Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENDUKUNG GERAKAN INDONESIA 2030 SERTA

PERKEMBANGAN, BUDAYA, DAN PERUBAHAN SOSIAL YANG


TERCIPTA

LARASATI AMARANGGANA
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
ABSTRACT

Keeping the optimism of the Indonesian Movement 2030 is an important thing to do. Education
plays an important role for the realization of the movement. Good education will certainly
create good human resources, so it is not impossible for Indonesia to be in the 5th level of the
largest economy in the world. Coupled with the existing demographic bonus. Therefore, the full
support of the government towards the people who wish to continue their studies abroad has
been represented by the LPDP scholarship. Although there are several cultural differences
between Indonesia and the study country, it is not an obstacle for the nation's intellectuals to
make social change in Indonesia while maintaining the culture of "gotong royong" and their
social awareness. Pejuang Prestasi also help in contribution as scholarship information
distributors and information about study abroad. So that, we can help each other in advancing
Indonesia, making Indonesia as a developed country, realizing Indonesia 2030.
Keywords: Indonesian Movement 2030, Education, Development, Culture, Social Change
PENDAHULUAN
1. PENGANTAR

Gembar-gembor gerakan Indonesia 2030 telah banyak dicanangkan, baik itu pada acara
seminar, berita, atau lewat tagar media sosial. Gerakan ini bermula dari rasa optimis Indonesia
yang akan menduduki peringkat ke-lima perekonomian dunia di tahun 2030, mengalahkan
Jerman, Brazil, Meksiko dan juga Inggris (Nababan, 2018). Tentunya, kenaikan ekonomi ini
didukung oleh bonus demografi yang dihadapi Indonesia.

Menurut Wasisto (2015), Indonesia sedang mengalami bonus demografi dengan


meningkatnya jumlah penduduk usia produktif sebanyak dua kali lipat. Heryanah (2015) juga
memperkirakan Indonesia akan mendapatkan window of oppotunity pada rentang tahun 2020
hingga 2030. Tentunya, window of oppotunity dari bonus demografi ini akan memberikan
keuntungan secara ekonomi dilihat dari akan adanya penurunan proporsi ketergantungan
penduduk muda sehingga kegunaan sumber daya dapat dialihkan untuk memacu meningkatkan
perekonomian dan juga kesejahteraan keluarga.

2. ANALISA MASALAH

Akan tetapi, masih ada kekhawatiran yang tidak bisa luput begitu saja, yaitu apakah
Indonesia telah siap menghadapi masa 2030? sehingga semua optimisme terkait bonus
demografi yang menyebabkan peningkatan perekonomian yang pesat benar-benar dapat
terwujud. Apa saja upaya yang sudah dilakukan untuk terus mendukung optimisme tersebut?.

Tentunya, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) lewat pendidikan dan upaya
menurunkan tingkat pengangguran merupakan hal wajib yang harus diperhatikan guna
merealisasikan Indonesia 2030. Lewat esai ini, penulis akan memberikan penjelasan terkait
upaya-upaya yang sedang dilakukan pemerintah bahkan masyarakat Indonesia secara umum.
Selain itu, akan dicantumkan pula upaya dan dukungan penulis untuk merealisasikan Indonesia
2030 sehingga dapat memberikan gambaran perkembangan, budaya, dan perubahan sosial yang
sedang dan akan terjadi, terutama dilihat dari segi peningkatan SDM.
UPAYA-UPAYA YANG SEDANG DILAKUKAN

A. UPAYA LEMBAGA / YAYASAN DI BIDANG PENDIDIKAN

1. BEASISWA INDONESIA 2030

Beasiswa Indonesia 2030 merupakan program beasiswa untuk siswa SMA,


Mahasiswa, dan Para Jurnalis Indonesia agar memiliki kemampuan bahasa asing yang
baik. Salah satu misi program ini adalah untuk membuka wawasan dan memotivasi agar
dapat meneruskan kuliah ke luar negeri, menyerap ilmu pengetahuan langsung dari
negara-negara maju dunia.

Beasiswa program Gerakan Indonesia 2030: Sejuta Indonesia di Jantung Dunia


diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Eropa Indonesia yang digagas oleh Bimo
Sasongko, BSAE, MSEIE, MBA. Beliau sangat peduli terhadap SDM dan perbaikan
pendidikan Indonesia. Saat ini beliau aktif menjabat sebagai ketua umum Ikatan Alumni
Habibie.

Dilihat dari profilnya, beliau merupakan Presiden Direktur dan CEO Euro
Management Indonesia, Penerima Beasiswa STAID 1 USA, Alumni Fachhochschule
Pforzheim - Jerman, Alumni Arizona State University – USA, Alumni North Carolina
State University – USA (GerakanIndonesia2030.org ; Sasongko, 2018).

Gambar 1. Testimoni volunteer dan penerima beasiswa Indonesia 2030


2. BEASISWA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN (LPDP)

Beasiswa ini berada di bawah Kementerian Keuangan dengan pegawainya


merupakan gabungan antara pegawai Kementerian Keuangan dan pegawai Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Dana abadi” yang dikelola oleh
sebuah Badan layanan Umum (BLU) merupakan sumber pendaan beasiswa ini.

Dilihat dari fokusnya, LPDP mengerahkan segenap usahanya untuk dapat


mengembangkan kualitas SDM Indonesia dengan mencetak pemimpin masa depan
yang tersebar di berbagai bidang. Pengembangan SDM ini dapat menunjang
pembangunan Indonesia sehingga dapat merealisasikan Indonesia 2030.

Per 1 Februari 2018, terdapat 18.466 penerima beasiswa LPDP; 3.221 penerima
beasiswa afirmasi LPDP; 5.163 alumni, dan terdapat 107 riset yang didanai oleh LPDP.
Pada proses seleksinya, beasiswa ini tidak mematok kuota maksimal penerima beasiswa
sehingga siapa pun yang dirasa layak berhak mendapatkan beasiswa ini
(lpdp.kemenkeu.go.id).

Gambar 2. Sebaran dan total penerima beasiswa LPDP

B. UPAYA PERSEORANGAN

1. NADIEM MAKARIM, SUKES MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN DI


INDONESIA

Nadiem Makarim merupakan alumni S1 Hubungan Internasional di Brown


University – Amerika Serikat dan S2 Master of Business Administration dari Harvard
Business School – Amerika Serikat. Setelah lulus dari Harvard, Nadiem memilih untuk
kembali ke Indonesia dan sempat bekerja sebagai Management Consultant di McKinsey
& Company.
Nadiem merupakan salah satu potret anak bangsa yang berkontribusi
menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia dengan cara membuka lapangan
pekerjaan sebagai driver Go-Jek. Nadiem mendirikan PT. Go-Jek Indonesia pada Maret
2014. Setiap minggunya, layanan Go-Jek dipakai secara aktif oleh 15 juta orang yang
dilayani oleh sekitar 900.000 mitra driver Go-Jek (Bohang, 2017).

Tentunya, Nadiem merupakan sosok muda yang memiliki peran dan kontribusi
yang besar untuk Indonesia. Di lihat dari segi budaya, pria kelahiran Singapura yang
sudah lama tinggal di Amerika untuk studi ini tidak merasakan kecanggungan budaya
dan kecanggungan sosial saat kembali ke tanah air Indonesia. Justru Nadiem dapat
langsung beradaptasi dan mendirikan Go-Jek.

Gambar 3. Profil Nadiem Makarim

2. PANJI AZIZ PRATAMA, MEMBANTU AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN


PROVINSI BANTEN

Panji Aziz Pratama merupakan alumni Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu


Sosial dan Ilmu Politik Unviersitas Padjadjaran. Kontribusi nyatanya adalah membantu
akses dan kualitas pendidikan di Provinsi Banten melalui Yayasan Istana Belajar Anak
Banten. Yayasan ini telah membantu sekitar 455 anak di 8 desa yang berada di 7
Kabupaten dan Kota Provinsi Banten. Bersama dengan 592 relawan muda usia 15-25
tahun lainnya, Panji mendirikan gerakan Istana Belajar Anak Banten (Isbanban) ini.
Panji berhasil masuk ke dalam 60 Pemimpin Muda Dunia Versi Global Changemakers
tahun 2016.
Dilihat dari kemampuannya menyatukan anak-anak muda lainnya untuk bisa
bergabung sebagai relawan dan menjalankan gerakan Isbaban, Panji jelas kental dengan
budaya “gotong-royong” khas Indonesia. Panji juga menyatakan Ia selalu percaya
bahwa anak muda menawarkan sebuah solusi untuk negeri melalui aksi yang nyata.

Gambar 4. Panji Aziz Pratama

C. UPAYA PENULIS BERKONTRIBUSI MELALUI PEJUANG PRESTASI

Jika dilihat dari segala aspek upaya peningkatan SDM, tentunya pendidikan
memainkan peranan yang sangat penting. Dari investasi pendidikan yang bermutu, kita
bisa melihat perkembangan Indonesia. Kalimat bapak Anies Baswedan pun membuat
penulis terenyuh dan tergerak untuk ikut berkontribusi di bidang pendidikan, “Mendidik
adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. Berarti juga, anak-anak yang tidak terdidik
di Republik ini adalah ‘dosa’ setiap orang terdidik yang dimiliki di Republik ini. Anak-
anak nusantara tidak beberda. Mereka semua berpotensi. Mereka hanya dibedakan oleh
keadaan”.

Bapak Bimo Sasongko, Nadiem makarin, Panji Aziz, merupakan salah satu
contoh dari sekian banyak generasi muda Indonesia yang sukses berkarya tidak hanya
untuk kepentingan diri sendiri, tapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat lewat perubahan sosial yang dilakukan. Tentunya, apa yang dilakukan
sangatlah kental dengan budaya serta nilai-nilai tanah air, dengan kecintaan dan
kepedulian penuh terhadap bangsa. Sebut tokoh lain yang menjadi inspirasi bagi penulis
untuk bisa ikut berkontribusi, diantaranya adalah : Pak BJ. Habibie, dengan kepandaian
dan cerita inspiratifnya perjuangan berkuliah di Jerman hingga impian membuat pesawat
terbang asli buatan Indonesia. Adapula sosok Budi Waluyo, alumni S2 Manchester
University dengan beasiswa Ford Foundation dan S3 di USA dengan beasiswa Fulbright.

Akses terhadap beasiswa yang disediakan pemerintah Indonesia maupun


pemerintah negara lain sebenarnya cukup terbuka lebar. Siapapun dapat mendaftar
beasiswa tersebut dan melanjutkan studi di negara-negara maju, membawa bekal ilmu
sebanyak-banyaknya, dan kembali ke tanah air untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat
untuk memajukan Indonesia. Mendukung dan menjaga optimisme gerakan Indonesia
2030 merupakan hal yang penting.

Sayangnya, tidak semua pemuda-pemudi Indonesia tahu akan informasi-


informasi beasiswa studi luar negeri. Padahal berdasarkan data dari export.gov (2017),
pada tahun 2017 terdapat sekitar 55.525 orang Indonesia yang studi di luar negeri. Dari
segi kesenjangan informasi beasiswa ini, penulis hadir memberikan sebuha solusi,
mendirikan organisasi nirlaba bernama Pejuang Prestasi.

Pejuang Prestasi didirikan pada 6 November 2017. Berfokus pada peningkatan


pendidikan dan motivasi pendidikan, Pejuang Prestasi (PP) memberikan informasi berupa
kegiatan konferensi internasional, beasiswa, hingga sharing online dengan mahasiswa
Indonesia yang sedang studi di luar negeri. Sesi Sharing Online dilaksanakan via grup
WhatsApp dan di akhir sesi akan dibuatkan notulensi dan disebar di semua media sosial
PP agar kebermanfaatan informasi lebih meluas tersebar.

Dari awal mula berdiri hingga saat ini, PP telah melaksanakan 6 sharing online
dengan bahasan: Studi di Belanda dengan LPDP, Bagaimana Cara Mengikuti Pertukaran
Pelajar dan Kiat Menjadi Mahasiswa Berprestasi, Sharing 35 Hari Pengalaman
Mengelilingi beberapa Negara di Eropa, Bagaimana Menulis Motivation Letter yang
Menarik, Bagaimana Studi di Rusia dengan Beasiswa Pemerintah Rusia, dan Bagaimana
Cara untuk bisa Studi di Jerman. Lebih dari 1.000 orang telah mengikuti sharing online
ini. Semoga bermanfaat untuk memberikan informasi beasiswa dan studi serta menambah
motivasi untuk melanjutkan studi di luar negeri dan dapat bersama-sama memajukan
Indonesia.

Gambar 5. Logo Pejuang Prestasi. Informasi lanjut mengenai PP


dapat dilihat di https://www.instagram.com/pejuangprestasi/

PENUTUP

Guna menjaga optimisme Gerakan Indonesia 2030, pendidikan merupakan hal yang
memegang peranan penting pada peningkatan SDM Indonesia. Banyak beasiswa-beasiswa
yang sangat mendukung kita melanjutkan studi di negara-negara maju, sehingga harapannya,
nantinya para cendekiawan Indonesia dapat kembali ke tanah air dan membantu memanjukan
Indonesia.

Tentunya, telah terjadi peningkatan dan perkembangan pendidikan masyarakat


Indonesia hingga kini ada lebih banyak masyarakat Indonesia yang sedang studi di luar negeri.
Dengan banyaknya contoh yang berhasil berkontribusi nyata meningkatkan perubahan sosial
setelah kembalinya dari negeri tempat menimba ilmu, perbedaan budaya Indonesia dan negara
lain bukanlah soal. Nyatanya, mereka yang studi di luar negeri tetap membawa erat budaya
Indonesia dan tidak kewalahan saat mengaplikasikan ilmu yang mereka punya di tanah air.
Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia dan SDMnya adalah salah satu modal
awal untuk mewujudkan Gerakan Indonesia 2030 hingga ke tahap perekonomian ke-5 tertinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Bohang, Fatimah Kartini. 2017. Berapa Jumlah Pengguna dan Pengemudi Go-Jek?. Tersedia
Online di https://tekno.kompas.com/read/2017/12/18/07092867/berapa-jumlah-
pengguna-dan-pengemudi-go-jek [Diakses pada 28 Februari 2018].

Gerakan Indonesia 2030. 2010. Gerakan Indonesia 2030 – Sejuta Indonesia di Jantung Dunia.
Tersedia Online di https://www.gerakanindonesia2030.org/tentang-kami [Diakses pada
28 Februari 2018].

Heryanah. 2015. Ageing Population dan Bonus Demografi Kedua di Indonesia. Jurnal
Populasi, Vol. 23 No. 2, Hal 1-16.

Jati, Wasisto Raharjo. 2015. Bonus Demografi Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi: Jendela
Peluang Atau Jendela Bencana Di Indonesia?. Jurnal Populasi, Vol. 23, No. 1, Hal. 1-
19.

Kementerian Keuangan RI. 2018. Sebaran Penerima Layanan LPDP. Tersedia Online di
https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/ [Diakses pada 28 Februari 2018].

Nababan, Christine Novita. 2018. RI jadi Negara dengan Ekonomi Terkuat Ke-5 Dunia di 2030.
Tersedia Online di https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180223110749-532-
278275/ri-jadi-negara-dengan-ekonomi-terkuat-ke-5-dunia-di-2030 [Diakses pada 28
Februari 2018].

Tanuwiedjajda, Yulie. 2017. Indonesia: Education and Training. Tersedia Online di


https://www.export.gov/article?id=Indonesia-Education-and-Training [Diakses pada
28 Februari 2018].

Sasongko, Bimo. 2018. Bimo Sasongko BSAE, MSEIE, MBA. Tersedia Online di http://bimo-
sasongko.blogspot.co.id/ [Diakses pada 28 Februari 2018].

Anda mungkin juga menyukai