Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.

3 Tahun 2014: 271-274 ISSN 0216-468X

Analisis Penyerapan Energi Kinetik


pada Berbagai Variasi Kecepatan dan Inersia Flywheel

Muhammad Muhtada Faizun, Hari Arbiantara Basuki, Santoso Mulyadi


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37 Jember 68121
Telp (fax) 0331-410243
E-mail: santosomulyadi32@yahoo.co.id

Abstract
Kinetyc Energy Recovery system (KERS) is a mechanism of non
convensional breaking system to absorb and recovery kynetic energy from
breaking desseleration by the vehycle asstep of increasing vehichleeficiency. At
this moment Kinetyc Energy Recovery system (KERS) are applycated on high
speed vehicle, hybrid vehicle, and heavy duty vehicle, usually F1 race car,
FerraryEnzo sport car, Flybus and modern truck. The absorbtion of kynetic energy
use flywheel. Kynetic energy is effected by flywheel inertia and duration. The
purpose of this research is to know absorbtion of kynetic energy from flywheel with
2 various of inertia from KERS type mechanism and wheel velocity various
between 800rpm until 1800rpm. This research was done at Design Laboratory of
Mechanical Direction Engineering Faculty of Jember University. Conclusion from
the research is the biggest absorbtion energy in flywheel from various inertia
2
0,0317kg.m at 1800rpm are 23.210,72 Joule.
Keywords: Kinetyc Energy Recovery system (KERS), flywheel, Inersia, kynetic
energy, absorbed energy

PENDAHULUAN memanfaatkan kembali energi simpanan


Pada sistem pengereman konvensional, tersebut pada saat akselerasi. Pengereman
menghambat atau menahan pergerakan regenerative adalah sebuah Mekanisme
dengan menyerap energi kinetik pada penurun kecepatan kendaraan dengan
gesekan, dengan membuat bagian yang mengubah energi kinetik untuk diubah
bergerak (dump brake/disc brake) digesekan menjadi energi arus listrik yang lebih
pada papan karet (sepatu kampas) sehingga berguna.[2]
menyerap energi kinetik yang ada, pun Penyimpanan energi dari pengereman
demikian gesekan ini meyebabkan panas salah satunya dengan menggunakan
yang terbuang. Setiap kali pengereman flywheel. Penyimpan energi flywheel
dilakukan, momentum dari kendaraan juga memperoleh energi kinetik dalam bentuk
ikut terserap dan ketika akselerasi kembali inersia putar, dan menyimpanya dalam
membutuhkan daya dari mesin yang lebih benrtuk energi kinetik, kemudian
untuk meningkatkan momentum tersebut. melepaskanya ketika dibutuhkan. dari hasil
Dengan demikian akan menjadi sebuah yang diperoleh dari penyimpanan energi
kerugian energi yang sangat besar.[1] kinetik tersebut dengan sangat menarik dan
Komunitas ahli automotive telah signifikan. Faktor yang mempengaruhi kinerja
menemukan pemulihan energy pada saat penyimpan energi flywheel antaralain
pengereman (KERS : Kinetic Energy material, geometri, panjang dari flywheel.
Recovery System). peningkatan yang Seketika menjadi daya tarik utama pada topik
didapatkan mencapai kurang lebih 65% dari penyimpanan energi dan energi spesifik
energi yang terbuang pada saat pengereman, flywheel. Sesuai untuk aplikasi yang
pada konsep hybrid bekerja dengan memerlukan siklus charge – discharge
memanfaatkan dan menyimpan energi yang berulang.[3]Geometri dianggap optimal
terbuang pada saat pengereman dan apabila memiliki energi kinetik spesifik yang

271
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 271-274 ISSN 0216-468X

tinggi namun tidak mengalami kerusakan. divariasikan mewakili beberapa kecepatan


Geometri optimal tersebut kemudian pada kendaraan sesungguhnya. Mekanisme
digunakan sebagai rotor dari motorgenerator KERS disambungkan dengan transmisi sabuk
unityang merupakan komponen utama dalam V. Terdapat flywheel sebagai penyerap energi
electromechanical KERS. Setelah itu penulis kinetik dari putaran roda yang divariasikan.
mencoba membuat alur kerja dari electro- One way bearing digunakan sebagai pemutus
mechanical KERS[4].Semakin cepat putaran daya mekanik ketika putaran flywheel
sesaat sebelum dilakukan pengereman maka melebihi putaran roda pembeban agar daya
akan semakin lama rentang waktu yang yang tersalurkan ke flywheel tidak kembali ke
dihasilkan oleh flywheel untuk meneruskan roda pembeban.
energi bangkitan yang terbuang[5]

Teori energi kinetik pada benda yang


berotasi adalah:[1], [2], [3], [4], [5]
Ek = 0.5 I ω2
I=m.r
dimana:
Ek = Energi Kinetik (Joule)
I = Inersia (kg.m2)
ω = Kecepatan Sudut (rad/detik)
m = massa (Kg)
r = jari jari (m)
Penelitian untuk mengetahui besarnya
energi kinetik yang mampu tersalurkan dari
roda pembeban ke flywheel.

METODE PENELITIAN Gambar 1. Skema model KERS


Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode analisis dengan Metode Pengujian mekanisme Kynetic
eksperimental, yaitu suatu metode yang Energy Recovery System dilakukan dengan
digunakan untuk menguji pengaruh dari suatu cara mengkondisikan putaran roda pembeban
perlakuan atau desain. Dibuat suatu pada kisaran 800Rpm, 1000Rpm, 1200Rpm,
permodelan yang telah dianalisa dengan 1400Rpm, 1600Rpm dan 1800Rpm selang
percobaan experimental. beberapa detik baru kemudian dilakukan
Permodelan dibuat mewakili sebuah pengereman.
kendaraan yang melaju pada roda pembeban Data penelitian didapatkan dari speed
kemudian dipasangkan mekanisme KERS encoder yang direkam dengan menggunakan
sebagai mekanisme pengereman. Putaran kamera setelah itu dimasukkan pada tabel
roda pembebban divariasikan 800rpm, hasil penelitian berupa data kecepatan putar
1000rpm, 1200rpm, 1400 rpm, 1600rpm dan roda pembeban dan flywheel.
1800 rpm.
Flywheel merupakan komponen untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
menyerap energi kinetik dari roda pembeban, Data hasi penelitian yang didapatkan
pada penelitian ini digunakan 2 variasi inersia berupa kecepatan putar flywheel dan durasi
2
0,0317kg.m2 0,0285kg.m flywheel dengan putaran roda pembeban 800
Mekanisme Kinetik Energy Recovery rpm, 1000 rpm, 1200rpm, 1400 rpm, 1600
System direalisasikan pada Sebuah rpm dan 1800 rpm. Sehingga dapat diketahui
permodelan yang mewakili kondisi kendaraan energi kinetik yang mampu diserap oleh
yang melaju dengan menggunaka roda kedua variasi flywheel sebagaimana
pembeban yang diputar oleh motor listrik ditunjukkan pada Tabel 1 dan 2.
sebagaimana ditunjukkan pada pada Gambar
1. Kondisi putaran pada roda pembeban

272
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 271-274 ISSN 0216-468X

Tabel 1. hasil penelitian flywheel dengan


2
inersia 0,0285kg.m

kecepatan Energi
roda Kinetik t1 (detik) t2 (detik) delta t
(Rpm) (joule) (detik)
800 1751,2 32 86 54
1000 1768,89 35 91 56
1200 2654,06 23 83 60
1400 2754,91 22 100 78
1600 3252,93 41 130 89
1800 6064,1 86 164 78

Tabel 2. hasil penelitian flywheel dengan


2
inersia 0,0317kg.m
kecepatan Energi
roda Kinetik t1 (detik) t2 (detik) delta t
(Rpm) (joule) (detik)
800 3456,64 41 130 89 Gambar 2. Perbandingan antara flywheel
1000 10768,57 41 170 129
1200 14989,24 41 178 137 KESIMPULAN
1400 16351,33 68 215 147 Dari hasil penelitian mekanisme kynetik
1600 19455,36 72 246 174 energy recovery system untuk pengereman
1800 23510,72 77 241 164 regenerative diambil kesimpulan bahwa enegi
kinetic yang mampu diserap oleh flywheel
2
Dari data hasi penelitian dapat diketahui dengan inersia 0,0317kg.m adalah sebesar
perbandinganya pada Gambar 2. 6064,1Joule pada putaran roda pembeban
Perbandingan antara flywheel dengan inersia 1800 rpm di masing masing variasi inersia
0,0317 kg.m2 dan 0,0258kg.m2 dengan yang digunakan
menggunakan metode kecepatan konstan
UCAPAN TERIMA KASIH
sebelum pengereman pada roda pembeban . Terima kasih kepada Rektor Universitas
Dapat diketahui bahwa inersia flywheel Jember melalui dana DIPA Universitas
0,0317 kg.m2 mempunyai energi yang Jember yang telah mendanai penelitian ini,
tersalurkan lebih besar dari pada flywheel berdasarkan surat no: DIPA-
dengan inersia 0,0258 kg.m2. ini juga 023.04.2.414995/2013 tanggal 05 Desember
berbanding lurus terhadap lama. 2012.
Durasi peytaran flywheel dipengaruhi
oleh inersia. Terbukti setelah dilakukan DAFTAR PUSTAKA
penelitian, durasi putaran signifikan ketika [1] Kumar, Harish. .Regenerative Braking.
2
flywheel inersia 0,0317kg.m yakni hampir Seminar Report Submitte: Dept. Of
dua kali lipat durasi lebih panjang dari Mechanical Engineering.
2
flywheel dengan inersia 0,0258kg.m . Energi [2] Cibulka, J. 2009. Kynetic Energy
kinetik yang mampu diserap juga meningkat. Recovery System by Means of Flywheels
Energy Storage: Advance Engineering.
Keterangan : set poin pengkondisian [3] Liu, Haicang. Jihai Jiang. 2006. Flywheel
putaran roda pembeban 1 = 800rpm, 2 = Energy Storage-An Upswing Technology
1000rpm, 3 = 1200rpm, 4 = 1400rpm, 5 for energy suistainbility: Harbin Institute
1600rpm, 6 = 1800rpm of Technology.

273
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 271-274 ISSN 0216-468X

[4] AlphaputraYapeth, Aryamanggala. 2011. [5] Ramadhan, M. E., Guntur, H. L. 2013.


analisispengaruhvariasiflywheel StudiEksperimentalPengaruhVariasiPeru
terhadapenergikinetik yang bahanKecepatanSesaatSebelumPengere
mampudisimpanolehflywheelpadasistem manTerhadapKarakteristikKinetik Energy
electro-mechanical kers. surabaya: Recovery System (KERS). Surabaya:
InstitutTeknologiSepuluh November InstitutTeknologiSepuluh November.

274

Anda mungkin juga menyukai