Anda di halaman 1dari 3

2.

Evaluasi perencanaan manajemen yang sekarang dan sistem pengendalian pabrik produksi
dan departemen marketing. Apakah kekuatan dan kelemahannya?

Rencana manajemen untuk menggunakan kontraktor dari luar sudah cukup baik. Perusahaan
membuat kontrak terlebih dahulu dengan kontraktor luar, dengan melihat pengalaman dan harga
kontrak per unit yang ditawarkan oleh kontraktor. Dari awal, perusahaan menetapkan harga
maksimum yang akan dibayar untuk per unit produk celana panjang yang dihasilkan. Apabila
kontraktor dinilai akan memberikan hasil yang memuaskan, maka Grand Jean akan membayar
pada tingkat harga maksimum yang ditetapkan pada awal kontrak. Tetapi, jika hasil produksi
kontraktor dinilai masih meragukan, maka Grand Jean akan menawarkan harga yang lebih
rendah dari harga maksimum untuk hasil produksi 1 sampai 2 tahun pertama, hingga kontraktor
membuktikan bahwa hasil produksinya berkualitas.
Tetapi rencana tersebut juga memiliki kelemahan. Perusahaan mengalami ketidakpastian
karena kontraktor luar ini bukanlah kontraktor yang sudah lama bekerja sama dengan Grand
Jean, sehingga risiko produksi tidak tercapai masih tinggi. Hal ini dapat menimbulkan kerugian
bagi Grand Jean, karena jika produksi di kontraktor luar ini tidak memenuhi target produksi,
maka Grand Jean kehilangan kesempatan untuk memenuhi permintaan celana jeans di pasar.
Selain itu, Grand Jean juga harus tetap membeli hasil produksi tersebut sesuai dengan harga
kontrak.
Sistem pengendalian untuk pelaksana manufaktur dan departemen pemasaran memiliki
kekuatan dan kelemahan. Operasi pada setiap pabrik telah diuji oleh teknisi industri dan biaya.
Standar waktu dan biaya sudah ditetapkan. Bahkan Grand Jean telah mengembangkan learning
curve yang dapat memberikan informasi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
memproduksi tipe celana jeans tertentu untuk mencapai standar waktu yang disyaratkan untuk
setiap potong celana setiap produksi pertama atau setelah perubahan jenis produk. Informasi ini
digunakan untuk penganggaran biaya pabrik. Karyawan marketing memperkirakan berapa
jumlah celana panjang untuk setiap jenis celana yang ingin diproduksi setiap tahun. Informasi ini
dapat digunakan untuk membagi total produksi celana jeans ke masing-masing pabrik. Jika
memungkinkan, Grand Jean dapat menetapkan satu pabrik untuk memproduksi hanya satu jenis
celana jeans saja. Hal ini dapat mengurangi biaya start-up dan biaya changeover. Tetapi,
departemen marketing sering membuat jadwal produksi tidak teratur, karena banyak perubahan
permintaan celana panjang di tengah tahun.
Anggaran produksi yang digunakan oleh Grand Jean tergolong incremental budgeting,
karena anggaran ini berdasarkan pada produksi bulan sebelumnya. Sistem anggaran ini memiliki
kelemahan, yaitu jumlah produksi bulan sebelumnya tidak dievaluasi terlebih dahulu dan
langsung dijadikan dasar anggaran bulan berikutnya. Padahal, permintaan celana jeans belum
tentu sama dengan jumlah produksi yang dianggarkan, dan bisa bervariasi setiap bulan, sehingga
seharusnya manajer perlu mempertimbangkan apakah jumlah produksi bulan sebelumnya sesuai
dengan perkiraan permintaan celana jeans pada bulan berikutnya.
Mr. Wicks juga perlu memantau secara langsung proses produksi dan jumlah hasil produksi
di pabrik, karena ternyata ditemukan bahwa manajer pabrik memproduksi dengan kapasitas yang
lebih besar, tetapi kelebihan hasil produksi ditimbun dan disembunyikan untuk menutupi
kekurangan produksi pada saat-saat permintaan tinggi. Hal ini membuktikan pengendalian
terhadap produksi masih kurang. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan hasil produksi secara rutin
untuk memantau apakah jumlah produksi sesuai dengan kapasitas dan rencana produksi yang
telah ditetapkan.

Maka, jika disimpulkan kekuatan dan kelemahannya yaitu sebagai berikut :

Kekuatan :
 Perusahaan telah mendapat keuntungan dalam jangka waktu yang lama.
 Perusahaan memiliki 25 unit manufaktur sendiri dan 20 kontraktor independen yang
memproduksi secara efisien dan terpercaya bagi perusahaan.
 Telah mengembangkan learning curve untuk mengembangkan standar jam produksi.
 Dapat memotivasi karyawan untuk bekerja keras.
 Menggunakan sistem budgeting untuk menentukan kuota, sehingga dapat mengevaluasi
kinerja lebih mudah.
 Telah berhasil mendapatkan pangsa pasar.

Kelemahan :
 Tidak ada insentif untuk pabrik manufaktur yang melebihi produksi. Sebaliknya, hal itu
justru membuat hal-hal lebih sulit, karena harus memenuhi peningkatan kuota dan dengan
demikian terpaksa untuk melakukan "penimbunan" bahkan jika ada permintaan yang
cukup.
 Departemen marketing sering membuat jadwal produksi tidak teratur, karena banyak
perubahan permintaan celana panjang di tengah tahun.
 Perhitungan jumlah jam standar dihitung pada skala yang sama antara mesin baru dan
mesin lama, sehingga hasilnya tidak akurat.
 Sangat tergantung pada kontraktor di luar yang menyediakan sekitar sepertiga dari total
celana yang dijual oleh Grand Jean.
 Sistem reward yang tidak adil, orang-orang yang bekerja di kantor pusat diberikan
peringkat lebih tinggi daripada manajer pabrik.
 Ada kekurangan staf untuk beberapa departemen karena mereka terus mempertahankan
rasio 11:1 untuk setiap supervisor atau anggota pada kantor dan staf administrasi. Dengan
demikian, kebutuhan informasi yang penting dan signifikan tidak dapat dipenuhi tepat
waktu. Selain itu, produksi tidak dapat ditingkatkan karena kekurangan tenaga kerja.
 Kurangnya komunikasi yang baik antara wakil direktur produksi lapangan
dengan penerapan produksi sehingga akan banyak kehilangan produksi yang tidak sesuai
dengan urutan yang di inginkan.

Anda mungkin juga menyukai