E-Learning Bagi Mutu Pendidikan Sekolah PDF
E-Learning Bagi Mutu Pendidikan Sekolah PDF
Ditemukannya jaringan internet yang dimulai pada tahun 1969 telah mempercepat laju
penyampaian informasi. Jarak, geografis dan waktu yang menjadi penghambat proses
penyampaian informasi, bukan lagi menjadi faktor penghambat yang berarti.
Pengertian E-Learning
Istilah e-learning tergolong hal baru dan hal aktual dalam khasanah
perkembangan Ilmu pengetahuan. Istilah e-learning muncul seiring dengan
perkembangan kemajuan dunia elektronika dan pemanfaatannya dalam kehidupan
1
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
manusia, terutama teknologi internet dan teknologi yang berbasiskan komputer sebagai
alat pengolah data dan informasi. Istilah e-learning juga muncul seiring dengan
munculnya istilah e-e yang lain, seperti: E-Goverment ( strategi pembangunan dan
pengembangan sistem pelayanan publik berbasis teknologi digital), E-Tendering, dan
lain-lain (M. Juri : 2008).
E-Learning sendiri atau Elektronik Learning sudah ada sejak tahun 1970. Perlu diketahui,
Situs belajar dan mengajar dengan menggunakan web dan internet sebenarnya
bukanlah barang baru, bukan juga ide ataupun pemikiran baru. Konsepsi dan jargon
yang bernama WBT (web based training), eLearning, web based teaching and learning,
web based distance education, dsb. telah bertebaran sejak era 20 tahunan yang lalu di
seluruh pelosok Internet.
Berikut beberapa pengertian e-learning menurut para pakar :
a. Menurut Turban, 2005. E-learning adalah proses belajar menggunakan web, bisa
dilakukan didalam kelas biasa ataupun kelas virtual.
b. Vaugan Waller, 2001. E-learning adalah proses belajar secara efektif yang
dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang
terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.
c. Matt Comerchero, 2006. Membahas lebih luas lagi bahwa e-learning adalah salah
satu bentuk pendidikan yang menggabungkan motivasi, komunikasi, efisiensi dan
teknologi. Matt Comerchero membagi e-learning berdasarakan 4 hal:
1. Jalan berkomunikasi
2. Schedule, yakni syncronous (realtime) dan asynchronous
3. Struktur kelas e-learning
4. Teknologi, seperti media, CD interaktif, dan web aplikasi.
2
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
3
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
4
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
Secara umum penulis menyimpulkan bahwa terdapat 3 faktor yang menjadi kendala
bagi tercapainya fasilitas e-learning di lembaga Sekolah di Indonesia:
1. Faktor Dana, seperti ketidak sanggupan membeli perangkat-perangkat
komputer dll.
2. Faktor SDM, seperti masih minimnya kemampuan manusia yang menguasai ICT
(Information Comunication and technology) atau TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) dan khususnya pengetahuan membangun e-learning.
3. Faktor Lain, seperti keamanan Sekolah untuk menyediakan perangkat e-
learning, sulitnya transportasi, lingkungan dll.
5
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
Mengutip perkataan seorang bijak Aristoteles yang lahir tahun 384 SM atau jauh
berabad-abad yang lalu “Barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni
memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada
pendidikan anak-anak mudanya". Maka dunia pendidikan memang tidak selayaknya
menjadi tanggung jawab seorang pendidik terhadap anak didiknya saja, akan tetapi juga
pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama. Dibutuhkan peranan dari seluruh
6
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
Menurut penulis faktor teknologi dalam pendidikan bukanlah satu-satunya jalan untuk
meningkatkan mutu pendidikan, sebagai contoh banyak saudara-saudara kita yang
berada di sekolah-sekolah miskin dan terpencil ternyata berkat kekuatan tekad,
kesadaran dan keinginan yang kuat ternyata memiliki mutu dan kualitas pendidikan
yang lebih baik dibandingkan sekolah yang mampu menerapakan ICT (information
comunication and technology) atau TIK di sekolahnya.
Perlu digaris bawahi, adalah sebuah kesalahan besar apabila dalam sebuah lembaga
sekolah memfokuskan pengadaan TIK melebihi cara meningkatkan mutu manusianya
sebagai pengguna teknologi itu sendiri untuk diterapkan di lembaga pendidikan
tersebut. Karena esensi peningkatan mutu pendidikan bukan terletak pada kecanggihan
teknologinya tapi kecanggihan pendidik dan peserta didiknya dalam melaksanakan
proses pendidikannya.
7
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
REFERENSI
1.Diena dkk. 2001. INDIKATOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI. P3TIE – BPPT
2.Kementrian Pelajaran Malaysia. 2005. Jurnal Penyelidikan Pendidikan. Bahagian Perancangan dan Penyelidikan Dasar
Pendidikan Kementerian Pelajaran Malaysia
3.Michael H. Hart, 1982. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah. Penerbit: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Jakarta Pusat
4.Satria W., Romi. 2003. Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning Gratis. Ilmukomputer.com
5.Artikel dan paper dari http://re-searchengines.com dan http://e-majalah.com dan http://teknologipendidikan.com
a. Juri, Mohamad S.Pd,MMPd,. 2008. PENERAPAN E- LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SUATU LANGKAH
INOVASI
b. Sutrisno, Drs., M.Sc., Ph.D. 2007. E-learning di Sekolah dan KTSP
c. Rekdale , Phillip . 2008. E-Learning
d. Alwis, Alfajri. 2008. Internet dan pendidikan
e. Dabutar, Jelarwin. 2007. INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN JARAK JAUH
f. Rustantiningsih. 2008. Pembelajaran Berbasis Internet Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Siswa
Sekolah Dasar
g. Burdjani Drs. H. AS, M.Ag. 2008. POTRET PENDIDIKAN MASA KINI
h. Abdulhak, Ishak. 2008. RANCANG BANGUN KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN
6.http://en.wikipedia.org/wiki/ E-learning
8
Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
TENTANG PENULIS
Yoga P.W. lahir pada tanggal 31 Maret 1989 di perkampungan suku Sunda,
tepatnya di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Pada umur 1 tahun penulis
beserta keluarga yang sederhana hijrah dari tempat kelahiran dan akhirnya
dibesarkan di pedesaan dengan pematang sawah disalah satu daerah di
kabupaten Sukabumi.
Saat ini penulis sedang mengenyam pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan
Pendidikan Ilmu Komputer program S1 angkatan ke-2 yakni angkatan 2006. Meskipun hidupnya
saat ini tak pernah keluar dari daerah di sekitar Jawa Barat, akan tetapi penulis memiliki
keinginan dan usaha untuk suatu hari nanti dapat menginjakan kakinya di seluruh dunia
terutama menginjakan kakinya di tanah suci Mekkah.
Pemuda sederhana yang memiliki hobi menulis dan memulai tulis menulis sejak tahun 2007 ini
memiliki keinginan untuk memajukan bangsa Indonesia dan bercita-cita menjadi seorang
pendidik yang profesional. Motto hidupnya “hidup didunia hanya sekali” dengan tekad dan
kepercayaan terhadap Allah SWT penulis selalu berusaha untuk tidak menyia-nyiakan setiap
waktu yang diberikan untuknya.