang
dikonsumsinya?
9. Mengapa dokter menganjurkan agar Adria melakukan pemeriksaan labor?
10. Mengapa juga diperlukan pemeriksaan Rontgen atau CT Scan?

STEP 3 Hipotesis

1. Hal ini diawali dengan peningkatan hormon kortisol karena obat yang dikonsumsi oleh Adria.
Dimana hormon tersebut dapat memicu terjadinya proses glukoneogenesis (pembentukan
glukosa dari sumber selain karbohidrat). Peningkatan dari hormon tersebut tentunya juga
akan meningkatkan proses glukoneogenesis. Sehingga terjadi pembentukan glukosa yang
berlebihan yang berakibat pada hiperglikemia. Keadaan ini akan dikompensasi oleh tubuh
dengan meningkatkan sekresi insulin agar dapat menstabilkan tingginya glukosa dalam
darah. Seperti yang kita ketahui insulin akan membawa glukosa yang sudah diubah menjadi
glikogen untuk disimpan didalam sel-sel otot. Namun sel-sel otot tersebut tentunya memiliki
kapasitasnya sendiri. Jika jumlah glikogen terlalu banyak dan tidak muat lagi untuk disimpan
didalam sel-sel otot, maka insulin yang juga merupakan hormon lipogenik akan membawa
kelebihan glikogen tersebut ke dalam jaringan lemak. Inilah yang menyebabkan dapat terjadi
gemuk dan sembab didaerah wajah, bahu, dan perut pada Adria.
2. A
3. Obat yang diminum oleh Adria kemungkinan adalah obat golongan kortikosteroid. Obat ini
mengandung hormon kortisol yang juga diproduksi secara alami oleh tubuh melalui kelenjar
adrenal. Gejala yang timbul pada Adria merupakan efek dari tingginya hormon kortisol
didalam darah karena banyak mengkonsumsi obat tersebut.
4. Karena obat tersebut bersifat anti-inflamasi yang kuat, namun obat ini biasanya hanya
menghilangkan gejala dari suatu penyakit, bukan penyebab utama dari penyakit tersebut.
Oleh karena itu jika konsumsi obat ini dihentikan gejala akan kembali timbul, dan membuat
obat ini dikonsumsi dalam jangka panjang..
5. Moonface; terjadinya moonface berhubungan dengan penumpukan lemak oleh karena sel
otot yang tidak mampu lagi menyimpan glikogen sehingga kelebihan glikogen tersebut
disimpan didalam jaringan lemak.
Striae; terbentuknya striae ini diawali dengan adanya timbunan lemak di bawah kulit. Ketika
berat badan bertambah drastis, lapisan dermis yang berada di atas lapisan lemak jadi
teregang secara radikal. Akibat terlalu dipaksakan melar, lapisan kulit yang mengandung
banyak pembuluh darah dan sel kulit muda ini lalu menjadi pecah. Sehingga, akan
memunculkan garis-garis berwarna keunguan yang diiringi rasa gatal. Warna ungu ini
muncul sebagai akibat dari adanya aktivitas pigmen kulit melalui melanosit yang disebabkan
robekan pada bagian dermis kulit. Lama kelamaan ia akan berubah warna menjadi putih,
sebagai pertanda telah terbentuknya jaringan baru, yang memiliki warna berbeda dengan
warna kulit aslinya. Selain masalah pertambahan berat badan, kurangnya elastisitas kulit
juga memengaruhi kemungkinan terjadinya striae. Sehingga, pada kondisi seseorang yang
kurang asupan penunjang kolagen kulit dan dehidrasi, bisa semakin memperbesar
kemungkinan dirinya mengalami striae.
Hirsutisme;
6. TD 160/90 tinggi; hal ini bisa disebabkan karena terjadinya peningkatan glukosa dalam
darah tadi. Glukosa dalam darah cenderung akan menarik air karena viskositasnya, Sehingga
terjadi hipervolemia yang berakibat kepada hipertensi. Selain itu, keadaan hiperkortisol juga
akan meningkatkan aktivitas hormon aldosteron. Fungsi dari aldosteron adalah sebagai
reabsopsi Na. Dengan peningkatan hormon, terjadi peningkatan reabsorpsi. Banyaknya Na
akan menarik air, sehingga terjadi hipervolemia.
Oral Thrush; keadaan hiperkortisol ini juga menyebabkan sistem imun menjadi lemah.
Karena salah satu efek dari hormon kortisol itu sendiri adalah menekan sistem imun. Oleh
karena itu dapat terjadi infeksi jamur pada mulut.
7. A
8. –
9. Pemeriksaan labor diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan juga untuk mengarahkan
kemana tatalaksana yang akan diberikan untuk pasien.
10. Rontgen atau CT Scan diperlukan untuk mengetahui apakah ada kerusakan pada kelenjar
adrenal atau dari aksis HPA yang menyebabkan tingginya kadar hormon kortisol ini.

Anda mungkin juga menyukai