Anda di halaman 1dari 6

SYIRIK PADA ZAMAN MODERN

Di susun oleh :

1. SILFI ERNAYANTI (201710220311030)


2. RIMA NUR HALIZAH (201710220311034)
3. RUSYDA FATIMAH A (201710220311038)

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018
A. PENGERTIAN SYIRIK MODERN
Dalam realita sehari-hari banyak orang beranggapan bahwa syirik
hanyalah perilaku menyekutukan Allah secara terang-terangan yang dapat diamati
secara indrawi. Seperti yang diutarakan Imam Syamsuddin Abu Abdillah
Muhammad bin Ahmad Utsman Az-Dzahabi dalam bukunya “Kitab al-Kabair wa
Tabyin al-Maharim” bahwa syirik adalah menjadikan sesuatu tandingan bagi
Allah, padahal Dia-lah yang menciptakan.

Apa yang diutarakan di atas benar dan sulit dibantah. Namun banyak kaum
Muslimin tanpa sadar terjebak dalam kesyirikan. Ia tidak melakukannya secara
terang-terangan. Tidak bisa diketahui secara indrawi. Namun diam-diam dan
secara tersembunyi telah melakukan kesyirikan. Inilah yang populer disebut
dengan syirik khafi, alias menyekutukan Allah secara tersembunyi. Syirik yang
banyak dilakukan dalam kontek kekinian atau modern.

Banyak contoh syirik modern yang dapat ditunjukkan. Misalnya,


menganggap yang menyembuhkan penyakit adalah dokter, tabib atau obat yang
diminum. Tubuh tetap sehat dan bugar karena pola makan yang seimbang atau
olah raga yang teratur. Jabatan yang diperoleh karena kepintaran, kedekatan atau
kepiawaiannya memanfaatkan bantuan orang lain. Panen melimpah, karena
keprofesionalannya mengolah tanah pertanian. Anak-anaknya pintar karena gizi
yang diberikan memenuhi standar gizi yang ditentukan. Ia bisa sampai ke
tujuannya tepat waktu, karena kepintarannya menyetir kenderaan.

B. BENTUK-BENTUK SYIRIK ZAMAN MODERN

Di zaman modern ini banyak kegiatan yang dilakukan oleh manusia,


dalam kaitannya dengan beragamnya aktifitas manusia di muka bumi sekarang
ini, maka muncul pula beragam masalah – masalah yang dihadapi oleh oleh umat
manusia, dalam menyikapi permasalahan yang beragaram manusia mempunyai
cara yang beragam pula, ada golongan orang yang menghadapi masalah dengan
lapang dada, sabar, dan tawakal, namun ada pula golongan manusia yang
mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.

Beragam permasalahan dan cara manusia dalam menyelesaikan


permasalahan tersebut berpotensi untuk menjdaikan seseorang terjerumus dalam
ke syirikan, dapat di contohkan dalam kasus yang sering ditemui di kalangan
masyarakat yaitu dalam menyikapi cobaan berupa sakit, seseorang dengan akal
yang rasional dan beriman kepada Allah tentu akan berupaya sekuat tenaga untuk
berobat kepada dokter dan selebihnya dia berserah diri kepada Allah dengan
bentuk berdo’a dan bertawakal, meskipun hasil kesembuhan yang diharapkan
belum ia terima namun dia yakin bahwa kesembuhan hanya datang dari Allah,
sedangkan dokter, obat, dan semua usaha duniawinya hanyalah bentuk dari usaha
dan kesungguhannya dalam mendapatkan kesembuhan dari Allah, beda halnya
dengan orang yang berfikiran tidak rasional dan kurang kuat keimanannya, ia
lebih memilih dukun sebagai penyembuhnya padahal kesembuhan hanya datang
dari Allah melalui jalan yang di ridhloiNya, ia menggantungkan kesehatannya
pada seorang dukun, dia mengharapkan kesembuhan dari dukun, dengan
melakukan ritual, dan memberi persembahan untuk jin dan syaitan, padahal Islam
tidak pernah mengajarkan kita untuk memberikan persembahan berupa apapun
kepada mahluk apapun.

Itu hanyalah sekelumit bentuk – bentuk syirik yang banyak ditemui di


masa – masa seperti ini, masih banyak lagi bentuk – bentuk syirik yang
bermunculan pada saat ini, diantaranya adalah :
 Mengharapkan atau menggantungkan hidupnya selain pada Allah
Seperti contoh yang telah disebutkan diatas, mengharapkan dan
menggantungkan hidupnya, berserah dan perpasrah atas hidupnya selain pada
Allah jelas merupakan sebuah tindakan syirik.

 Menggunakan sesuatu yang dianggap dapat mendatangkan rejeki, kesehatan,


jodoh, dll.
Dalam mencari rejeki, jodoh dan kesehatan Allah tidak pernah salah dan
keliru dalam mengaturnya, manusia terlahir di muka bumi lengkap dengan
Qada’ dan Qadar nya, maka janganlah sekali – kali kita mempercayai bahwa
menggunakan sesuatu dapat mempengaruhi Qada’ dan Qadar seorang
manusia, tugas manusia hanyalah berusaha untuk menjemput “hak” nya, tetapi
Allah lah yang telah menentukan dan memberikan “hak” seorang manusia,
bila kita menggunakan sesuatu untuk mendapatkan kesehatan maka yakinlah
bahwa kesehatan itu datangnya dari Allah bukan dari apa yang kita pakai atau
gunakan, sesuatu yang kita manfaatkan atau gunakan hanyalah sebuah bentuk
upaya kita dalam bertawakal kepada Allah, begitu pula kaitannya dengan
mencari jodoh dan rejeki, semuanya dari Allah, apabila seorang manusia
meyakini bahwa apa yang kita gunakan itulah yang memberi kita kesehatan,
rejeki, ataupun jodoh, maka itulah syirik yang muncul dalam diri seorang
manusia.

 Menyembah atau mengagungkan sesuatu yang berlebihan selain pada Allah


Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan meng-esa-kan, mengagungkan, dan
menyembah hanya kepada Allah, hanya Allah yang layak kita sembah, kita
telah mengikrarkan itu dalam dua kalimat syahadat, sehingga jelas saat kita
menyembah atau mengagungkan sesuatu yang berlebihan, maka itu
merupakan bentuk syirik, kepada sesama manusia kita hanya sebatas
menghormati dan menyayangi, seperti contohnya hubungan anak dan orang
tua, salah satu kewajiban anak adalah menghormati dan menyayangi orang
tua, seorang anak tidak menyembah orang tua atau siapapun, begitu pula
dengan orang tua yang melindungi dan menyayangi anaknya, meskipun kasih
sayang orang tua begitu besar kepada anaknya orang tua tidak menyembah
anaknya.

Dari contoh diatas hanya beberapa dari sekian banyak bentuk syirik
yang dapat ditemui di zaman modern seperti sekarang ini.

C. BAHAYA SYIRIK

1. Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).

a. Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.

Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah


berfirman: "Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang
melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku,
maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya". (Riwayat Muslim, kitab az-
Zuhud 2985, 46).

b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik.

c. Termasuk dosa besar yang terbesar.


2. Syirik Akbar

a. Kezhaliman terbesar.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya syirik itu


kezhaliman yang besar". (QS. Luqman: 13).

b. Menghancurkan seluruh amal.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya jika engkau


berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk
orang yang rugi". (QS. Az-Zumar: 65).

c. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh
AllahSubhanahu wa Ta'ala.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak


akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu
(syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).

d. Pelakunya diharamkan masuk surga.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya barang


siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya
dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu
seorang penolong pun". (QS. Al-Maidah: 72).

e. Kekal di dalam neraka.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya orang kafir,


yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam,
mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk". (QS.
Al-Bayyinah: 6).

f. Syirik adalah dosa paling besar.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya Allah tidak


mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya". (QS. An-Nisa: 116).
g. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang terjemahannya):


"Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang
nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia
tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan
sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-
kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-
Araaf: 33).

i. Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.

Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Hai orang-orang yang


beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis". (QS. At-Taubah: 28).

D. UPAYA UNTUK MENGHINDARI SYIRIK

Syirik, dalam agama tegas dipersalahkan, karena telah menyekutukan


Allah, dosa dari syirik itupun sangatlah besar, namun ada beberapa upaya yang
bisa dilakukan untuk menghindari syirik, berikut adalah cara – cara tersebut:

1. Dengan memperdalam keimanan kita pada Allah dan ajaran ajaran agama
Allah, yaitu Islam.
2. Terbiasa dengan kerja keras dan berdoa kepada Allah dalam setiap pekejaan
yang kita lakukan dan mengharapkan hasil yang terbaik hanya kepada Allah.
3. Meyakini bahkan tidak ada kekuatan dan kekuasaan yang lebih besar
dibandingkan dengan kekuatan dan kekuasaan Allah.
4. Mempelajari Agama Islam lebih Luas dengan mempelajari
agama lebih luas maka pengetahuan kita mengenai a g a m a I s l a m
dan Allah akan lebih baik, sehingga kita dapat mengetahui
d a n membedakan sifat syirik dan mana yang bukan, dan menjadikan
Al-Quran dan Hadist sebagai pedoman utama dalam kehidupan.
dengan demikian diharapkan kita dapat menghindari perbuatan syirik.
5. Membaca doa :

‫ست َ ْغ ِف ُركَ ِل َما الَنَ ْعلَ ُمه‬ َ َ‫اَللَََّ ُه َّم ِإنَّا نَعُ ْوذُ ِبكَ ِم ْن أ َ ْن نُش ِْركَ ِبك‬
ْ َ‫ش ْيئ ًا نَ ْعلَ ُمهُ َون‬

َُ“Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-


Mu dengan sesuatu yang kami sadari. Kami mohon ampun kepada-Mu
terhadap apa yang kami tidak mengetahuinya”

Anda mungkin juga menyukai