Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui dikehidupan sehari-hari, sering kita menjumpai


tanaman atau sayur-sayuranan yang mengalami pembusukan, itu disebabkan
oleh bakteri yang jenisnya atau bersifat pembusuk. Salasatunya yaitu Erwinia
Carotovora yang dapat menyebabkan busuk lunak. Busuk lunak itu sendiri
adalah penyakit yang merugikan yang dapat merusak tanaman-tanaman
sayuran, termasuk kubis-kubisan, baik di lapangan maupun dalam penyimpanan
dan pengangkutan sebagai penyakit pasca panen. Penyakit tersebar umum di
seluruh dunia. Meskipun di Indonesia belum pernah di teliti secara khusus,
namun penyakit sering ditemukan di pertanaman maupun di pasar-pasar
(Machmud, 1984; Suhardi, 1988).
Kemajuan teknologi yang dicapai ilmuan pada akhir dekade ini untuk
menekan penyebaran patogen Erwinia carotovora melalui molekul signal pada
pathogen dikuatirkan akan manciptakan galur yang resisten. Teknik perbanyakan
secara tradisional tidak dapat digunakan sebagai senjat ayang ampuh karena
kurangnya sifat resisten. Penelitian lebih lanjut masih di kebangkan untuk
menangani masalah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah ini yang berjudul “Bakteri yang


bersifat pembusuk ”, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang
berkaitan dengan makalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik dan ciri Erwinia Carotovora ?


2. Penyakit apa yang disebabkan Erwinia Carotovora ?
3. Bagaimana cara penanganan/pengendlian jenis bakteri tersebut ?

Bakteri yang bersifat pembusuk 1 | P T P B


C. Tujuan

Beberapa tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini antara lain sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui arti Erwinia Carotovora


2. Untuk mengetahui jenis Bakteri yang bersifat pembusuk
3. Untuk mengetahui pertumbuhan dan karakteristik Erwinia Carotovora

Bakteri yang bersifat pembusuk 2 | P T P B


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Erwinia Carotovora (Busuk lunak)

1. Sejarah Busuk lunak (Erwinia Carotovor)

Bakteri Erwinia Carotovor adalah bakteri yang dapat


menyebabkan Busuk lunak yang merupakan penyakit yang penting
dan harus ditangani negara Malaysia, Thailand, dan Filiphina
(Beningno dan Quebral, 1977; Giatgong, 1980;Ho, 1985). Erwinia
carotovora pernah menyebabkan masalah serius di Eropa dalam
produksi kentang, hal ini disebabkan penanaman, pemanenan,
penyimpanan dari buah kentang di bawah kondisi optimum. Tanaman
dengan mudah terinfeksi patogen. Kemajuan teknologi yang dicapai
ilmuan pada akhir dekade ini untuk menekan penyebaran patogen
Erwinia carotovora melalui molekul signal pada patogen dikuatirkan
akan manciptakan galur yang resisten. Teknik perbanyakan secara
tradisional tidak dapat digunakan sebagai senjata yang ampuh karena
kurangnya sifat resisten. Penelitian lebih lanjut masih dikebangkan
untuk menangani masalah ini.

Berikut klsifikasi bakteri jenis Erwinia carotovora ;

Bakteri yang bersifat pembusuk 3 | P T P B


KlasifikasiKingdom: Bacteria

Phylum: Proteobacteria

Class: Gammaproteobacteria

Order: Enterobacteriales

Family: Enterobacteriaceae

Genus: Erwinia

Species: E. carotovora

2. Gejala Serangan

Gejala yang umum pada


tanaman wortel adalah busuk
lunak, berwarna coklat atau
kehitaman pada daun, batang
dan umbi. Pada bagian yang
terinfeksi mula-mula terjadi
bercak kebasahan. Bercak
membesar dan mengendap
(melekuk), bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua kehitaman.
Jika kelembaban tinggi jaringan yang sakit tampak kebasahan,
berwarna krem atau kecoklatan, dan tampak agak berbutir-butir halus.
Disekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan pigmen coklat tua
atau hitam.
Jaringan yang membusuk pada mulanya tidak berbau, tetapi dengan
adanya serangan bakteri sekunder jaringan tersebut menjadi berbau
khas yang mencolok hidung (Machmud, 1984). Tanaman di
persemaian juga dapat diserang bakteri busuk lunak yang dapat
menyebabkan kematian dalam waktu relatif singkat. Infeksi bakteri

Bakteri yang bersifat pembusuk 4 | P T P B


lebih banyak dijumpai pada tempat penyimpanan atau pada waktu
pengangkutan (pasca panen) dari pada di lapangan. Masalah utama
yang ditimbulkan mikroba ini pada bidang Agriculture adalah
penyerangan secara membabi-buta pada wortel dan sayuran lainpada
lahan atau penyimpanan yang mana jaringan tanaman akan berair
yang akhirnya menjadi lembek dan berbau.

3. Penyebab Penyakit

Penyakit busuk lunak atau


disebut juga soft rot ini
disebabkan oleh bakteri
Erwinia caratovora pv
caratovora (jones) Dye, 1978
yang dulu lazim dikenal
sebagai Erwinia caratovora
(Jones) Holland.
Erwinia carotovora adalah bakteri gram negatif , berbentuk
batang yang hidup soliter atau berkelompok dalam pasangan atau
rantai. Merupakan bakteri tanpa spora berflagela, Bakteri ini termasuk
jenis fakultatif anaerob. Erwinia carotovora memproduksi banyak
enzim ekstraselluler seperti pectic yang mendegradasi pektin,
cellulase yang mendegradasi cellulase, hemicellulases, arabanases,
cyanoses and a protease. Sebagai bakteri Mesofilik, Erwinia
carotovora menghabiskan hidupnya pada temperatur yang berkisar
antara 27 – 30ο. Sekuen genom dari Erwinia carotovora subsp.
Atroseptica mengindikasikan bahwa mikroba jenis ini tidak mampu
untuk melakukan fiksasi nitrogen akan tetapi dapat mendapat suplai
energi dari 80 sistem transport energy.
Sel bakteri berbentuk batang dengan ukuran (1,5 x 2,0) x (0,6 x 0,9)
mikron, umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai, tidak

Bakteri yang bersifat pembusuk 5 | P T P B


mempunyai kapsul, dan tidak berspora. Bakteri bergerak dengan
menggunakan flagela yang terdapat dikeliling sel bakteri. Bakteri
bersifat gram negatif.

4. Daur Hidup
Bakteri dapat menyerang bermacam-macam tanaman pertanian
maupun hasil-hasilnya, khusnya tanaman hortikultura. Bakteri dapat
mempertahankan diri dalam tanah dan dalam sisa-sisa tanaman
lapang.

Pada umumnya iinfeksi terjadi melalui luka atau lentisel. Infeksi


dapat terjadi melalui luka-luka karena gigitan serangga atau karena
alat-alat pertanian. Larva dan Imago lalat buah dapat menularkan
bakteri, karena serangga ini membuat luka dan mengandung bakteri
dalam tubuhnya. Di dalam simpanan dan pengangkutan infeksi terjadi
melalui luka karena gesekan, dan sentuhan antara bagian tanaman
yang sehat dengan yang sakit.

5. Faktor Yang Mempengaruhi


Pembusukan berlangsung
cepat dalam udara yang lembab
dan pada suhu yang relatif tinggi.
Dalam waktu sedemikan dalam
waktu singkat seluruh bagian
tanaman yang terinfeksi
membusuk sehingga tanaman
mati. Dengan demikkian di dataran rendah penyakit busuk lunak
menimbulkan kerugian yang lebih besar (Sunarjonno, 1980).

Bakteri yang bersifat pembusuk 6 | P T P B


 Ekologi

Dalam lingkup tanaman terinfeksi, Erwinia carotovora dapat juga


ditemukan pada perut serangga, air yang dibawa oleh udara, genangan
air sungai dan timbunan wortel. Setelah terjadi hujan di atas tanaman
yang terinfeksi, udara yang mengandung bakteri terbentuk. 80% dari
bakteri yang tersuspensi di udara dapat bertahan hidup antara lima
sampai sepuluh menit dan dapat terbawa udara sejauh satu mil. Suhu
optimal untuk perkembangan bakteri 27°. Di Indonesia terdapat di
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

 Patologi

Erwiniacarotovora adalah pathogen tanaman yang dapat meyebabkan


kematian sel melalui perusakan dinding sel tanaman denganmembuat sel
secara osmosis mudah pecah. Hal ini bisa terjadi akibat produksi PCWDE
seperti enzim pectic ekstra sellular dan sellulase yang menghancurkan
pektin dan sellulase. Organisme ini dapat menyebabkan penyakit busuk
lunak pada banyak tanaman dan sayuran yang dapat dikenali dengan bau
busuk dan bagian luar yang lembek. Supspesies Erwinia Carotovora
subsp. Atroseptica dapat menyerang kentang yang juga dapat
menghasilkan non ribosomal peptide phytotoxin yang dapat meinduksi
nekrosis dengan kebocoran elektrolit pada permukaan trans membran.
Gen Eca1043 pada patogen diduga dapat mensintesis dalam jumlah
besar, protein seperti hemagglutinin, pili and protein fimbrial untuk ikatan
pada inang. Transfer genetik horizontal dari gen yang meniru tipe empat
sekresi dari Agrobacterium tumefaciens dapat berpotensi pathogen
karenemutasi dalam gen ini dapat secara negative meninduksi proses
virulensi.

Bakteri yang bersifat pembusuk 7 | P T P B


 Tanamaninang

Kentang, wortel, seledri, tomat, selada, kailan, caisin, kubisbunga,


petsai, sawihijau, bawangmerah, bawangbombai, bawang daun,
bawangputih, semangka, tembakau dan ubi-ubian.

6. Pengendalian

Di Indonesia pengetahuan mengenai penyakit busuk lunak masih


sangat terbatas, sehingga anjuran yang mantap untuk mengendalikan
penyakit tersebut belum dapat diberikan. Untuk sementara Machmud
(1984) memberikan anjuran sebagai berikut.
1. Sanitasi. Menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman sakit
sebelumpenanaman.
2. Menanam dengan jarak yang tidak terlalu rapat untuk menghindarkan
kelembaban yang terlalu tinggi, terutama di musim hujan.
3. Pada waktu memelihara tanaman diusahakan untuk sejauh mungkin
menghindari terjadinya luka yang tidak perlu, khususnya pada waktu
menyerang.
4. Pengendalian pasca panen dilakukan dengan cara :
a. Mencuci tanaman dengan air yang mengandung chlorin. Untuk mencuci
tanaman dapat juga di pakai boraks 7,5%.
b. Mengurangi terjadinya luka pada waktu penyimpanan dan pengangkutan.
c. Menyimpan dalam ruangan yang cukup kering, mempunyai ventilasi yang
cukup, sejuk dan difumigasinya sebelumnya.

Bakteri yang bersifat pembusuk 8 | P T P B


BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penyakit busuk lunak pada tanaman wortel disebabkan oleh bakteri


Erwinia carotovora pv. carotovora (Jones) Dye.
2. Erwinia carotovora pv. carotovora (Jones) Dye. memiliki gejala serangan
yaituterdapat bercak berair pada daun segar dan pada buah terdapat
bercak-bercak hitam.
3. Pengendalian intensitas serangan penyakit dapat dilakukan dengan cara
sanitasi pada lahan bekas terserang penyakit busuk lunak dan sanitasi.
4. Bakteri Erwinia carotovora pv. carotovora (Jones) Dye. menyebabkan
kerugian pada wortel yakni pada masa pra-panen dan pasca panen.
5. Salah satu penyebab kendala pengendalian penyakit ini adalah suhu, iklim
dan ketinggian tempat.

B. Saran

1. Sebaiknya selalu memeriksa dan mengecek kondisi tanaman wortel kita


(jenis umbian lainnya), agar tidak terkena penyakit Busuk lunak yang
disebabkan oleh bakteri jenis Erwinia Cartovora
2. Melakukan penanganan/Pengendalian tanaman secara cepat dan tepat
supaya tidak tersebar ke tanaman yang lain
3. Mengikuti cara pengendalian yang sudah diuji dan terpercaya

Bakteri yang bersifat pembusuk 9 | P T P B


DAFTAR PUSTAKA
Acosta Muniz C, Jaillard D, Lemaitre B, Boccard F. “Erwinia carotovora Evf
antagonizes the elimination of bacteria in the gut of Drosophila larvae.”
Cellular microbiology
Ni Wayan DB., Retno K., dan Meitini WP. 2015. “Isolasi dan identifikasi bakteri
penyebab busuk lunak pada umbi wortel (Daucus carota L.) varietas lokal
di Bali.” Journal Metamorfosa II (1) : 9-15
Pao S., Kelsey DF, Khalid MF, Ettinger MR. “Using aqueous chlorine dioxide to
prevent contamination of tomatoes with Salmonella enterica and Erwinia
carotovora during fruit washing.” Journal of food protection:70(3):629-34.
Perombelon, Michael CM. The Prokaryotes. Second Edition. p2899- - 2921.
Semangun, Haryono. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Holtikultura
diIndonesia.Gajah Mada University Press. Bulak Sumur : Jogyakarta.
Soetoro. Hikmat, Atje. Cahyaniati. 1994. Pengelolaan Organisme
PenggangguTumbuhan Secara Terpadu Pada Tanaman Kubis. Direktorat
Jendral PertanianTanaman Pangan Direktorat Bina Perlindungan
Tanaman : Jakarta.
Wood, M. 1998. Ubi7-new tool for potato breeders. Agricultural
Research/January 1998, pp. 12-13.

Bakteri yang bersifat pembusuk 10 | P T P B

Anda mungkin juga menyukai