Anda di halaman 1dari 4

Berbagai macam tanaman sayuran seperti kol, wortel, tomat, dan jenis lainnya sudah

menjadi komoditi pertanian yang dibutuhkan setiap orang terutama untuk memasak.
Budidaya tanaman tersebut memang membutuhkan teknik dan kebun yang luas
agar hasil yang didapatkan bisamaksimal.

Jika anda ingin menanam sayuran tapi tidak punya lahan yang luas jangan
berkecil hati, saatnya anda untuk memanfaatkan lahan terbatas yang dimiliki untuk
budidaya sayuran. Ini merupakan ide untuk memaksimal fungsi rumah dan lahan
agar menjadi sebuah peluang bisnis yang menguntungkan selain untuk dikonsumsi
sendiri tentunya.

Kali ini yang menjadi pokok bahasan adalah cabe, rasa pedas yang bervariasi
menjadi bahan yang sering digunakan untuk memasak. Anda pasti sudah tahu dan
pernahmengalami cabe menjadi barang yang mahal dan langka dipasaran setelah
sempat melonjak harganya hingga ratusan ribu per kilogramnya.

Nah oleh sebab itu kita bisa mengambil peluang budidaya tanaman cabe selain
untuk konsumsi sendiri juga punya nilai jual menguntungkan yang bisa menjadi
sumberpenghasilan sampingan.

Memanfaatkan Barang Bekas Sebagai Tempat Menanam

Terpikir di benak anda kalau menanam cabe harus punya kebun atau pekarangan
luas proses perawatan yang merepotkan hingga saat panen tiba. Nah lebih buang
jauh-jauh pikiran itu, karena pada tulisan kali ini membahas soal menanam cabe di
lahan sempit alias di rumah.

Manfaatkan sedikit lahan yang anda miliki untuk mednapatkan hasil yang maksimal,
yaitu dengan menanam tanaman cabe menggunakan pot. Soal menanam dengan
menggunakan pot sudah banyak yang membahasnya, kali ini kita bukan
menggunakan pot beneran atau lebih tepatnya memanfaatkan barang bekas seperti
ember kaleng cat dan kemasan botol atau gelas air mineral.

Teknik Sederhana Menanam Cabe


Baiklah langsung saja ke proses awal yaitu memilih cabe yang sudah matang dan
sehat sebagai benih. Buka buah cabe tersebut dengan cara disayat kemudian ambil
biji-bijinya. Setelah terkumpul biji tersebut harus dijemur tanpa harus kena sinar
matahari langsung selama 2-3 hari.

Setelah proses penjemuran saatnya memilih biji cabe yang bagus untuk dijadikan
beih, yaitu biji-biji tersebut direndam dalam air hangat suam-suam kuku selama
sehari semalam. Nanti jika telah lewat satu hari terlihat ada biji yang mengapung
berarti itu dibuang saja karena pertumbuhannya bakal lama bahkan gagal.

Dari biji cabe yang sudah dipilih letakkan/taburkan pada potongan-potongan botol
air mineral dengan tanah yang dirasa paling bagus untuk pertumbuhan tanaman.
Letakkan satu persatu biji cabe pada masing-masing wadah tadi dan kemudian
simpan ditempat yang lembab sampai tumbuh sempurna. Untuk proses pemindahan
ke media lain tunggu sampai keluar beberapa helai daun.

Sambil menunggu benih cabe itu tumbuh anda bisa mempersiapkan tanah sebagai
media tanam di pot nanti (pengganti pot bisa memakai ember cat bekas atau
sejenisnya). Tanah dicampur dengan pupuk alami yang diambil dari kotoran hewan
ternak yang sudah mengering. Selain itu juga bisa menggunakan sisa sayuran,
daun-daunan yang sudah membusuk, sebagai pupuk alami. Disini saya tidak
menyarankan untuk menggunakan pupuk kimia seperti pestisida sintetis dan
sejenisnya karena berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Disaat waktunya tiba gunakan sekop kecil untuk memindah bibit cabe ke media
yang lebih besar bersama dengan tanahnya. Setelah ditanam dengan rapi serta
meratakan tanahnya siram dengan air sampai benar-benar basah dari daun sampai
tanah. Setelah semua proses selesai tempatkan tanaman cabe tersebut di lokasi
yang tidak terkena terik panas sinar matahari agar tidak mudah layu. Anda bisa
menempatkan di samping teras rumah jika memang tidak ada tanah pekarangan
sama sekali, tata sedemikian rupa hingga tidak terkesan berantakan.

Perawatan Yang Teratur

Cara perawatannya juga juga tidak begitu sulit dan merepotkan, yang penting cukup
air saja terutama jika musim kemarau. Tanaman cabe juga bisa terkena hama
seperti ulat, kutu daun, dan lainnya. Untuk itu perlu diobati dengan melakukan
penyemprotan dengan menggunakan pestisida alami/organik, suatu keberuntungan
bagi saya selama mencoba cara sederhana diatas belum sekalipun terkena hama
tanaman cabe.

Waktu yang diperlukan hingga masa panen tergantung dari jenis cabe yang
dibudidayakan, secara umum membutuhkan waktu 2 bulan dari masa tanam. Satu
tanaman cabe bisa dipetik atau panen maksimal 20 kali bahkan bisa lebih. Begitulah
cara sederhana budidaya tanaman cabe dengan memanfaatkan lahan terbatas serta
menggunakan barang bekas sebagai pengganti pot.

Mungkin cara diatas masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya menyarankan
untuk mencari informasi lebih banyak lagi dan bermanfaat mengenai teknik
menanam sayuran terutama cabe, karena pengetahuan akan lebih baik jika tidak
dari satu pintu saja. Silakan mencoba dan dipraktekan, apapun hambatan yang ada
disitulah dibutuhkan ide dan kreativitas untuk membuka peluang bisnis.
Menanam kangkung di dalam pot terbilang cukup mudah. Anda hanya membutuhkan sisa batang-batang
kangkung yang telah diambil daunnya, kemudian menancapkannya ke dalam pot. Dengan menanamnya sendiri,
selain akan menghemat uang, anda juga bisa memastikan keamanan kangkung yang dikonsumsi keluarga.

Agar lebih jelasnya ikuti panduan ini :

Alat dan Bahan :

1. Batang kangkung
2. Pot atau botol/kaleng bekas
3. Tanah
4. Pupuk kompos
5. Sekop
6. Gunting

Langkah-langkah :

1. Mula-mula, campurkan tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 6:1. Aduk rata agar
kedua bahan ini tercampur dan tanah tidak menggumpal.
2. Selanjutnya, masukkan tanah ini ke dalam pot yang telah disediakan sampai penuh. Pot bisa
anda ganti dengan barang-barang bekas apapun, asalkan mampu menampung tanah sebagai
media tanamnya.
3. Setelah itu, tanamkan batang-batang kangkung tadi ke dalam pot dengan kerapatan 25
cm2/batang. Penanaman yang terlalu rapat akan membuat pertumbuhan kangkung lambat dan
lebih kurus karena saling berebut air dan nutrisi.
4. Berikutnya, taruh pot-pot berisi tanaman ini ke halaman rumah agar mendapatkan sinar
matahari yang cukup. Anda bisa menerapkan teknik vertical garden supaya dapat menanam
kangkung yang banyak di lahan yang sempit.
5. Kemudian, tanaman kangkung perlu disiram dua kali sehari, pagi dan sore, agar mendapatkan
air yang cukup. Maklum saja, karena kangkung merupakan salah satu tanaman yang sangat
bergantung pada air.
6. Lalu, cek secara berkala kondisi tanaman kangkung yang anda pelihara. Pastikan tanaman-
tanaman tersebut bebas dari hama ulat bulu, semut, dan tikus serta bebas dari penyakit.
7. Terakhir, kangkung siap dipanen jika tingginya sudah mencapai 30-45 cm. Pemanenan
kangkung cukup dilakukan dengan menggunting daunnya saja, agar dari sana cepat tumbuh
daun muda kembali.

Selamat menanam kangkung!

Anda mungkin juga menyukai