No. : SOP/VII/UKP/027/2017
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 20 Februari 2017
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS II SUKIRTO,SKM.MM
KEMBARAN NIP.196010081983091002
1. Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis hipertensi dan melakukan
pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan hipertensi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas II Kembaran No. 039/2017 Tentang
Pelayanan Klinis (Meliputi Pengkajian, Keputusan, Dan Rencana Layanan
Klinis)
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur/ a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
Langkah- b. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
langkah c. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
d. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan
nyeri kepala, mudah emosi, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk,
sulit tidur, mata berkunang-kunang dan pusing.
e. Petugas menanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit darah
tinggi sebelumnya, apakah sedang mengkonsumsi obat antihipertensi,
bila ya jenis obat anthipertensi apa yang sedang digunakan.
f. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik, yaitu:
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 130 < 85
Perbatasan 130-139 85-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 90-99
Hipertensi tingkat 2 160-179 100-109
Hipertensi tingkat 3 ≥ 180 ≥ 110
2/2
atau kombinasi.
1) Captopril 12,5 mg/ 25 mg
2) Amlodipin 5 mg
h. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan , diagnosa dan terapi di
rekam medik pasien
i. Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di apotik
1. Diagram Alir
2/2