I. Tujuan Percobaan
Mengkalibrasi Thermometer dengan cara dingin
Memisahkan campuran Dietileter dan Air menggunakan Destilasi Sederhana
Memisahkan campuran Aseton dan Methanol menggunakan Destilasi
Bertingkat
Destilasi sederhana
Destilasi ini dilakukan jika campuran zat tersebut atau sampel tersebut
mempunyai perbedaan titik didih yang cukup tinggi. Sehingga pada suhu tertentu
cairan akan mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap
tersebut akan diembunkan didalam suatu pendingin dan akan ditampung dalam
suatu wadah, sehingga akan terpisah kedua campuran tersebut.
Destilasi bertingkat
Distilasi Terfraksi
Destilasi Azeotrop
Distilasi azeotrop yaitu memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih
komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam proses digunakan senyawa lain yang
dapat memecah ikatan azeotrop tersebut atau dnegan menggunakan tekanan tinggi
(Schoffstal, 1999).
Distilasi uap untuk memurnikan zat atau senyawa cair yang tidak larut dalam air
dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut tersebut
mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi
pengubahan maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara distilasi
sederhana atau distilasi bertingkat melainkan harus didistilasi dengan distilasi uap.
Distilasi uap adalah istilah yang umum digunakan untuk distilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air
kedalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap
pada temperatur yang lebih rendah daripada dengan pemanasan langsung. Untuk
distilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan
labu pembangkit uap. Uap air yang dialirkan kedalam labu yang berisi senyawa
yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa
tersebut karena titik didih suatu campuran yang lebih rendah daripada titik didih
komponen-komponennya (Schoffstal, 1999).
Distilasi vakum yaitu memisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat
tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan
lebih rendah dari 1 atm sehingga titik didihnya juga menjadi rendah dalam
prosesnya suhu yang dihunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi
(Schoffstal, 1999).
Hukum Raoult
Menurut Raoult, tekanan parsial suatu komponen setara dengan hasil kali
tekanan uap komponen murni dengan fraksi mol komponen tersebut di dalam suatu
campuran, sesuai dengan Hukum Raoult:
Ptotal = PA + PB
V. Prosedur Kerja
84
82
80
78
76
74
5 ml 10 ml 15 ml 20 ml 25 ml 30 ml 35 ml 40 ml 45 ml
Volume
Dietileter
VII. Pembahasan
7.1 Kalibrasi termometer
Prinsip dari percobaan ini adalah Kalibrasi titik 0˚C thermometer atau cara
dingin dengan mencelupkan thermometer pada air es dan diaduk homogen. Dan
kalibrasi titik 100˚C thermometer atau cara panas dengan cara memposisikan
thermometer pada uap air diatas permukaan air yang mendidih. Kalibrasi
termometer berfungsi untuk memverifikasi , artinya mengetahui apakah
thermometer sesuai atau tidak dengan standar. (marina:2012). Pada percobaan ini
didapat trayek pada thermometer menunjukan pada suhu 1˚C. Dimana hasil
tersebut sesuai dengan literature dan dapat dipakai karena trayeknya menujukan
pada suhu direntan 0˚C-1˚C.
7.2 Destilasi
Destilasi merupakan metode yang sangat baik untuk pemisahan dan
pemurnian zat cair. Percobaan ini menggunakan tiga jenis destilasi yang berbeda
untuk senyawa senyawa yang berbeda pula.
Destilasi menggunakan prinsip perbedaaan titik didih. Jika terdapat dua atau
lebih zat cair yang memiliki titik didih berbeda, maka yang menjadi distilat adalah
zat cair yang memiliki titik didih lebih kecil karena zat cair tersebut dapat lebih
dulu mencapai titik didihnya selama perubahan suhu terjadi.
Prinsip dasar destilasi adalah perbedaan titik didih tiap zat dalam larutan,
sehingga apabila dipanaskan pada suhu tertentu maka zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Zat yang menguap terlebih dahulu
inilah yang disebut destilat. Destilat ini yang akan menjadi objek selama percobaan
berlangsung, baik itu perlakuan dengan suhu, tekanan dan indeks bias.
Prinsip dari percobaan destilasi sederhana ini adalah pemisahan dua campuran
zat cair berdasarkan perbedaan titik didih lebih dari 20˚C.
Pada percobaan destilasi sederhana ini memisahkan campuran dietileter-air
karena kedua zat tersebut memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar. Titik
didih air adalah 100oC sedangkan titik didih dietilter adalah 34,6oC. Pada
percobaan destilasi dibutuhkan pemanasan karena molekul-molekul yang
berinteraksi dan berikatan satu sama lain melalui berbagai gaya intermolekuler
tidak dapat berpindah dengan cepat dan mudah, karenanya mereka tidak memiliki
energi kinetik yang cukup untuk melepaskan diri dari fasa cair. Mereka
membutukan panas yang dapat memacu bertambahnya energi kinetik sehingga
mereka memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan intermolekuler dan
beralih dari fasa cair menjadi uap. Ketika temperatur berada di sekitar 34,6oC,
temperatur tersebut dijaga agar tetap berada pada titik didih dietileter. Hal ini
menunjukkan bahwa pada temperatur 34,6 oC ini, tekanan uap dietileter sama
dengan tekanan atmosfer, sehingga dietileter akan menguap sedangkan air akan
tetap berada pada labu destilasi karena pada temperatur tersebut belum mencapai
titik didih air. Akibatnya air akan tetap berada pada fasa cair dan tidak ikut
menguap bersama dietileter. Hal ini karena tekanan uap air belum mencapai
tekanan atmosfer. Uap dietileter akan bergerak ke atas dan melalui kondensor.
Pada kondensor dialirkan air secara terus-menerus yang berfungsi sebagai
pendingin, sehingga pada kondensor ini terjadi peristiwa kondensasi atau
pengembunan dimana uap dietilter didinginkan sehingga mengembun dan menjadi
cairan kembali. Dietileter cair kemudian akan mengalir dari kondensor melalui
adaptor, lalu ditampung pada gelas ukur, dan disebut destilat.
Destilasi Sederhana
Pada percobaan ini tetesan pertama menunjukan suhu 78˚C. Dimana destilat
yang didapat adalah dietileter yang memiliki titik didih 34,6oC. Hal ini jelas
menunjukkan bahwa tetesan destilat pertama memiliki titik didih diatas zat
murninya, yang mengindikasikan bahwa destilat tersebut tidak murni (adanya zat
lain yang ikut menguap). Adapun faktor kesalahan ini terjadi seperti suhu yang
terlalu panas, karena jika ini terjadi cairan akan tertahan diatas kolom dan tidak
dapat mengalir ke bawah lagi sehingga suhu makin naik dan destilat tidak
dihasilkan. Dan juga akibat pamasangan alat destilasi yang tidak tepat dan tidak
sesuai.
Destilasi Bertingkat
Prinsip dari percobaan ini adalah pemisahan dua campuran zat cair
berdasarkan titik didih kurang dari 20˚C. Perbedaan antara distilasi sederhana
dengan distlasi bertingkat terdapat hanya pada distilasi bertingkat ini memiliki
rangkaian alat kondensor khusus yang mampu memisahkan dua komponen yang
memiliki perbedaan titik didih yang relatif kecil.
Methanol dan aseton merupakan pasangan senyawa organik yang mempunyai
perbedaan titik didih, yaitu 64,7oC untuk methanol dan 56oC untuk aseton,
sehingga campuran dari kedua zat cair ini dapat dipisahkan melalui destilasi
bertingkat, di mana aseton akan keluar terlebih dahulu sebagai destilat karena titik
didihnya lebih rendah.
Pada proses pemisahan melalui distilasi ini, uap-uap yang berasal dari
campuran yang dididihkan mengalami pengembunan akibat adanya kondensor. Ke
dalam kondensor ini dialirkan air dari bagian bawah dengan tujuan supaya
kondensor terisi penuh oleh air dan supaya air melaju secara perlahan, akibatnya
proses kondensasi dapat berjalan dengan sempurna. Uap-uap yang mengembun
tersebut kemudian dikumpulkan dalam suatu wadah penampung.
Pada percobaan ini, tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan adanya
masalah pada saat melakukan percobaan destilasi sederhana sehingga tidak dapat
melakukan percobaan destilasi bertingkat.
VIII. Kesimpulan
Thermometer layak digunakan dengan syarat trayeknya menunjukan pada
rentan 0°C sampai 1°C dan hasil yang kami peroleh sesuai yaitu 1°C.
Campuran dietileter dan air dapat dipisahkan dengan destilasi sederhana.
Destilat yang dihasilkan dari campuran dietileter dan air dengan
menggunakan destilasi sederhana adalah dietileter sebanyak 25 mL dengan
suhu konstan 80oC.
Percobaan destilasi bertingkat tidak dilakukan karena kurangnya waktu
dan kesalahan pada percobaan destilasi sederhana sehingga percobaan
destilasi bertingkat tidak dilakukan.
IX. Daftar Pustaka
Ibrahim, S., Sitorus, M. 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Kartika Stephanie dkk.2009.”Makalah Pemisahan Kimia Analitik”. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga