Endofit N Antagonis
Endofit N Antagonis
METODOLOGI
↓
Dokumentasi dan dilakukan pengamatan
3.2.2 Uji Antagonis Jamur pada Media Buatan
Menyiapkan alat dan bahan
↓
Mensterilkan alat yang akan digunakan dengan LAFC
↓
Mengondisikan agar ruangan tetap aseptis
↓
Memindahkan sampel jamur antagonis dan patogen (diberi jarak 3cm)
dengan jarum ose ke media baru dengan posisi dekat dengan api spiritus
↓
Tutup cawan petri dengan plastik wrap
↓
Memberi label keterangan dan dokumentasikan
↓
Memindahkan sampel dari cawan petri ke kaca preparat menggunakan
jarum ose dengan posisi dekat api spiritus
↓
Menutup preparat dan squash
↓
Memberi label keterangan pada preparat
↓
Mengamati dengan mikroskop
↓
Dokumentasikan
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Sampel 1 A
(tanaman tomat) Warna: Putih
dengan tengah
hitam
Tepi: Bercabang
Bentuk: Bundar dg
tepian menyebar
B
Warna: Putih
dengan tengah
hitam
Tepi: Bercabang
Bentuk: Bundar dg
tepian menyebar
C
Warna: Putih
dengan tengah
hitam
Tepi: Bercabang
Bentuk: Bundar dg
tepian menyebar
D
Warna: Putih
dengan tengah
hitam
Tepi: Bercabang
Bentuk: Bundar dg
tepian menyebar
E
Warna: Putih
dengan tengah
hitam
Tepi: Bercabang
Bentuk: Bundar dg
tepian menyebar
F
Warna: Putih
dengan tengah
hitam
Tepi: Bercabang
Bentuk: Bundar dg
tepian menyebar
2 Sampel 2 A
(tanaman Warna: Putih
kedelai) dengan tengah
hitam
Tepi: Bercabang
Bentuk: Bundar dg
tepian menyebar
B
Warna: hitam
dengan putih di
samping
Tepi: bercabang
Bentuk: Bundar dg
tepian menyebar
C
Warna: putih
keabuan
Tepi: tidak
beraturan
Bentuk: tidak
beraturan dan
menyebar
D
Warna: putih susu
Tepi: bercabang
Bentuk: bundar dg
tepian bercabang
E
Warna: putih dan
kuning di tepian
dan sedikit kuning
di tengah
Tepi:bercabang
Bentuk: bundar dg
tepian bercabang
F
Warna: bening
sedikit putih
Tepi: bercabang
Bentuk: bundar dg
tepian bercabang
Tepi: Berombak
Bentuk: Bentuk L
4.1.3 Pembahasan
Makroskopis Mikroskopis
(dokumentasi+ (dokumentasi+literatur)
literatur)
1 Sampel 1 (tanaman
tomat)
(dokumentasi)
(dokumentasi)
(Dewi, 2015)
(Dewi, 2015)
2 Sampel 2 (tanaman
kedelai)
(dokumentasi) (dokumentasi)
3 Sampel 3 (tanah - -
pisang)
4 Sampel 4 (tanah
cabai)
5 Patogen Fusarium
sp.
(Dokumentasi) (Dokumentasi)
(Dewi, 2015) (Dewi, 2015)
4.2.2 Pembahasan
Pada hasil identifikasi seluruh jamur yang diamati diketahui bahwa pada
jamur endofit tomat memiliki kecenderungan sebagai jamur Penicillium sp. Dari
warna yang dapat dilihat secara makroskopis bahwa memiliki warna putih
kekuningan agak pucat. Sesuai dengan pernyataan Dewi (2015) bahwa Terdapat 2
spesies yang memiliki karakteristik yang sama, dengan ciri-ciri koloni berwarna
putih, putih kekuningan atau kuning pucat, miselium berseptat, konidiofor
bercabang, konidia berbentuk elips dan semibulat dan berdinding halus
karakteristik ini adalah Penicillium sp.
Lalu pada identifikasi selanjutnya memiliki kecenderungan jamur yang sama
dari hasil pengamatan endofit kedelai dan tanah pada cabai yakni Apergillus sp.
Karena memiliki ciri khas yang sama yakni berwarna hitam dan menyebar ke
seluruh bagian medium, menurut Dewi (2015) dalam penelitiannya bahwa
berdasarakan hasil pengamatan diketahui ciri-ciri hifa berwarna coklat tua hingga
coklat kehitaman, miselium berseptat, konidia berwarna coklat atau hitam,
berbentuk bulat, memiliki duri-duri yang tidak beraturan dan konidiofor berdinding
halus, berwarna hialin, karakteristik ini adalah Aspergillus niger.
Terakhir adalah Fusarium oxysporum yang memiliki ciri berwarna putih dan
berbentuk bulat, menurut Dewi (2015) bahwa Fusarium oxysporum memiliki ciri
karakteristik miselium berseptat, berwarna putih atau salem, konidiofor bercabang
dan tidak beraturan, konidia berbentuk panjang dan runcing.
4.3 Uji Antagonis
2 Endofit tanaman -
kedelai
3 Tanah rizosfer -
tanaman cabai
orgnaik
4.3.2 Pembahasan
5.1 Kasimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan bahwasanya uji antagonis yang
harapannya dapat dibandingkan dengan 4 sampel tidak terlaksana dikarenakan
faktor-faktor tertentu dimulai dari tidak tumbuhnya jamur di media PDA pada jamur
rizosfer tanah pisang organik hingga jamur yang tidak dapat diukur presentase
penghambatan dikarenakan persebaran jamur yang tidak merata dan cenderung
bebas yakni pada jamur endofit kedelai dan rizosfer cabai organik. Pada akhirnya
hanya pada endofit tanaman tomat diuji atagonis dengan F. oxysporum dengan
hasil hambatan sebesar 66,7%.
5.2 Saran
Lebih ditingkatkan kualitas dan kuantitas dari manajemen waktu praktikum,
serta alat yang mendukung jalannya praktikum agar lebih efisien dan maksimal.
Daftar Pustaka
Amaria, Widi. dkk. 2015. Evaluasi Jamur Antagonis Dalam Menghambat Pertumbuhan
Rigidoporus Microporus Penyebab Penyakit Jamur Akar Putih Pada Tanaman Karet.
Sukabumi: Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
Dewi, Laila A. dkk. 2015. Identifikasi Cendawan Mikroskopis yang Berasosiasi dengan
Penyakit Busuk Pangkal Batang Tanaman Lada (Piper nigrum L.) di Desa Batuah
Kecamatan Loa Janan Kutai Kartanegara. Samarinda: Unlam
Suciatmih, dkk. 2011. Isolasi, Identifikasi, Dan Skrining Jamur Endofit Penghasil Agen
Biokontrol Dari Tanaman Di Lahan Pertanian Dan Hutan Penunjang Gunung Salak.
Cibinong: Bidang Mikrobiologi, Puslit Biologi – LIPI