1
ISSN 2087 - 7889
Ariandi
ABSTRAK
Amilase (Alpha-amylase) adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis dari alpha-1, 4-
glikosidik amilosa pati menghasilkan glukosa. Jumlah glukosa yang dihasilkan selama
reaksi enzimatis diukur dengan menggunakan pereaksi dinitrosalycilic acid (DNS) pada
panjang gelombang 550 nm. Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin
banyak pula gula pereduksi (glukosa) yang terkandung dalam sampel.Larutan DNS
yang awalnya berwarna kuning akan bereaksi dengan gula reduksi sehingga
menimbulkan warna jingga kemerahan. Kurva standar glukosa nilai persamaan y=
0,0034x + 0,1818, R²=0,9875yang berarti data tersebut termasuk teliti.Berdasarkan data
absorbansi glukosa tereduksi yang dihasilkan dari hidrolisis pati oleh enzim alpha-
amilaseterlihat bahwa semakin lama waktu kinerja enzim amilase, semakin menurun
nilai absorbansinya yang berarti kadar glukosanya semakin menurun (fluktuatif),
kemungkinan kenaikan suhu menyebabkan terjadinya proses denaturasi, bagian sisi
aktif enzim akan terganggu dan menyebabkan konsentrasi enzim menjadi berkurang
sehingga kecepatan reaksinya pun akan menurun. Pengujian pati sisa; persamaan untuk
kurva standar pati, y= 8.6x+0.021, nilai R2=0,9908, semua larutan sampel berwana
kuning dan nilai absorbansinya sangat rendah (hampir mendekati nol), hal ini berarti
kemungkinan hampir semua pati yang terkandung dalam larutan telah terhidrolisis oleh
enzim alpha amilase menjadi glukosa. Apabila terdapat amilosa pati dalam larutan akan
berpengaruh dalam pembentukan intentitas warna warna biru-hitam, hal ini disebabkan
oleh adanya molekul iodium (Ion-ion triiodida) yang terikat dalam kumparan helix
amilosa pati.
Kata Kunci: Alpha-amylase, glukosa, amilosa pati
75
Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
sesuai dengan cara memotong ikatan pereduksi ujung rantai polisakarida luar.
menyerang bagian nukleofil C (1) dari Mengisi setiap tabung reaksi dengan
komponen air pada posisi C (1) (Naz, sampel ke dalam penangas air pada
76
Ariandi (2016)
suhu 90oC dan mengambil tabung pada amilosa memiliki ikatan hidrogen antara
waktu 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60 menit. atom oksigen nomor 2 dan atom
Pengamatan gula yang terbentuk: oksigen nomor 6 pada permukaan luar
mengambil sampel pada setiap tabung helix dengan mengarah ke dalam cincin
sebanyak 1 ml dan menambahkan 3 ml oksigen (Wang, 2009).
larutan DNS, kemudian Ikatan alpha-1,4-D-glukosa dalam
memanaskannya selama 5 menit pada amilosa pati akan kita lakukan reaksi
air mendidih lalu mendinginkannya. enzimatis dengan enzim alpha amilase
Mengukur absorbansi sampel dengan untuk mendegradasi ikatan tersebut.
spektrofotometer pada panjang Enzim alpha amilase dapat memecah
gelombang 550 nm. Membuat kurva pati secara acak dari tengah atau bagian
standar glukosa pada konsentrasi 100, dalam molekul pati.
150, 200, 250, dan 300 ppm.
Pengamatan Glukosa yang terbentuk
Pengamatan pati sisa: mengambil
Pengamatan glukosa yang terbentuk
sampel pada setiap tabung sebanyak 1
dari reaksi enzimatis alpha amilase
ml dan menambahkan 0,1 ml larutan
dengan cara mengambil 1 ml cairan
Iod konsentrasi 0,2% kemudian
supernatan. Enzim alpha amilase akan
mengocoknya sampai homogen dan
bekerja dengan cara bereaksi dengan
menambahkan 3 ml aqudes. Mengukur
molekul substrat (pati), sehingga akan
absorbansi sampel dengan
menghasilkan senyawa glukosa. Enzim
spektrofotometer pada panjang
amilase menghidrolisis ikatan glikosidik
gelombang 660 nm. Membuat kurva
β-1,4, sehingga amilosa terurai menjadi
standar pati pada konsentrasi 0,015;
glukosa (Lynd, 2002).
0,020; 0,250; dan 0,030%.
Setelah itu ditambahkan 3 ml DNS
HASIL DAN PEMBAHASAN dan menginkubasinya pada suhu 100oC
selama ±5 menit. Jumlah glukosa yang
Molekul amilosa sebagian besar
dihasilkan selama reaksi enzimatis
terdiri dari rantai tunggal dengan 500
diukur dengan menggunakan pereaksi
sampai 20.000 ikatan α-1,4-D-glukosa.
asam dinitro salisilat atau
Amilosa dapat membentuk “extended
dinitrosalycilic acid (DNS) pada
shape” cenderung berakhir menjadi
panjang gelombang 550 nm. Semakin
kumpuran heliks. Heliks tunggal
tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan,
77
Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
1.4
y = 0,0034x + 0,1818
1.2
R² = 0,9875
1
Absorbansi
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Konsentrasi (ppm)
200.000
180.000
160.000
Konsentrasi glukosa
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
Sampel 1
40.000
Sampel 2
20.000
0.000
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)
78
Ariandi (2016)
Walaupun nilai R belum mencapai 0,99, sehingga kecepatan reaksinya pun akan
kemungkinan hal ini disebabkan oleh menurun
faktor teknis (keakuratan/ketelitian alat) Metode penentuan komposisi gula
dan ketidak-telitian praktikan dalam reduksi dalam sampel menggunakan
melakukan pengukuran, seperti dalam pereaksi asam dinitro salisilat atau 3,5-
proses pemipetan larutan dengan dinitrosalicylic acid (DNS). DNS
menggunakan pipet mikro yang tidak merupakan senyawa aromatis yang akan
teliti. bereaksi dengan gula reduksi maupun
Berdasarkan data absorbansi glukosa komponen pereduksi lainnya untuk
yang terbentuk yang dihasilkan dari membentuk 3-amino-5-nitrosalicylic
hidrolisis pati oleh enzim alpha-amilase, acid, suatu senyawa yang mampu
data terlihat bahwa semakin lama waktu menyerap dengan kuat radiasi
pemanasan kinerja enzim amilase, gelombang elektromagnetik pada 540
semakin menurun nilai absorbansinya, nm. Semakin banyak komponen
yang berarti kadar glukosanya semakin pereduksi yang terdapat dalam sampel,
menurun (fluktuatif). Berdasarkan teori maka akan semakin banyak pula
seharusnya semakin lama enzim bekerja molekul 3-amino-5-nitrosalicylic acid
pada suhu tinggi yang optimal (enzim yang terbentuk dan mengakibatkan
termofilik), maka reaksi enzim serapan semakin tinggi (Sazciet.al.
berlangsung lebih cepat. Setiap 1986)
o
peningkatan suhu 1 C dapat Reaksi dengan DNS yang terjadi
meningkatkan rata-rata reaksi lebih 10% merupakan reaksi redoks pada gugus
sampai mencapai suhu optimal, setelah aldehid gula dan teroksidasi menjadi
itu enzim menjadi tidak aktif (Illanes, gugus karboksil. Sementara itu DNS
2008 dalam Heryanto, 2012). Selain itu, sebagai oksidator akan tereduksi
karena enzim merupakan protein, maka membentuk 3-amino dan 5-
kemungkinan kenaikan suhu dapat nitrosalicylic acid. Reaksi ini berjalan
menyebabkan terjadinya proses dalam suasana basa. Bila terdapat gula
denaturasi, apabila hal tersebut terjadi, reduksi pada sampel, maka larutan DNS
maka bagian sisi aktif enzim akan yang awalnya berwarna kuning akan
terganggu dan menyebabkan bereaksi dengan gula reduksi sehingga
konsentrasi enzim menjadi berkurang
79
Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
0.3
0.25
Absorbansi
0.2
0.15 y = 8.6x + 0.021
R² = 0.9908
0.1
0.05
0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035
Konsentrasi (%)
80
Ariandi (2016)
81
Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
82