ABSTRAK
Pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) terdapat Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
yang menggunakan indeks produktivitas (Koefisein tenaga kerja) berdasarkan dari hasil
penelitian. Indeks produktivitas menunjukan kebutuhan orang dan hari atau dengan kata lain
menunjukan kebutuhan durasi dan tenaga kerja. Mengidentifikasi adalah proses (analisis)
menentukan identitas, durasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, dan
tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan, maka pengertian “Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja” adalah analisis
penentuan atau penetapan waktu dan besarnya jumlah tenaga kerja untuk menyelesaiakan
pekerjaan.
Dengan menggunakan metode identifikasi berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) dapat diketahui potensi keterlambatan (Durasi minimum) dan cara memaksimalkan
waktu penyelesaian pekerjaan (Durasi maksimum) dengan melakukan langkah untuk
memaksimalkan berdasarkan prinsip dasar metode Network Planning, mentukan penggunaan
tenaga kerja berdasarkan asmusi faktor pengaruh produktivitas serta mengembangkan metode
penjadwalan bar chart untuk mengetahui waktu maksimal penyelesaian pekerjaan yang akan
ditetapkan.
Hasil penelitian pada perencanaan pekerjaan pembangunan perumahan Villa Idaman
Boalemo menunjukan bahwa pada pekerjaan perumahan tipe 36/120 perunit durasi minimum
adalah 265 Hari dan durasi maksimum adalah 20 hari, jumlah tenga kerja maksimal yang
dibutuhkan berdasarkan asumsi faktor produktivitas dengan komposisi paling banyak dalam
kelompok kerja utama adalah 32 Orang.
Kata Kunci : Identifikasi, Durasi, Produktivitas, Tenaga Kerja, Pekerjaan, Konstruksi .
[Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 1
Analisas Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) RUMUSAN MASALAH
yang memperhitungkan produktivitas tenaga
kerja untuk meyelesaiakan suatu satuan a. Berapakah waktu yang paling lama untuk
pekerjaan. Produktivitas tenaga kerja menyelesaikan pekerjaan (Durasi
ditentukan berdasarkan hasil penelitian dan minimum) pada perencanaan pekerjaan
biasanya dalam perhitungan AHSP Perumahan Villa Idaman Boalemo Tipe
menggunakan nilai koefisen yang telah 36/120?
dibakukan dalam Standar Nasional Indonesia b. Berapakah durasi yang maksimal untuk
(SNI). Merencakan atau menghitung AHSP menyelesaikan pekerjaan (Durasi
tidak dapat dilakukan jika gambar rencana maksimum) pada perencanaan
tidak lengkap dan jelas. Perumahaan Villa Idaman Boalemo Tipe
Salah satu pekerjaan Bangunan 36/120?
Konstruksi yang mengalami masalah waktu c. Berapakah jumlah kelompok tenaga kerja
dan telah menjadi berita dibeberapa media terbanyak yang dibutuhkan untuk
masa adalah pembangunan perumahaan PNS mencapai durasi maksimum?
Residence di Desa Lahumbo Kecamatan
Tilamuta Kabupaten Boalemo yang BATASAN MASALAH
mengalami pemutusan kontrak kerja sama
antara pihak pelaksana pembangunan PT. a. Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Cipta Persada Jaya dan Perusahaan Badan yang menjadi dasar identifikasi adalah
Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Boalemo AHSP yang diterbitkan oleh Kementrian
Idaman Gorontalo sebagai pihak pemilik Pekerjaan Umum (PU) berdasakan hasil
lahan, pemutusan kerja sama antara lain penelitian BALITBANG PU yang
disebabkan karena keterlambatan pelaksanaan diuraikan dalam buku pedoman AHSP PU
pembangunan yang telah menjadi ketentuan Tahun 2012.
dalam Akta perjanjian bahwa pihak PT.Cipta b. Metode penjadwalan serta pengendalian
Persada Jaya akan menyelesaikan pelaksanaan biaya menggunakan Bar Chart.
pembangunan perumahan dalam waktu 6 Penjadwalan dikombinasikan dengan
bulan tetapi hingga pada waktu yang telah langkah-langkah dasar pembuatan metode
ditetapkan hanya 3 unit perumahan dari 50 Network Planning.
unit perjanjian masih dalam tahap c. Identifikasi Durasi rencana pembangunan
pelaksanaan dan tidak ada 1 unit perumahan perumahan hanya pada rencana
yang siap untuk dijual sehingga BUMD PT. pembangunan perunit rumah tipe 36/120
Boalemo Idaman Gorontalo memutuskan bukan pada perencanaan kawasan
untuk tidak lagi melakukan kerja sama dan perumahan atau perencanaan perumahan
akan melanjutkan Pembangunan Perumahan keseluruhan.
di lahan miliknya dengan perencanaan yang
baru yaitu Proyek konstruksi pembangunan METODE PENELITIAN
“Villa Idaman Boalemo”.
Mulai
Dari urian tersebut diatas maka timbul
keinginan penulis melakukan penelitian Pengumpulan Data
Selesai
[Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 2
A. Mengidentifikasi Data-Data Primer dan penggunaan tenaga kerja. Jika dalam
Sekunder untuk menetapkan data perhitungan durasi maksimum setelah
pekerjaan proyek konstruksi. dimasukan jumlah tenaga kerja yang telah
B. Mengidentifikasi perhitungan biaya ditentukan pada proses identifikasi
pekerjaan berdasarkan AHSP PU 2012 penggunaan tenaga kerja menghasilkan
untuk mengetahui identitas pekerjaan dan indeks produktivitas yang tidak sesuai
menjabarkan perhitungan AHSP agar ketentuan atau ketetapan pada asumsi
dapat dilakukan proses identifikasi ke produktivitas tahapan identifikasi
tahapan selanjutnya serta mengetahui penggunaan tenaga kerja maka komposisi
selisih biaya perbaikan atau biaya setelah tenaga kerja dari hasil mengidentifikasi
dilakukan identifikasi. penggunaan tenaga kerja dinyatakan tidak
C. Mengetahui potensi keterlambatan dengan tepat dan langkah penelitian kembali
cara identifikasi durasi minimum atau kepada tahapan (langkah penelitian)
durasi paling lama pekerjaan proyek dapat mengidentifikasi penggunaan tenaga kerja
diselesaikan pada rencana perhitungan (point E) untuk merubah komposisi jumlah
analisa biaya konstruksi atau analisa harga tenaga kerja.
satuan pekerjaan dan rencana anggaran G. Setelah mendapatkan hasil durasi
biaya. maksimum pada point E dan Point F,
D. Mengelompokan pekerjaan dan dilanjutkan dengan menetapkan durasi
mengurutkan pekerjaan merupakan maksimum yang sebenarnya dengan cara
langkah awal untuk memaksimalkan melakukan penjadwalan hasil durasi
durasi pekerjaan. Pekerjaan yang dapat maksimum setiap pekerjaan dalam bentuk
dilakukan bersamaan akan diurutkan bagan balok (Bar Chart). Jika terdapat
kedalam susunan pekerjaan untuk pekerjaan yang perlu untuk ditambahkan
memaksimalkan durasi yang akan durasi karena pertimbangan teknis dalam
diidentifikasi. penjadwalan maka pekerjaan atau
E. Setelah mengelompokan dan mengurutkan kelompok pekerjaan tersebut ditambahkan
pekerjaan kemudian dilanjutkan dengan durasi sesuai penjadwalan, dengan
mengidentifikasi rencana penggunaan demikian durasi maksimum yang
tenaga kerja berdasarkan asumsi sebenarnya adalah durasi maksimum yang
pertimbangan faktor-faktor yang telah dijadwalkan dalam Bar Chart.
mempengaruhi produktivitas dan Penjadwalan Bar Chart juga menguraikan
identifikasi terhadap perbandingan indeks sekema kebutuhan tenaga kerja secara
koefisien tenaga kerja sebagai dasar periodic berdasarkan hasil identifikasi
perbandingan tenaga kerja untuk durasi maksimum dan penjadwalan
menetapkan jumlah komposisi tenaga pekerjaan.
kerja yang akan direncanakan secara
efektif. Penetapan penggunaan tenaga KAJIAN PUSTAKA
kerja hanya dapat diputuskan (ditetapkan)
setelah langkah mengidentifikasi durasi A. Pengertian Manajemen Konstruksi
maksimum, karena proses identifikasi sebelum mengetahui pengertian
penggunaan tenaga kerja bergantung pada manajemen konstruksi perlu untuk
proses identifikasi durasi maksimum sebab mengetahui difinisi proyek konstruksi secara
komposisi yang efektif dan perhitungan singkat menurut Imam Soeharto bahwa
perbandingan indeks prokduktivitas proyek konstruksi dapat diartikan sebagai
mandor dan kepala tukang terhadap suatu kegiatan sementara yang berlangsung
pekerja dan tukang secara keseluruhan dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi
akan diketahui setelah dimasukan jumlah sumber daya tertentu untuk mencapai suatu
komposisi kedalam perhitungan tujuan. Pengertian Manajemen Konstruksi
identifikasi durasi maksimum. adalah pengelolaan perencanaan (rencana
F. Setelah menetukan jumlah tenaga kerja kerja), pelaksanaan, pengendalian dan
peritem pekerjaan maka dilakukan koordinasi suatu proyek dari awal
identifikasi durasi maksimum untuk pelaksanaan pekerjaan sampai selesainya
mengetahui waktu yang paling cepat proyek secara efektif dan efisien, untuk
menyelesaikan pekerjaan (Durasi menjamin bahwa proyek dilaksanakan tepat
Maksimum). Mengidentifikasi durasi waktu, tepat biaya, dan tepat mutu (Ervanto,
maksimum merupakan proses adanya 2002).
keputusan penetapan komposisi B. Analisa Biaya Konstruksi
[Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 3
1. Analisa Biaya Konstruksi (ABK) SNI
2007 – 2008
ABK SNI 2007-2008 merupakan
penyempurnaan dari ABK SNI 2001-2002.
ABK SNI 2007-2008 menjelaskan bahwa
Dalam Estimasi analisa biaya konstruski
terdiri dari Harga Pekerjaan, Harga Satuan
Pekerjaan, Indeks Upah, dan indeks bahan.
Alur atau langkah perhitungan dilakukan
Seperti uraian pada bagan Estimasi Biaya
Konstuksi ini;
Analisa Biaya Konstruksi SNI ABK
strategis mendukung implementasi Perpres Waktu 45 menit merujuk pada waktu efektif
No 54 Tahun 2010 karena dapat dijadikan yang dinyatakan oleh G.D Oberlender dan
“tools” untuk mengukur harga satuan R.L Peurifoy dalam buku Estimate
(biaya) sehingga dalam perhitunganya Construction Costs.
menjadi rasional dan objektif karena dalam Penentuan indeks tenaga kerja pada buku
perhitunganya telah dituangkan dalam pedoman AHSP PU 2012. Indeks tenaga kerja
metoda yang baku. pada AHSP PU 2012 ditentukan berdasarkan
Pedoman Analisa Harga Satuan hasil penelitian BALITBANG PU dengan
Pekerjaan (AHSP) PU 2012 menjelaskan cara pengukuran produktivitas tenaga kerja
prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam dalam gugus kerja tertentu (kelompok tenaga
menganalisis harga satuan dasar upah, alat kerja utama). Produktivitas dinyatakan
dan bahan, serta sebagai dasar untuk sebagai orang hari (OH) yang diperlukan
Analisis Harga Satuan Pekerjaan. Dalam untuk menghasilkan suatu satuan pekerjaan
pedoman AHSP menguraikan langkah- tersebut. Pengukuran produktivitas
langkah menghitung Harga Satuan Dasar menggunakan metode “Time and Motion
(HSD) upah tenaga kerja, HSD alat dan Study” dengan mengamati gerak para pekerja
HSD bahan, yang selanjutnya menghitung pada satuan waktu tertentu
harga satuan pekerjaan (HSP) sebagai Dilanjutkan dengan mencatat waktu riil
bagian dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS), yang dibutuhkan pekerjan sebagai Waktu
dan dapat digunakan pula untuk Dasar Individu (WDI), kemudian setelah
menganalisis Harga Perkiraan Perencana dipertimbangkan terhadap keterampilan,
(HPP). Langkah-langkah AHSP dengan cuaca dan kondisi kerja (normal-tidak normal)
penjelasan atau pengertian melalui gambar- dicatat sebagai Waktu Normal Rata-Rata
gambar bagan yang merupakan salinan dari (WNR). Jadi WNR adalah waktu efektif rata-
sumber Pedoman AHSP PU 2012 berikut rata yang dibutuhkan seseorang pada
ini; umumnya untuk menyelesaikan suatu satuan
[Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 4
jenis pekerjaan tertentu. Dengan asumsi tanda-tanda menurun. Hal ini disebabkan
bahwa Pekerja tidak mungkin melakukan karena dalam lokasi proyek tempat
kegiatan secara terus menerus tanpa jeda sejumlah buruh bekerja, selalu ada
maka dimasukan aspek Kelonggaran Waktu kesibukan manusia, gerakan peralatan, serta
(KW), kelonggran waktu dibutuhkan untuk kebisingan yang menyertai. Semakin tinggi
urusan pribadi ke toilet, beribadah, jumlah pekerja per area atau semakin
mereganggkan tubuh dan karena faktor sedikit luas area per pekerja, maka semakin
kesulitan pekerjaan. "sibuk" kegiatan per area. Pada akhirnya
D. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja akan mencapai titik di mana kelancaran
Ibrahim (2012) telah memberikan contoh pekerjaan terganggu dan mengakibatkan
besarnya jumlah tenaga kerja yang diperlukan penurunan produktivitas. Titik ini disebut
untuk menggali 1 M3 tanah jika indeks titik jenuh. Dalam perencanaan tenaga
koefisen yang ditentukan adalah 0.75 Pekerja kerja, titik jenuh tersebut perlu diperhatikan
dan 0.25 Mandor, Maka indeks (angka) agar jangan sampai terjadi, khususnya
tersebut mempunya pengertian bahwa, 0.75 P ketika ingin mengejar jadwal penyelesaian.
bekerja bersama-sama dengan 0.025 M akan Oleh karena itu, perlu direncanakan alokasi
menghasilkan 1 M3 galian tanah dalam satu tenaga kerja sebanyak mungkin sehingga
hari. Ibrahim (2012) Jika indeks tersebut melampaui titik jenuh.
dikalikan dengan faktor 1.000 meter kubik Angka kepadatan tenaga kerja juga
galian maka Perbandingan antara pekerja dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
mandor sebagai berikut ; berikut ini
750 𝑃 30 𝑃 Kompleksitas teknis (technical
= complexity) instalasi. Semakin kompleks
25 𝑀 1𝑀
Dengan kata lain dapat disimpulkan : 1M = instalasi yang hendak dibangun, semakin
30 P, M = Mandor dan P = Pekerja. banyak material dan peralatan per kaki
Dalam Pedoman AHSP PU 2012 persegi, sehingga mengakibatkan semakin
menguraikan bahwa Jumlah jam kerja terbatasnya gerak para pekerja.
merupakan koefisien tenaga kerja atau Jenis kontrak. Pada kontrak harga tidak
kuantitas jam kerja per satuan pengukuran. tetap, umumnya pemilik dan kontraktor
Koefisien ini adalah faktor yang menunjukan utama tidak banyak berbeda pendapat
lamanya pelaksanaan dari tenaga kerja yang mengenai angka kepadatan tenaga kerja.
diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan Namun, pada kontrak lump-sum seringkali
volume pekerjaan. Faktor yang kontraktor utama menginginkan angka
mempengaruhi koefisien tenaga kerja antara yang lebih rendah, dalam rangka
lain jumlah tenaga kerja dan tingkat keahlian mengoptimalkan produktivitas tenaga
tenaga kerja. Penetapan jumlah dan keahlian kerja.
tenaga kerja mengikuti produktivitas. Jumlah E. Perencanaan Waktu
tenaga kerja tersebut relative tergantung dari Ibrahim (2012) menguraikan bahwa
beban kerja utama produk yang dianalisis. sebelum menyusun rencana kerja atau time
schedule harus diperhatikan bagian-bagian
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan yang terkait satu sama lain serta
produktivitas tenaga kerja yang dinyatakan pekerjaan yang dapat dimulai tanpa
oleh Soeharto (2001), antara lain : menunggu pekerjaan yang lain selesai. Uraian
1. Kondisi fisik lapangan dan sarana bantu dari rencana kerja adalah penyusunan
2. Komposisi kelompok kerja program kerja sesuai dengan urutan dan
3. Ukuran besar proyek kelompok pekerjaan.
4. Kurva pengalaman 1. Prinsip Dasar Penjadwalan Netwok
5. Kepadatan tenaga kerja Planning
Dalam batas pagar lokasi yang nantinya Ada beberapa hal yang harus dilakukan
akan dibangun instalasi proyek, yang juga terlebih dahulu dalam membuat metode
disebut battery limits, ada korelasi antara jaringan kerja (Callahan 1992) yang diuraikan
jumlah tenaga kerja konstruksi, luas area kembali dalam buku manajemen konstruksi
tempat kerja, dan produktivitas. Korelasi ini (Widiasanti&Lenggogeni, 2013), yaitu :
dinyatakan sebagai kepadatan tenaga kerja Menentukan Aktivitas/Kegiatan
(labor density), yaitu jumlah luas tempat Menentukan Durasi Aktivitas/Kegiatan
kerja bagi setiap tenaga kerja. Jika Mendeskripsikan Aktivitas/Kegiatan
kepadatan ini melewati tingkat jenuh, maka Menentukan Hubungan yang Logis
produktivitas tenaga kerja menunjukkan 2. Penjadwalan Bagan Balok (bar Chart)
[Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 5
Barchart adalah sekumpulan aktivitas yang 80,696,275.42, Hasil Identifikasi Rp
ditempatkan dalam kolom vertical, sementara 80,588,859.38.
waktu ditempatkan dalam baris horizontal. Sebelum melakukan proses identifikasi durasi
Waktu mulai dan selesai setiap kegiatan dan tenaga kerja disetiap tahapan, terlebih
beserta durasinya ditunjukan dengan dahulu memastikan bahwa setiap pekerjaan
menempatkan balok horizontal dibagian memiliki identitas yang jelas dan sesuai
sebelah kanan dari setiap aktivitas. Perkiraan dengan jenisnya. Identitas pekerjaan meliputi
waktu mulai dan selesai dapat ditentukan dari 2 hal:
skala waktu horizontal pada bagian atas 1. Memiliki Volume pekerjaan dan satuan
bagan. Panjang dari balok menunjukan durasi volume yang sesuai dengan jenis pekerjaan
dari aktivitas dan biasanya aktivitas – serta satuan volume yang sesuai dengan
aktivitas disusun berdasarkan kronologi satuan AHSP yang akan digunakan.
pekerjaannya. (Callahan, 1992) 2. Memiliki indeks koefisen tenaga kerja yang
Bar Chart dibuat pertama kali oleh Henry berdasarkan pada hasil penelitian. Dalam
L. Gant pada masa perang dunia I, sehingga hal ini memiliki indeks koefisien tenaga
sering juga disebut sebagai Ganttchart. Bar kerja yang sesuai dengan indeks koefisen
Cahart atau Ganttchart digunakan secara luas pada AHSP PU 2012
sebagai teknik penjadwalan dalam konstruksi. pada perhitungan biaya (data sekunder)
Hal ini karena Bar Chart memiliki ciri-ciri ditemukan beberapa masalah tentang koefisen
sebagai berikut. dan dilakukan koreksi sesuai AHSP PU 2012
Mudah dalam pembuatan dan persiapanya sehingga dilakukan perhitungan rencana
Memiliki bentuk yang mudah dimengerti anggaran kembali dan mendapatkan hasil
Bila digabungkan dengan metode lain, tersebut.
seperti kurva S, dapat dipakai lebih jauh C. Mengidentifikasi Durasi Minimum
sebagai pengendali biaya. Tabel 2. Hasil durasi minimum.
[Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 7
Pengelompokan pekerjaan dimulai dengan Pekerjaaan Code Kelompok XI 30 17 10 2 1
Pekerjaan Acian 16 8
mengidentifikasi setiap item pekerjan untuk Pekerjaan Siar Indah Kolom Teras 1 1
1
19
mengetahui identitas pekerjaan yang dapat Pemasangan Saklar Ganda 1
dilakukan bersamaan dan mendiskprisikan Pemasangan Saklar Tunggal 0 1 1
Pemasangan Stop Kontak
gabungan pekerjaan menjadi satu kesatuan Pekerjaa Code Kelompok XII 20 12 6 1 1
dengan simbol code nomor kelompok untuk 20
Pemasangan Lantai Keramik 40x40 6 3
memudahkan pembacaan atau penulisanya. Pemasangan Lantai Keramik 20x20 KM/WC 4 2 1 1
Pemasangan Dinding Keramik 20x20 KM/WC 2 1
Identifikasi pekerjaan yang dapat dilakukan Pekerjaan Code Kelompok XIII 32 9 19 3 1
bersamaan berdasarkan pada hubungan logis. Pembuatan & Pemasangan Panel Jendela 4 9
E. Mengidentifikasi Penggunaan Tenaga 21 Pembuatan & Pemasangan Panel Pintu 2 6 2
1
Pemasangan Langit-Langit Tripleks 3 3
Kerja Pemasangan MCB 1 1
Tabel 6. Penggunaan Tenaga Kerja Pekerjaan Code Kelompok XIV 30 12 15 2 1
TENAGA KERJA Pengecetan Kayu 6 1
MAKSIMUM (ORANG) Pengecetan Tembok 2 6 1
JUM Pengecetan Traslam Pengganti Batu Alam 1 1
NO URAIAN PEKERJAAN PEKERJA
MANDOR
TUKANG
TUKANG
KEPALA
LAH
22 Pemasangan List Kayu Profil Langit-Langit 2 2
1
Pemasangan Kunci Tanam Biasa
Pemasangan Engsel Pintu dan Jendela 1
1 Pembersihan dan Perataan Lahan 21 20 0 0 1 1 5
Pemasangan Bowplank 22 10 10 1 1
Pemasangan Kait Angin Jendela
2
3 Galian Tanah Pondasi 31 30 0 0 1 Pemasangan Doorholder
4 Urugan Pasir Pondasi 31 30 0 0 1 23 Pembuatan Septicktank
Pekerjaan Code Kelompok I 32 20 10 1 1 Pekerjaan Code Kolompok XV 8 7 0 0 1
5 Pas.Podasi Batu Kali/Pecah 18 9 1 23 Galian Tanah 4 0 0
1 1
Pemasangan Pipa PVC 150mm 2 1 0 Galian Tanah Rembesan 3 0 0
Pekerjaan Code Kelompok II 32 20 10 1 1 24 Pasir Urug 8 7 0 0 1
Urugan Tanah Pondasi 1 0 0 25 Cor Beton Tumbuk/Lantai kerja 10 6 2 1 1
Urugan Tanah Lantai 3 0 0 Pekerjaan Code Kelompok XVI 16 9 5 1 1
6 Tulangan Sloof 2 2 Pas. Dinding HB 15 5 2 1
1 26
Tulangan Kolom Praktis 1 1 Pipa PVC 4" Jenis AW 0 1
1 4 3
Tulangan Kolom Teras 1 1 Pipa PVC 4" berlubang Jenis AW 0
Bekisting Sloof 12 6 27 Plesteran Dinding Conblok1:5 11 6 3 1 1
7 Pengecoran Sloof 23 18 3 1 1 28 Urugan Kerikil 11 10 0 0 1
Pekerjaan Code Kelompok III 29 20 7 1 1 29 Pas. Ijuk 11 10 0 0 1
Urugan Pasir Lantai 13 0 0 Pekerjaan Code Kelompok XVII 11 5 4 1 1
8
Tulangan Ring Balk Teras 2 2 1 30 Plat Beton 3 3 1
1 1
Tulangan Atap Plat Beton Teras 5 5 Pipa GIP 1 1/2 2 1 0
Pekerjaan Code Kelompok IV 32 20 10 1 1 31 Urgan Tanah Perataan 11 10 0 0 1
Bekisting Kolom Praktis 10 5
9 Bekisting Kolom Teras 4 2
Bekisting Ring Balk Teras 2 1
1 1 Tabel 7. Asumsi Faktor Produktivitas
Bekisting Atap Plat Beton Teras 4 2 Point Uraian Faktor Keterangan/Asumsi
Pekerjaan Code Kelompok V 32 25 5 1 1
Kondisi Fisik Lapangan Kondisi Fisik diasumsikan tanpa kendala,
Rabat Beton Tumbuk Lantai 11 2 a
dan Sarana Bantu sarana bantu diasumsikan tersedia dan
Pengecoran Kolom Praktis 6 1 tidak menggagu tempat aktivitas
10
Pengecoran Kolom Teras 1 1
2 1 Komposisi berdasarkan pada tabel
Pengecoran Ring Balk Teras perbandingan Koefisien. Indeks
Pengecoran Atap Plat Beton Teras 6 1 produktivitas mandor tidak melebihi
Pekerjaan Code Kelompok VI 31 11 17 2 1 indeks pekerja atau mandor tidak lebih dari
Pembuatan dan Pemasangan Kusen Pintu 2 6 1 orang dan total indeks produktivitas
1
Pembuatan dan Pemasangan Kusen Jendela 2 6 mandor keseluruhan item pekerjaan tidak
11 Komposisi Kelompok
Dinding Traslam 5 2 1 b melebihi waktu penyelesain yang telah
Kerja
Pemasangan Closet Jongkok Porselen Biasa 1 dikelompokan. Untuk kepala tukang
2 3 karena koefisienya merupakan rasio dari
Pemasangan Kran
Pekerjaan Code Kelompok VII 31 19 10 1 1 tukang maka indeks produktivitasnya tidak
Tulangan Balok Latey
melebihi indeks produktivitas tukang
1 1 setiap pekerjaan atau keseluruhan
Tulangan Kanopi
12 pekerjaan yang telah dikelompokan.
Bekisting Balok Latey 1 1
4 2 Ukuran Proyek dipertimbangkan
Bekisting Kanopi
berdasarkan besarnya volume ( Indeks
Plesteran Dinding Traslam 14 7 c Ukuran Besar Proyek
Koefisien x Volume) dan waktu efektif
Pekerjaan Code Kelompok VIII 16 10 4 1 1
jenis pekerjaan
Pas. Dinding HB 10 9 3 Tenaga Kerja diasumsikan memiliki
Dinding Roster 40x40 dan Lingkaran keahlian yang cukup (sesuai standar).
13
Dinding Roster 12x24 1 1 Khusus jenis tenaga kerja kepala tukang
1 1 Pengalaman Tenaga
Pengecoran Balok Latey d diasumsikan memiliki keahlian semua
Kerja
Pengecoran Kanopi jenis tukang karena merupakan rasio dari
14 Pekerjaan Kuda-Kuda 16 4 10 1 1 tukang sehingga dapat mengendaliakan
15 Pekerjaan Konstruksi Gording 16 4 10 1 1 semua jenis tukang kecuali tukang listrik.
16 Pemasangan Atap Genteng Metal 16 9 5 1 1 Berdasarkan pengamatan lapangan, Batas
Pekerjaan Code Kelompok IX 32 12 17 2 1 tingkat jenuh diasumsikan 1,125 M2/Orang
Rangka Langit-langit Plafon 6 9 dalam Luasan Bangunan atau 32 Orang
17
Pemasangan Listplank 3 6 2 1 e Kepadatan Tenaga Kerja (36M2/32 Orang = 1,125 M2/Org). untuk
Nok Genteng Metal 3 2 pekerjaan yang berada pada ketinggian
Pekerjaan Code Kelompok X 31 18 10 2 1 atap tingkat jenuhnya 36M2/16orang
18 Plesteran Dinding Conblok HB 10 18 9 1 (1.125 X 2 =2.25). Dan jenis kontrak kerja
1 yaitu unit price (tidak tetap)
PemasanganTitik Nyala Lampu 1 1
Pekerjaaan Code Kelompok XI 30 17 10 2 1
Pekerjaan Acian 16 8
1
Pekerjaan Siar Indah Kolom Teras 1 1
19
Pemasangan Saklar Ganda 1
[Mengidentifikasi Durasi
Pemasangan dan
Saklar Tenaga
Tunggal Kerja
0 Berdasarkan
1 1 Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 8
Pemasangan Stop Kontak
Pekerjaa Code Kelompok XII 20 12 6 1 1
Pemasangan Lantai Keramik 40x40 6 3
20
Pemasangan Lantai Keramik 20x20 KM/WC 4 2 1 1
Pemasangan Dinding Keramik 20x20 KM/WC 2 1
F. Mengidentifikasi Durasi Maksimum G. Penjadwalan Pekerjaan
Tabel 8. Hasil Durasi Maksimum Bar chart Penjadwalan pekerjaan terlampir,
DURASI
setelah dijadwalkan waktu yang paling
NO maksimal adalah 20 Hari.
URAIAN PEKERJAAN MAKSIMUM
IVENT
(HARI) KESIMPULAN
1 Pembersihan dan Perataan Lahan 0.36 1. Waktu yang paling lama (durasi
2 Pemasangan Bowplank 0.05
minimum) atau potensi keterlambatan
3 Galian Tanah Pondasi 0.21
4 Urugan Pasir Pondasi 0.01 pekerjaan pembangunan perumahan tipe
5 Pekerjaan Code Kelompok I 0.66 36/120 perunit adalah 265 Hari.
6 Pekerjaan Code Kelompok II 0.69 2. Waktu penyelesaian pekerjaan yang paling
7 Pengecoran Sloof 0.11 maksimal (durasi maksimum) adalah 20
8 Pekerjaan Code Kelompok III 0.13
Hari.
9 Pekerjaan Code Kelompok IV 0.93
10 Pekerjaan Code Kelompok V 0.24 3. Penggunaan tenaga kerja untuk
11 Pekerjaan Code Kelompok VI 0.71 menyelesaikan pekerjaan prumahan Villa
12 Pekerjaan Code Kelompok VII 0.63 Idaman Boalemo Tipe 36/120 yang telah
13 Pekerjaan Code Kelompok VIII 0.89 diuraikan pada table penggunaan tenaga
14 Pekerjaan Kuda-Kuda 0.64
kerja, Jumlah penggunaan tenaga kerja
15 Pekerjaan Konstruksi Gording 0.76
16 Pemasangan Atap Genteng Metal 0.75
yang paling banyak dalam kelompok
17 Pekerjaan Code Kelompok IX 1.27 adalah 32 orang.
18 Pekerjaan Code Kelompok X 1.67 UCAPAN TERIMA KASIH
19 Pekerjaaan Code Kelompok XI 0.94 Penulis menyampaikan terima kasih yang
20 Pekerjaa Code Kelompok XII 1.34
terdalam kepada ;
21 Pekerjaan Code Kelompok XIII 2.27
22 Pekerjaan Code Kelompok XIV 1.45
1. Kedua orang tua yang telah memberikan
Pembuatan Septicktank semangat dan dukungannya.
Pekerjaan Code Kolompok XV 0.40 2. Bapak Dr. H. Aziz Rachman,ST,MM dan
Pasir Urug 0.005 Bapak Mohamad Imran, ST, M.Ars yang
Cor Beton Tumbuk/Lantai kerja 0.06
telah memberikan petunjuk dan arahan
Pekerjaan Code Kelompok XVI 0.48
23
Plesteran Dinding Conblok1:5 0.50
dalam penulisan ini.
Urugan Kerikil 0.01 3. Pihak Stitek Bina Taruna Gorontalo yang
Pas. Ijuk 0.04 telah memasukan artikel ini dalam jurnal
Pekerjaan Code Kelompok XVII 0.43 RADIAL.
Urgan Tanah Perataan 0.01
JUMLAH 18.65
DAFTAR PUSTAKA
persamaan perhitungan identifikasi durasi
maksimum yang digunakan setiap indeks Austen, AD dan Neale, RH., 1997.
produktifitas tenaga kerja adalah sebagai Manajemen Proyek Konstruksi,
berikut: 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 Penerbit Pustaka Binaman Pressido,
𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = Jakarta,.
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 ..(3) Ervanto, I Wulfram., 2002. Manajemen
Proyek Konstruksi, Penerbit Andi,
Contoh perhitungan table keseluruhan Yogyakarta.
pekerjaan; Ibrahim, Bachtiar,. 2012, Rencana dan
Tabel 9. Indentifikasi Durasi Maksimum Estimate real of Cost, Cetakan
DURASI
Kedelapan , Penerbit Bumi Aksara,
JENIS
NO URAIAN PEKERJAAN VOL
KOEF /
TENAGA
DURASI MAKSIMUM Jakarta,.
TK (HARI) & WAKTU
KERJA
EFEKTIF SNI 2007-2008, Analisa Biaya Konstruksi
1 2 3 4 5 6=(3x4) 7 Bangunan, Badan Standarisasi
A PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan dan Perataan 72 0.005 Pekerja 0.3600 0.3600
Nasional
Lahan M2 0.005 Mandor 0.3600 113.40 Sub Panitian Teknis, 2012, Pedoman Bahan
53 0.001 Pekerja 0.0530 0.0530 Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Pemasangan Bowplank
M 0.001 Tukang Kayu 0.0530 16.70 Sipil AHSP PU, Badan Penelitian dan
0.001 Kepala Tukang 0.0530
0.0005 Mandor 0.0265 Pengembangan Departemen Pekerjaan
B. PEKERJAAN STRUKTUR Umum, Jakarta
B.1 Pekerjaan Pondasi
Galian Tanah 8.48 0.025 Pekerja 0.2120 0.2120
Widiasanti, Irika dan Lenggogeni,.
M3 0.025 Mandor 0.2120 66.78 Manajemen Kostruksi, Penerbit
45 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
Remaja Rodakarya, Jakarta,
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 = 𝑥𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
..(4) Yunita, Dantje, Christiani,. 2013, Analisa
60 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡
Indeks Biaya Untuk Pekerjaan Beton
[Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 9
Lampiran Hasil dan Pembahasan, Bar Chart Penjadwalan Pekerjaan.
DURA HARI (7 JAM WAKTU KERJA) ; ( 08.00 S/D 12.00 NEXT 14.00 S/D 17.00)
NO PEKERJAAN
SI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Dalam uraian gambar bar chart terdapat pekerjaan yang jumlah durasinya kurang dari 1 hari yaitu pada hari ke – 4 dan hari ke – 20, sebab pada hari ke – 4 melakukan
pekerjaan pengecoran beton kolom (pekerjaan code kelompok V). Merujuk pada spesifikasi umum (Departemen PU, 2010) waktu pembongkaran acuan atau bekisting
paling sedikit 9 jam, sehingga hari ke – 4 waktu kerja hanya 0,41 hari (170 menit). Untuk Hari ke – 20 adalah hari terakhir menyelesaikan pekerjaan yang hanya
membutuhkan durasi 0,25 Hari (106 Menit). Hari ke – 2 hanya 0,99 karena jika dilanjutkan pengecoran sloof dengan sisa waktu 0,01maka pekerjaan pengecoran akan
terputus.
[Mengidentifikasi Durasi dan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisa Harga Satuan ......: Junaedi Manto] 10