Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pendidikan yaitu berkembangnya potensi agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara demokratis serta

bertanggung jawab. Sedangkan salah satu tujuan pendidikan di sekolah adalah

siswa dapat berinteraksi sosial dengan lingkungan sekolah maupun di luar

sekolah.

Peserta didik membutuhkan orang lain untuk mengadakan hubungan,

karena sebagai makhluk sosial, individu memiliki dorongan untuk mengadakan

hubungan dengan orang lain atau memiliki dorongan sosial. Bonner (Santoso,

2010:164) mengatakan interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang

individu atau lebih, dimana tingkah laku individu yang satu mempengaruhi,

mengubah atau memperbaiki tingkah laku individu yang lain atau sebaliknya. Dari

pengertian di atas, maka dapat lebih diketahui bahwa interaksi sosial siswa sangat

penting untuk diperhatikan agar menjadi lebih baik sehingga siswa tersebut dapat

mengeksplorasikemampuan dirinya kepada orang lain khususnya teman sebaya di

lingkungan pendidikannya agar bermanfaat dan dapat lebih mengembangkan

kemampuan diri yang dimilikinya.

Interaksi sosial dengan teman sebaya adalah penting, karena dalam proses

belajar, teman sebaya di lingkungan sekolah merupakan salah satu media dalam

bertukar informasi dan pengetahuan. Memperhatikan pentingnya peran teman


sebaya, pengembangan lingkungan teman sebaya yang positif merupakan cara

efektif yang dapat ditempuh untuk mendukung perkembangan remaja. Dalam

kaitannya dengan keuntungan remaja memiliki kelompok teman sebaya yang

positif, Laursen (2005 : 138) menyatakan bahwa kelompok teman sebaya yang

positif memungkinkan remaja merasa diterima, memungkinkan remaja melakukan

katarsis, serta memungkinkan remaja menguji nilai-nilai baru dan pandangan-

pandangan baru. Lebih lanjut Laursen menegaskan bahwa kelompok teman

sebaya yang positif memberikan kesempatan kepada remaja untuk membantu

orang lain, dan mendorong remaja untuk mengembangkan jaringan kerja untuk

saling memberikan dorongan positif. Interaksi di antara teman sebaya dapat

digunakan untuk membentuk makna dan persepsi serta solusi-solusi baru. Budaya

teman sebaya yang positif memberikan kesempatan kepada remaja untuk menguji

keefektivan komunikasi, tingkah laku, persepsi, dan nilai-nilai yang mereka

miliki. Budaya teman sebaya yang positif sangat membantu remaja untuk

memahami bahwa dia tidak sendirian dalam menghadapi berbagai tantangan.

Budaya teman sebaya yang positif dapat digunakan untuk membantu mengubah

tingkah laku dan nilai-nilai remaja (Laursen, 2005 : 138). Salah satu upaya yang

dapat dilakukan untuk membangun budaya teman sebaya yang positif adalah

dengan mengembangkan konseling teman sebaya dalam komunitas remaja.

Berdasarkan kenyataan di lapangan yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan guru pembimbing dan observasi awal pada bulan Oktober 2017 dapat

diperoleh informasi bahwa di Siswa SMP N.1 Tebing Tinggi Kecamatan Tebing

Tinggi Kabupaten Empat Lawang khusunya Kelas VIII terdapat siswa-siswa


yang dapat menjalin hubungan sosial dengan baik dan ada siswa yang kurang

dapat menjalin hubungan sosial dengan baik, gejala yang muncul antara lain

siswa kurang dapat menunjukan komunikasi antar pribadi yang baik, sehingga

menyebabkan komunikasi yang kurang efektif, baik komunikasi verbal maupun

non verbal, misalnya mudah cemas, mudah gugup, ketika berkomunikasi tidak

memperhatikan kontak mata dengan lawan komunikasi, lebih pendiam, selain itu

siswa yang kurang dapat menjalin hubungan sosial dengan baik mengalami

kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan teman dan lingkungan sekitarnya,

sehingga menyebabkan kurangnya kerjasama siswa dilingkungan sekolah.

Kesulitan yang dialami siswa dalam menjalin hubungan sosial dengan

teman sebayanya dapat menimbulkan masalah dalam mengembangkan potensi

yang dimilikinya sehingga dapat mempengaruhi prestasinya disekolah. Melihat

masa remaja yang sangat potensial dan dapat berkembang kearah positif maupun

negatif maka intervensi edukatif dalam bentuk pendidikan, bimbingan maupun

pendampingan sangat diperlukan untuk mengarah perkembangan potensi remaja

tersebut agar berkembang ke arah positif dan produktif.

Layanan bimbingan kelompok dijadikan pilihan layanan untuk

meningkatkan hubungan sosial siswa terhadap teman sebaya karena layanan

bimbingan kelompok merupakan proses pemberian bantuan dalam situasi

kelompok dari konselor kepada klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok

untuk mencapai tujuan yaitu perubahan pada diri klien baik itu dalam bentuk

pandangan, sikap, sifat, maupun keterampilan yang lebih memungkinkan siswa


untuk mewujudkan diri secara lebih optimal dengan tetap memperhatikan potensi

yang dimilikinya.

Menurut Tohirin (2007), layanan konseling kelompok mengikutkan

sejumlah peserta dalam bentuk kelompok dengan konselor sebagai pemimpin

kegiatan kelompok. Layanan konseling kelompok mengaktifkan dinamika

kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan

pribadi dan pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan.

Dalam konseling kelompok dibahas masalah pribadi yang dialami oleh

masingmasing anggota kelompok. Masalah pribadi dibahas melalui suasana

dinamika kelompok yang intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota (yang

pada dasarnya adalah teman sebaya) yang ikut secara langsung dan aktif

membicarakan masalah kawannya dengan tujuan agar anggota kelompok yang

bermasalah itu terbantu dan masalahnya terentaskan.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka perumusan masalah


dalam tulisan ini, adalah :
“ Bagaimana Upaya Meningkatkan Hubungan Sosial Antar Teman
Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII
SMP N1 Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat
Lawang Tahun Ajaran 2017/2018 ? “

1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana meningkatnya

Hubungan Sosial Antar Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

Pada Siswa Kelas VIII SMP N1 Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Empat Lawang Tahun Ajaran 2017/2018 .


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Hubungan sosial

Hubungan sosial adalah cara-cara individu bereaksi terhadap orang-

orang disekitarnya dan bagaimana pengaruh terhadap dirinya, dimana setiap

individu berusaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan kehidupan sosial, baik

norma- norma kelompok, moral, maupun tradisi. Pengertian hubungan sosial

kaitan dengan penelitian ini bahwa hubungan sosial merupakan obyek dari

penelitian yang akan dilakukan, kemudian diukur melalui skala psikologis yang

nantinya diketahui tingkat pencapaian hubungan sosial dengan teman sebayanya.

Hubungan sosial terbentuk sejak manusia itu dilahirkan, dan

berkembang sejalan dengan berjalannya kehidupan manusia yang semakin luas.

Respon dari lingkungan membuat manusia mulai belajar untuk berinteraksi,

semakin luasnya lingkungan sosial menyebabkan memperoleh memperoleh

pengaruh diluar pengawasan orang tua, karena itulah tingkah laku manusia

terbentuk. Pengaruh hubungan sosial terhadap tingkah laku ini kaitanya dengan

penelitian adalah sebagai bahan referensi peneliti untuk meningkatkan hubungan

sosial siswa.

Masa remaja bisa disebut sebagai masa sosial karena sepanjang masa

remaja hubungan sosial semakin tampak jelas dan sangat dominan. Kesadaran

akan kesunyian menyebabkan remaja berusaha mencarai kompensasi dengan

mencari hubungan dengan orang lain atau berusaha mencari pergaulan, hal ini
merupakan dorongan pergaulan untuk menemukan pernyataan diri akan

kemampuan kemandirianya.

Ada dua kemungkinan yang ditempuh oleh remaja ketika berhadapan

dengan nilai-nilai sosial tertentu, yaitu menyesuaikan diri dengan nilai-nilai

tersebut atau tetap pada pendirian dengan segala akibatya. Ini berarti reaksi

terhadap keadaan tertentu akan berlangsung menurut norma-norma tertentu pula.

Bagi remaja yang idealis dan memiliki kepercayaan penuh dengan cita-citanya,

mnuntut norma-norma sosial yang mutlak meskipun segala sesuatu yang telah

dicobanya gagal. Sebaliknya, bagi remaja yang bersikap pasif terhadap keadaan

yang dihadapi akan cenderung menyerah atau bahklan apatis. Namun, ada

kemungkinan seseorang tidak akan menuntut norma-norma sosial yang demikian

mutlak, tetapi tidak pula menolak seluruhnya.

2.2. Teman Sebaya

Teman sebaya mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan

remaja. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berhubungan atau bergaul

dengan teman-teman sebayanya. Teman sebaya adalah kelompok orang-orang

dengan tingkat usia yang sama. Dalam penelitian ini pengertian teman sebaya

dapat didefinisikan sebagai kelompok remaja dengan tingkat usia atau

kedewasaan yang sama dan didalamnya melibatkan keakraban yang relatif

besar diantara kelompoknya.

Kelly dan Hansen dalam (Desmita, 2009) menyebutkan 6 fungsi positif

dari teman sebaya, yaitu :


1) Mengontrol impuls-impuls agresif.

Melalui interaksi dengan teman sebaya, remaja belajar bagaimana

memecahkan pertentangan-pertentangan dengan cara-cara yang lain selain

dengan tindakan agresi langsung.

2) Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen.

Teman-teman dan kelompok teman sebaya memberikan dorongan bagi

remaja untuk mengambil peran dan tanggung jawab baru mereka.

Dorongan yang diperoleh remaja dari teman-teman sebaya mereka akan

menyebabkan berkurangnya ketergantungan remaja pada dorongan

keluarga mereka.

3) Meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial, mengembangkan

kemampuan penalaran, dan belajar untuk mengekspresikan perasaan-

perasaan dengan cara- cara yang lebih matang.

Melalui percakapan dan perdebatan dengan teman sebaya, remaja belajar

mengekspresikan ide-ide dan perasaan-perasaan serta mengembangkan

kemampuan mereka memecahkan masalah.

4) Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran

jenis kelamin.

Sikap-sikap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin terutama

dibentuk melalui interaksi dengan teman sebaya. Remaja belajar

mengenai tingkah laku dan sikap-sikap yang mereka asosiasikan dengan

menjadi laki-laki dan perempuan muda.


5) Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai.

Umumnya orang dewasa mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang

apa yang benar dan apa yang salah. Dalam kelompok teman sebaya, remaja

mencoba menggambil keputusan atas diri mereka sendiri. Remaja

mengevaluasi nilai-nilai yang dimilikinya dan yang dimiliki oleh teman

sebayanya, serta memutuskan mana yang benar. Proses mengevaluasi ini

dapat membantu remaja mengembangkan kemampuan penalaran moral

mereka.

6) Menigkatkan harga diri (self-esteem)

Menjadi orang yang disukai oleh sejumlah besar teman-teman sebayanya

membuat remaja merasa enak atau senang tentang dirinya.


Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan

dan konseling dalam bentuk kelompok. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang:

(1) pengertian layanan bimbingan kelompok, (2) tujuan layanan bimbingan

kelompok, (3) fungsi layanan bimbingan kelompok, (4) asas-asas bimbingan

kelompok, (5) komponen bimbingan kelompok, (6) peranan pemimpin dan

anggota kelompok, (7) jenis-jenis bimbingan kelompok, (8) tahap-tahap

bimbingan kelompok, (9) teknik-teknik dalam bimbingan kelompok, (10) kriteria

bimbingan kelompok yang efektif, serta (11) evaluasi kegiatan layanan bimbingan

kelompok.

Untuk merespon stigma negatif dari masyarakat terhadap sosok aparatur


pemerintah diperlukan
2.1 Definisi Handphone
Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan
telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa keman-mana (
portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel.
2.2 Peranan handphon Terhadap Kehidupan Remaja
Begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan
yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan..
Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan
internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati
oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang
bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh remaja. Dan di
akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran
masyarakat khususnya remaja di pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri
khas mereka.

10
Dampak yang positif dan juga negatif terhadap kehidupan masyarakat
terutama kaum remaja yang nota bene selalu tertarik untuk mencoba hal-hal baru,
sedang dari segi psikologis, kondisi kejiwaan mereka merupakan usia yang paling
rawan terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.
Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi
gaya hidup dan pola pikir remaja. Mereka banyak berinteraksi dengan teknologi
seperti televisi, handphone, ataupun internet. Dan juga secara pengaruh,
merekalah yang paling rentan terkena pengaruh/dampak negatif dari teknologi
tersebut. Kalau dulu kita lihat para siswa bersekolah dengan hanya membawa
buku-buku pelajaran ataupun alat tulis, kini dapat kita saksikan para siswa
berangkat sekolah dengan handphone sebagai bawaan wajib mereka. Entah
sebetulnya mereka benar-benar membutuhkan handphone tersebut sebagai alat
komunikasi atau tidak, yang jelas bagi remaja handphone merupakan sarana gaul
yang mutlak yang mereka miliki. Semakin bagus handphone yang mereka punya,
semakin merasa gaul dan merasa percaya diri
Dari mana para remaja itu memperoleh handphone tersebut? Mereka
memperolehnya dari orang tua mereka masing-masing. Dan umumnya, para orang
tua itu merasa bangga bisa memenuhi segala kebutuhan dan permintaan anaknya
tanpa mereka memperhatikan dampak yang akan timbul dari apa yang mereka
para orang tua berikan pada anak. Itulah ungkapan kasih sayang orang tua yang
mungkin cara penyampaiannya kurang tepat.
Memberikan alat komunikasi seperti handphone kepada anak,
sesungguhnya bukan hal yang salah, karena dengan handphone tersebut, mungkin
orang tua berharap komunikasi dengan sang anak lebih mudah dan lancar, akan
tetapi, hal tersebut menjadi boomerang ketika ternyata handphone tersebut
disalahgunakan oleh anak untuk hal-hal yang negatif seperti menyimpan foto-foto
ataupun video porno dan juga di gunakan sebagai alat yang memperlancar
komunikasi dengan lawan jenis untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti
pacaran, sehingga dengan handphone tersebut berdampak negatif pada anak
khususnya remaja seperti terjadinya pergaulan bebas, seks di luar nikah dan
menurunnya prestasi belajar bahkan juga bisa terjadi anak mengambil uang

11
ataupun barang berharga milik orang tuanya tanpa izin hanya untuk membeli
pulsa.
Karena itu, orang tua hendaknya benar-benar mempertimbangkan matang-
matang segala dampak yang akan timbul sebelum memutuskan untuk memberikan
handphone ataupun benda-benda lain yang sekiranya berdampak negatif terhadap
perkembangan anakyang sudah memasuki tahap remaja.
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses
pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang
salah.
2.3 Dampak Positif Penggunaan Handphone

Berikut ini akan dijelaskan dampak-dampak positif dari kemajuan teknologi


komunikasi.

1. Komunikasi menjadi lebih mudah.

Fungsi handphone yang paling banyak digunakan yaitu setiap pengguna


handphone dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Kini handphone
dilengkapi dengan fitur pesanan dan telepon yang memungkinkan kita
berkomunikasi dengan orang di daerah lain ataupun di negara lain. Bahkan
sekarang handphone telah menganut sistem berbasis 3G dimana seseorang dapat
berkomunikasi via telepon sekaligus melihat wajah lawan bicaranya.

2. Pencarian informasi menjadi lebih mudah.


Handphone yang kini semakin canggih, dapat digunakan untuk internet. Sehingga
pengguna handphone dapat mengakses informasi dengan menggunakan
handphone lewat media internet.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih mudah.

Di zaman yang sudah modern, kini handphone dapat digunakan seperti


halnya komputer. Dalam handphone juga terdapat aplikasi untuk membuka
internet.. Layanan online dalam pendidikan pada dasarnya adalah memberikan

12
pelayanan pendidikan bagi pengguna (siswa) dengan menggunakan internet
sebagai media. Layanan online ini dapat terdiri dari berbagai tahapan dari proses
program pendidikan seperti: pendaftaran, test masuk, pembayaran, perkuliahan,
penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian, penilaian, diskusi, dan pengumuman.
Pendidikan jarak jauh dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal,
dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan
kualitas pendidikan. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan
lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi guru dibuat
dalam bentuk presentasi di web dan dapat didownload oleh siswa.

4. Sarana untuk mencari hiburan


Beberapa perangkat hasil dari teknologi komunikasi menyediakan fasilitas
game, audio, dan video.

5. Pelajar tidak gagap teknologi.

Siswa dapat mengikuti perkembangan era teknologisasi dunia dan siswa


dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam waktu, energi dan biaya karena
ada sarana komunikasi yang memudahkan urusannya.

2.4 Dampak Negatif Penggunaan Handphone

1. Mengganggu Perkembangan Anak

Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di handphone seperti :


kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di
sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms,
misscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Ada yang
menggunakan handphone untuk mencontek dalam ulangan. Bermain game saat
guru menjelaskan pelajaran, dan sebagainya.Jika hal tersebut dibiarkan, maka
generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.

13
2. Menurunkan prestasi belajar siwa

Dalam kehidupan pelajar yang tidak jauh dari handphone, menjadikan


pelajar lebih senang memanfaatkan handphone daripada buku pelajaran. Hal
tersebut dapat mengganggu belajar serta menghambat prestasi belajar.

3. Efek radiasi

Selain berbagai kontraversi di seputar dampak negative penggunaan


handphone, penggunaan handphone juga berakibat buruk terhadap kesehatan. Ada
baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih
handphone, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu
diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan
handphone secara permanen.

4. Rawan terhadap tindak kejahatan

Pelajar merupakan salah satu target utama dari para penjahat karena penjahat lebih
mudah menarik perhatian pelajar.

5. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.

Dengan kemampuan penyampaian informasi yang semakin mudah,


pornografi pun merajalela. Sehingga handphone menjadi salah satu sarana yang
paling mudah untuk membuka internet. Jika tidak ada kontrol dari guru ataupun
orang tua,handphone dapat digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang
mengandung unsur porno,ataupun tindak kekerasan yang sama sekalitidadak layak
untuk dilihat oleh pelajar.

6. Pemborosan

Dengan mempunyai handphone, maka pengeluaran kita akan bertambah,.


Apalagi kalau handphone hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,
maka hanya akan menjadi pemborosan saja.

14
7. Penipuan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Handphone dan internet


tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan
hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang didapatkan pada penyedia informasi
tersebut.

7. Membuat kerja otak anak menjadi lambat

Salah satu penelitian terbaru tentang dampak negatif ponsel baru-baru ini
dilakukan oleh sejumlah peneliti dari Australia, Inggris, dan Belanda dan
dipublikasikan di International Journal of Neuroscience. Dalam rilis yang dimuat
di jurnal itu dikatakan bahwa penggunaan handphone bisa mempengaruhi fungsi
kerja otak manusia. Salah satu dampak negatifnya adalah melemahnya daya kerja
otak atau istilah anak muda sekarang yakni lemot (lemah otak).Penelitian ini
melibatkan setidaknya 300 orang yang diteliti dalam jangka waktu yang cukup
panjang, yakni 2,4 tahun. Responden tersebut dibagi dalam tiga kategori, yakni
100 orang yang menggunakan ponsel rutin, 100 orang tidak menggunakan ponsel
dan 100 orang lagi hanya kadang-kadang menggunakan ponsel. Kemudian, dalam
kurun waktu tersebut, beberapa kali ke-300 responden itu diukur perbedaan
aktivitas otaknya dengan metode quantitive electroencephalographic (EEG). Hal
lain yang diteliti adalah fungsi neuropsikologi seperti perhatian, memori, fungsi
pelaksana dan kepribadian. Hasilnya, pengguna handphone yang rutin
menunjukkan aktivitas otaknya melemah.

2.5 Fakta Sikap Para Remaja Yang Pengguna Handphone


Berikut merupakan tindakan remaja khususnya siswa yang sering ditemukan:
1. Banyak remaja yang mempunyai handphon, waktu luangnya banyak tersits
untuk smsan atau menelpon.
2. Ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung di dalam kelas siswa
memilih sibuk dengan handphone mereka.

15
3. Sebagian siswa yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk saling
berkomunikasi ketika saat ulangan.
4. Banyak siswa yang menyimpan hal-hal yang berbau pornoaksi dan
pornografi.
5. Remaja tidak gagap teknologi, remaja dapat mengikuti perkembangan era
teknologisasi dunia dan siswa dapat lebih produktif, efektif dan efisien
dalam waktu, energi dan biaya karena ada sarana komunikasi yang
memudahkan urusannya
6. Remaja atau siswa dapat mencari materi dengan search lewat handphone
meskipun berada dalam lingkungan kelas saat jam pelajaran tanpa perlu ke
laboratorium TIK.

2.6 Tindakan Remaja Untuk Menghindari Penyalahgunaan Handphone


Tindakan yang seharusnya dilakukan setiap remaja untuk menghindari
penyalahgunaan handphone yaitu :

1. Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang


meyangkut pornoaksi dan pornografi.
2. Tidak membawa handphone ke sekolah atau mematikan handphone saat
pelajaran berlangsung agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
3. Ketika berada dirumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara
belajar dan menggunakan handphone.
4. Belajar sebaik mungkin agar tidak sampai menggunakan handphone saat
ujian.
5. Menghindari mengakses situs porno atau mendownload konten-konten
porno dari handphone.
6. Menggunakan handphone jika diperlukan dan untuk hal-hal yang penting
saja.
7. Memperbanyak konten-konten religi pada handphone.
8. Memberi kode pengaman pada handphone jika diperlukan.

16
Dalam hal ini pengawasan dari orang tua juga sangat penting. Mengingat
kenakalan remaja dilakukan mayoritas dilakukan oleh para remaja yang kurang
mendapat perhatian dari orang tua.

2.7 Penggunaan Handphone bagi Pelajar

Pelajar saat ini sudah menggunakan handphone dalam kehidupannya.


Mereka tidak hanya menggunakan handphone untuk berkomunikasi. Mereka juga
menggunakan handphone untuk mengisi waktu luang, seperti menggunakan
handphone untuk mendengarkan radio/musik, bermain game, internet, melihat
gambar ataupun foto. Tidak sedikit pelajar yang menyimpan video dan foto yang
tidak senonoh di handphone.Bagi pelajar handphone juga digunakan untuk tukar-
menukar jawaban ujian. Namun penggunaan handphone yang paling sering
dilakukan pelajar adalah untuk berkomunikasi dan membuka internet.

Terdapat 40% pelajar yang menyatakan bahwa mereka memiliki


handphone karena ingin mengikuti kemajuan teknologi. 20% pelajar lainnya
memiliki handphone karena diberi oleh orangtua mereka. Selain itu, pelajar
memiliki handphone karena ingin mendapatkan kemudahan dalam komunikasi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap pelajar SMA


Sewon,terdapat 70% pelajar yang lebih sering bermain handphone daripada
belajar. Mereka tidak hanya menggunakan handphone untuk hiburan, namun
mereka juga menggunakan handphone untuk mengerjakan tugas sekolah.
Terdapat 70% pelajar SMA Sewon yang sering menggunakan handphone saat
belajar. Mereka menggunakan aplikasi handphone dalam belajar, seperti
kalkulator dan internet.

Hampir seluruh pelajar di SMA Sewon memiliki handphone. Pelajar SMA


Sewon yang memiliki handphone selalu membawa barang tersebut ke sekolah.
Tidak jarang mereka menggunakan handphone saat jam pelajaran. Penggunaan
handphone untuk menghitung, internet, bahkan untuk sms, game, dan membuka
jejaring sosial seperti facebook ataupun twitter sering dilakukan pelajar ketika

17
proses belajar mengajar sedang berlangsung. Penggunaan handphone saat jam
pelajaran tersebut dilakukan oleh 60% pelajar di SMA Sewon.

2.8 Alasan Pelajar Selalu Menggunakan Handphone

Lebih dari 50% pelajar SMA Sewon selalu menggunakan handphone


dalam keseharian mereka. Terdapat 60% pelajar SMA Sewon menyatakan bahwa
mereka tidak mungkin untuk tidak menggunakan handphone dalam sehari. Para
pelajar sulit menjalani aktivitas mereka tanpa menggunakan handphone. Mereka
telah bergantung pada handphone. Di era globalisasi ini mereka sudah kecanduan
terhadap handphone. Sehingga sulit bagi mereka untuk tidak menggunakan
handphone dalam aktivitas apapun.

Handphone selalu digunakan oleh kalangan pelajar. Ada banyak alasan


pelajar yang selalu menggunakan handphone, diantaranya adalah :

1. Handphone adalah alat komunikasi yang sangat mudah.

2. Handphone adalah media yang paling mudah dalam mendapatkan


informasi serta hiburan.

3. Handphone merupakan alat yang memiliki banyak kegunaan dalam


keseharian mereka.

4. Handphone salah satu alat yang penting, simpel, praktis, dan cepat.

2.9 Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Salah satu hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


adalah terciptanya alat komunikasi yang canggih yaitu handphone (HP). Hp pada
awalnya hanya digunakan oleh orang – orang yang memang benar – benar
membutuhkannya, seperti para pekerja kantoran, pebisnis, pejabat atau guru.
Namun, sekarang HP tidak hanya digunakan oleh orang – orang penting saja

18
tetapi juga anak – anak usia sekolah. Lebih parahnya lagi anak – anak usia sekolah
dasar pun sudah mengenal dan menggunakan HP. Mengingat tujuan
diciptakannya, HP memang diharapkan bisa memberi kemudahan komunikasi
kepada manusia, terutama untuk komunikasi jarak jauh. Namun ternyata hal ini
juga bisa membawa dampak pada prestasi belajar siswa tersebut. Baik dapat
meningkatkan prestasi belajarnya tetapi juga bisa menurunkan prestasi belajar
siswa.
HP memiliki dampak positif dan dampak negatifnya. Yang termasuk
dampak positif dari HP diantaranya adalah:
1. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi
Teknologi selalu berkembang sesuai dengan jaman dan pola pikir manusia
yang selalu menuju kearah modernisasi. Oleh sebab itu ada baiknya juga jika
siswa juga mampu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi untuk
pengetahuan siswa juga.
2. Mempermudah komunikasi terutama jarak jauh
Untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan PR, HP bisa
membantu menghubungi teman yang rumahnya jauh untuk bertanya PR karena
dapat menghemat waktu.
3. Memperluas jaringan persahabatan
Dengan menggunakan HP siswa bisa menambah teman dengan mudah
melalui telepon langsung atau pesan singkat(SMS)
4. Sebagai penghibur pada saat siswa jenuh belajar
Dalam HP terdapat fitur – fitur MP3 atau game yang dapat memberi
hiburan pada siswa sehingga apabila siswa mengalami kejenuhan dalam belajar
siswa dapat mendengarkan musik atau sekedar main game.
5. Terdapat fitur internet yang dapat membantu siswa mencari informasi
Hal ini mampu membantu siswa untuk mencari informasi atau materi
pelajaran melalui fitur internet yang terdapat di HP.
6. Memiliki banyak memory
Handphone memiliki banyak memory untuk menyimpan banyak data
dengan mudah dan dapat dibawa kemana-mana, baik informasi materi pelajaran,

19
foto – foto, video, hasil ujian, informasi tentang buku terbaru dan musik. Ini bisa
digunakan untuk membantu dan mempermudah siswa memahami pelajaran.

Selain dampak positif dari penggunaan HP yang cukup banyak,namun


cukup banyak juga juga dampak negatif dari penggunaan HP bagi siswa yang
patut di waspadai dan seharusnya di hindari.

1. Terdapat efek radiasi yang mampu mempengaruhi kesehatan siswa, sehingga


sebaiknyauntuk anak SD jangan diberi HP untuk digunakan secara permanen.
2. Rawan tindak kejahatan, karena anak –anak di anggap kurang bisa menjaga
diri menyebabkan anak – anak menjadi target utama dari kejahatan pencurian.
3. Mengganggu perkembangan anak, karena tidak jarang anak sekolah malah
lebih tertarik melihat HP yang bergetar ketika pelajaran berlangsung.
Parahnya lagi, HP digunakan untuk mencontek jawaban pada saat ujian
akhir/nasional.
4. HP juga bisa mengakibatkan pemborosan, karena menambah pengeluaran
untuk pulsa. Apalagi pulsa tersebut tidak digunakan dengan baik, maka akan
membuang sia – sia pulsa tsb.
5. Penyalahgunaan fitur internet
Internet yang selayaknya digunakan untuk mempermudah siswa mencari
informasi atau materi pelajaran bisa disalah gunakan untuk mencari gambar
atau video yang kurang baik (porno).
6. Menurunkan mental belajar siswa
Siswa kurang berani mengambil resiko dalam ujian, sehingga sering mencari
jalan aman dengan mencontek teman melalui HP. Ini yang menjadikan minat
belajar siswa juga berkurang yang mengakibatkan prestasi belajar siswa pun
turun.

Banyak dampak yang ditimbulkan oleh penggunaanHP, namun parahnya


dampak negatif dari Hp justru lebih banyak. HP yang diciptakan dengan tujuan
positif malah sering dimanfaatkan untuk hal negatif terutama bagi pelajar.

20
Karenannya handphone(HP) akan sangat bermanfaat apabila penggunanya
mampu menfaatkan dengan bijaksana. Jangan sampai HP menambah banyak
masalah dan menghambat prestasi belajar siswa. Kontrol dari guru dan orang tua
terhadap penggunaan HP bagi anak sekolah sangat diperlukan. Mengingat HP
tidak hanya membawa pengaruh yang positif terhadap belajar siswa namun juga
mampu memberi pengaruh negatif untuk perkembangan prestasi siswa dan
kesehatan siswa.

2.10 Tindakan yang Dilakukan untuk Menghindari Penyalahgunaan


Handphone.

Handphone yang selalu digunakan oleh pelajar dapat mempengaruhi


prestasi belajar siwa. Hal tersebut dapat terjadi jika pelajar tidak bisa menghindari
penyalahgunaan handphone. Maka dari itu, pelajar melakukan tindakan untuk
menghindari penyalahgunaan handphone. Tindakan tersebut diantaranya adalah:

1. Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang


meyangkut pornoaksi dan pornografi.

2. Tidak membawa handphone ke sekolah atau mematikan handphone saat


pelajaran berlangsung agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.

3. Ketika berada dirumah, mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar dan


memanfaatkan handphone.

4. Membatasi penggunaan handphone.

5. Menghindari mengakses situs porno atau mendownload konten-konten


porno.

6. Memanfaatkan handphone seperlunya.

7. Meminta orangtua untuk mengontrol penggunaan handphone.

21
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pelajar zaman sekarang sudah tidak asing lagi dengan handphone. Mereka
menggunakan handphone untuk komunikasi, internet, game, mendengarkan
musik,dan melihat gambar ataupun video. Alasan pelajar selalu menggunakan
handphone dalam aktifitasnya adalah, handphone merupakan alat komunikasi
maupun alat pencari informasi yang paling mudah, praktis, dan cepat. Manfaat
handphone bagi pelajar adalah untuk mempermudah komunikasi, mendapatkan
informasi, mencari hiburan serta mempermudah dalam mengerjakan tugas-tugas
sekolah.

Handphone telah menjadi bagian dari kehidupan pelajar, sehingga


keberadaan handphone menyebabkan adanya dampak positif maupun negatif.
Dampak positif dari handphone adalah mempermudah dalam pencarian informasi
dan komunikasi, selain itu, dapat menjadikan pelajar tidak gagap teknologi.
Adapun dampak negatifnya, yaitu mengganggu belajar siswa, berakibat buruk
pada perilaku,kesehatan, dan sikap siswa, serta mengakibatkan pemborosan.
Untuk itu sangat diperlukan pembatasan serta arahan dari orang tua dalam
menggunakan handphone.

Salah satu teknologi yang saat ini sedang trend dan telsh merakyat bagi
masyarakat Indonesia adalah handphone untuk berbagai kalangan masyarakat.
Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur handphone
juga diberikan sebagai penunjang majunya teknologi.

B. Saran
1. Diharapkan kepada pelajar untuk menggunakan nalar dan pikirannya dalam
memanfaatkan hanphone.
2. Sebaiknya pelajar menggunakan handphone seperlunya dan penggunaannya
sesuai dengan kondisi agar dampak buruk dari handphone tidak terjadi.

22
3. Pihak orangtua sebaiknya selalu mengontrol anaknya dalam menggunakan
handphone
4. Pihak guru sebaiknya tidak mengijinkan muridnya untuk menggunakan
handphone saat jam pelajaran, terkecuali jika diperlukan
5. Pihak sekolah hendaknya tidak mengijinkan siswanya menghidupkan
handphone saat jam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Ahira,anne.” Pengaruh Handphone Terhadap Prestasi belajar Siswa”. http : //


www. Anneahira .com /pengaruh-handphone-terhadap-prestasi-
belajar-siswa.htm. Diakses 20 februari 2012

Annita. 2009. “Dampak Handphone Bagi Pelajar” .http: // artikelpgsd1b2009


.blogspot.com /2009/12/dampak-handphone-bagi-pelajar.html.
Diakses 20 februari 2012

Dephy. 2009. “Dampak HP Bagi Pelajar”. http://dephy1993.wordpress.com /2009


/11/17/dampak-hp-bagi-pelajar/. Diakses 20 februari 2012

http://pertekkom.blogdetik.com/2008/04/11/dampak-positif-dan-negatif-
handphone/

http://pertekkom.blogdetik.com/2008/05/02/sisi-negatif-dari-handphone-yang-
dipakain-sehari-hari/#more-267

http://simatupang.wordpress.com/2007/09/24/handphone-membuat-lemot-otak/

http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam

http://sharingkuliahku.wordpress.com/2011/10/09/pengertian-handphone/

http://www.mmionline.net/artikel/fungsi-handphone.html

23
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya


menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah
SWT mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan


dan pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini
dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “ DAMPAK PENGGUNAAN HAND


PHONE DI KALANGAN REMAJA” dan sengaja dipilih karena menarik
perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak
yang peduli terhadap dunia Kesehatan Penyusun juga mengucapkan terima kasih
kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar
dapat menyelesaikan Makalah ini.

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya.

Wassala
m

Penulis

24
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Pemecahan Masalah ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2


2.1 Definisi Handphone ...................................................................................... 2
2.2 Peranan handphon Terhadap Kehidupan Remaja ......................................... 2
2.3 Dampak Positif Penggunaan Handphone .................................................... 3
2.4 Dampak Negatif Penggunaan Handphone ................................................... 4
2.5 Fakta Sikap Para Remaja Yang Pengguna Handphone ............................... 6
2.6 Tindakan Remaja Untuk Menghindari Penyalahgunaan Handphone ........... 6
2.7 Penggunaan Handphone bagi Pelajar ........................................................... 7
2.8 Alasan Pelajar Selalu Menggunakan Handphone ...................................... 8
2.9 Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Prestasi Belajar Siswa ........... 9
2.10 Tindakan yang Dilakukan untuk Menghindari Penyalahgunaan
Handphone. .................................................................................................. 11

BAB III KESIMPULAN .......................................................................................... 12


3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12
3.2 Saran ............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13

25

ii
DiSusun
oleh

NAMA : CUT MUTIA


AKLIMA WATI
SYARIFAH HASANAH
M. BADRUL MAHAYYAT
HERMANSYAH
KELAS : XI IPS 1
PELAJARAN : Geografi
Guru Pembimbing: Siti Aminah, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 MUARA BATU
TAHUN AJARAN 2012 / 2013

26

Anda mungkin juga menyukai