Anda di halaman 1dari 9

AUFA UMMAIMAH EPILOKSA

1410312015

MODUL I
Skenario 1: Terlalu Cepat
Mediasto, 35 tahun, adalah seorang pekerja pabrikprodusen bahan rumah tangga.
Akhir-akhir ini Medi (demikian dia biasa dipanggil) merasa mudah letih dan napas terasa
sesak walaupun berjalan tidak terlalu jauh atau naik tangga, padahal biasanya Medi sanggup
bersepeda 10 km tanpa merasa lelah. Medi tidak merokok tapi memang teman-teman sesama
pekerja di pabrik rata-rata perokok berat. Medi jarang sakit, seingatnya hanya satu kali
pernah dirawat di RS saat berusia 16 tahun karena adanya polip di rongga hidung.
Medi pergi ke poliklinik perusahaan untuk memeriksakan diri. Dari anamnesis
diketahui bahwa ayah Medi meninggal lima tahun yang lalu karena kanker paru. Sesudah
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter perusahaan curiga bahwa kondisi Medi
lebih berat dari kelihatannya dan memberikan surat rujukan ke rumah sakit. Di rumah sakit,
dari pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter mencurigai adanya tumor di mediastinum yang
bertambah besar dengan cepat sehingga menekan paru-paru dan ditemukan juga tanda – tanda
efusi pleura. Dokter menyarankan agar Medi dirawat inap, karena perlu dilakukan banyak
pemeriksaan lain seperti bronkoskopi, TTB (trans thoracalbiopsy) untuk membuktikan
kecurigaan dokter dan menentukan langkah pengobatan selanjutnya.
Sesudah dilakukan pemeriksaan penunjang, dokter mendapatkan kesimpulan bahwa
Medi menderita malignantthymomadan harus segera diberikan kemoterapi. Namun sesudah
diberikan kemoterapi tiga siklus, Medi sesak napas hebat dan meninggal.
Bagaimana anda menjelaskan permasalahan diatas?

TERMINOLOGI
1. Pabrik : suatu bangunan industri besar di mana para pekerja mengolah benda atau
mengawasi pemrosesan mesin dari satu produk menjadi produk lain, sehingga
mendapatkan nilai tambah.
2. Produsen : dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk
dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil
produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.
3. Polip : jaringan yang lembut, tidak terasa sakit dan tidak bersifat
kanker. Polipmemiliki bentuk seperti anggur yang tergantung pada
batangnya. Polip hidung memiliki ukuran yang beragam dengan warna yang serupa
4. Poliklinik : salah satu unit pelayanan masyarakat yang bergerak pada bidang
kesehatan. Sebuah poliklinik yang menawarkan fasilitas perawatan kesehatan yang di
khususkan untuk perawatan pasien rawat jalan
5. kanker paru : merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang
tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat
menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke
jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya.
6. Anamnesis :suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara
seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang
AUFA UMMAIMAH EPILOKSA
1410312015

mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta


permasalahan medisnya
7. Pemeriksaan fisik : sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien
untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasilpemeriksaan akan dicatat dalam rekam
medis.
8. Tumor :sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan
sel tubuh yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak.
9. Mediastinum :rongga di antara paru-paru kanan dan kiri yang berisi jantung, aorta,
dan arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan
ikat, kelenjar getah bening dan salurannya.
10. efusi pleura: kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di antara dua
lapisanpleura. Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan
dinding dada bagian dalam. Cairan yang diproduksi pleura ini sebenarnya berfungsi
sebagai pelumas yang membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernapas.
11. rawat inap : istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan
profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di
rumah sakit
12. bronkoskopi : indakan medis yang bertujuan untuk melakukan visualisasi trakea dan
bronkus, melalui bronkoskop, yang berfungsi dalam prosedur diagnostik dan terapi
penyakit paru
13. trans thoracalbiopsy : Transthoracalbiopsy dapat menggunakan jarum (needle) atau
bisa juga dengan “corebiopsy” yang mirip seperti biopsi insisi yang menembus dada
(toraks) sehingga didapatkan sejumlah sel/jaringan.
14. malignantthymoma : Sebuah thymoma adalah tumor yang berasal dari sel
epitel dari timus yang mungkin jinak atau ganas
15. Kemoterapi : salah satu prosedur perawatan yang paling umum diberikan untuk
kanker. Terapi ini mengandalkan kemampuan dari obat-obat khusus untuk
menghancurkan sel-sel kanker yang menyerang tubuh. Obat tesebut bekerja dengan
memperlambat maupun menghentikan pertumbuhan sel kanker
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa Akhir-akhir ini Medimerasa mudah letih dan napas terasa sesak walaupun
berjalan tidak terlalu jauh atau naik tangga ?
2. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan Medi ?
3. Bagaimana pengaruh rokok terhadap keluhan medi ?
4. Bagaimana hubungan polip yg pernah di derita medi dengan keluhan sekarang ?
5. Mengapa dokter merujuk medi ke rumah sakit ?
6. Mengapa dokter mencurigai tumor di mediastinum yang bertambah besar dengan
cepat sehingga menekan paru-paru dan ditemukan juga tanda – tanda efusi pleura?
7. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan kepada medi ?
8. sesudah diberikan kemoterapi tiga siklus, Medi sesak napas hebat dan meninggal?
BRAIN STORMING
1. Mengapa Akhir-akhir ini Medimerasa mudah letih dan napas terasa sesak
walaupun berjalan tidak terlalu jauh atau naik tangga ?
 Masalah pada paru-paru atau saluran nafas Asma.
AUFA UMMAIMAH EPILOKSA
1410312015

Pada penderita asma terjadi penyempitan saluran nafas dan tak


jarang menghasilkan lebih banyak dahak (lendir lengket), yang akan
menyebabkan mengi dan batuk.
 Pneumonia (radang paru-paru).
Menyebabkan batuk, sesak nafas dan demam. Hal ini biasanya
disebabkan oleh infeksi, sehingga pengobatan akan membutuhkan
antibiotik .
 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Seseorang yang memiliki penyakit ini kemudian tiba-tiba sesak
nafas maka kemungkinan penyakit PPOKnya ini tiba-tiba memburuk.
 Sumbatan pada saluran nafas bagian atas
 Masalah jantung Serangan Jantung.
Ada jenis serangan jantung tanpa mengalami semua gejala
yang jelas, seperti nyeri dada dan kecemasan yang luar biasa. Dalam
hal ini, sesak napas mungkin satu-satunya tanda peringatan bahwa
seseorang mengalami serangan jantung.
 Gagal jantung.
Kondisi ini juga bisa menjadi penyebab sesak nafas yang
mengancam jiwa dimana jantung mengalami kesulitan memompa
cukup darah ke seluruh tubuh, biasanya karena otot jantung telah
menjadi terlalu lemah atau kaku sehingga tak dapat berfungsi dengan
benar. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan air di dalam paru-paru,
sehingga menimbulkan sesak nafas.
Penyebab Sesak napas lainnya yaitu berhubungan dengan masalah denyut jantung
atau iramanya, seperti fibrilasi atrium (denyut jantung tidak teratur dan cepat) atau takikardia
supraventricular (denyut jantung yang teratur dan cepat). Tamponade jantung
Serangan panik atau kecemasan Serangan panik atau kecemasan dapat menyebabkan sesak
napas yang berupa nafas cepat atau dalam, yang dikenal sebagai hiperventilasi.

Penyebab sesak nafas akut lainnya


 Keracunan karbon monoksida (CO)
 Collapse (runtuh) sebagian paru-paru yang disebabkan oleh sobekan
kecil di permukaan paru-paru, sehingga udara terjebak dalam ruang di
sekitar paru-paru (pneumotoraks)
 Penyumbatan di salah satu pembuluh darah di paru-paru
(pulmonaryembolism)
 Fibrosis paru idiopatik, suatu kondisi paru-paru yang langka dan
kurang dipahami yang menyebabkan jaringan parut pada paru-paru
 Koleksi cairan di samping paru-paru (efusi pleura) komplikasi diabetes
yang dikenal sebagai diabeticketoacidosis, dimana asam sangat tinggi
kadarnya dalam darah dan urine
AUFA UMMAIMAH EPILOKSA
1410312015

2. Bagaimana pengaruh rokok terhadap keluhan medi ?


Asap rokok merupakan hal yang berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan
paru paru, dikarenakan bahan yang terkandung pada Asap yang bersifat iritatif dapat
menyebabkan peradangan pada saluran nafas sehingga menimbulkan sesak nafas.
Bahkan asap rokok dapat menyebabkan kanker paru.
Asap rokok mengandung lebih dari 60 zat-zat beracun yang dapat memicu
perkembangan kanker. Zat-zat beracun ini dikenal dengan sebutan karsinogenik.
Misalnya nikotin yang dipakai di dalam insektisida serta tar yang digunakan dalam
pembuatan aspal jalanan. Pada awalnya, kerusakan ini dapat diperbaiki oleh tubuh.
Tapi pengulangan dan keberlanjutan dari merokok menyebabkan kerusakan pada
jaringan paru-paru terus bertambah. Kerusakan inilah yang mengakibatkan sel-sel
bereaksi secara tidak normal hingga akhirnya muncul sel kanker. Oleh karena itu
disarankan berhenti merokok, sesak nafas dapat merupakan tanda awal adanya
gangguan pada saluran nafas. Meskipun sesak nafas dapat disebabkan oleh hal lain
selain asap rokok itu sendiri
3. Bagaimana hubungan polip yg pernah di derita medi dengan keluhan sekarang
?
Polip hidung merupakan pertumbuhan jaringan pada dinding saluran
pernafasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa
sakit dan tidak bersifat kanker. Polip memiliki bentuk seperti anggur yang tergantung
pada batangnya.
Umumnya apabila polip sudah sampai mengganggu pernafasan, sering
disebabkan oleh polip yang berukuran cukup besar. Apabila ukuran polip cukup besar
dan mengganggu, operasi endoskopi mungkin diperlukan untuk mengangkat polip.
Sedangkan pada polip yang ukurannya relatif lebih kecil, bisa menggunakan
antihistamin atau kortikosteroid.
4. Mengapa dokter mencurigai tumor di mediastinum yang bertambah besar
dengan cepat sehingga menekan paru-paru dan ditemukan juga tanda – tanda
efusi pleura?
Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi pada saat
dilakukan foto toraks. Untuk tumor jinak, keluhan biasanya mulai timbul bila terjadi
peningkatan ukuran tumor yang menyebabkan terjadinya penekanan struktur
mediastinum, sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat penekanan
atau invasi ke struktur mediastinum. Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada
organ yang terlibat:
- batuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau invasi pada trakea
dan/atau bronkus utama,
- disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esofagus
- sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi pada tumor mediastinum
yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak,
- suara serak dan batuk kering muncul bila nervuslaringel terlibat, paralisis diafragma
timbul apabila penekanan nervusfrenikus
AUFA UMMAIMAH EPILOKSA
1410312015

- nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau pada penekanan sistem
syaraf.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai dengan lokasi, ukuran dan
keterbatasan organ lain, misalnya telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya.
Kemungkinan tumor mediastinum dapat dipikirkan atau dikaitkan dengan beberapa
keadaan klinis lain, misalnya:
- miasteniagravis mungkin menandakan timoma
- limfadenopati mungkin menandakan limfoma

Pemeriksaan radiologi
Prosedur radiologi yang bisa dilakukan untuk mendukung diagnosis adalah foto
toraks PA dan lateral, tomografi, CT-scan toraks dengan kontras, fluoroskopi,
ekokardiografi, angiografi, esofagografi, USG, MRI dan kedokteran nuklir.

Pemeriksaan endoskopi
- Bronkoskopi harus dilakukan bila ada indikasi operasi. Tindakan bronkoskopi
dapat memberikan informasi tentang pendorongan atau penekanan tumor terhadap
saluran napas dan lokasinya. Di samping itu melalui bronkoskopi juga dapat dilihat
apakah telah terjadi invasi tumor ke saluran napas. Bronkoskopi sering dapat
membedakan tumor mediastinum dari kanker paru primer.
- Pemerikasaan endoskopi lainnya adalah mediastinokopi, esofagoskopi dan
torakoskopi diagnostik.

Pemeriksaan patologi anatomik


Beberapa tindakan perlu dilakukan untuk menentukan jenis tumor, yaitu
pemeriksaan sitologi dan histologi. Bahan pemeriksaan sitologi didapatkan dengan
cara biopsi jarum halus, pungsi pleura, bilasan bronkus, sikatan bronkus, biopsi
aspirasi jarum dan biopsi transtorakal. Sedang bahan pemeriksaan histologi
didapatkan dengan cara biopsi KGB (kelenjar getah bening), biopsi Daniel, biopsi
mediastinal, biopsi eksisi pada massa tumor yang besar dan torakoskopi diagnostik.
Tanda tanda pada efusi pleura meliputi:
 Adanya timbunan cairan mengaklbatkan perasaan saklt karena pergesekan,
setelah cairan cukup banyak rasa saklt hilang. Bila cairan banyak, penderita
akan sesak napas.
 Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri
dada pleurltis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi),
banyak kerlngat, batuk, banyak riak.
AUFA UMMAIMAH EPILOKSA
1410312015

 Devlasltrachea menjauhi tempat yang saklt dapat terjadi jika terjadl


penumpukan calranpleural yang signiflkan.
 Pemerlksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena
cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam
pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah
pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan akan membentuk ggaris
melengkung
 Didapatl segitiga Garland, yaitu daerah yang pada perkuslredup timpani
dibagian atas garis Ellis Domiseu. Segitiga GroccoRochfusz, yaitu daerah
pekak karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi
daerah ini didapativesikulermelemah dengan ronki.
 Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasipleura.
5. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan kepada medi ?
1. Pemeriksaan dahak. Dahak yang kita keluarkan saat batuk dapat diperiksa di
laboratorium dengan mikroskop. Terkadang pemeriksaan ini bisa digunakan untuk
melihat apakah terdapat sel-sel kanker di dalam paru-paru.
2. Tes pencitraan. Diagnosis pertama untuk kanker paru-paru biasanya
menggunakan X-ray. Pencitraan X-ray dari paru-paru bisa
memperlihatkan tumor yang ada. Jika dari X-ray dicurigai terdapat kanker paru-
paru, tes lanjutan perlu dilakukan untuk memastikannya.
3. CT Scan bisa memperlihatkan abnormal kecil yang tidak bisa terlihat dengan X-
ray. Dengan memanfaatkan CT scan, pencitraan yang lebih jelas dan detail bisa
didapatkan.
4. PET-CT Scan bisa memperlihatkan lokasi sel kanker yang aktif. Pencitraan ini
biasa dilakukan jika hasil pemeriksaan dengan CT Scan menunjukkan terdapat sel
kanker pada stadium awal.
5. Biopsi atau pengambilan sampel jaringan paru-paru. Prosedur ini dilakukan
setelah tes pencitraan dan memperlihatkan bahwa terdapat sel kanker pada bagian
dada. Dokter akan mengambil sampel sel jaringan dari dalam paru-paru.
6. sesudah diberikan kemoterapi tiga siklus, Medi sesak napas hebat dan
meninggal?
Kemoterapi merupakan pengobatan umum yang biasa digunakan untuk
mengobati berbagai kanker. Kanker adalah penyakit yang mengancam nyawa,
diakibatkan oleh perkembangan sel abnormal yang tak terkontrol. Sel kanker
dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah.
Terdapat sekitar 100 jenis kanker, seperti kanker paru-paru, kanker payudara,
kanker prostat, kanker usus besar, kanker kulit, kanker hati, dsb. Jika kanker di
diagnosa ketika masih stadium awal/dini, kesempatan sembuh lebih tinggi. Ada
berbagai pilihan pengobatan untuk kanker termasuk kemoterapi, terapi radiasi,
dan operasi/bedah.
Kemoterapi menggunakan zat kimia untuk mencegah perkembangan sel
kanker. Obat yang digunakan dalam kemoterapi dikenal sebagai obat anti kanker,
AUFA UMMAIMAH EPILOKSA
1410312015

obat tersebut menghancurkan sel-sel berbahaya. Kemoterapi dapat diberikan


melalui pembuluh darah, ditelan dalam bentuk kapsul/pil, atau injeksi.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker sistematis yang dapat mempengaruhi
seluruh tubuh. Obat kemoterapi bekerja dengan membunuh sel kanker, namun
obat ini tidak dapat membedakan antara sel berbahaya dan sel normal tubuh.
Karena itulah kemoterapi dapat menyebabkan banyak efek samping.
Parahnya efek samping tergantung pada tipe obat yang diberikan serta
kesehatan pasien. Efek samping dapat berupa jangka pendek, jangka panjang, atau
bahkan permanen. Efek samping yang dapat disebabkan kemoterapi antara lain:
1. Rambut rontok
Rambut rontok sementara adalah salah satu konsekuensi dari kemoterapi. Sel-sel
folikel rambut adalah salah satu sel yang membelah dengan cepat dalam tubuh.
Karena obat kemoterapi tidak dapat membedakan sel ini dan sel berbahaya, obat
kemoterapi juga menghancurkan sel-sel folikel rambut, menyebabkan rambut rontok.
2. Mual
Mual adalah salah satu efek samping yang paling umum. Ini dapat menyebabkan
kehilangan nafsu makan, konstipasi, dan dehidrasi. Mual yang agak parah juga dapat
menyebabkan muntah-muntah.
3. Diare dan konstipasi
Sel-sel di dinding usus juga dihancurkan oleh obat kemoterapi, sehingga
menyebabkan diare. Diare selama pengobatan kanker juga dapat disebabkan karena
kecemasan, stres, kekurangan gizi, atau bedah usus. Diare dapat menyebabkan sakit
perut, kram perut, kembung, mual, kehilangan nafsu makan, dan iritasi kulit.
Beberapa penghilang rasa sakit dan pengobatan anti kanker juga dapat menyebabkan
konstipasi, ini dapat terjadi jika kurang asupan serat atau cairan.
4. Reaksi alergi atau hipersensitivitas
Kemoterapi dapat menyebabkan reaksi alergi atau hipersensitivitas, yang dipicu oleh
respon sistem kekebalan tubuh. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah, yang
dapat menyebabkan tekanan darah rendah, syok, atau bahkan kematian. Gejala utama
reaksi alergi antara lain sulit bernafas, ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan kelopak
mata, pembengkakan lidah, dan pembengkakan bibir.
5. Masalah kulit
Kemoterapi dapat menyebabkan masalah-masalah kulit seperti ruam kulit dan kulit
kering. Selain itu juga dapat menyebabkan kulit terkelupas, pecah-pecah, bersisik, dan
gatal.
6. Kelelahan
Banyak pasien kanker mengeluh kelelahan dan kurang tenaga. Ini disebabkan rasa
sakit, kehilangan nafsu makan, kekurangan tidur serta darah rendah. Kelelahan karena
kemoterapi muncul tiba-tiba dan dapat berlangsung beberapa hari, beberapa minggu,
atau bahkan sampai beberapa bulan.
7. Sakit tenggorokan dan sariawan
Obat anti kanker dapat menyebabkan iritasi pada jaringan mulut dan tenggorokan.
Iritasi pada jaringan mulut akhirnya menyebabkan sariawan. Sebagai akibatnya pasien
menjadi sulit berbicara, makan, mengunyah, dan menelan karena rasa sakit yang ada.
AUFA UMMAIMAH EPILOKSA
1410312015

8. Saraf dan otot


Dalam beberapa kasus kemoterapi mempengaruhi saraf, menyebabkan neuropati
perifer. Menyebabkan gejala seperti lemah, rasa terbakar, kesemutan, rasa sakit, atau
mati rasa pada tangan atau kaki. Masalah terkait saraf dan otot juga dapat
menyebabkan gejala seperti kehilangan keseimbangan, nyeri rahang, rasa sakit saat
berjalan, gemetar, sakit perut, atau kehilangan pendengaran.
9. Supresi sumsum tulang
Sel-sel darah seperti sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit diproduksi di
sumsum tulang. Karena kemoterapi menargetkan sel-sel yang membelah dengan
cepat, kemoterapi juga mempengaruhi sel-sel sumsum tulang. Sebagai akibatnya
produksi sel darah di sumsum tulang jadi menurun.
10. Anemia
Menurunnya kemampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah dapat
menyebabkan kurangnya jumlah sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab
membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Karena kekurangan sel darah merah,
jaringan tubuh jadi kekurangan oksigen. Anemia menyebabkan gejala seperti
kelelahan, sesak napas, pusing, lesu, dan lelah.
11. Infeksi
Kemoterapi menyebabkan berkurangnya produksi sel darah putih(leukopenia),
menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh lebih rentan terkena
infeksi.
12. Pendarahan atau masalah pembekuan darah
Karena supresi sumsum tulang jumlah trombosit yang ada jadi berkurang. Trombosit
memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah. Jumlah trombosit yang
berkurang menyebabkan gejala seperti memar tiba-tiba, pendarahan lama setelah luka
kecil, mimisan, gusi berdarah, hematuria, tinja hitam atau berdarah, dan sakit kepala.
13. Gejala seperti flu
Beberapa orang mengalami gejala mirip flu beberapa jam setelah kemoterapi. Gejala-
gejala tersebut antara lain seperti sakit kepala, mual, lelah, menggigil, demam ringan,
kehilangan nafsu makan, dan nyeri sendi.
14. Efek pada organ seksual
Kemoterapi dapat mempengaruhi organ seksual baik pria maupun wanita. Obat
kemoterapi dapat menurunkan jumlah sperma, sehingga dapat menyebabkan
infertilitas sementara atau permanen. Obat kemoterapi dapat mempengaruhi ovarium
dan kadar hormon, sehingga dapat menyebabkan gejala seperti menopause dan
infertilitas sementara atau permanen
AUFA UMMAIMAH EPILOKSA
1410312015

Daftar pustaka

Alsagaff, H., 1995, Kanker Paru dan Terapi Paliatif , UNAIR : Surabaya.

Dalimartha, S., 2004, Deteksi Dini Kanker Dan Simplisia Antikanker, Penebar Swadaya :
Jakarta.

Jusuf, A., Syahruddin, E. & Hudoyo, A., 2009, Kemoterapi Kanker Paru, Jurnal Respirologi
Indonesia. Vol 29.No. 4.

Anda mungkin juga menyukai