M
DIRECT INVESTMENT INDIRECT INVESTMENT
SEKARANG :
PENGATURAN MENJADI SATU DALAM UU 25/2007
(TIDAK ADA PERBEDAAN PENGATURAN DAN
PERLAKUAN UTK MODAL ASING DAN DALAM
NEGERI)
©RAHMAH 2009
INDIRECT INVESTMENT DIRECT INVESTMENT
LAW LAW
H. INVESTASI
H. PASAR MODAL
SEKARANG :
PENGATURAN MENJADI SATU DALAM UU 25/2007
(TIDAK ADA PERBEDAAN PENGATURAN DAN
PERLAKUAN UTK MODAL ASING DAN DALAM NEGERI)
©RAHMAH 2013
DAYA BERLAKU UU 25/2007
• Ketentuan dalam Undang-Undang ini
berlaku bagi penanaman modal di semua
sektor di wilayah negara Republik
Indonesia (Pasal 2 ) jo. Ps 15 huruf e
• Yang dimaksud dengan "penanaman modal
di semua sektor di wilayah negara Republik
Indonesia" adalah penanaman modal
langsung dan tidak termasuk penanaman
modal tidak langsung atau portofolio.
PENAMANAM MODAL
(Ps 1 Angka 1 UU 25/2007)
segala bentuk kegiatan menanam modal :
• Baik oleh penanam modal dalam
negerimaupun penanam modal asing
• untuk melakukan usaha
• di wilayah negara Republik Indonesia
PMDN
Penanaman modal dalam negeri adalah
• kegiatan menanam modal
• untuk melakukan usaha
• di wilayah negara Republik Indonesia
• yang dilakukan oleh penanam modal
dalam negeri
• dengan menggunakan modal dalam
negeri
PMA
• kegiatan menanam modal
• untuk melakukan usaha
• di wilayah negara Republik Indonesia
• yang dilakukan oleh penanam modal asing :
- dg modal asing sepenuhnya
- atau berpatungan dengan penanam
modal dalam negeri.
INVESTOR
• perseorangan atau badan usaha
• yang melakukan penanaman modal
• penanam modal dalam negeri dan
penanam modal asing
INVESTOR DN
- Penanam modal dalam negeri adalah
• perseorangan warga negara Indonesia,
• badan usaha Indonesia,
• negaraRepublik Indonesia, atau
• daerah
- yang melakukan penanaman modal
- di wilayah negara Republik Indonesia.
INVESTOR ASING
Penanam modal asing adalah :
• perseorangan WNA,
• Badan usaha asing,
• dan/atau pemerintah asing
• yang melakukan penanaman modal di
wilayah negara Republik Indonesia.
DIRECT INVESTMENT
PORTOFOLIO INVESTMENT
JOINT INTERPRISE
H. PRIVAT
H.PUBLIC
H. PERDATA H. DAGANG
HAN
PIDANA
HTN
DIMENSI HUKUM INVESTASI
PERIZINAN KERJASAMA
FASILITAS
PERSETUJUAN
PENGENDALIAN
PENGAWASAN
THE PRODUCT CYCLE
THEORY
HORIZONTAL INTEGRATION
VERTICAL INTEGRATION
NATIONAL TREATMENT
BUAH SIMALAKAMA
INSENTIF & JAMINAN
RISIKO
KEPENTINGAN
NASIONAL
BENTUK PMA
PATUNGAN LANGSUNG
PASAL 2 PP 20/1994
PASAL 1 PP 20/1994
PERUSAHAAN PMA HARUS BERBENTUK
PERSEROAN TERBATAS MENURUT HK IND
DAN BERKEDUDUKAN DI INDONESIA
PASAL 3 PP 20/1994
30 THN SEJAK BERPRODUKSI KOMERSIAL
DPT DIPERPANJANG