Tujuan penyusunan APBN atau APBD adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran
negara atau daerah, agar terjadi keseimbangan yang dinamis, demi tercapainya peningkatan
produksi, peningkatan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Adapun
tujuan akhirnya adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan UUD 1945, pemerintah wajib menyusun APBN. Sebelum menjadi APBN,
pemerintah menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Di
Indonesia, pihak yang bertugas menyusun RAPBN adalah pemerintah, dalam hal ini presiden
dibantu para menterinya. Biasanya, presiden menyusun RAPBN dalam bentuk nota
keuangan. Nota keuangan tersebut kemudian disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) untuk disidangkan. RAPBN biasanya disampaikan sebelum tahun anggaran yang akan
dilaksanakan. RAPBN yang diajukan presiden kepada DPR akan disidangkan dan dibahas
kelayakannya oleh DPR.
Jika disetujui oleh DPR, RAPBN tersebut akan menjadi APBN. APBN ini akan dikembalikan
kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Jika RAPBN tersebut ditolak DPR, pemerintah harus
menggunakan kembali APBN tahun lalu tanpa perubahan.
http://www.nafiun.com/2013/05/pengertian-apbn-dan-abpd-fungsi-tujuan.html
http://hadi-detected.blogspot.co.id/2012/04/makalah-apbn-apbd.html
http://mitarizkoh.blogspot.co.id/2014/12/makalah-apbn-apbd-perekonomian-indonesia.html