Untuk mengilustrasikan konsep dan metodologi sampling variabel, kita tela memilih
estimasi perbedaan dengan menggunakan pengujian hipotesis karena relative sederhana.
Tujuan pengujian audit adalah untuk menentukan apakah piutang usaha sebelum
mempertimbangkan penyisihan piutang tak tertagih mengandung salah saji yang material.
Sampling audit diterapkan dalam konfirmasi piutang usaha karena besarnya jumlah
piutang usaha.
Kondisi salah saji merupakan kesalahan klien yang ditentukan melalui konfirmasi
setiap akun atau prosedur alternative.
Mendefinisikan Populasi
Ukuran populasi ditentukan melalui perhitungan. Perhitungan yang akurat jauh lebih
penting dlam sampling variabel karena ukuran populasi mempengaruhi secara langsung
ukuran sampel batas presisi yang dihitung.
Jumlah salah saji yang bersedia diterima auditor merupakan pertanyaan tentang
materialitas.
Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah ( ARIA ), ARIA
dipengaruhi oleh risiko audit yang dapat diterima, hasil pengujian
pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi, prosedur analitis, dan
signifikansi relative piutang usaha dalam laporan keuangan.
Risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah ( ARIR ), ARIR
dipengaruhi oleh biaya tambahan resampling.
Mengestimasi Salah Saji dalam Populasi
Memilih Sampel, karena memerlukan sampel acak ( selain PPS ), auditor harus
menggunakan salah satu metode pemilihan sampel probabilistic guna memilih 100 item
sampel untuk konfirmasi.
Melaksanakan Prosedur Audit, dalam konfirmasi salah saji adalah perbedaan antara
respons konfirmasi dan saldo klien setelah merekonsiliasi semua perbedaan waktu serta
kesalahan pelanggan. Dalam situasi nonrespons, salah saji yang ditemukan dengan prosedur
alternative akan diperlakukan serupa dengan salah saji yang ditemukan melalui konfirmasi.
Mengevaluasi Hasil
Secara konseptual, estimasi nonstatistik dan estimasi perbedaan akan melakukan hal
yang sama – menggeneralisasi dari sampel ke populasi. Meskipun kedua metode itu
mengukur kemungkinan salah saji populasi berdasarkan hasil sampel, estimasi perbedaan
menggunakan pengukuran statistic untuk menghitung batas keyakinan. Emapat langkah
menggambarkan perhitungan batas keyakinan:
1. Menghitung titik estimasi total salah saji. Titik estimasi adalah ekstrapolasi
langsung dari salah saji dalam sampel kesalah saji dalam produksi.
2. Menghitung estimasi deviasi standar populasi. Deviasi standar populasi adalah
ukuran statistic dari variabilitas nilai setiap item dalam populasi. Jika ada sejumlah
besar variasi dalam nilai item populasi, deviasi standar akan lebih besar
dibandingkan jika variasinya kecil. Deviasi standar memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap interval presisi yang dihitung
3. Menghitunng interval presisi. Interval presisi dihitung dengan menggunakan rumus
statistic. Hasilnya adalah berupa ukuran dolar dari ketidakmampuan memprediksi
salah saji populasi yang sebenarnya karena pengujian didasarkan pada sampel,
bukan pada populasi secara keseluruhan.
4. Menghitung batas keyakinan. Auditor menghitung batas keyakinan, yang
mendefinisikan interval keyakinan, dengan mengombinasikan titik estimasi dari
total salah saji dan interval presisi yang dihitung pada tingkat keyakinan yang
diinginkan.
Auditor harus mengevaluasi salah saji untuk menentukan penyebab setiap salah saji
dan memutuskan apakah perlu memodifikasi model risiko audit.
Jika menggunakan metode statistic, maka untuk memutuskan apakah suatu populasi
dapat diterima auditor bergantung pada aturan keputusan sebagai berikut :
1. Jika interval keyakinan dua sisi untuk salah saji sepenuhnya berada dalam
salah saji yang dapat ditoleransi berupa plus dan minus, terima hipotesis
bahwa nilai buku tidak disalahsajikan dalam jumlah yang material.
2. Jika terjadi sebaliknya, terima hipotesis bahwa nilai buku disalahsajikan dalam
jumlah yang material.
Analisis
Penggunaan ARIR yang kecil akan menyebabkan ukuran sampel menjadi lebih besar
ketimbang jika ARIR-nya sebesar 100 persen. Auditor dapat menggunakan ARIR untuk
mengurangi kemungkinan harus meningkatkan ukuran sampel jika deviasi standar atau titik
estimasi lebih besar dari yang diharapkan.
Jika satu atau kedua batas keyakinan terletak diluar rentang salah saji yang dapat
ditoleransi, populasi dianggap tidak dapat diterima. Tindakan yang akan diambil auditor
adalah sama seperti untuk sampling nonstatistik, kecuali estimasi yang lebih baik terhadap
salah saji populasi telah dibuat. Jika interval presisi yang dihitung melampaui salah saji yang
dapat ditoleransi, auditor tidak akan mengharuskan pembukuan disesuaikan.
Pertanyaan:
Ridwanullah R (0115101357)
- jelaskan bagaimana auditor menentukan salah saji yang dapat ditoleransi untuk
sampling unit moneter?
- Apa hubungan ARIA dan ARO untuk pengujian pengendalian?