Penerapan Modul PDF
Penerapan Modul PDF
㔀㈀㈀
TIM EJOURNAL
Ketua Penyunting:
Penyunting:
Mitra bestari:
Penyunting Pelaksana:
Redaksi :
Website: tekniksipilunesa.org
E-mail: JKPTB
DAFTAR ISI
Halaman
Irhamuddin
Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya
Irhamcivil831@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kemlagi, dengan tujuan untuk mengetahui; (1)
keterlaksanaan pembelajaran dengan modul pada materi pokok Bahan bangunan batu beton. (2)
respon siswa terhadap pembelajaran modul pada materi pokok bahan bangunan batu beton. (3)
peningkatan hasil belajar siswa mengunakan modul pada materi pokok Bahan bangunan batu beton.
Desain penelitian yang digunakan adalah Pre Experimental Design dengan menggunakan
bentuk One Shoot Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Program Studi
Teknik Gambar Bangunan, sedangkan sampel yang yang digunakan kelas X TGB 2 dengan jumlah
siswa 31 orang. Tes dilakukan pada pertemuan 3 setelah materi yang selesai diajarkan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan pembelajaran menggunakan
modul, pada kegiatan siswa memperoleh rerata skor 85,11%, kategori terlaksana dengan sangat
baik. (2) respon siswa terhadap pembelajaran modul memperoleh rerata skor 83,35% kategori siswa
antusias terhadap pembelajaran dengan modul. (3) hasil belajar siswa setelah menggunakan modul
memperoleh rerata nilai 86,85. Hasil tersebut mengalami peningkatan dari KKM = 75 dan hasil
belajar tanpa menggunakan modul = 74,81, dimana terjadi peningkatan hasil belajar sebesar
16,09%.
44
Abstract
This research was conducted at SMK Negeri 1 Kemlagi, with the aim to know; (1) the
implementation of learning with modules on the subject matter of concrete stone materials. (2)
students' response to module learning on the subject matter of concrete stone building materials. (3)
improvement of learning outcomes of students using modules on the subject matter Concrete stone
building materials.
The research design used is Pre Experimental Design using One Shoot Case Study form.
The population in this research is the students of SMK Study Program of Building Drawing
Technique, while the sample used is class X TGB 2 with the number of students 31 people. The test
is done at meeting 3 after the finished material is taught.
The results showed that: (1) the implementation of learning using the module, the students'
activity obtained the average score of 85.11%, the category performed very well. (2) student's
response to learning module get average score 83,35% student category enthusiastic toward
learning with module. (3) student learning outcomes after using the module obtained a mean value
of 86.85. The result is an increase of KKM = 75 and learning outcomes without using module =
74.81, where there is an increase in learning outcome of 16.09%.
45
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 3 Nomer 3/JKPTB/17 (2017), 44 ‐ 56
46
batu beton dan peningkatan hasil belajar siswa modul berisi paling tidak tentang segala
menggunakan modul pada materi pokok batu komponen dasar bahan ajar.
beton. Suprihatiningrum dalam Wachid Yahya dkk
(2014,161), menyatakan bahwa keterlaksanaan
KAJIAN PUSTAKA pembelajaran merupakan cara melakukan atau
Winkel dalam Purwanto (2008:38), menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan
menyatakan bahwa belajar merupakan dalam memberi latihan. Pembelajaran diarahkan pada
diri individu yang berinteraksi dengan tiga aspek yaitu kegiatan pembuka, inti dan
lingkungannya untuk mendapatkan perubahan kegiatan penutup.
dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas Suprihatiningrum dalam Wachid Yahya, dkk
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi (2014,161), menyatakan respon adalah akibat
aktif dengan lingkungan yang menghasilkan atau dampak berupa fisik terhadap stimulan.
perubahan perubahan dalam pengetahuan, Syarat terjadinya proses belajar dalam
keterampilan dan sikap. hubbungan S-R. Ini adalah unsur dorongan
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang (drive), rangsangan (stimulus) dan penguatan
terjadi setelah mengikuti proses belajar (reinforcement).
mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Fadli Dwi Abdillah(2013:45), menyatakan
Manusia memiliki potensi perilaku kejiwaan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa
yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang kelas V SDN Sarikaya Condongcatur untuk
meliputi domain kognitif, afektif dan aspek kognitif pada mata pelajaran Teknologi
psikomotorik. Belajar mengusahakan perilaku Informasi dan Komunikasi, antara siswa yang
dalam domain domain tersebut sehingga hasil telah menggunakan media pembelajaran modul.
belajar merupakan perubahan perilaku dalam Sebelum menggunakan modul , rata-rata hasil
domain kognitif, afektif dan psikomotorik. belajar siswa adalah 37,00 setelah menggunakan
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai dalam modul meningkat menjadi 66,20.
Bahtiar Muslim (2012:38), menyatakan bahwa Andreas Chornelis Lema(2016:57), hasil
media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa kelas XI menggunakan modul
belajar siswa dalam pengajaran yang pada pada mata diklat Ilmu Bahan Bangunan Gedung
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil meningkat, dari 31 siswa dalam mencapai
belajar yang dicapainya. Ada beberapa alas an, ketuntasan sangat baik. Hasil siklus 1 mencapai
mengapa media pengajaran dapat mempertinggi 54,84% dan meningkat pada siklus II mencapai
proses belajar siswa. 83,84%
Depdiknas dalam Anderias Chornelis Materi yang akan digunakan dalam penelitian
Lema(2016:10), modul merupakan satu unit adalah ilmu bahan bangunan pada kompetensi
program pembelajaran yang terencana, didesain dasar mendeskripsikan bahan bangunan batu
guna membantu proses peserta mencapai tujuan beton. Materi yang akan disampaikan adalah:
pelatihan. Paket program pembelajaran yang 1. Pertemuan pertama membahas
bersifat self contained dan self instruction, yaitu Mendeskripsikan karakteristik bahan
bahan pembelajaran mandiri. Abdul dalam Sigit bangunan batu.
Kurniawan (2015:19), menyatakan modul 2. Pertemuan kedua membahas konstruksi
adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan beton
agar peserta didik dapat belajar secara mandiri 3. Pertemuan ketiga membahas konstruksi
tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga beton bertulang.
47
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 3 Nomer 3/JKPTB/17 (2017), 44 ‐ 56
48
Analisis data yang digunakan dalam Tabel 1.3 Kriteria Interprestasi Skor
penelitian ini adalah: Perangkat
1. Analisis Kelayakan perangkat Penilaian Prosentase Skor
Kelayakan perangkat dianalisis Kualitatif
menggunakan lembar validasi. Sangat Valid 81%– 100%
a. Penilaian beserta bobot nilai Valid 61% – 80%
validator Cukup Valid 41% – 60%
Penentuan Ukuran Penilaian Kurang Valid 21% – 40%
Beserta Bobot Penilannya dapat Tidak Valid 0% - 20%
dilihat pada Tabel interpretasi skor (Riduwan, 2015:15)
berdasarkan Skala Likert di bawah
in: 2. Analisis keterlaksanaan pembelajaran
Tabel 1.2 Ukuran Penilaian beserta keterlaksanan modul dinilai
bobot nilai validator menggunakan lembar pengamatan. hasil
Penilaian Kualitatif Bobot Nilai aktivitas mengajar guru saat mengelola
Sangat Baik 5 pembelajaran digunakan ketentuan
Baik 4 sebagai berikut:
Sedang 3
Buruk 2 Tabel 1.4 Kriteria penilaian
Buruk Sekali 1 Keterlaksanaan
(Riduwan, 2015:13) Penilaian Bobot Nilai
b. Hasil Skor Kualitatif
Menentukan hasil skor Sangat Baik 5
menggunakan rumus sebbagai Baik 4
berikut: Sedang 3
P (%) = x 100 % Buruk 2
Buruk Sekali 1
Keterangan: (Riduwan, 2015:13)
P = Hasil Skor Analisa keterlaksaan
∑F =Jumlah skor dari keseluruhan pembelajaran dapat dihitung dengan
responden rumus:
N = Jumlah Validator
I = Skor Maksimal (Riduwan dalam Julis,
R = Jumlah skor /indikator 2016:36)
Selanjutnya nilai P (%) disesuaikan
dengan tabel 1.3 dibawah ini untuk Hasil perhitungan persentase penilaian
mengetahui valid tidaknya perangkat pengelolaan pembelajaran
tersebut. diinterpretasikan ke dalam kriteria Tabel
1.5
49
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 3 Nomer 3/JKPTB/17 (2017), 44 ‐ 56
P (%) = x 100 %
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan: A. Hasil Penelitian
P = Hasil Skor Pada bab ini akan disajikan hasil
∑F =Jumlah skor dari keseluruhan penelitian dan pembahasan yang telah
responden dilakukan di Sekolah Menengah
N = Jumlah Validator Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kemlagi.
I = Skor Maksimal Penelitian ini merupakan Pre
R = Jumlah skor /indikator Experimental Design, karena hanya
menggunakan satu kelas sebagai
50
eksperimen yaitu kelas X TGB 2 dengan 3. Hasil Belajar
jumlah sampel 31 orang siswa. Analisis data hasil belajar
dilakukan setelah dilaksanakan tes
1. Keterlaksanaan Pembelajaran pada pertemuan 3 dengan bentuk tes
Hasil pengamatan keterlaksanaan Essay. Berdasarkan hasil es didapat
pembelajaran menggunakan modul rerata hasil belajar siswa memperoleh
pada materi pokok mendeskripsikan rerata nilai 86,85. Rerata hasil belajar
bahan batu beton diamati oleh siswa lebih besar dari KKM 75 dan
pengamat teman sejawat. Pengamat rerata hasil belajar pada materi bahan
berjumlah dua orang. Data bangunan kayu. Berikut grafik
pengamatan digunakan untuk peningkatan hasil belajar setelah
mengetahui keterlaksanaan menggunakan modul:
pembelajaran menggunakan modul.
Berdasarkan hasil analisis
diperoleh skor keterlaksanaan pada
Skor(%)
pertemuan 1 memperoleh skor
82,14%, pada pertemuan 2
100 86,85
memperoleh skor 84,82% dan pada 90 74,81
75
pertemuan 3 memperoleh presentase 80
70
skor 88,39%. Berdasarkan hasil 60
50
tersebut maka keterlaksanaan 40
pembelajaran terlaksana dengan 30
20
sangat baik. KKM Hasil Belajar KD. 3.1 Hasil Belajar Modul
KD. 3.2
51
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 3 Nomer 3/JKPTB/17 (2017), 44 ‐ 56
52
Gambar 1.3. Proses belajar internal dan eksternal. Setelah
menggunakan modul melaksanakan penelitian
menggunakan modul diperoleh data
Gambar diatas menunjukkan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
siswa antusias terhadap pembelajaran respon siswa dan keterlaksanaan
modul. Siswa antusias membaca dan pembelajaran siswa.
mengamati modul yang diberikan. Data hasil belajar siswa X TGB
Semakin antusias siswa dalam 2 mengalami peningkatan dari hasil
membaca modul maka semakin baik belajar tanpa menggunakan modul.
dalam memahami materi yang setelah menggunakan modul siswa
diberikan. terjadi peningkatan hasil belajar
Respon siswa dihitung melalui dibandingkan hasil belajar siswa
lembar angket yang diisi oleh siswa tanpa menggunakan modul. setelah
setelah melaksanakan pembelajaran. menggunakan modul respon siswa
Siswa diminta memberi skor berdasar mengalami peningkatan, siswa aktif
pengalaman belajar menggunakan dalam proses pembelajaran. Modul
modul. Respon digunakan untuk yang telah dibagikan pada siswa
melihat reaksi siswa setelah dibawa pulang untuk dipelajari di
mendapat pembelajaran rumah dengan demikian siswa
menggunakan modul. mempelajari materi sebelum materi
Hasil menunjukkan bahwa diajarkan sehingga meningkatkan
respon siswa memiliki hubungan respon siswa dalam belajar
terhadap hasil belajar. Siswa yang Hasil analisis diperoleh dari soal
merespon pembelajaran dengan baik tes yang diujikan pada akhir
rata-rata memperoleh hasil belajar pembelajaran pada soal 1 diperoleh
yang baik pula dan mengalami hasil 28 siswa menjawab benar
peningkatan hasil belajar. Hal senada sedangkan 3 siswa menjawab salah.
dinyatakan oleh Fadli Dwi Abdillah Hasil analisis menunjukkan tingkatan
(2013:45), bahwa penggunaan soal masih muda sedangkan siswa
modul dapat meningkatkan hasil yang menjawab salah dikarenakan
belajar siswa. kurang dalam penulisan satuan.
Hasil tersebut menunjukkan Hasil analisis soal 2 diperoleh
modul harus hasil sebanyak 25 siswa menjawab
menumbuhkembangkang dengan benar sedangkan 6 siswa
kemandirian dan minat membaca menjawab salah. Hasil analisis
siswa. Guru harus membuat modul diperoleh tingkatan soal semakin
iyang interaktif agar tertarik untuk sulit sehingga siswa banyak menemui
membaca dan mempelajarinya. kesulitan. Siswa yang salah
Semakin siswa aktif dalam merespon cenderung mengisi jawab kurang
modul yang diberikan maka akan lengkap.
berdampak langsung terhadap hasil Analisis soal 3 diperoleh hasil
belajar yang membaik. sebanyak 28 siswa menjawab benar
Hasil belajar siswa dipengaruhi sedangkan 3 siswa menjawab salah.
banyak faktor diantaranya faktor Hasil analisis diperoleh pada soal 3
53
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 3 Nomer 3/JKPTB/17 (2017), 44 ‐ 56
54
hasil belajar siswa setelah menggunakan DAFTAR PUSTAKA
modul sebesar 16,09%. Anderias, Chornelis Lema. 2016. Penerapan
Modul pada Kompetensi Dasar
Saran Memahami Macam Macam Pondasi
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa di untuk meningkatkan hasil belajar siswa
SMKN 1 Kemlagi bisa menggunakan modul kelas XI Keahlian Teknik Gambar
sebagai alternatif media pembelajaran untuk Bangunan di SMKN 1 Kudu Jombang.
meningkatkan hasil belajar siswa. Skripsi Universitas Negeri Surabaya.
Ariestadi, Dian. 2008. Teknik Struktur
2. Sebelum melaksanakan penelitian sebaiknya
Bangunan Jilid 3. Jakarta: Direktorat
diperhitungkan alokasi waktu yang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
digunakan dalam pembelajaran agar materi
yang akan disampaikan tercapai. Bahtiar, Muslim. 2012. Efektivitas Penggunaan
3. Skenario pembelajaran harus dibuat sebaik Modul Pembelajaran Pendidikan
mungkin agar terlaksana sesuai yang Kewarganegaraan Dalam Upaya
Pencapaian Hasil Belajar Siswa Kelas Ix
diharapkan saat proses belajar mengajar.
Smp Negeri 4 Kalasan. Skripsi
4. Pada kegiatan pembelajaran guru harus lebih Universitas Negeri Yogyakarta.
memotivasi siswa agar siswa tidak gaduh Edi Widjojo, Mustopo dan Bhakti Prabowo.
dan konsentrasi saat pembelajaran 1977. Ilmu Bahan Bangunan 1. Jakarta:
khususnya pada saat mengerjkan tugas agar Direktorat Pendidikan Menengah
lebih serius dalam mengerjakan. Kejuruan.
5. Guru harus menumbuhkembangkan erespon BNSP. 2005. Peraturan Pemerintah RI No 19,
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
siswa agar siswa aktif pada saat
Julis, Mayanti,. 2015. Peningkatan Hasil
pembelajaran agar semua siswa Belajar Mekanika Teknik Melalui
mendengarkan dan mengerti mengenai Pembelajaran Kooperatif Tim Assisted
materi yang dibahas. Individualization Siswa Kelas XI SMK
6. Guru harus memiliki cara untuk Negeri Jombang. Skripsi Universitas
menumbuhkan kemandirian pada siswa agar Negeri Surabaya.
tidak selalu berpusat pada guru, karena Kurniawan, Sigit. 2015. Pengembangan Modul
Berbasis Kooperatif Tipe Teams Games
semakin siswa aktif dalam merespon guru
Tournament Pada Kompetensi Dasar
dalam mengajar maka akan berdampak Mendeskripsikan Pembuatan Sambungan
langsung terhadap hasil belajar yang Dan Hubungan Kayu. Skripsi Universitas
membaik. Negeri Surabaya.
55
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 3 Nomer 3/JKPTB/17 (2017), 44 ‐ 56
56