2 PDF
2 PDF
6, Desember 2005
INTISARI
Onrizal, C. Kusmana, B.B. Saharjo, I.P. Bandayani dan T. Kato. 2005. Analisis vegetasi hutan
hujan tropika data ran rendah sekunder di Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan
Barat. Biologi 4 (6) : 359-372.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, struktur dan pola distribusi
spasial dari hutan hujan tropika dataran rendah sekunder di Taman Nasional Danau Sentarum,
Kalimantan Barat.
Penelitian lapangan di lakukan pada periode 23 Juni sampai 5 Juli dan 10 sanlpai 25 Septem-
ber 2004 di hutan hujan tropika dataran rendah sekunder di kaki bukit Semujan, Taman Nasional
Danau Sentarum, Kalimantan Barat. Sepuluh petak ukur (PU) yang masing-masing berukuran 10
x 10m dibangun dan diletakkan secara acak. Pada masing-masing PU, setiap pohon berdiameter
~ 2 cm diidentifikasi dan diukur diameter (DBH) dan tingginya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam PU 0,1 ha dijumpai 15jenis pohon yang termasuk
ke dalam 14 marga dan 10 suku. Pada tingkat pohon, jenis dominan dan kodominannya secara
berturut-turut adalah Vernonia arborea Buch.-Ham. dan Artocarpus cf. rigidus Blume dengan
nilai indeks penting (INP) setiap jenis tersebut adalah 113, I0% dan 104,76%. Jenis dominan dan
kodominan pada tingkat anak pohon secara berturut-turut adalah Bellucia axinathera Tiana
dan Macaranga gigantea Muen. Arg. dengan INP setiap jenis adalah 50,97% dan 39,14%.
Kerapatan pohon menurun secara eksponensial dari pohon berdiameter kecil ke pohon
berdiameter besar. Berdasarkan indeks Morishita, pola distribusi spasial dari jenis dominan dan
kodominan adalah teratur.
Kata kunci: struktur hutan, komposisi jenis, hutan hujan tropika dataran rendah sekunder, pola
distribusi spasial, Taman nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat.
359
Onrizal, et al. - Analisis Vegetasi Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah Sekunder
ABSTRACT
Onrizal, C.Kusmana, B.n. Saharjo, LP. Handayani and T.Kato. 2005. Vegetationanalysis of
secondary lowland tropical rainforest in Danau Sentarum National Park, WestKalimantan.
Biologi 4 (6) : 359-372.
The objective of this research was to know species composition, structure and spatial
distribution pattern of secondary lowland tropical rain forest in Danau Sentarum National
Park West Kalimantan. This research was carried out from 23 June to 5 July and 10 to 25
September 2004 at secondary lowland rain forest on thefoot-slope of Semujan Hill, Danau
Sentarum National Park WestKalimantan. Ten-sample units (SUs) sizes lOx 10m are placed
based on random sampling method. On each SUotrees with diameter ~ 2 em are identified and
the diameter (DBH) and height are recorded. Fifteen tree species werefound within a 0.1 ha
SUoconsisting of 14 genus and 10families. In the tree stage, Vernoniaarborea Buch.-Ham. and
Artocarous cf riJddus Blume were the dominant and codominant species, which important
value indexes (IVI) of each species were 113.10% and 104.76%, respectively. Dominant and
codominant species in the sapling stage were Bellucia axinathera liana and Macaranf!a
gif!antea Muell. Arg., which IVI of each species were 50.97% and 39.14%, respectively. Tree
density is exponentially decreased from trees with small diameter to trees with big diameter.
Based on Morishita s index, spatial distribution pattern of dominant and co-dominant species
was regular.
Keywords: forest shucture, species composition, secondary lowland tropical rain forest, spatial
distribution pattern, Danau Sentarum National Park West Kalimantan.
360
ISSN 0853 - 7240 Biologi, Vol. 4, No.6. Desember 2005
I
hutanair tawar dan hutanhujantropika 4.588 rom. Sedangkan rata-rata curah
yangrelatifutuhdi paparansunda. hujanbulananadalah327,7 romdengan
Meskipun TNDS . ' merupakan kisaran mulai 238 mm pada bulan
kawasan konservasl, namun praktek Oktober sampai 416 rom pada bulan
penebanganliardankonversilahantelah Januari (Giesen, 1996). Suhu berkisar
banyak tetjadi (Anshari et al., 2002; antara 30-36°C pada siang hari dan
Sahatjo et aI., 2004; Onrizal et al., 23-29°C pada malam hari. (Giesen,
2005). Penelitian ini bertujuan untuk 1987).
mengetabuikompisisijenis, strukturdan
poladistribusispasialhutanhujantropika Prosedur penelitian
dataran rendah sekunder di TNDS, Sepuluh petak ukur (PU) yang
KalimantanBarat masing-masing berukuran 10 x 10 m
digunakanuntukmengetabuikomposisi
BAHAN DAN CARA KERJA jenis dan struktur hutan di lokasi
Lokasi dan waktu penelitian penelitian. Peletakkan PU di lapangan
Penelitian dilaksanakan di hutan dilakukansecaraacakmengikutisebaran
hujantropika dataran rendah sekunder hutan hujan tropika dataran rendah
yang terletak di kaki bukit Semujan, sekunder. Pada setiap PU, semua per-
TNDSpadatanggal23Juni- 5Juli,dan mudaanpohon dengandiameter:::2 cm
10- 25 September 2004. Hutan hujan diidentifikasi, diukur diameter, yaitu
tropikadataranrendahsekundertersebut diameter setinggi dada (diameter at
merupakanhutanhujantropikadataran breastheight;DBH) dan tingginya.
rendahbekastebangantabun 1998untuk
Analisis data
dijadikankebun merica.Namunsetelah
ditebanghabis, kawasanhutan tersebut Semua permudaan pohon di-
tidakjadi ditanamimerica karena areal kelompokkan berdasarkan tingkat
lain yang telah lebih dahulu dikonversi pertumbuhan (growth stage), yaitu (a)
menjadi kebun merica hasilnya tidak anak pohon, yakni permudaan pohon
produktif dan hargajualnya pun turun yangmemilikidiameter2-9,9em,dan(b)
drastissehinggatidakekonomis. pohon, yaitu pohon muda dan dewasa
BerdasatkanklasifikasiiklimSchmidtand yang memilikidiameter:::10 cm. Untuk
Fergusson (1951), iklim di lokasi mengetahuijenisdominandisetiaptingkat
penelitiantermasuktipeA denganrata- pertumbuhandigunakanmetodeindeks
ratacurahhujantahunansebesar3.392rom nilaipenting(INP)(Curtis& McIntosh,
dengankisaranantara3.425romsampai 1951, Cox, 1985, Kusmana, 1997),
361
Onriza/. et a/. - Analisis Vegetasi Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah Sekunder
362
Onrizal, et al. - Analisis Vegetasi Butan Bujan Tropika Dataran Rendah Sekunder
Bel/uciaaxinanthera,danMacarangan tropikadataranrendahsekundertersebar
giganteamerupakanjenis dominandan pada klas tinggi4,0-4,9 em, kemudian
kodominandenganINPmasing-masing diikuti oleh klas diameter 5,0 - 5,9 m
jenis seeara berturut-turut adalah (28%).Sangatsedikitdaripohon-pohon
50,97% dan 39,14%. Kerapatan, penyusoo hutan hujan tropika dataran
frekuensi, luas bidang dasar, dan INP rendah sekunder yang meneapai tinggi
setiap jenis pada semua tingkat tajuk melebihi 7 m, yakni hanya sekitar
pertumbuhan di hutan hujan tropika 5% dariseluruhpermudaanpohon yang
dataran rendah sekunder, TNDS, ada (Gambar 2.).
Kalimantan Barat seeara lengkap
disajikanpada Tabell. Struktur horizontal (distribusi
Berdasarkan hukum frekuensi diameter)
Raunkiaer(Gambar I.) diketahuibahwa Berdasarkanklas diameterdengan
jenis-jenispohon di hutanhujantropika lebarklassebesar2 em,diketahuibahwa
dataran rendah sekunder TNDS sebagian besar (39,5% atau 1.930 ind/
terdistribusi secara tidak normal. ha)pohonpenyusoohutanhujantropika
Selanjutnya, oleh karenajumlahjenis dataranrendah sekunder di lokasi studi
klas E < D, maka komul}.itashutan termasuk dalam klas diameter 2 - 4 em,
kerangas di lokasi studi merupakan kemudiandiikutiolehklas dimeter4 -6
komunitas terganggu. Hal ini mem- em (33,2% atau 1.620 ind/ha).
buktikandanmemperkuatinformasidari Selanjutnya, pohon-pohon dengan
masyarakat sekitar kawasan, dimana diameter melebihi 60 em sangatjarang
sekitar6 tahoo lalu,hutanhujantropika dijumpai, yakni hanya 0,6% at au
dataran rendah di lokasi penelitian 30 indlha pohon (Gambar3.).
ditebang habis untuk dijadikan ladang Seperti terlihat pada Gambar 3.,
merica, namun kemudian dibiarkan kerapatan pohon menurun seeara
begitu saja. Kondisi tersebut terjadi eksponensial dari pohon berdiameter
karena melihat ladang meriea yang keeil ke pohon berdiameter besar. Hal
ditanamsebelumnya pada bekas hutan iniberartibahwapopulasipohondihutan
hujan tropika dataran rendah tidak hujantropikadataranrendahterdiriatas
produktif,meskipoosudahdipupuk. eampuranseluruhklas diameterdengan
didominasiolehpohonberdiameterkecil,
Struktur vertikal sehinggadapatmenjaminkelangsoogan
Menurutklastinggi,sebagianbesar tegakandi masa mendatang.
(32%) pohon penyusun hutan hujan
364
ISSN 0853 - 7240 Biologi, Vol.4, No.6, Desemher 2005
Tabell. Kerapatan(N), ftekuensi (F), luas bidang dasar (LBDS) dan indeks nilai
penting (INP) semuatingkat pertumbuhandi hutanhujan tropika dataran
rendahsekunderdi TNDS,KalimantanBarat
SukuI Tingkat No. Jerm K F D INP
Pertumbuhan
Pohon
Asteraceae 1. Vernonia arborea Buch.-Ham. 60 50 0,057 113,1
Moraceae 2. Artocarpus cf. rigidus Blume 60 30 0,071 104,76
Apocynaceae 3. Alstonia scholaris (L.) R.Br. 10 10 0,012 21,73
Euphorbiaceae 4. Glocidion zeylanicum Juss 10 10 0,oI 20,54
Euphorbiaceae 5. Macarangan gigantea Muell.Arg. 10 10 0,009 19,94
Verbenaceae 6. Vitexpinnata L. 10 10 0,009 19,94
Total Pohon 160 120 0,168 300,00
Anak pohon
Melastomataceae 1. Bellucia axinanthera Tiana 970 100 0,187 50,97
Euphorbiaceae 2. Macaranf(an f(if(antea Muell.Arg. 730 100 0,121 39,14
Verbenaceae 3. Vitex pinnata L. 540 80 0,12] 32,94
Euphorbiaceae 4. Glocidion zeylimicum Juss 520 70 0,124 31,7
Hypericaceae 5. Cratoxylum formosum (Jack) Dyer 630 80 0,058 28,18
Moraceae 6. Artocarpus cf. riJ!idus Blume 340 80 0,095 26,12
Rubiaceae 7. Neonauc/ea excelsa (BL) Merrill 320 60 0,1 23,94
Melastomataceae 8. Melastoma polyanthum Blume 370 80 0,033 20,24
Asteraceae 9. Vernonia arborea Buch.-Ham. 170 70 0,052 16,98
Euphorbiaceae 10.MacaranJ!a denticulata (Blume) M.A. 130 50 0,026 11,14
Moraceae 11. Ficus varieJ!ata Blume 90 50 0,013 8,95
Sterculiaceae 12. Scaphium macrocarpum (Miq.) Beumee 20 20 0,008 3,55
Apocynaceae 13.Alstonia scholaris (L.) R.Br. 30 10 O,Qll 2,92
Rhizophoraceae 14. Pellacalyx axillaries Korth. 10 10 0,004 1,77
Rubiaceae 15. Psychotria Jackii Hook. F. 10 10 0,001 ],46
Total Anak Pohon 4880 870 0,954 300,00
Keterangan: K = Kerapatan (indlha), F = Frekuensi (%), D = Dominansi berdasarkan Luas
Bidang Dasar (m2fha),INP = Indeks Nilai Penting (%)
365
Onrizal, et al. - Analisis Vegetasi Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah Sekunder
6
I
5
5
I
4
. 4
I::
Q)
...... I I: j 3 E1fW;: 3
3
S
.g 2
0
11,,_,;.:.-
o I
A B C D E
Klas Frekuensi
1800
1600 ] 1550
__ 1400
1:1:1
~I:: 1200
:.::, 1000
s:::
~ 1:1:1
800
Q.,
~
Q)
600
~ 400
200
o
2,5 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5
Nilai Tengah Klas Tinggi (m)
Gambar 2. StratifIkasi berdasarkan klas tinggi di hutan hujan tropika dataran rendah
sekunder TNDS, Kalimantan Barat
366
ISSN 0853 - 7240 Biologi, Vol.4, No.6. Desember 2005
2500
Kerapatan (indlha) = 4368,63 exp (-0,2450)
1930 R 2 = 92,93%
-. 2000 I
1620
.5
'-' 1500
fa
1U
880
§' 1000
500
30
0
3 5 7 9 11 13,5
Nilai Tengah Klas Diameter (em)
Gambar 3. Distribusi klas diameter dari tegakan hutan hujan tropika dataran rendah
sekunder TNDS, Kalimantan Barat
367
Onrizal, et al. - Ana/isis Vegetasi Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah Sekunder
368
-
ISSN 0853 7240 Biologi, Vol.4, No.6, Desember 2005
Tabel3. Kekayaan jenis dan kerapatan pohon di beberapa tipe hutan dataran rendah
Luas PU Kekayaan Kerapatan (indlha)
No. Tipe dan Lokasi
(ha) Jenis
92-9,gem 9 > 10em
0,03 59 3220 870
I Hutan kerangas, TNDS,Kalbarl)
0,03 26 1500 550
2 Hutan Dipteroearpa, TNDS,Kalbarl)
Hutan Rawa Garrbut, TNDS,Kalbarl) 0,03 18 2500 750
3
I 81 2116 524
4 Hutan hujan dataran rendah, Ketarrbe, TNGI})
0,3 30 1120 323
5 Hutan hujan dataran rendah, Pakuli,TNffiJ)
0,1 84 6010 1030
6 Hutan kerangas prim:r, TNDS,Kalbar4)
0,1 14 1870 to
7 Hutan kerangas bekas kebakaran, TNDS,Kalbal)
8 Hutan hujan tropika dataran rendah sekunder, 0,1 15 4880 160
TNDS,Kalbar
Sumber: I) = Giesen (1987), 2)= Sambas (1999), J)= Purwaningsih & Yusuf(2005), 4)
= Onrizal (2004), S)= Onrizal et al. (2005),6) = hasil studi/pengamatan.
369
Onrizal. et al. - Analisis Vegetasi Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah Sekunder
370
-
ISSN 0853 7240 Biologi, Vol. 4, No.6. Desember 2005
371