STUDI PENERAPAN ELEMEN KOMPETENSI MANAJEMEN KUALITAS OLEH
MANAJER PROYEK KONSTRUKSI PT. X
Hendra Witanto Wisal1, H. Rusdi Usman Latief1, Novia2
Abstrak Industri jasa konstruksi mempunyai peranan yang besar untuk membantu memperlancar perkembangan pembangunan ekonomi dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena dapat menghasilkan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pembangunan. Kesuksesan suatu proyek konstruksi diperoleh dari adanya penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen kualitas dengan melakukan peningkatan secara berkesinambungan. Untuk menjamin terlaksananya pengelolaan manajemen kualitas suatu proyek, maka proyek tersebut harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang profesional. Maka dari itu dibutuhkan adanya suatu kriteria kompetensi bagi seorang manajer proyek konstruksi dalam mengelola manajemen kualitas proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau tingkat penerapan elemen kompetensi manajemen kualitas oleh manajer proyek pada perusahaan konstruksi. Adapun standar kompetensi yang digunakan mengacu pada LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional) unit 5 - Quality Management. Penelitian dilakukan pada peusahaan konstruksi PT. X. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden. Data yang terkumpul diolah menggunakan program SPSS ver. 21 sesuai dengan metode yang digunakan, yaitu pengujian validitas reliabilitas dan analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan PT. X memperoleh tingkat penerapan elemen kompetensi oleh manajer proyek berkisar antara sering hingga selalu. Beberapa rekomendasi diberikan yaitu agar perusahaan konstruksi membuat pedoman kompetensi manajer proyek yang digunakan sebagai salah satu faktor dalam penilaian kinerja manajer proyek dan untuk penunjukan manajer proyek yang baru.
Kata kunci: kompetensi, manajer proyek, manajemen kualitas proyek, LPJKN.
PENDAHULUAN mencapai tujuan subyektif, yaitu kepuasan
pemakai jasa (user) lewat penerapan Perkembangan dunia konstruksi perencanaan kualitas, pengendalian menandai semakin meningkatnya pem- kualitas, jaminan kualitas dan perbaikan bangunan infrastruktur yang dapat menjadi yang terus-menerus pada keseluruhan indikator semakin majunya pembangunan masa berlaku proyek. suatu negara. Dewasa ini pembangunan Kesuksesan perusahaan konstruksi pada dunia konstruksi sedang mengalami diperoleh dari adanya penerapan dan perkembangan yang pesat, namun bila pemeliharaan sistem manajemen kualitas tidak di dukung dengan manajemen yang dengan melakukan peningkatan ber- baik maka pembangunan tersebut tidak kesinambungan kinerja secara efektif dan akan maksimal. Manajemen konstruksi efisien sesuai dengan persyaratan standar. adalah bagaimana sumber daya yang Kualitas konstruksi merupakan salah satu terlibat dalam proyek dapat diaplikasikan indikator kinerja penyelenggaraan yang oleh manajer proyek secara tepat. Sumber harus dipertanggungjawabkan, sehingga daya dalam proyek konstruksi harus ditingkatkan dari waktu ke waktu dikelompokkan menjadi 5M yaitu, sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan Manpower, Material, Machines, Money, global. Method. Dalam dunia konstruksi, konstribusi Kualitas merupakan salah satu faktor individu merupakan hal yang penting yang amat penting dalam menentukan untuk proses manajemen kualitas. Dalam keberhasilan suatu proyek. Manajemen hal ini individu yang menjadi pemimpin kualitas suatu proyek mencakup aktifitas- proyek adalah Manajer proyek. Manajer aktifitas yang dituntut untuk mengop- proyek memiliki tanggung jawab untuk timalkan kebijakan kualitas dan proses semua tahapan proyek dari awal proyek proyek. Manajemen kualitas menerapkan sampai selesai dan menyerahkan proyek standar dan proses yang obyektif untuk kepada pemilik / pengguna akhir (Abdul
1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA 1 Jl. Lobak No. 4, Makassar 90151. E-mail : novia718@gmail.com Razzak Rummane, Quality Management kompetensi yang dapat mengikuti serang- in Construction Project). kaian tuntutan teknologi yang berke- Maka dari itu dibutuhkan adanya sinambungan yang berorientasi kepada kompetensi sebagai suatu standar kriteria kemampuan yang sinergis, bertanggung- kompetensi yang kemudian diterapkan jawab, dan mampu membangun budaya agar dia dapat melaksanakan pengelolaan kerja produktif dan berkarakter yang manajemen kualitas dalam suatu proyek mengindahkan segala aspek keselamatan baik. dan lingkungan hidup. Sumber daya manusia yang menjalankan sistem Manajemen Kualitas Proyek Konstruksi manajemen kualitas dalam proyek Manajemen kualitas menerapkan konstruksi adalah manajer proyek. standar dan proses yang obyektif untuk mencapai tujuan subyektif, yaitu kepuasan Manajer Proyek pemakai jasa (user) lewat penerapan Manajer proyek adalah seseorang perencanaan kualitas, jaminan kualitas dan yang bertanggung jawab dalam mengurus perbaikan yang terus menerus pada sebuah proyek (PMBOK Guide 2013). keseluruhan masa berlaku proyek (LPJKN Seorang manajer proyek adalah seorang Penerapan Keahlian dalam Quality pelaku aktif, bukan seorang penonton Management Kon. Mpk. 04. 005. 01) pasif. Sebagian besar dari tanggung jawab Manajemen kualitas secara tipikal seorang manajer proyek adalah meren- dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: canakan bagaimana suatu proyek akan Quality Assurance (QA) yang dilaksanakan, mengantisipasi rintangan- membagi kebutuhan akan prosedur dan rintangan dan kemacetan-kemacetan, dokumentasi untuk menentukan melakukan penyesuaian-penyesuaian, dan tingkatan performa proyek tersebut. secara terus-menerus menentukan Quality Control (QC) adalah proses bagaimana mengalokasikan sumber daya pengukuran yang memastikan bahwa manusia, teknologi, dan sumber-sumber mutu proyek yang diharapkan telah keuangan tercapai. Kualitas kepemimpinan manajer Total Quality Management (TQM) proyek merupakan kunci keberhasilan adalah proses yang lebih luas yang sebuah tim kerja yang secara bersama- meliputi : sama mengarah pada pencapaian tujuan 1. Mengidentifikasi standar performa bersama. Kepemimpinan yang berkualitas dan kebutuhan yang diinginkan. akan dapat dihasilkan manakala 2. Mendefinisikan misi dari proyek pemimpinnya juga berkualitas (Wulfram I. tersebut. Ervianto 2002). Manajer proyek berperan 3. Melibatkan semua personil dalam dan bertanggung jawab dalam mengelola mengidentifikasikan bagaimana suatu proyek konstruksi harus mampu cara mencapai standar performa menghasilkan kinerja yang baik. Oleh dan kebutuhan. karena itu seorang manajer proyek yang 4. Merancang cara agar performa baik harus memiliki syarat-syarat suatu proyek dapat dikembangkan. kompetensi yang merupakan faktor kunci 5. Mengukur proses pengerjaan penentu dalam menyelesaikan proyek, sebaik apa performa yang pekerjaannya dengan baik. dihasilkan sesuai dengan standar yang ada. Kompetensi Manajer Proyek dalam Keberhasilan proyek konstruksi Mengelola Manajemen Kualitas menuntut adanya kecakapan atau keahlian Kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia yang memadai dan seorang manajer dapat meningkatkan berkualitas, keahlian yang berbasis kinerja yang signifikan dalam
1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA 2 Jl. Lobak No. 4, Makassar 90151. E-mail : novia718@gmail.com menyelesaikan proyek karena manajer Tabel 1. Skala tingkat penerapan proyek bertugas melakukan tugas-tugas kompetensi manajerial yang strategis seperti 1 2 3 4 5 merencanakan dengan baik, memilih Tidak Kadang- Perna Jarang Sering Selalu teknologi dan metode yang diperlukan, h kadang melaksanakan dengan tepat, mengen- Sumber: Dr. Riduwan, M.B.A (2004) dalikan dengan cermat dan melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan. Pengumpulan data dilakukan untuk LPJKN (Lembaga Pengembangan memperoleh informasi yang dibutuhkan Jasa Konstruksi Nasional) mengemas dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Bakuan Kompetensi menjadi Panduan Pendekatan yang digunakan adalah dengan Standar Kompetensi Nasional untuk menggunakan survey kuesioner (daftar Manajemen Proyek Konstruksi dalam pertanyaan yang terstruktur). Data yang mengelola manajemen kualitas, yaitu: akan diteliti dan dianalisis dalam 1. Memberikan kontribusi pada penelitian ini terdiri dari dua data, yaitu perencanaan kualitas data primer dan data sekunder. 2. Kontribusi pelaksanaan jaminan 1. Data Sekunder kualitas proyek Merupakan data atau informasi 3. Kontribusi pada proses peningkatan yang diperoleh dari studi literatur, terus menerus seperti buku-buku, jurnal, makalah, 4. Menentukan standar kualitas penelitian-penelitian berkaitan sebe- 5. Menerapkan penjaminan kualitas lumnya, dan dapat juga disebut data 6. Melaksanakan perbaikan kualitas yang sudah diolah, meliputi data yang proyek digunakan sebagai landasan teori dari 7. Meningkatkan persyaratan kualitas penelitian. 8. Mengelola jaminan kualitas 2. Data Primer 9. Meningkatkan kualitas proyek Data primer didapat dengan melakukan studi lapangan. Studi METODOLOGI PENELITIAN lapangan merupakan cara Metode penelitian yang digunakan pengumpulan data dengan melakukan dalam penelitian ini adalah metode survey kepada perusahaan konstruksi penelitian survei. Menurut Kerlinger 1996 PT. X. penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun Setelah semua data terkumpul, kecil, tetapi data yang dipelajari adalah kemudian dilakukan analisis data dan adalah data dari sampel yang diambil dari diolah sesuai dengan metode yang populasi tersebut, sehingga ditemukan digunakan. Untuk mengetahui kelayakan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) hubungan antar variabel sosiologis pertanyaan dalam mendefinisikan suatu maupun psikologis. variabel digunakan uji validitas. Untuk Skala pengukuran yang digunakan mengukur suatu kestabilan dan konsistensi untuk mengukur variabel penelitian adalah responden dalam menjawab hal yang skala likert. Skala likert merupakan jenis berkaitan dengan konstuk-konstruk skala yang digunakan untuk mengukur pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel penelitian seperti sikap, pendapat, variabel digunakan uji reliabilitas. Untuk dan persepsi seseorang atau sekelompok melihat gambaran secara kualitatif orang (Drs. Riduwan, M.B.A, Metode dan mengenai tingkat penerapan kompetensi Teknik Menyusun Tesis oleh para manajer proyek digunakan analisis deskriptif.
1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA 3 Jl. Lobak No. 4, Makassar 90151. E-mail : novia718@gmail.com HASIL DAN PEMBAHASAN Berdardasarkan pengalam responden Karakteristik Responden bekerja dalam dunia konstruksi Responden dari penelitian ini Pengalaman di>dunia 30 thn;konstruksi adalah manajer proyek atau pihak dengan 15.00% 21 - 30 jabatan setara seperti, site manager, site thn; engineer, project coordinator dan quality 10.00% < 10 thn; 10 - 20 60.00% control untuk mengisi kuesioner penelitian thn; 15.00% yang akan menunjukkan sejauh mana tingkat penerapan elemen kompetensi < 10 thn 10 - 20 thn manajemen kualitas pada perusahaan 21 - 30 thn > 30 thn konstruksi PT. X. Berikut merupakan data Gambar 3. Pengalaman responden dalam mengenai jabatan, pendidikan dan dunia konstruksi pengalaman bekerja dalam dunia konstruksi. Gambar 3. menunjukkan sebaran latar belakang responden dari kategori Berdasarkan Jabatan Responden waktu pengalaman kerja dalam dunia Jabatan Responden konstruksi terlihat bahwa sebagian besar responden telah mempunyai pengalaman Project Quality Control; Manager; 5.00% 15.00% kerja dalam dunia kosntruksi <10 tahun Project Site Engineer sebesar 60%, kemudian 10-20 tahun Coordinator; Site Operasional Manager; sebesar 15%, >30 tahun juga sebesar 15%, 45.00% Manager; 20.00% 15.00% dan 21-30 tahun sebesar 10%. Project Manager Quality Control Site Engineer Manager Site Operasional Manager Project Coordinator Pengujian Validitas dan Reliabilitas Gambar 1. Jabatan Responden Validitas adalah suatu ukuran yang Gambar 1. menunjukkan sebaran jabatan menujukkan tingkat keandalan suatu alat responden dimana terlihat bahwa sebagian ukur (Arikunto, 1955:63-69). Sedangkan besar responden menjabat sebagai Project uji reliabilitas digunakan untuk coordinator sebesar 45%, kemudian mengetahui konsistensi alat ukur, apakah sebagai Site engineer manager sebesar pengukuran yang digunakan dapat tetap 20%, Site operational manager sebesar konsisten jika pengukuran tersebut 15%, Quality control sebesar 15% dan diulang. sebagai Project manager sebesar 5%. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria Berdasarkan pendidikan responden pengujian adalah sebagai berikut (Dr. Pengalaman di> dunia 30 thn;konstruksi Riduwan, M.B.A, 2004): 15.00% 21 - 30 Jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen thn; atau item-item pertanyaan dinyatakan 10.00% < 10 thn; 60.00% valid 10 - 20 thn; Jika nilai cronbach’s alpha ≥ r tabel 15.00% < 10 thn 10 - 20 thn maka instrumen atau item-item 21 - 30 thn > 30 thn pertanyaan dinyatakan reliable r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan Gambar 2. Pendidikan Responden uji dua sisi dengan ketentuan n = jumlah kasus – 2 (Dr. Riduwan, M.B.A, 2004) Gambar di atas menunjukkan bahwa maka dalam penelitian ini diperoleh n = 20 sebagian besar responden berpendidikan – 2 = 18 maka didapat r tabel sebesar S1 yaitu sebesar 85%, sedangkan yang 0,468. berpendidikan S2 hanya sebesar 15%.
1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA 4 Jl. Lobak No. 4, Makassar 90151. E-mail : novia718@gmail.com Berikut hasil output pengolahan dengan ketentuan n = jumlah kasus – 2 data dengan menggunakan program SPSS: (Dr. Riduwan, M.B.A, 2004) maka dalam penelitian ini diperoleh n = 20 – 2 = 18 maka didapat r tabel sebesar 0,468 (lihat Tabel 2. Item-Total Statistics pada lampiran tabel r). Scale Mean Scale Corrected Cronbach's Berdasarkan kriteria pengujian yang sudah dipaparkan sebelumnya pada if Item Variance if Item-Total Alpha if Item halaman IV – 3 dan IV - 4, maka hasil Deleted Item Deleted Correlation Deleted pengolahan dari tabel 4.3, didapat bahwa: item1 128.5000 89.421 .490 .894 (r hitung) Corrected Item-Total item2 128.5500 85.208 .477 .892 Correlation > 0.468 (r tabel) item3 128.4500 91.208 .502 .896 (valid) Cronbach's Alpha > 0.468 (r tabel) item4 128.7000 90.221 .592 .895 fg grg(reliable) item5 128.5000 87.947 .473 .891 Uji validitas dan reliabilitas item6 129.1500 84.029 .586 .888 menghasilkan temuan bahwa hasil item7 128.8000 88.168 .478 .892 penelitian yang telah dilakukan pada 20 item8 128.6500 89.082 .553 .895 responden sudah valid dan tidak ada item9 128.7000 88.853 .533 .896 kuesioner yang dikeluarkan dari penelitian. Hal ini dibuktikan dengan pengolahan item10 128.7000 88.958 .565 .895 yang menghasilkan nilai validitas sebesar item11 128.9000 83.884 .810 .885 100% dan nilai r hitung (corrected item- item12 128.3500 89.503 .544 .893 total correlationnya) lebih besar dari r item13 128.6000 84.779 .561 .889 tabel. Sedangkan untuk uji reabilitas item14 128.5500 87.839 .470 .893 didapat bahwa semua variabel sudah item15 128.5500 87.839 .551 .891 reliabel, karena nilai kolom cronbach’s item16 128.7000 85.274 .600 .888 alpha yang juga lebih besar dari r tabel. Hal ini membuktikan bahwa pertanyaan item17 128.6000 86.568 .515 .892 sudah cukup jelas dan dapat dipahami oleh item18 128.9500 89.313 .494 .896 responden, alat ukur yang digunakan telah item19 128.8500 81.924 .745 .885 mempunyai tingkat keandalan dan item20 128.7500 85.776 .560 .889 kesahihan, dan juga telah membuktikan item21 128.9000 81.884 .692 .886 bahwa responden telah stabil dan konsisten item22 128.8500 88.239 .470 .892 dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstuk-konstruk pertanyaan. item23 128.7000 88.642 .558 .893
item25 128.7000 85.905 .476 .893 Analisis deskriptif bertujuan untuk item26 128.6500 82.976 .479 .892 mendapatkan nilai mean dari keseluruhan item27 128.7000 86.326 .607 .889 penilaian yang telah diberikan oleh para item28 129.0500 82.155 .743 .885 responden atas item yang ditanyakan. item29 128.7000 83.589 .589 .888 Penggunaan nilai mean ditujukan untuk mendapatkan gambaran secara kualitatif item30 128.9000 83.989 .489 .891 mengenai tingkat penerapan kompetensi Sumber: Hasil Olahan SPSS oleh para responden. Tabel 3. berikut Nilai Corrected Item-Total Correlation adalah hasil output pengolahan data (r hitung) dan nilai Cronbach's Alpha penerapan elemen kompetensi manajemen kemudian dibandingkan dengan nilai r kualitas sesuai dengan standar LPJKN tabel, dimana r tabel dicari pada dengan menggunakan program SPSS ver. signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi
1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA 5 Jl. Lobak No. 4, Makassar 90151. E-mail : novia718@gmail.com 21 yang telah didefinisikan berdasarkan Penerapan elemen kompetensi oleh skala likert: manajer proyek mengenai manajemen kualitas idealnya diterapkan pada saat menjalankan suatu proyek konstruksi. Output dari penelitian ini mencerminkan Tabel 3. Analisis deskriptif bahwa tingkat penerapan elemen Elemen Kompetensi Rata-rata Definisi kompetensi berada pada tingkat sering item 1 4.65 Selalu hingga selalu (range 4,00 – 4,80) dengan item 2 4.60 Selalu modus 5 yaitu selalu diterapkan elemen item 3 4.70 Selalu kompetensi tersebut. item yang item 4 4.45 Selalu mendapatkan nilai tertinggi yaitu item 12 item 5 4.65 Selalu dengan nilai 4,80 dan item 3 dengan nilai item 6 4.00 Sering 4,70. Penjabaran mengenai hal ini adalah: item 7 4.35 Selalu item 8 4.50 Selalu Item 12, Memasukkan standar kualitas item 9 4.45 Selalu yang telah disepakati ke dalam item 10 4.45 Selalu rancangan proyek. item 11 4.25 Selalu Indikator dari item 12 adalah item 12 4.80 Selalu menentukan standar kualitas. Rencana item 13 4.55 Selalu manajemen selalu dibutuhkan oleh item 14 4.60 Selalu setiap proyek. Dalam perencanaan item 15 4.60 Selalu dilakukan penentuan terlebih dahulu item 16 4.45 Selalu mengenai faktor, tenaga, akibat, dan item 17 4.55 Selalu hubungan yang dibutuhkan untuk item 18 4.20 Selalu mendapatkan hasil yang diinginkan. item 19 4.30 Selalu Penekanannya adalah melakukan item 20 4.40 Selalu upaya untuk mencari dan item 21 4.25 Selalu mengendalikan variabel-variabel item 22 4.30 Selalu dalam suatu proyek. Maka dari itu item 23 4.45 Selalu setiap manajer proyek harus dapat item 24 4.35 Selalu menentukan target, standar dan tingkat item 25 4.45 Selalu kualitas kemudian memasukkan item 26 4.50 Selalu standar kualitas yang disepakati ke item 27 4.45 Selalu dalam rancangan proyek. item 28 4.10 Selalu item 29 4.45 Selalu item 30 4.25 Selalu Item 3, Melaksanakan pekerjaan sesuai Sumber: Hasil Olahan SPSS dengan standar dan panduan kualitas yang telah disepakati. Dari tabel analisis deskriptif diatas, Indikator dari item 3 adalah kontribusi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan jaminan kualitas proyek. penerapan elemen kompetensi oleh Dari awal perencanaan manajemen manajer proyek perusahaan konstruksi PT. diharuskan untuk memelihara X memperoleh nilai mean berada antara komitmen yang tak tergoyahkan pada 4,00 pada iteml 6 sampai 4,80 pada item mutu. Menurut Deming, laba adalah 12 yang artinya responden berada pada konsekuensi yang secara wajar akan tingkat sering hingga selalu menerapkan mengikuti kalau sebuah organisasi elemen kompetensi manajemen kualitas menjadikan mutu sebagai target. Maka sesuai dengan standar LPJKN saat dari itu pengaplikasian dari menjalankan proyek. perencanaan kualitas perlu diterapkan.
1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA 6 Jl. Lobak No. 4, Makassar 90151. E-mail : novia718@gmail.com Yang penting untuk diingat adalah penilaian kinerja manajer proyek dan dalam perencanaan kualitas, manajer untuk penunjukan manajer proyek proyek harus mematuhi setiap yang baru. keinginan pelanggan (pemilik) sebatas 2. Dalam menjalankan sebuah proyek keinginan tersebut tidak diluar kontrak. konstruksi, setiap manajer proyek Dalam prakteknya keseluruhan sebaiknya tidak mengijinkan adanya pertanggung jawaban atas semua faktor toleransi atas kesalahan di dalam diserahkan pada pundak satu orang yaitu sistem agar semua proses dapat manajer proyek dan terbukti bahwa hal ini terhindar dari cacat pada produk atau merupakan pendekatan yang baik. Para jasa konstruksi. manajer proyek yang berkualifikasi tinggi, 3. Parameter yang penting bagi yang mempunyai kompetensi yang baik telah berhasil dalam mengintegrasikan penyelenggaraan proyek yang semua hal itu. Manajer proyek yang dianggap sebagai sasaran proyek yaitu memiliki semua faktor-faktor kompetensi Biaya, Kualitas dan Waktu yang dibutuhkan diharapkan dapat Penyelesaian Proyek, sedangkan pada mengelola dan menyelesaikan proyek yang penelitian ini hanya dibatasi tentang menjadi tanggung jawabnya yaitu berupa Kualitas. Maka dari itu dapat manajemen kualitas yang efektif. dilakukan lagi pengukuran pada KESIMPULAN DAN SARAN perseptif biaya dan waktu penyelesaian Kesimpulan proyek dengan mengacu pada standar Berdasarkan hasil analisis LPJKN. pengolahan data serta pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan: DAFTAR PUSTAKA 1. Perusahaan konstruksi PT. X telah menerapkan parameter kompetensi Ervianto,Wulfram I, Manajemen Proyek manajemen kualitas sesuai dengan Konstruksi (edisi revisi), Penerbit standar baku LPJKN. Andi, Yogyakarta, 2005. 2. Berdasarkan skala likert dengan Davidson, Jeff, Penuntun 10 menit tingkat nilai 1 – 5 yaitu dari tidak Manajemen Proyek, Penerbit Andi, pernah sampai selalu, PT. X Yogyakarta, 2002. memperoleh tingkat penerapan elemen Santoso, Budi, Manajemen Proyek kompetensi oleh manajer proyek (konsep & implementasi), Graha berkisar antara 4,00 sampai 4,80 yang Ilmu, Yogyakarta 2009. artinya berada pada tingkat sering Project Management Institute, A Guide to hingga selalu menerapkan elemen the Project Management Body of kompetensi manajemen kualitas sesuai Knowledge (PMBOK® Guide) - dengan standar baku LPJKN. Fourth Edition, Project Management Institute, Inc, United States of Saran America, 2008. Mengacu dari hasil penelitian Tugas Rumane, Abdul Razzak, Quality Akhir ini, penulis menyarankan beberapa Management in Construction hal sebagai berikut: Projects, CRC Press, United States 1. Sebaiknya perusahaan konstruksi of America, 2011. LPJKN, Penerapan Keahlian dalam membuat pedoman kompetensi Quality Manajemen, Kode Unit: kon. manajer proyek yang digunakan Mpk. 004. 005. 01. sebagai salah satu faktor dalam
1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA 7 Jl. Lobak No. 4, Makassar 90151. E-mail : novia718@gmail.com LPJKN, Penerapan Keahlian dalam Abdurrahman, Muh. Asad, ST. M.Eng. Quality Manajemen, Kode Unit: kon. PM, dan Pamulu, M. Sapri, ST. Mpk. 005. 005. 01. M.Eng. PM, Bahan Kuliah LPJKN, Penerapan Keahlian dalam Manajemen Sains, Jurusan Sipil Quality Manajemen, Kode Unit: kon. Fakultas Teknik Univesitas Mpk. 006. 005. 01. Hasanuddin. Wisal, Hendra Witanto Ir, MSc, Bahan Riduwan Dr, M.B.A, Metode dan Teknik Kuliah Manajemen Konstruksi, Menyusun Tesis, Alfabeta, Bandung, Jurusan Sipil Fakultas Teknik 2004. Universitas Hasanuddin. http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/1 2/tabel-r.html
1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar, INDONESIA 8 Jl. Lobak No. 4, Makassar 90151. E-mail : novia718@gmail.com 1 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA 2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 9 Jl. A.P. Pettarani 2 Lr. 5 No.17B, Makassar 90231. E-mail : yosephmartim@gmail.com