Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun
pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Menurut Permendikbud (2007) ruang laboratorium biologi berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara praktek yang memerlukan peralatan
khusus.. Selain itu menurut Widyarti (2005) laboratorium adalah suatu ruangan tempat
melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat
laboratorium serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap. Pengelolaan laboratorium
berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan
laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium
yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan
tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang
terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan
mengusahakan keselamatan kerja.

Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap
berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup
usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di
laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya
memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan
tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan. Tata tertib kerja di laboratorium merupakan
pedoman umum yang dirumuskan dirumuskan untuk menjaga keselamatan kerja dan
memelihara fasilitas laboratorium.

Laboratorium adalah bagian integral dari bidang akademik (bukan bagian dari rumah
tangga atau administrasi), maka manaJemen laboratorium perlu direncanakan seiring dengan
perencanaan akademik (program dan anggarannya). Peranan laboratorium sangat besar dalam
menentukan mutu pendidikan karena laboratoriumlah yang menghasilkan karya-karya ilmiah
yang membanggakan. Banyak fungsi dan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan
laboratorium. Pengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran
proses belajar melajar mengajar.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan laboratorium di SMAN 2 Malang Jalan Laksamana


Martadinata No. 84 Sukoharjo, Blimbing, Kota Malang Jawa Timur?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengelolaan laboratorium di SMAN 2 Malang Jalan Laksamana


Martadinata No. 84 Sukoharjo, Blimbing, Kota Malang Jawa Timur

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan Laboratorium


2.1.1 Financing
Kelancaran kegiatan laboratorium dan kesinambungan fungsionalisasi laboratorium
sangat tergantung kepada anggaran yang memadai. Pengertian anggaran disini adalah
suatu proses yang meliputi perencanaan sistematik untuk suatu kegiatan yang menghemat
uang. Untuk laboratorium sains anggaran harus sudah disiapkan dua atau tiga bulan
sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga cukup waktu untuk pertimbangan,
pembatalan, dan finalisasi pesanan-pesanan dan pengadaan alat (Wirjosoemarto, 2004).

Urutan persiapan anggaran untuk laboratorium sains yang dianjurkan sebenarnya


tidak ada tata cara yang standar disebabkan variasinya administrasi. Langkah-langkah
berikut ini bermanfaat untuk dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran
(Wirjosoemarto, 2004) :

1. Cek semua persediaan alat/bahan


2. Mendata barang-barang mengenai :
a. Barang habis tahunan
b. Alat-alat yang mengalami kerusakan akut
c. Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang akan datang
d. Alat/bahan yang rusak atau hilang
3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun ajaran yang akan datang
4. Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan lain-lain
5. Mengecek harga-harga alat/bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga tersebut
pada tahun mendatang
6. Membuat daftar kebutuhan meliputi:
a. Bahan habis
b. Alat-alat gelas, plastik, dan logam
c. Spesimen untuk biologi dan preparat mikro
d. ATK, dll.
7. Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritis untuk penyelesaian kebutuhan
alat/bahan tersebut dengan melibatkan Kepala Sekolah dan guru senior.

3
Financing (pendanaan) laboratorium Biologi SMAN 2 Malang yaitu dengan pendanaan
setiap semester secara rutin. Pendanaan dari sekolah, BOS, dan hibah. Pembiayaan rutin
pemeliharaan laboratorium dan penyimpanan alat dan bahan pada laboratorium Biologi
SMAN 2 Malang adalah pada akhir semester dengan pengecekan ulang alat, dan jika ada
yang rusak maka diservis. Anggaran bahan habis pakai pada awal semester. Laboran
menganggarkan alat bahan yang dibutuhkan untuk praktikum dan memperbaiki alat-alat
yang rusak kemudian untuk pembiayaannya diserahkan ke sekolah. Untuk pembelian
bahan praktikum adalah saat ada bon bahan dari siswa.

2.2 Maintaining

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di laboratorium Biologi SMAN 2


Malang, diperoleh data bahwa untuk pemeliharaan dan penyimpanan alat-lat dan bahan
laboratorium sudah pada tempatnya dan sesuai kebutuhan. Bahan kimia yang terdapat pada
laboratorium biologi hanya tebatas, kebanyakan bahan-bahan kimia diletakkan di
laboratorium kimia. Alat-alat yang digunakan praktikum langsung dibersihkan setiap
setelah praktek dilaksanakan. Perawatan mikroskop mendatangkan teknisi luar, sedangkan
untuk alat-alat kaca perawatan dilakukan oleh laboran. Kebersihan laboratorium di sapu
setiap harinya, begitupun pengepelan lantai dilakukan setiap hari. Adapun perwatan
khusus yang dilakukan, seperti:

a. Mikroskop senantiasa disimpan dalam kotaknya dan dilengkapi silika gel.


b. Neraca, disimpan di tempat aman dan tertutup.
c. Magnet, Disimpan dalam kotaknya dilengkapi besi lunak untuk menempelkan magnet
sebagai jangkarnya.
d. Buret dan Pipet, disimpan didalam lemari yang terbuat dari kayu, dll

Peminjaman alat dilakukan 3 hari sebelum praktikum dimulai dan dilakukan oleh siswa.
Terdapat lembar peminjaman alat, buku daftar alat yang rusak, dan daftar pengguna
laboratorium. Belum ada SOP tertulis berdasarkan hasil pengamatan, meskipun laboran
mengatakan bahwa terdapat SOP pada setiap alat dan bahan. Aspek penting dalam
maintaning adalah administrasi laboratorium. Menurut Djas (1998), administrasi
laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yang antara
lain terdiri atas:

1. Inventarisasi peralatan laboratorium

4
2. Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang
dipinjam/dikembalikan
3. Surat masuk dan surat keluar
4. Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/ penelitian
5. Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan sebagainya
6. Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb.)
7. Sistem evaluasi dan pelaporan kegiatan administrasi ini adalah merupakan kegiatan
rutin yang berkesinambungan, karenanya perlu dipersiapkan dan dilaksanakan secara
berkala dengan baik dan teratur.

Untuk memudahkan pemeriksaan alat dan bahan laboratorium perlu dilakukan


inventarisasi yang sistematik. Inventarisasi ini dapat dibuat pada suatu buku atau secara
komputasi sebagai daftar induk. Setiap alat/barang/zat yang masuk atau diterima sekolah
yang berasal dari permintaan sekolah melalui usulan maupun bantuan harus dicatatkan
dalam daftar penerimaan. Hal-hal umum yang diperlukan pada inventarisasi mencakup
(Wirjosoemarto, 2004) :

a. Kode alat/bahan
b. Nama alat/bahan
c. Spesifikasi alat/bahan
d. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya
e. Tahun penggunaan
f. Jumlah atau kuantitas
g. Kondisi alat, baik atau rusak

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

6
DAFTAR PUSTAKA

Djas, Fachri. 1998. Manajemen Laboratorium (Laboratory Management). Penataran


Pengelolaan Laboratorium (Laboratory Management). Medan: Fakultas Kedokteran
USU

Permendikbud No. 24 tahun 2007 Tentang Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA.

Widyarti, Sri. 2005. Strategi Pengelolaan Laboratorium Biologi, Bahan Pelatihan


Manajemen Laboratorium. Padang: Universitas Negeri Padang.

Wirjosoemanto Koesmadji. 2004. Teknik Laboratorium Common Texbook (Edisi Revisi).


Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai