Anda di halaman 1dari 9

RESUME INSTRUMENTASI TEKNIK MAKSILEKTOMI MEDIAL DENGAN

PENDEKATAN RINOTOMI LATERAL PADA NY.Z DENGAN KASUS


INVERTED PAPILOMA SINONASAL
DI OK 8

1. Pengertian
Inverted Papiloma Sinonasal adalah Tumor jinak, tetapi terdapat
hiperplasia epitel yang tumbuh dan masuk ke dalam jaringan stroma di
bawahnya untuk kemudian membentuk kripte, dengan membrana basalis
tetap utuh, mampu merusak jaringan sekitar,cenderung kambuh lagi dan
dapat menjadi ganas (http://calvariatmc.blogspot.com).

Maksilektomi adalah merupakan suatu tindakan bedah (pengangkatan


maxila) atau sering disebut reseksi maxila untuk mengangkat tumor
sinonasal (http://repository.unand.ac.id).

Rinotomi Lateral adalah membuat insisi pada samping hidung, diikuti


dengan pengangkatan dengan hati – hati semua mukosa lainnya yang ada
pada ipsilateral sinus paranasal (Stern,1996:Mark,2000).

2. Indikasi
a. Tumor hidung
b. Tumor sinus

3. Konraindikasi
-

4. Persiapan
4.1 Persiapan Pasien
a) Pasien puasa 6-8 jam sebelum operasi
b) Pasien telah menandatangani surat persetujuan operasi
c) Pasien menanggalkan perhiasan yang dipakai dan tidak
memakai cat kuku
d) Pasien di baringkan di meja operasi dengan posisi supine
e) Memasang plat diatermi pada tungkai kaki kanan bawah
f) Memasang kateter

4.2 Persiapan Lingkungan


a) Mengatur dan mengecek fungsi mesin Couter, mesin Suction,
mesin Anastesi, lampu operasi, meja operasi, meja mayo, meja
instrumen dan lampu kepala
b) Memberikan perlak dan duk pada meja operasi
c) Mempersiapkan linen dan instrumen steril yang akan
dipergunakan
d) Mempersiapkan tempat sampah medis agar mudah dijangkau

4.3 Persiapan Alat


4.3.1 Persiapan Instrumen
a) Instrumen Dasar (Basi Set)
1. Desinfeksi klem : 1 buah
2. Duk Klem : 3 buah
3. Pinset Chirugis : 1 buah
4. Pinset Bebek Chirugis : 1 buah
5. Pinset Anatomis Sedang : 2 buah
6. Pinset Anatomis Panjang : 1 buah
7. Gunting Metzenbaum : 1 buah
8. Hanvas Mess no. 3 : 1 buah
9. Needle holder Besar : 1 buah
10. Gunting Benang Lurus : 1 buah
11. Mosquito : 1 buah
12. Klem Pean bengkok sedang : 1 buah
13. Klem Kocher : 1 buah
14. Langeenbeck Besar : 2 buah
b) Instrumen Tambahan
1. Speculum hidung : 1 buah
2. Pinset bayonet : 1
buah
3. Magil : 1
buah
4. Spatula lidah : 1
buah
5. Hammer : 1 buah
6. Tatah no 4 dan no 6 :1 / 1 buah
7. Kikir lurus : 1 buah
8. Raspatorium : 1
buah
9. Hayek : 1 buah
10. Haak Kombinasi (Sen Miller) : 2 buah
11. Beklesley lurus besar / kecil : 1 / 1 buah
12. Beklesley bengkok atas besar / kecil : 1 / 1 buah
13. Canule suction besar (Hipofaring) : 1 buah
14. Canule suction kecil (Nasofaring) : 1 buah
15. Gunting konka : 1 buah
c) Instrumen Penunjang
1. Instrumen Penunjang Steril
 Handpiece couter : 1 buah
 Selang suction : 1 buah
 Bengkok : 2 buah
 Cucing : 1 buah
 Kom sedang : 2 buah
 Pegangan lampu : 2 buah

2. Instrumen Penunjang On Steril


 Lampu kepala : 3 buah
 Mesin couter : 1 buah
 Mesin suction : 1 buah
 Lampu operasi : 1 buah
 Meja operasi : 1 buah
 Meja instrumen : 1 buah
 Meja mayo : 1 buah
 Standar infus : 1 buah
 Troli waskom : 2 buah
 Tempat sampah : 1 buah
 Gunting : 1 buah

4.3.2 Set Linen THT


1. Duk besar : 4 buah
2. Duk kecil : 4 buah
3. Alas meja instrumen : 2 buah
4. Sarung meja mayo : 1
buah
5. Perlak karet besar / kecil : 1 / 1 buah
6. Handuk kecil : 6 buah
7. Skort : 6 buah
8. Duk lubang : 2 buah

4.3.3 Bahan Habis Pakai


1. Metylhen blue : 1 cc
2. Mess no. 15 : 1 buah
3. Handscoon sesuai ukuran : secukupnya
4. Cairan NS 0,9 % : 1 flash
5. Povidon iodin : 100 cc
6. Alkoho 70 % : secukupnya
7. Adrenalin : 1 ampule
8. Pehacain : 2 ampule
9. Benang Vicryl no. 3-0 : 1 buah
10. Benang Prolene no. 4-0 : 1 buah
11. Deppers : 5 buah
12. Kassa sedang : 60 buah
13. Kassa roll tampon bor salp : 1 gulung
14. Kassa roll tampon tanpa bor salp : 1 gulung
15. Underpad steril : 1 buah
16. Sofratul : 1 buah
17. Spuit 3cc / 10 cc : 1 / 2 buah
18. Folley cath no. 16 : 1 buah
19. Urobag : 1 buah
20. Hepavix : secukupnya

5. Instrumentasi Teknik
1. Perawat instrumen menyiapkan alat, linen dan bahan habis pakai yang
akan digunakan
2. Perawat instrumen melakukan scrubbing, gowning dan gloving
3. Mengeluarkan dan memberikan korentang steril pada perawat sirkuler
4. Perawat instrumen menyiapkan meja instrumen yang meliputi
memasang perlak steril, duk besar dan tebal kemudian duk sedang
5. Menata linen di meja instrumen yang meliputi skoret, duk besar, duk
sedang, duk lubang, handuk tangan dan lain-lain
6. Menyiapkan meja mayo, meliputi sarung meja mayo, perlak steril, duk
sedang
7. Perawat instrumen menyiapkan alat di meja mayo dan di meja
instrumen sesuai kebutuhan, kemudian menutupi dengan duk sedang

Sign In

8. Pasien dilakukan tindakan pembiusan General anastesi


9. Setelah dilakukan induksi, perawat sirkuler membantu mengatur posisi
pasien supine dengan bahu pasien di ganjal kain hingga sedikit
ekstensi dan kepala fleksi difiksasi dengan bantal donat, kemudian
memasang foley cateter cabang 2 no 16, memasang plat diatermi dan
underpad di bawah kepala
10. Perawat instrumen melakukan cuci tangan, memakai gaun operasi dan
sarung tangan steril
11. Perawat instrumen memakaikan gaun operasi dan sarung tangan steril
kepada tim operasi
12. Perawat instrumen memberikan desinfeksi klem dan cucing yang berisi
deppers, betadhin dan alkohol untuk antisepsis area operasi
13. Operator melakukan antisepsis pada lapang operasi yaitu area sekitar
hidung dengan povidon iodin selanjutnya dengan alkohol, kemudian di
keringkan dengan deppers kering
14. Perawat instrumen mempersiapkan :
a. Larutan adrenalin 1 : 200.000, yaitu 1 ampule adrenalin di
tambah NS 0,9 % 199 cc untuk mengurangi perdarahan
b. 2 cc pehacain murni dalam spuit 3 cc untuk infiltrasi
15. Dilakukan drapping dengan memasang dobel duk kecil untuk drapping
daerah kepala, duk kecil bagian atas disatukan hingga menutupi leher,
kemudian di fiksasi dengan duk klem. Duk kecil bagian bawah
disatukan hingga menutupi rambut dan mata kemudian difiksasi
dengan duk klem. Memberikan 1 duk besar tebal kemudian duk lubang
untuk drapping area wajah sampai kaki
16. Pasang selang suction dan selang couter, ikat dengan kasa dan fiksasi
pada drapping dengan duk klem
17. Mengecek fungsi alat masing – masing
18. Lakukan time out dan berdoa di pimpin oleh dokter operator
19. Memasang tampon hipofaring dengan memberikan magil, spatel
lidah,rol tampon yg sudah di basahi lalu di jepit dengan kokher, dan
langen back di pakai untuk membuka mulut.
20. Membeikan methylen blue untuk marking area operasi, lalu area
operasi di infiltrasi dengan pehacain
21. Memberikan mess no. 15 pada operator untuk marking ulang dengan
bagian mess yang tumpul, setelah itu insisi kulit, dan memberikan kasa
kering dan mosquito / pinset chirurgis pada asisten untuk merawat
perdarahan. Insisi diperdalam dengan menggunakan mess sampai
bertemu lapisan otot
22. Berikan spekulum hidung dan klem pean sedang untuk menembus
mukosa yg menempel di tulang os maxilaris,masukkan tegel pada klem
dan fiksasi dengan kokher.

23. Memberikan gunting metzenbaum dan pinset chirurgis kepada operator


untuk insisi otot sampai bertemu tulang (os maxilaris), sementara
asisten memperluas lapang pandang dengan menggunakan haak
kombinasi/langenback, bila ada perdarahan rawat dengan couter
coagulan dan pinset cirurgis.
24. Operator membuat lubang os maxilla dengan mengunakan tatah dan
hamer,setelah terlihat lubangnya diteruskan dengan hayek sampai
tumor kelihatan dengan jelas.
25. Setelah sampai pada lubang os maxilla dan tampak tumor, perawat
instrumen memberikan baklesley (bentuk dan ukuran sesuai dengan
kebutuhan operator) untuk mengambil tumor cavum nasal, rawat
perdarahan, kemudian pasang tampon adrenalin. Explorasi koana, jika
koana sudah terlihat berikan tampon untuk menutupi koana agar
perdarahan tidak mengalir ke dalam orofaring
26. Dilakukan hal yang sama pada pengambilan sinus maxilaris. Jika
lubang untuk mengambil tumor di sinus kurang lebar, berikan hayeg
untuk memotong sisa – sisa tulang dan melebarkan tulang
Dokter mengidentifikasi sinus maxilaris, ternyata tidak ditemukan
adanya tumor pada sinus maxilaris, sehingga diputuskan untuk
memasang tampon adrenalin untuk mengurangi perdarahan
27. Setelah tumor hidung terangkat semua, dilakukan evaluasi perdarahan
dengan cara dicuci dengan NS 0,9 % lalu disuction. tulang os maxilaris
di haluskan dengan kikir jika masih teraba kasar kemudian di cuci lgi
dengan NS 0,9%
28. Sing out
29. Jika perdarahan telah berhenti dan tulang telah halus, dilakukan
pemasangan tampon Balaque untuk mencegah terjadinya perdarahan
berulang, dengan cara memberikan operator nelaton cathetali yang
dimasukkan dengan tampon tang, melalui mulut menuju urofaring
hingga tembus ke nasofaring.
30. Salah satu ujung tali belaque di fiksasi pada ujung nelaton cathetali
kemudian di tarik ke arah cavum nasi lalu nelaton cathetali di lepas
31. Setelah tampon Balaque terpasang dilanjutkan memasang tampon
Borsalf pada sinus dan cavum nasi dengan memberikan tampon tang
dan speculum hidung untuk memasang tanpon boor salp pada cavum
nasal dan sinus nasal. Tampon tersebut dikeluarkan melalui lubang
hidung
32. Memberikan needle hoelder, pinset chirurgis dan benang prolene no. 4-
0 untuk menandai tampon agar mudah waktu melepas tampon
33. Menutup luka lapis demi lapis dengan memberikan benang vicryl no.
3-0 untuk menjahit otot dan lemak, kemudian menjahit kulit dengan
benang prolene no. 4-0
34. Memberikan kasa yang dibasahi NS 0,9 % untuk membersihkan pasien
dari sisa darah lalu di keringkan dengan kasa kering
35. Melepas tampon hipofaring dengan memberikan langen back untuk
membuka mulut atas, spatel lidah dan magil kepada operator
36. Memberikan sofratule dan kasa kering untuk menutup luka, lalu
ditutup dengan hepavix
37. Operasi selesai, merapikan pasien
38. Perawat instrumen menginventaris alat – alat dan bahan habis pakai
pada depo farmasi, kemudian mencuci dan menata kembali alat – alat
pada instrumen serta merapikan ruangan

Malang, 5 September 2014


Pembimbing OK 8

Dian Dwi Utami, A.Md., Kep

DAFTAR PUSTAKA

1. http://calvariatmc.blogspot.com, diakses pada tanggal 3 September 2014


jam 19.00

2. http://repository.unand.ac.id, diakses pada tanggal 3 September 2014 jam


19.00
RESUME
INSTRUMENTASI TEKNIK
MAKSILEKTOMI MEDIAL DENGAN PENDEKATAN RINOTOMI
LATERAL
PADA NY.S DENGAN KASUS INVERTED PAPILOMA SINONASAL
DI OK 08 ( BEDAH THT )

OLEH :
HELMI SISWANTO
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2014

Anda mungkin juga menyukai