PENDIDIKAN KRAKTER
OLEH
KELOMPOK 8
JAMALUDIN MAHU
(150302222)
SAFIA RAHAKBAU
(1603………..)
AMBON
2018
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih memberi kita nikmat dan
karunianya sehingga kita selalu dalam keadaan sehat wal’afiat hingga saat ini.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Akan tetapi
dari pembuatan makalah ini pasti ada kekurangan atau ketidakpasan tentang masalah yang kami
bahas dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami harap agar semua pihak dapat memakluminya
serta dapat memberikan kritik dan sarannya. Sekian dan terima kasih.
Wassalammualaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………….
Kata Penagantar…………………………………………………………………...
Daftar Isi…………………………………………………………………………...
BAB I.Pendahuluan……………………………………………………………….
A. Latar Belakang………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………………..
A. Perilaku Patriotisme…………………………………………………….
B. Nilai Cinta Tanah Air Dan Bernegara…………………………………
BAB III. Penutup………………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………....
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini terjadi penurunan jiwa patriotisme di kalangan generasi penerus bangsa. Hal
ini dapat tercermin jelas dari sikap siswa-siswi terdidik dalam mengikuti tata upacara
bendera, sebagai perserta seharusnya mereka menyimak dan memperhatikan dengan
seksama agar memperoleh suatu arti perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan oleh
pahlawan bangsa.Jiwa Patriotisme harus tertanam sejak dini sehingga membentuk suatu
karakter generasi penerus bangsa yang cinta dan menghargai tanah air, sebagai generasi
penerus bangsa kita sadar tidak cukup hanya menghargai jasa-jasa pahlawan namun kitapun
harus mengemban tugas sebagai penerus bangsa yaitu melanjutkan perjuangan
bangsa.Mencoba menelisikan lebih dalam pelaksanaan tata upacara bendera saat ini berjalan
sudah cukup baik namun masih terdapat kekurangan pada perserta, petugas upacara dan
sarana prasarana.
Indikator yang nampak ialah tidak khitmatnya pelaksanaan upacara bendera karena
peserta menyibukan diri sendiri dengan berbagai perilaku untuk menghilangkan rasa jenuh
dan lelah. Petugas upacara terlihat kurang serius dalam membawakan tugasnya dan tidak
bisa mengefisienkan waktu. Selain itu, sarana prasana yang digunakan dalam upacara
bendera kurang menunjang seperti : tiang bendera, pengeras suara dan tempat yang
digunakan dalam upacara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan patriotisme?
2. Sikap-sikap patriotisme
3. Faktor apa saja yang menyebabkan penurunan jiwa patriotisme pada kalangan
generasi penerus bangsa?
4. Cara meningkatkan rasa cinta tanah air / jiwa patriotis Negara Indonesia ?
5. Bagaiman Tata Upacara sebagai contoh patriotisme ?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian patriotism
2. Sikap-sikap patriotism dan manfaat
3. Faktor penyebab terjadinya penurunan jiwa patriotisme pada kalangan generasi
penerus bangsa;
4. Cara meningkatkan rasa cinta tanah air / jiwa patriotis Negara Indonesia;
5. Peran tata upacara bendera, hal-hal yang harus dibenahi dan solusi upacara
untuksemakin menumbuhkan jiwa patriotis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perilaku Patriotisme
1. Pengertian Patriotisme
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi
bangsa dan negara. Patriotisme berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau “heroism” dan “patriotism” dalam bahasa
Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa
raga.Patriotisme juga merupakan suatu kebajikan yang benar-benar fitri (fitrah manusia)
dan mempunyai tempat didalam kehidupan moral manusia. Perasaan taat setia merupakan
senjata mental yang cukup kuat untuk mempertahankan negara.
Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseorang untuk
berkorban / rela berkorban demi nusa bangsa atau Negara.Beberapa tokoh seperti Blank
(2003) & Schmidt (2003) melalui studi mereka mendukung pendapat bahwa patriotisme
tidak sama dengan nasionalisme. Nasionalisme lebih bernuansa dominasi, superioritas
atas kelompok bangsa lain. Tingkat nasionalisme suatu kelompok atau bangsa,
ditekankan pada adanya perasaan "lebih" atas bangsa lain .
Bila kita mempunyai jiwa rela berkorban demi tanah air dan bangsa, bangga
sebagai bangsa Indonesia dan menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi berarti dalam dada kita telah tertanam patriotisme.
Patriotisme Pemuda
Patriotisme pemuda Indonesia telah memiliki peranan penting dalam mengubah
perjalanan sejarah bangsa. Mulai dari Sumpah Pemuda tahun 1928 hingga era
reformasi 1998. Semuanya tak lepas dari peran pemuda pada saat itu.
Semangat patriotisme generasi muda ini masih diperlukan kendati kemerdekaan
Republik Indonesia telah memasuki usia yang ke 64 tahun. Bagaimana generasi
muda saat ini membuktikan patriotismenya kepada bangsa dan negara ?
Generasi muda yang anti patriotisme adalah mereka-mereka yang melakukan hal-
hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan, norma sosial dan agama serta
yang dapat merugikan dirinya sendiri. Seperti mengkonsumsi narkotika dan obat-
obatan terlarang, gemar minum minuman keras, pergaulan bebas dan sejenisnya
adalah bentuk dari sikap anti patriotisme.Seharusnya para pemuda indonesia
menerapkan prinsip Student Today, Leader Tomorrow. Maksudnya pemuda harus
terus belajar meningkatkan kualitas dirinya, sehingga kelak dapat menjadi pemimpin
yang baik. Karena Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk jiwa
patriotisme para generasi muda.
2. Bentuk Patriotika
Ada 2 (dua) bentuk Patriotisme :
1. Patriotisme Buta (Blind Patriotism) : keterikatan kepada bangsa dan negara
tanpa mengenal toleran terhadap kritik, seperti dalam ungkapan : “right or
wrong is my country” (benar atau salah, apapun yang dilakukan bangsa
harus didukungsepenuhnya).
2. Patriotisme Konstruktif (Constructive Patriotisme) : keterikatan kepada
bangsa dan negara dengan tetap menjunjung tinggi toleran terhadap kritik,
sehingga dapat membawa perubahan positif bagi kesejahteraan bersama.
Banyak faktor yang mempengaruhi penurunan jiwa patriotisme pada kalangan generasi
penerus bangsa Indonesia, diantaranya pengaruh globalisasi dan informasi, serta kurangnya
pendidikan fisik terutama di bidang kesejarahan. Hal ini seakan menjadi ancaman serius bagi
generasi muda dalam memaknai dan menggelorakan semangat kemerdekaan di dalam jiwa
mereka.
Penyebab utama dari memudarnya semangat patriotisme dan kebangsaan dari generasi
penerus bangsa terutama disebabkan contoh yang salah dan kurang mendidik yang
diperlihatkan generasi tua atau kaum tua yang cenderung mementingkan kepentingan pribadi
dan golongannya daripada mendahulukan kepentingan bangsa dan rakyat. Kaum tua juga
tidak memberikan contoh sikap disiplin dan rasa tanggungjawab terhadap suatu
apapun.Kurangnya patriotisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di kalangan generasi
penerus bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh yang cukup besar terhadap
keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini.
Tata cara penerapan prinsip dalam berbagai lingkungan dewasa ini.Pelajar sebagai
salah satu generasi penerus harus berikrar dan bertikad dengan sepenuh hati akan
melanjutkan dan meneruskan perjuangannya, sehingga cita-cita kemerdekaan segera dapat
terwujud.Dalam rangka untuk menyegarkan semangat perjuangan dan pembentukan watak
bangsa, serta menumbuhkan jiwa idealisme, patriotisme dikalangan generasi muda dapat
ditempuh :
a) Mengadakan peringatan hari-hari besar nasional
b) Melakukan pendidikan politik, khususnya dikalangan generasi muda, dalam rangka
meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
c) Meningkatkan disiplin nasional dan tanggung jawab sosial dalam rangka menumbuhkan
sikap mental kesetiakawanan sosial, tenggang rasa, tepa selira, dan rasa tanggung jawab.
d) Memelihara semangat, tekad disiplin serta meningkatkan partisipasi aktif dalam
pelaksanaan pembangunan nasional.
6. Nilai-nilai Patriotisme
nilai-nilai patriotisme yang melekat pada patriotisme yang telah teruji dan terbukti
kehandalannya sejak bangsa Indonesia berjuang merebut dan mempertahankan
kemerdekaan. Dengan semangat patriotisme, kita yang semula lemah menjadi kuat, yang
semula terbelenggu menjadi bebas.(Abu Bakar, 1994:72).
Pelaksanaan sikap patriotisme tidak hanya milik angkatan 45 dan angkatan 66 saja,
tetapi juga harus diwariskan kepada generasi berikutnya, sehingga akan tercipta suatu
rantai perjuangan yang tidk ada putusnya, dan akan tetap lestari sepanjang masa. Karena
tujuan perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya untuk memperoleh kemerdekaan semata,
tetapi harus juga mengisi kemerdekaan tersebut dengan pembangunan disegala bidang,
dimana sikap para pelaku pembangunan sudah dilandasi semgat patriotisme yang tinggi
sehingga akan mempermudah tercapainya tujuan nasional yaitu mewujudkan suatu
tatanan masyarakat yang adil dan makmur.
Nilai-nilai patriotismeyaitu pada nilai-nilai budi pekerti yang terdiri dari patriotik,
tangguh, tegar, dan ulet yang berkaitan dengan pembatasan masalah dalam penelitian ini.
Patiotik
Bermakna selalu siap bersedia membela kepentingan negara, rela berkorban untuk
kepentingan orang banyak dan menghindari sikap pengecut
Tangguh
Berarti selalu bersikap dan bertindak lurus, serta menghindari sikap dan tindakan plin
plan dan mencla mencle.
Tegar
Selalu berusaha mewujudkan cita-cita seoptimal mungkin, menghindari sikap dan
tindakan putus asa
Sebagai seorang pelajar kita tetap dapat menunjukkan sikap cinta tanah air yaitu
diantaranya;
1. Belajar dengan tekun hingga kita juga dapat ikut mengabdi dan membangun negera
kita agar tidak ketinggalan
dari bangsa lain.
2. Menjaga kelestarian lingkungan.
3. Tidak memilih-memilih teman.
4. Berbakti pada nusa dan bangsa
5. Berbakti pada orang tua (Ibu, Bapak, Guru)
1. Perlunya Rasa Cinta Tanah Air
Perilaku cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya
memelihara persatuan dan kesatuan dan menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan
yang di miliki untuk membangun Negara.Sekarang kita berada pada masa kemerdekaan.
Kita tidak di tuntut memanggul senjata dan maju di medan perang. Namun, perlu di
sadari bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tetep menghadapi rongrongan dan
ancaman. Oleh karena itu, kita harus siap menghadapi segala bentuk rongrongan dan
ancaman demi kepentingan bangsa dan Negara republik Indonesia.Sesudah merdeka, kita
telah mengalami banyak pemberontakan, di antaranya Peristiwa Mediun pada tahun 1948
dan Gerakan 30 September pada tahun 1965. Penmberontakan tersebut didalangi Partai
Komunis Indonesi (PKI). Gerakan PKI bertujuan menghancurkan pemerintahan Nerara
republic Indonesia yang sah.Untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali, kita
harus mampu menahan diri dan jangan mudah terhasut oleh ajakan yang belum tentu
kebenaranya. Kita harus mampu mencegah perilaku yang mengarah pada perpecahan,
adu domba, menfitnah, membuat keonaran, kejahatan,dan melanggar hukum.Untuk
mengisi kmerdekaan pemerintah melaksanakan pembangunan nasional. Setiap warga
Negara harus turut \serta menunjang pelaksanaan pembangunan nasioanal melalui
berbagai kegiatan dengan bidangnya masing-masing.
Jika cinta tidak terbina pada diri setiap warga maka Negara akan mudah dilanda
kekacauan, pembangunan tidak behasil, pendapatan Negara menurun, da pada akhirnya
ingkat kesejahteraan dan kesehatan warga sendiri yang akan hancur.Cita-cita untuk
mencapai masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila perlu terus diperjuangkan.
Cinta tanah air bukan untuk dihafal, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui berbagai kegiatan sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Seorang
pelajar, mahasiswa, buruh, petani, pedagang, pegawai negeri, karyawan, atau pejabat
tinggi harus berperilaku mencintai tanah air. Cinta tanah air diartikan suatu sikap yang
mementingkan kepentingan bangsa dan Negara serta rela berkorban demi kejayaan
bangsa dan Negara.
Sikap cintah tanah air harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar menjadi
manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan upacara
sederhana setiap hari senin dengan menghormati bendera Merah Putih, menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, dan mengucapkan pancasila. Meskipun lagu Indonesia Raya
masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan membiasakan
mengajak menyanyikan setiap hari senin, maka anak akan hafal dan biasa memahami isi
lagu. Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran. Pentingnya sebuah lagu
kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari Negara tersebut, agar dapat
mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap Negara.
Kegiatannya bisa diarahkan pada lima aspek perkembangan sikap perilaku maupun
kemampuan dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bisa menghargai dan
mencitai Bendera Merah Putih, mengenal cara mencintai Bendera Merah Putih dengan
merawat dan menyimpan dengan baik, menghormati Bendera ketika dikibarkan.Pada
aspek koknitif, anak mengenal konsep bilangan dan angka 2 (2 warna ), mengenal konsep
warna merah dan putih, mengenal konsep posisi di atas warna merah, di bawah warna
putih, dan mengenal konsep bentuk persegi panjang atau kotak.kegiatannya bisa berupa
permainan lomba mengelompokkan bendera yang benar.
Melestarikan Budaya
Concertoholics pasti diantara kita ada yang tahu kalo para wanita di India lebih
bangga mengenakan Sari mereka daripada baju casual sehari – hari. Belakangan trend
Sari justru ikut menjamur di Indonesia dengan fashion ala bohemiannya yang sempet
booming beberapa waktu lalu. Jadi , sebenarnya kita juga bisa melakukan hal yang
sama. Indonesia kan terkenal akan batik – batiknya yang indah dan kebaya –
kebayanya yang feminis. Lihat saja sekarang, sudah batik bahkan sudah menjadi must
have item di setiap lemari para pecinta mode di indonesia. Nah, siapa tahu ini justru
juga akan menjadi trend yang berlaku di luar negeri seperti trend bohemian yang
sempat booming di Indonesia. Pakaian hanya salah satu contohnya, masih banyak lagi
kekayaan budaya kita yang dapat kita kembangkan hingga membuat decak kagum
dunia Internasional.
Belakangan ini barang-barang impor begitu merajai pasar retail & grosir sehingga
barang produksi dalam negeri malah tidak punya tempat di negeri sendiri karena
kalah bersaing. Coba kalo kita lihat, beragam barang import menghiasi kita. Mulai
dari ponsel, notebook, pakaian sampai makananpun, kita tidak terlepas dari barang
import. Ini menyedihkan. Karena sebetulnya banyak dalam negeri yang bagus – bagus
dengan kualitas yang bahkan lebih menjanjikan daripada produk luar negeri. Oleh
karena itu, ayo Concertoholics, mari kita galakkan penggunaan produk produk dalam
negeri. Selain memang bagus kualitasnya, kita juga akan membantu perekonomian
dan pengangguran – pengangguran yang semakin banyak sejak industri dalam negeri
gulung tikar.
Hemat Energi
Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat energi, salah satunya
dengan menghemat listrik. Kenapa harus hemat listrik? Karena untuk mengaktifkan
listrik di Indonesia, PLN kita masih menggunakan BBM yang belakangan ini sudah
semakin berkurang jumlahnya. Nah, kalo kita tidak melakukan penghematan dari
sekarang, BBM ini bisa habis lho. Nah ngeri kan kalo sampai itu terjadi? Pada
akhirnya kalo BBM habis, kita justru tidak akan bisa menikmati listrik lagi. Hii,
ngeri!! Selain membantu bangsa sendiri, dengan penghematan listrik, kita pun sudah
membantu upaya dunia dalam kampanye global warming yang belakangan sedang
sangat gencar aksinya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Patriotisme bisa didefinisikan sebagai kecintaan terhadap bangsa dan negara, rasa
kebanggaan sebagai warga negara, serta perhatian khusus terhadap sisi positif dari negara
dan rakyatnya. Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban
demi bangsa dan negara. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun
jiwa raga.
Dalam patriotisme konstruktif terdapat 2 (dua) faktor penting yaitu mencintai dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan ciri-ciri dari patriotisme retdiri dari :
cinta tanah air; menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa dan dan Negara diatas
kepentingan kelompok dan individu; tidak kenal menyerah dan putus asa; rela berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negara; berjiwa pembaharu.
Patriotisme pemuda Indonesia telah memiliki peranan penting dalam mengubah
perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Para pemuda meruapakan tonggak dari sebuah negara.
Jika pemudanya sudah tidak mempunyai jiwa patriotisme, maka kita hanya akan tinggal
menunggu saja kehancuran negara tersebut. Para pemuda harus terus belajar meningkatkan
kualitas dirinya, sehingga kelak dapat menjadi pemimpin yang baik.
sikap-sikap yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan bahwa kita memiliki jiwa
patriotisme. Secara umum, kita dapat menerapkan patriotisme seperti : Menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa; Setia memakai produksi dalam negeri; Rela berkorban demi bangsa
dan negara; Bangga sebagai bangsa dan bernegara indonesia; Mendahulukan kepentingan
negara dan bangsa diatas kepentingan pribadi; dan Menjaga nama baik bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailopiniindex&kid=5&id=4580 diakses
pada tanggal 25 Maret 2018
http://bangsaku45.blogspot.com/2012/08/patriotisme.Diakses 25 Maret 2018
https://guruppkn.com/contoh-sikap-cinta-tanah-air diakses 25 Maret 2018
http://en.wikipedia.org/wiki/Social_Patriotism diakses pada tanggal 25 Maret 2018
http://id.wikipedia.org/wiki/Patriotisme diakses pada tanggal 25 Maret 2018