1I
Ketut Gunawan,
1 Nyoman Ari Surya Darmawan, 2 I Gusti Ayu Purnamawati
Abstrak
Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi
dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat
meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap
manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pemilihan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder.
Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Populasi data dalam
penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2013 sejumlah 131 perusahaan. Sampel sejumlah
18 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
manajemen laba. Secara simultan ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Abstract
Profit management is a condition in which the management interferes with the
process of the financial statement compilation for external parties so that profit can be
equalized, increased, and decreased. This present study was intended to analyze the
impact of the firm’s size, profitability, and leverage on the profit management of the
manufacturers registered at the Indonesia’s Stock Exchange.
This present study is a quantitative one. The samples were chosen using the
sampling purposive method. The secondary data were used, and were analyzed using
the multiple regression analysis method. The population included all the manufacturers
registered at the Indonesia’s Stock Exchange from 2009 to 2013, totaling 131. The
samples totaled 18 manufacturers.
The result of the study showed that partially the firm’s size, profitability, and
leverage did not significantly affect the profit management. Simultaneously, the firm’s
size, profitability, and leverage did not significantly affect the profit management either.
hasil yang berbeda dari penelitian laba. Perataan laba merupakan salah satu
sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti bentuk dari manajemen laba. Manajer
melakukan penelitian dengan variabel cenderung melakukan aktivitas tersebut
berupa ukuran perusahaan, profitabilitas, karena dengan laba yang rendah atau
leverage dan manajemen laba (earning bahkan menderita kerugian, akan
management). Peneliti juga mengambil memperburuk kinerja manajer di mata
sampel pada perusahaan manufaktur yang pemilik dan nantinya akan memperburuk
tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). citra perusahaan di mata publik.
Periode penelitian yang diambil, yaitu H2 : Profitabilitas Berpengaruh positif dan
selama 5 tahun (tahun 2009 – 2013). signifikan Terhadap Manajemen Laba.
Adapun pengajuan hipotesis dalam Leverage yang digunakan dalam
penelitian replikasi ini adalah : penelitian ini adalah perbandingan antara
Terdapat dua pandangan tentang hutang dan aktiva. Semakin besar hutang
bentuk hubungan ukuran perusahaan suatu perusahaan dibandingkan dengan
terhadap manajemen laba. Pandangan aktivanya, maka semakin besar resiko yang
pertama menyatakan bahwa ukuran dihadapi oleh perusahaan untuk membayar
perusahaan memiliki hubungan positif kewajibannya. Semakin besar rasio
dengan manajemen laba, karena leverage menunjukkan semakin besar
perusahaan besar memiliki aktivitas tingkat ketergantungan perusahaan
operasional yang lebih kompleks terhadap pihak eksternal (kreditur) dan
dibandingkan perusahaan kecil, sehingga semakin besar pula beban biaya hutang
lebih memungkinkan untuk melakukan (biaya bunga) yang harus dibayar oleh
manajemen laba. Moses (1997) perusahaan. Dengan semakin
mengemukakan bahwa perusahaan – meningkatnya rasio leverage (dimana
perusahaan yang lebih besar memiliki beban hutang juga semakin besar) maka
dorongan yang lebih besar untuk hal tersebut berdampak terhadap
melakukan perataan laba (salah satu profitablitas yang diperoleh perusahaan,
bentuk manajemen laba) dibandingkan karena sebagian digunakan untuk
dengan perusahaan kecil, karena memiliki membayar bunga pinjaman.
biaya politik lebih besar. Biaya politik H3 : Leverage berpengaruh positif dan
muncul dikarenakan profitabilitas signifikan terhadap manajemen laba.
perusahaan yang tinggi dapat menarik Defond (1993) dalam Veronica dan
perhatian media dan konsumen. Bachtiar (2003) menjelaskan perusahaan
H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh besar mempunyai insentif yang cukup
positif dan signifikan terhadap manajemen besar untuk melakukan manajemen laba,
laba. karena salah satu alasan utamanya adalah
Profitabilitas adalah tingkat perusahaan besar harus mampu memenuhi
keuntungan bersih yang berhasil diperoleh ekspektasi dari investor atau pemegang
perusahaan dalam menjalankan sahamnya.
operasionalnya. Dalam kaitannya dengan Dalam kaitannya dengan manajemen
manajemen laba (earning management), laba (earning management), profitabilitas
profitabilitas dapat mempegaruhi manajer dapat mempegaruhi manajer untuk
untuk melakukan manajemen laba. Karena melakukan manajemen laba. Karena jika
jika profitabilitas yang didapat perusahaan profitabilitas yang didapat perusahaan
rendah, umumnya manajer akan melakukan rendah, umumnya manajer akan melakukan
tindakan manajemen laba untuk tindakan manajemen laba untuk
menyelamatkan kinerjanya di mata pemilik. menyelamatkan kinerjanya di mata pemilik.
Hal ini berkaitan erat dengan usaha Hal ini berkaitan erat dengan usaha
manajer untuk menampilkan performa manajer untuk menampilkan performa
terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya. terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya.
Archibalt dalam Herni dan Yulius Kurnia Archibalt dalam Herni dan Yulius Kurnia
Susanto (2008) menjelaskan bahwa Susanto (2008) menjelaskan bahwa
perusahaan yang memiliki profitabilitas perusahaan yang memiliki profitabilitas
rendah cenderung melakukan perataan rendah cenderung melakukan perataan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 03, No.01 Tahun 2015)
laba. Perataan laba merupakan salah satu dokumentasi, yang mana studi dokimentasi
bentuk dari manajemen laba. Manajer yaitu dengan melakukan pengumpulkan
cenderung melakukan aktivitas tersebut data sekunder yang berupa catatan-
karena dengan laba yang rendah atau catatan, laporan keuangan, maupun
bahkan menderita kerugian, akan informasi lainnya yang berkaitan dengan
memperburuk kinerja manajer di mata penelitian in
pemilik dan nantinya akan memperburuk
citra perusahaan di mata publik. HASIL DAN PEMBAHASAN
Leverage adalah hutang yang Berdasarkan hasil uji statistik
digunakan oleh perusahaan untuk deskriptif dapat dijelaskan hasil sebagai
membiayai asetnya dalam rangka berikut ini: Variabel Manajemen Laba
menjalankan aktivitas operasionalnya. (M_LABA) memiliki nilai minimum -
Semakin besar hutang perusahaan maka 0.202591 dan maksimum 0.425359 dengan
semakin besar pula resiko yang dihadapi rata-rata 0.03360327 dan standar deviasi
pemilik sehingga pemilik akan meminta 0.077586693. Variabel Ukuran Perusahaan
tingkat keuntungan yang semakin tinggi (LnSIZE) memiliki nilai minimum 25.83 dan
agar perusahaan tersebut tidak terancam di maksimum 31.56, dengan rata-rata sebesar
likuidasi. Jika suatu perusahaan terancam 27.6198 dan standar deviasi 1.35747.
di likuidasi maka yang dapat dilakukan Variabel Profitabilitas (PROFITABILITAS)
adalah manajemen laba. memiliki nilai minimum 0.000928 dan
H4 : Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan maksimum 0.657201, dengan rata-rata
Leverage berpengaruh simultan terhadap sebesar 0.14500908 dan standar deviasi
manajemen laba. 0.127099178. Variabel Leverage (LEV)
memiliki nilai minimum 0.154361 dan
METODE maksimum 0.893964, dengan rata-rata
Penelitian ini dirancang menggunakan sebesar 0.43713346 dan standar deviasi
metode kuantitatif dengan desain kausal. 0.170689922.
Dalam penelitian ini variabel yang Selanjutnya adalah uji normalitas data
digunakan yaitu ukuran perusahaan, dengan menggunakan statistik Kolmogorov-
Analisis data yang digunakan dalam Smirnov. Dalam tabel berikut ini
penelitian ini adalah analisis regresi linier menunjukkan bahwa data berdistribusi
berganda disertai dengan uji asumsi klasik, normal atau memenuhi asumsi normalitas.
yang terdiri dari : (1) Uji Normalitas, (2) Uji Dalam Uji Heteroskedastisitas,
Heteroskedastisitas, (3) Uji penelitian ini menggunakan uji Scatterplot.
Multikolonearitas, dan (4) Uji Autokolerasi. Pada grafik scatterplot di bawah, terlihat
Teknik analisis regresi berganda. Penelitian titik-titik menyebar secara acak serta
ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan tersebar, baik di atas maupun di bawah
manufaktur yang terdaftar di BEI. Tujuan angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat
member bukti empiris dari pengaruh ukuran gejala heteroskedastisitas pada model
perusahaan, profitabilitas, dan leverage transformasi regresi yang digunakan.
terhadap manajemen laba. Data yang Kemudian dalam Uji multikolinearitas
digunakan dalam penelitian ini adalah data bertujuan untuk menguji apakah dalam
sekunder. Populasi yang digunakan dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
penelitian ini adalah seluruh perusahaan- antar variabel bebas. Multikolinearitas
perusahaan manufaktur yang terdaftar pada dapat dilihat dari nilai tolerance atau
Bursa Efek Indonesia (BEI) sejumlah 131 Variance Inflation Factor (VIF). Hasil
perusahaan. Sampel yang digunakan pengujian menunjukkan bahwa variabel-
sejumlah 18 perusahaan. Periode variabel dalam penelitian ini memiliki nilai
pengamatan penelitian dilakukan pada tolerance lebih dari 10 persen (0,1) atau
tahun 2009 - 2013. Pemilihan sampel nilai VIF kurang dari 10 yang berarti tidak
dilakukan dengan metode purposive ada multikolinearitas antar variabel
sampling. Metode pengumpulan data independen. Uji autokorelasi bertujuan
dilakukan dengan menggunakan studi untuk menguji apakah dalam suatu model
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 03, No.01 Tahun 2015)
regresi linear ada korelasi antara kesalahan regresi leverage (LEV) sebesar 0.194 Hal
penganggu pada periode t dengan ini mengindikasikan bahwa setiap kenaikan
kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Untuk tingkat leverage sebesar 1%, jika variabel
mengetahui ada tidaknya autokorelasi, Dari lainnya dianggap konstan, maka akan
hasil uji autokorelasi Durbin–Watson menaikkan manajemen laba sebesar 0.194.
dengan menggunakan spss 17 maka Dari hasil olahan data diperoleh nilai
diperoleh nilai DW sebesar 1.629. Dengan koefisien korelasi sebesar 0.220 atau sama
melihat kriteria nilai uji Durbin–Watson yaitu dengan 22% artinya hubungan antara
1.587 < DW < 2.32 maka dapat disimpulkan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas
tidak terjadi autokorelasi. Hasil analisis dan leverage terhadap variabel manajemen
regresi berganda yang menguji pengaruh laba tidak kuat. Definisi korelasi ini tidak
ukuran perusahaan, profitabilitas dan kuat didasarkan pada nilai R yang berada di
leverage terhadap manajemen laba pada bawah 0.5 atau 50%. Pada koefisien
perusahaan-perusahaan manufaktur yang determinasi juga ditunjukkan nilai Adjusted
terdaftar di Bursa Efek Indonesia R Square. Dari hasil perhitungan, nilai
ditunjukkan pada tabel 1 berikut. adjusted R square sebesar 0.015 atau
Berdasarkan hasil pengolahan data 1.5%. Artinya 1.5% variabel manajemen
diatas, diperoleh persamaan regresi laba dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas
sebagai berikut : yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, dan
M_LABA = 0.032 – 0.029 LnSIZE + 0.114 leverage. Sedangkan sisanya 98.5%
PROFITABILITAS + 0.194 LEV + e dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
Dari persamaan regresi tersebut model.
diatas maka dapat dianalisis sebagai Uji t dilakukan untuk mengetahui
berikut : Nilai konstanta sebesar 0.032, apakah variabel – variabel independen
Konstanta sebesar 0.032 menyatakan dalam model regresi berpengaruh secara
bahwa jika nilai ukuran perusahaan, individu terhadap variabel dependen. Untuk
profitabilitas dan leverage adalah nol maka menentukan hipotesis diterima atau ditolak
manajemen laba yang terjadi adalah adalah dengan membandingkan t hitung
sebesar 0.032. Koefisien regresi ukuran dengan t tabel dan nilai signifikansinya
perusahaan (LnSIZE) sebesar -0.029. Hal dalam penelitian ini menggunakan tingkat
ini mengindikasikan bahwa setiap signifikansi 0,05. Dalam hal ini, nilai t-tabel
Tabel 1 Hasil Uji T
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .032 .173 .182 .856
Ln_SIZE -.002 .006 -.029 -.261 .795
Ln_PROFITABILITA .069 .068 .114 1.022 .310
S
Ln_LEV .088 .049 .194 1.415 .073
variabel sebagai berikut : Pengujian ini disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh menyatakan “leverage berpengaruh positif
ukuran perusahaan (LnSIZE) secara parsial dan signifikan terhadap manajemen laba”,
terhadap manajemen laba. Koefisien tidak dapat diterima atau keputusan ditolak.
regresi ukuran perusahaan adalah -0.029.
Hal ini menunjukkan ukuran perusahaan Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
mempunyai pengaruh negatif terhadap Manajemen Laba
manajemen laba. Nilai signifikansi Hasil pengujian pengaruh terhadap
pengujian menunjukkan lebih besar dari manajemen laba dalam penelitian ini
0.05 yaitu sebesar 0.795, artinya bahwa menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan
variasi variabel ukuran perusahaan secara tidak berpengaruh terhadap manajemen
parsial tidak mempunyai pengaruh yang laba dengan nilai signifikansi 0.795 dan
signifikan terhadap manajemen laba. Hal lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan
tersebut diperkuat dengan Nilai thitung yang bahwa ukuran perusahaan belum tentu
lebih kecil dari nilai ttabel (thitung < ttabel = - dapat memperkecil kemungkinan terjadinya
0.261 < 1.66277). Dengan demikian dapat manajemen laba, karena perusahaan besar
disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang lebih banyak memiliki aset dan
menyatakan “ukuran perusahaan memungkinkan banyak aset yang tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dikelola dengan baik sehingga
manajemen laba”, tidak dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam
ditolak. Pengujian ini bertujuan untuk mengungkapan total aset dalam
mengetahui pengaruh profitabilitas perusahaan tersebut. Marrakchi (2001) di
(PROFITABILITAS) secara parsial terhadap Amerika Serikat dengan menggunakan data
manajemen laba. Koefisien regresi sampel perusahaan industri tahun 1996
profitabilitas adalah 0.114. Hal ini menemukan bahwa ukuran perusahaan
menunjukkan tingkat profitabilitas memiliki hubungan negatif dengan
mempunyai pengaruh positif terhadap manajemen laba. Perusahaan yang lebih
manajemen laba. Nilai signifikansi besar kurang memiliki dorongan untuk
pengujian menunjukkan lebih besar dari melakukan manajemen laba dibandingkan
0.05 yaitu sebesar 0.310, artinya bahwa perusahaanperusahaan kecil, karena
variasi variabel profitabilitas secara parsial perusahaan besar dipandang lebih kritis
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan oleh pemegang saham dan pihak luar.
terhadap manajemen laba. Hal tersebut Veronica dan Siddharta (2005) meneliti di
diperkuat dengan Nilai thitung yang lebih kecil BEJ (BEI) pada periode pengamatan 1995-
dari nilai ttabel (thitung < ttabel = 1.022 < 1996 dan 1999-2002, menemukan ukuran
1.66277). Dengan demikian dapat perusahaan berhubungan negatif signifikan
disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang dengan manajemen laba.
menyatakan “profitabilitas berpengaruh Halim, dkk. (2005) menguji pengaruh
positif dan signifikan terhadap manajemen ukuran perusahaan pada manajemen laba.
laba”, tidak dapat diterima atau ditolak. Penelitian ini menggunakan 34 perusahaan
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
pengaruh leverage (LEV) secara parsial Jakarta dan termasuk Indeks LQ-45 tahun
terhadap manajemen laba. Koefisien 2001 berturut-turut selama 2 periode
regresi leverage adalah 0.194. Hal ini (periode Februari 2001 dan Agustus 2001)
menunjukkan tingkat leverage mempunyai dan tahun 2002 berturut-turut selama 2
pengaruh positif terhadap manajemen laba. periode (periode Februari 2002 dan
Nilai signifikansi pengujian menunjukkan Agustus 2002). Ukuran perusahaan diukur
lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar 0.073, dengan market capitalization yaitu jumlah
artinya bahwa variasi variabel leverage lembar saham beredar akhir tahun dikalikan
secara parsial tidak mempunyai pengaruh dengan harga saham penutupan akhir
yang signifikan terhadap manajemen laba. tahun kemudian hasilnya di-log agar nilai
Hal tersebut diperkuat dengan Nilai thitung tidak terlalu besar untuk masuk ke model
yang lebih kecil dari nilai ttabel (thitung < ttabel = persamaan. Manajemen laba diukur
1.515 < 1.66277). Dengan demikian dapat dengan menggunakan Modified Jones
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 03, No.01 Tahun 2015)
semakin besar pula beban biaya hutang investor tetap mau berinvestasi di
(biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut. Walaupun pada
perusahaan. Dengan semakin kenyataannya keuangan perusahaan
meningkatnya rasio leverage (dimana sedang terancam akan resiko dilikuidasi.
beban hutang juga semakin besar) maka Penelitian ini bertentangan dengan
hal tersebut berdampak terhadap penelitian yang dilakukan oleh Agnes Utari
profitablitas yang diperoleh perusahaan, Widyaningdyah (2001) yang mana Agnes
karena sebagian digunakan untuk Utari menyatakan bahwa leverage
membayar bunga pinjaman. berpengaruh positif terhadap manajemen
Berdasarkan teori agensi (agency laba yang mana penelitian ini mendukung
theory) yang diungkapkan oleh Jensen dan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Meckling (1976), perusahaan dengan Muhammad Ary Irsyad (2008) serta Rohans
proporsi hutang yang tinggi dalam struktur Rivaldo 2013 yang mana mereka
pemodalannya akan mempunyai biaya menyatakan leverage tidak berpengaruh
pengawasan (monitoring cost) yang lebih terhadap manajemen laba.
besar. Biaya pengawasan (monitoring cost)
ini timbul karena kepentingan pemilik dalam SIMPULAN DAN SARAN
perusahaan tersebut untuk mengawasi Berdasarkan uraian di atas dan
tindakan manajemen dalam mengelola pengujian yang telah dilakukan, maka dapat
dana dan fasilitas yang diberikan oleh disimpulkan sebagai berikut. Secara Parsial
pemilik untuk menjalankan perusahaan. Ukuran perusahaan tidak
Oleh karena itu, perusahaan yang berpengaruh terhadap manajemen laba.
mempunyai leverage yang tinggi Hal ini menunjukkan bahwa ukuran
mempunyai kewajiban lebih untuk perusahaan belum tentu dapat memperkecil
memenuhi kebutuhan informasi yang kemungkinan terjadinya manajemen laba,
memadai bagi pemilik, pemegang saham karena perusahaan besar lebih banyak
dan kreditur. memiliki aset dan memungkinkan banyak
Dua indikator pengukuran variabel aset yang tidak dikelola dengan baik
leverage yang sering digunakan adalah sehingga kemungkinan kesalahan dalam
debt to total asset ratio dan debt to equity mengungkapan total aset dalam
ratio. Rasio hutang terhadap total aktiva perusahaan tersebut. Kemudian dalam
(debt to total asset ratio) diukur dengan pengujian profitabilitas menyimpulkan
membagi antara total hutang dengan total bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
aset, sedangkan rasio hutang terhadap terhadap manajemen laba. Penelitian ini
ekuitas (debt to equity ratio) diukur dengan membuktikan bahwa profitabilitas tidak
cara membagi total hutang perusahaan memberikan pengaruh dalam pembatasan
dengan ekuitas. Dalam penelitian ini, manajemen laba. Perusahaan dengan
peneliti menggunakan debt to total asset tingkat profitabilitas yang tinggi tidak akan
ratio dalam mengukur tingkat leverage. melakukan manajemen laba. Serta variabel
Hasil pengujian pengaruh leverage yang terakhir, yaitu leverage terhadap
terhadap manajemen laba dalam penelitian manajemen laba dalam penelitian ini
ini menyimpulkan bahwa leverage tidak menyimpulkan bahwa leverage tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba berpengaruh terhadap manajemen laba.
dengan nilai signifikan 0.073 dan lebih Hal ini membuktikan bahwa leverage erat
besar dari 0.05. Hal ini membuktikan bahwa kaitannya dengan manajemen laba. Hal ini
leverage erat kaitannya dengan manajemen diduga menjadi bukti tidak berpengaruhnya
laba. Hal ini diduga menjadi bukti tidak leverage terhadap manajemen laba.
berpengaruhnya leverage terhadap Dengan semakin tingginya tingkat hutang
manajemen laba. Dengan semakin yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka
tingginya tingkat hutang yang dimiliki oleh hal tersebut mendorong manajemen untuk
suatu perusahaan, maka hal tersebut melakukan manipulasi laba untuk
mendorong manajemen untuk melakukan meningkatkan citra perusahaan di mata
manipulasi laba untuk meningkatkan citra masyarakat dan agar investor tetap mau
perusahaan di mata masyarakat dan agar berinvestasi di perusahaan tersebut.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 03, No.01 Tahun 2015)