Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyusun makalah

ini tepat pada waktunya

Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat

kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan

penyusun. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua

pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang

bisa lebih baik lagi.

Harapan saya semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang
membacanya.

Wasalamualaikum wr.wb.

Penyusun,

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian
B. Alamat IP versi 4
C. Alamat IP versi 6
D. Alamat IP lainnya
E. Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan Teknologi Informasi kini kian pesat menjadikan kebutuhan


akan Komputer dan perangkat teknologi lainnya yang berkaitan dengan Teknologi
Informasi semakin menjadi kebutuhan tersendiri. Perangkat-perangkat teknologi
yang berkembang saat ini tidak terlepas dari kebutuhan akan IP address, hal ini pun
didukung pula dengan data hasil survey yang dilakukan di tengah masyarakat yang
menunjukkan intensitas penggunaan Teknologi Informasi yang tinggi dari tahun ke
tahun.
Namun pemahaman akan IP address hanya sebatas dipahami oleh
masyarakat yang berkutat di bidang IT saja, bagi masyarakat awam secara luas
pemahaman akan IP address dan penjelasan-penjelasan lainnya yang terkait sangat
sedikit sekali. Oleh karena itu, pembahasan-pembahasan tentang Teknologi
Informasi dan perkembangannya sangat penting dilakukan guna untuk
mencerdaskan masyarkat secara luas.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang kini berkembang di masyarakat penggiat IT secara


keseluruhan yang mengenai IP address adalah kuota IP address dunia versi 4 yang
sudah semakinenipis, karenanya dibuatlah IP address versi 6 guna untuk
menyokong kebutuhan kuota kebutuhan IP address di dunia.

C. Tujuan

Pembuatan Makalah ini bertujuan untuk memasyarakatkan lebih jauh akan


peran IP addres dalam perkembangan teknologi informasi, dan juga untuk
mensosialisasikan IP address versi 6 yang kelak akan dibutuhkan oleh berbagai
pihak dan kalangan masyarakat IT.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk
sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan
Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP
disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan
manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8:
0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah
nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah alamat menunjukkan di mana ia
berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju ke sana."

Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor


32-bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih
digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan
penipisan yang terjadi pada alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6),
menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir
oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998.

Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan,
alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi
dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan
untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi
CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.

Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4


menjadi kekurangan, sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918.
Alamat IP private ini dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private
network. Mereka sering digunakan dengan Network Address Translation (NAT)
untuk menyambung ke Internet umum global.

Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi


alamat IP global. IANA bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet
Registry (RIR) mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries
(penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya.

4
B. Alamat IP versi 4

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya
4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256
(didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai
maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai
dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh
dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

 Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk


sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork
IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau
one-to-one.
 Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama.
Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
 Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang
sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi
one-to-many.

1. Representasi Alamat

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik


(dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit.
Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap
oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun
begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

5
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan
subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

 Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang


digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama
harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga
harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier
tidak boleh bernilai 0 atau 255.
 Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan
khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host
identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam
network identifier di mana ia berada.

2. Alamat Unicast IP versi 4

Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas,
dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi
pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama
(utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah
mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas
Oktet pertama Oktet pertama
Alamat Digunakan oleh
(desimal) (biner)
IP
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar

Alamat unicast untuk jaringan skala


Kelas B 128–191 1xxx xxxx
menengah hingga skala besar

Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil

Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)

Direservasikan;umumnya digunakan
Kelas E 240–255 1111 xxxx sebagai alamat percobaan (eksperimen);
(bukan alamat unicast)

6
 Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai
0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan
membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga
126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet
awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess
Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

 Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama
alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16
bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B
dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

 Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir)
akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total
2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

 Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP
kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai
alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas
mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

7
 Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host.

Bagian
Nilai Jumlah
Kelas untuk Bagian untuk Jumlah host dalam satu
oktet jaringan
Alamat Network Host Identifier jaringan maksimum
pertama maksimum
Identifier
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Multicast IP Multicast IP Multicast IP
Kelas D 224-239 Multicast IP Address
Address Address Address
Dicadangkan; Dicadangkan; Dicadangkan;
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen
eksperimen eksperimen eksperimen

Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat


sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban
otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam
kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di
saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang
tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa
mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

3. Alamat Multicast IP versi 4

Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan


untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet
yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah
alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-
host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan
yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast

8
pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan
dalam RFC 1112.

Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni


224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.

Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.

4. Alamat Broadcast IP versi 4

Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket


data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan
paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di
dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya.
Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast
hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan
sebagai alamat sumber.

Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap
jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada
lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki
oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan
Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat
broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.

 Network Broadcast

Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara
mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas
(classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan
sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang
berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan
alamat network broadcast.

9
 Subnet broadcast

Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset
semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas
(classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan
paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara
subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang
ditujukan dengan alamat subnet broadcast.

Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang


menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak
terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.

 All-subnets-directed broadcast

Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua
bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah
jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet
yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk
alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-
subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain,
alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis
kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan
alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya
adalah 131.107.255.255.

Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan
menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC
922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat
ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini
belum banyak diimplementasikan.

Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat
ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812,
penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.

10
 Limited broadcast

Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat
IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau
255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan
penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia
belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika
proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol
(BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh,
dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua
lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP
kepadanya.

Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan
memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya
dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di
dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja,
dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja
hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai
limited broadcast.

C. Alamat IP versi 6

Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total
alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki
panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada
kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang
memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x
1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang
alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk
infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi
kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server
sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan
static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP
Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika
konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address
configuration.

11
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-
order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order
bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit
pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang
disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada
hanyalah Format Prefix.

1. Format Alamat

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit,
yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit.
Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua
(:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan
colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-
decimal format.

Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:

001000011101101000000000110100110000000000000000001011110011101100
00001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010

Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal


format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-
bit:

0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011


0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam


bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan
dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

2. Penyederhanaan bentuk alamat

Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada
awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit
terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:

21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

12
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat
lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat
yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam
notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka
0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua
buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6
dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat,
karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit
0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam
alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.

Alamat asli yang Alamat setelah


Alamat asli
disederhanakan dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE FE80:0:0:0:2AA:F FE80::2AA:FF:FE9
9A:4CA2 F:FE9A:4CA2 A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:000
FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
0:0002

Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan


digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan
dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang
kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16.
Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02
dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.

3. Format Prefix

Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat


direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet
mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk
kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.

Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-
nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet
identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti
halnya prefiks alamat IPv4, yaitu ( [alamat] / [angka panjang prefiks] ). Panjang
prefiks mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet.
Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai
berikut:

13
3FFE:2900:D005:F28B::/64

Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks
alamat.

4. Jenis-jenis Alamat IPv6

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:

 Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara


langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
 Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah
paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini
digunakan dalam komunikasi one-to-many.
 Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada
anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi
one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan
(destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-
host biasa.

Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi
alamat-alamat berikut:

 Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah


komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu
subnet.
 Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah
komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah
intranet.
 Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah
komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam
Internet IPv6.

Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.

5. Unicast Address

Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:

 Alamat unicast global


 Alamat unicast site-local

14
 Alamat unicast link-local
 Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
 Alamat unicast loopback
 Alamat Unicast 6to4
 Alamat Unicast ISATAP

6. Unicast global addresses

Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4.
Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat
publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan
menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa.
Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public,
Site, dan Node).

Field Panjang Keterangan


Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat
001 3 bit
ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing.
Top Level
TLA ID diatur oleh Internet Assigned Name Authority
Aggregation
13 bit (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar
Identifier
Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah
(TLA ID)
TLA ID ke sebuah ISP global.
Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan
Res 8 bit datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA
ID).
Next Level
Aggregation Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site)
24 bit
Identifier kustomer tertentu.
(NLA ID)
Site Level
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah
Aggregation
16 bit situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site.
Identifier
ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
(SLA ID)
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet
Interface ID 64 bit
yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID).

7. Unicast site-local addresses

15
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4.
Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site
milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local
dalam sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini
adalah FEC0::/48.

Field Panjang Keterangan


111111101100000000000
000000000000000000000 48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local
000000
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet
dalam sebuah struktur subnet datar.
Administrator juga dapat membagi bit-bit
Subnet Identifier 16 bit
yang yang memiliki nilai tinggi (high-order
bit) untuk membuat sebuah infrastruktur
routing hierarkis.
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node
Interface Identifier 64 bit
dalam subnet yang spesifik.

8. Unicast link-local address

Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host


dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic
Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP
ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan
alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga
memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks
alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.

Field Panjang Keterangan


1111111010000000000
0000000000000000000 Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat
64 bit
0000000000000000000 unicast link-local.
0000000
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node
Interface ID 64 bit
dalam subnet yang spesifik.

16
9. Unicast unspecified address

Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan
oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk
meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan,
yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat
disingkat menjadi dua titik dua (::).

10. Unicast Loopback Address

Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme
interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang
ditetapkan

11. Unicast 6 to 4 Address

Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan
IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering
digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan
prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk
membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format
2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam
notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat
publik IPv4. Sebagai contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi
2002:9D3C:5B7B::/48.

Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast
global address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.

12. Unicast ISATAP Address

Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua
host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi.
Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-
local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang

17
berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti
dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks
yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat
6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat
menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.

13. Multicast Address

Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-
paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua
interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh
alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8.

Field Panjang Keterangan


1111
8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
1111
Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat
transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat
Flags 4 bit transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang
ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah
alamat transient.
Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast,
Scope 4 bit seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-
local atau global.
Group
112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
ID

14. Anycast Address

Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi
diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4.
Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang
memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat
unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.

IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa


interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan
ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut.
Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke

18
banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah
satu dari banyak penerima.

D. Alamat IP lainnya

Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP
dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan
teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server),
maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public
address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).

 Alamat publik

alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan
berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada
dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah
terhubung ke Internet.

Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat
diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat
publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat
publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.

 Alamat ilegal

Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan


intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun
menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah
organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet,
skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang
mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat
tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga
dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.

 Alamat Privat

19
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik
terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah
jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik
secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat
pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet
membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya
tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik
secara global.

Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah


organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan
organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus
terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan
layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya
mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi
hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya
digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau
translator) yang terhubung secara langsung ke internet.

Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses


langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik
yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan
ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan
menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang
berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah
alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal
juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan
alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan
menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya.

Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di


dalam tiga blok alamat berikut:

 10.0.0.0/8
 172.16.0.0/12
 192.168.0.0/16

 IP address 10.0.0.0/8

20
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network
identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga
10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat
digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.

 IP address 172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block


dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang
memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi
privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang
valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

 IP address 192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah


block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang
memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan
dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat.
Alamat private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang
valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

 IP address 169.254.0.0/16

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang
IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin
dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat
subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis
(dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing
(APIPA)).

Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi


adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet
yang sangat pesat.

21
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan
ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan
lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada
rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet.
Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh karena
itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi
harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server),
yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang
telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan
menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke internet.

E. Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4

Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan


alamat IP versi 6.

Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6


Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host 32
2 =±4 miliar host 2128
(teoritis)
Ya, kelas A, B, C, D, dan E.
Template:BrBelakangan tidak digunakan
Menggunakan
lagi, mengingat telah tidak relevan Tidak
kelas alamat
dengan perkembangan jaringan Internet
yang pesat.
Alamat multicast
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
IPv6, yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada Tidak ada
Alamat yang
0.0.0.0 ::
belum ditentukan
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan Alamat IPv6 unicast
Alamat IP publik
oleh otoritas Internet (IANA) global
Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan Alamat IPv6 unicast
Alamat IP pribadi
oleh otoritas Internet site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast
22
alamat otomatis link-local (FE80::/64)
Representasi Colon hexadecimal
Dotted decimal format notation
tekstual format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
Resolusi alamat AAAA Resource
A Resource Record (Single A)
DNS Record (Quad A)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah;


- IP address sangat dibutuhkan oleh komputer yang tergabung dalam suatu
Jaringan
- Jenis alamat IP address pertama yang diluncurkan adalah versi 4 yang
kini sudah mencapai kuota limitnya.
- Pengembangan berkelanjutan menghasilkan IP address versi 6 guna
untuk menyokong kuota kebutuhan IP address dunia.

B. Saran

Kritik dan saran dapat dilayangkan ke alamat e-mail:


wans.blackswan@gmail.com

BAB V PENUTUP

Demikianlah makalah yang telah kami susun yang berkenaan tentang IP


address yang mengacu pada peran dan jenis-jenis IP address dalam skala luas,
semoga menjadi ilmu tersendiri yang dapat digunakan bagi masyarakat secara
umum.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/IP_address

24

Anda mungkin juga menyukai