Oleh :
Kelompok 3
Telah kami lakukan praktikum yang berjudul “ Sel dan bagian-bagiannya” pada
tanggal 28 September 2017 di laboratorium Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Sukabumi yang bertujuan untuk mengidentifikasi stuktur bagian
bagian sel tumbuhan, aliran sitoplasma pada sel tumbuhan, benda-benda ergastik di
dalam sel tumbuhan,stuktrur dinding sel tumbuhan. Sel gabus bukan tumbuhan yang
masih hidup dan tidak memiliki sitoplasma, tetapi sel gabus memiliki dinding sel dan
tidak mempunyai protoplasma. Sel Allium cepa merupakan sel yang masih hidup
karena memiliki sitoplasma sel di dalam selnya. Vallisneria memiliki sitoplasma
pergerakannya mengelilingi dinding sel atau bergerak berputar, sitoplasma merupakan
bagian terpenting karena digunakan untuk fotosintesis . Benda ergastik merupakan
hasil metabolisme dari satu jenis tanaman yang biasanya tersimpan dalam vakuola atau
tersebar dalam sitoplasma selnya. Benda ergastik seperti: pati, aleuron, kristal, tanin
dan gula. Pada Carica papaya terdapat benda ergastik Kristal Ca-oksalat yang
berbentuk seperti jarum, pada Mirabilis terdapat benda ergastik berupa Ca-oksalat yang
berbentuk seperti segitiga piramida. Sedangkan pada Solanum tuberosum terdapat
benda ergastik amilum(pati) bentuknya seperti butir-butir tepung yang dapat di simpan
sebagai cadangan makanan.sedangkan pada penyanyatan biji salak terdapat noktah
kompleks dan sederhana. Di dalam noktah terdapat plasmodermata.
I. LATAR BELAKANG
Sel merupakan kesatuan struktur fisiologi yang terkecil dari organisme hidup.
Sel tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikeliling dinding sel. Biasanya dinding sel
dianggap bagian yang mati sedangkan protoplas adalah bagian yang hidup daripada
sel. Didalam protoplas biasanya terkandung berbagai substansi baik yang bersifat hidup
seperti organel-organel sel atau benda mati misalnya hasil metabolit sekunder dari
tanaman yang bersangkutan. Dengan memperhatikan jaringan gabus yang disediakan
di kegiatan praktikum. Kami mengamati dengan teliti jaringan gabus tersebut. Setelah
melakukan pengamatan jaringan gabus tersebut dilakukan pengamatan terhadap
gambar jaringan gabus yang memperlihatkan struktur sel tumbuhan yang masih hidup
dan membandingkannya dengan jaringan gabus yang diamati. Jaringan gabus disusun
oleh sel-sel gabus, kami mengamati apakah sel gabus dan sel umbi bawang merah
memiliki ciri dan karakteristik yang sama dengan stuktur sel yang masih hidup dan
membandingkan apakah terdapat perbedaan karakteristik antara sel gabus dan sel umbi
bawang merah.
Sel tumbuhan yang masih hidup memiliki sitoplasma sel didalam selnya.
Sitoplasma merupakan komponen penting bagi sel tumbuhan yang masih hidup. Sel
penyusun daun Vallisneria masih dalam keadaan hidup, sehingga di dalam selnya
memiliki sitoplasma. Untuk mengetahui pergerakan sitoplsmanya kami melakukan
pengamatan apakah sitoplasma tersebut bersifat statis atau dapat bergerak dan jika
dapat bergerak bagaimana pegerakannya.
Sel-sel penyusun jaringan yang membentuk bagian empulur biji salak juga
memiliki dinding sel. Kami mengamati bagaimanakah struktur dinding selnya? Sel
tumbuhan memiliki dinding sel yang membatasi antara sel tumbuhan yang satu dengan
sel tumbuhan yang lainnya, apakah struktur dinding sel itu rapat atau ada celah yang
memungkinkan sel tumbuhan tumbuhan yang satu dengan yang lainnya dapat
berhubungan ? lalu bagaimanakah struktur celah ( noktah) pada dinding sel parenkim
biji salak.
Sel merupakan kesatuan struktur fisiologi yang terkecil dari organisme hidup.
Sel tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikeliling dinding sel. Biasanya dinding sel
dianggap bagian yang mati sedangkan protoplas adalah bagian yang hidup daripada
sel. Didalam protoplas biasanya terkandung berbagai substansi baik yang bersifat hidup
seperti organel- organel sel atau benda mati misalnya hasil metabolit sekunder dari
tanaman yang bersangkutan. (Setiono, 2017)
Sel tumbuhan yang masih hidup memiliki sitoplasma sel di dalam selnya.
Sitoplasma merupakan komponen penting bagi sel tumbuhan yang masih hidup. Daun
Vallisneria ini tersusun oleh berbagai macam jaringan. Sel penyusun daun Vallisneria
masih dalam keadaan hidup, sehingga didalam selnya masih dalam keadaan bergerak.
Potoplasma terdiri atas sitoplasma dimana terdapat pula plastid dan mitokondria
beserta nucleus dan organel lainnya. Di dalam sel tumbuhan juga terdapat benda-benda
ergastik seperti pati, aleuron, Kristal, tannin dan gula. Benda ergastik merupakan hasil
metabolism dari satu jenis tanaman yang biasanya tersimpan dalam Vakuola atau
tersebar dalam sitoplassma selnya.
Benda-benda ergastik yang terdapat di dalam sel tersebut ada yang berbentuk
padatan dan berbentuk cairan dan ada juga yang terdapat di dalam plastida. Benda
ergastik yang bersifat cairan meliputi cairan sel, lemak dan minyak lemak, serta minyak
atsiri dan damar. Sedangkan benda ergastik yang bersifat padatan meliputi kristal Ca-
okslat, kristal kersik dan butir-butir aleuron. Dan untuk benda ergastik yang terdapat
pada plastida adalah berupa amilum.
Di dalam sel-sel makhluk hidup khususnya sel tumbuhan selain banyak dijumpai
adanya benda-benda protoplasmik (hidup) juga terdapat benda-benda nonprotoplasmik
(tak hidup) atau disebut benda ergastik. Benda-benda ini terdiri dari substansi yang
bersifat cairan maupun padatan dan merupakan hasil dari metabolisme sel. Adapun
benda ergastik yang bersifat padatan adalah amilum, aleuron, kristal Ca-oksalat, kristal
kersik, sistolit, dll. Sedangkan benda ergastik yang bersifat cairan atau lendir dari hasil
tambahan metabolisme yang bersifat organik atau anorganik terdapat di dalam cairan
sel berupa zat-zat yang larut di dalamnya, antara lain asam organik, karbohidrat,
protein, lemak, gum, lateks tanin, antosian alkaloid, minyak eteris atau minyak atsiri
dan hars, yang ditemukan dalam sitoplasma atau dalam vakuola zat yang terlarut di
dalam cairan sel berbeda-beda untuk setiap sel, bahkan dalam sebuah sel komposisi zat
yang terlarut di masing-masing vakuola seringkali berbeda satu sama lain.
(http://avicennia.guru-indonesia.net/artikel_detail-242.html diakses tgl 20 maret 2012)
1. Amilum
3. Kristal Ca-oksalat
Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses metabolisme.
Yang paling sering ditemukan adalah kristal garam kalsium, terutama Ca-oksalat
(kalsium oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu
pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam
oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karenanya diendapkan berupa garam
Ca-oksalat. Kristal ini terdapat di dalam plasma atau vakuola sel dan larut dalam asam
kuat (HCl dan H2SO4). Bentuk dari kristal Ca-oksalat bermacam-macam, ada yang
berupa kristal panjang, jika padat serta ditemukan sendiri-sendiri disebut stiloid; kristal
tunggal besar ; kecil berbebntuk prisma kecil seperti pasir ; jarum/rafida; bintang/roset;
kristal majemuk dan terhimpun dalam kelompok bulat disebut drus; dan sebagainya.
Kristal dapat ditemukan dalam sel yang sama rupanya dengan sel sekelilingnya, atau
terdapat dalam sel yang khusus, berbeda dari sel lainnya dan disebut idioblas.
4. Lainnya
Minyak dan lemak termasuk lipida serta senyawa lain yang bersifat lemak seperti
malam, suberin dan kutin juga merupakan zat ergastik. Zat-zat itu langsung dibentuk
oleh sitoplasma dan elaioplas. Pada biji, embrio dan sel meristematik umum terdapat
bahan cadangan seperti minyak dan lemak.
Garam silika sering ditemukan pada dinding sel seperti pada rumput-rumputan,
namun dapat ditemukan pula di dalam sel. Sistolit bentuk lain dari ergastik yang
merupakan tonjolan dinding sel kearah lumen yang mengandung kalsium karbonat. Sel
yang berisi sistolit disebut litosist.
Sel-sel penyusun jaringan yang membentuk bagian biji salak juga memiliki dinding
sel. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang membatasi antara sel tumbuhan yang satu
dengan sel tumbuhan yang lain. Dinding sel hanya dimiliki oleh tumbuhan yang
berfungsi sebagai pelindung dan merupakan pembentuk rangka tanaman. Keberadaan
dinding sel pada tumbuhan merupakan salah satu cirri khas tumbuhan yang
membedakannya dengan sel hewan. Sifat fisik dan kimia dinding sel bergantung pada
tipe sel yang diselubunginya. Sebagian besar penyusun dinding sel adalah polisakarida.
Selain itu juga ditemukan protein, lemak. Pada perkembangan selanjutnya dinding sel
dapat mengandung banyak lignin. Selain itu, pada epidermis daun biasanya dilapisi
kutin dan lilin, sedangkan pada jaringan gabus dinding biasanya mengandung suberin.
1. Lamela tengah
2. Dinding primer
3. Dinding sekunder
Lignin merupakan salah satu komponen kimia penyusun dinding sel kayu selain
selulosa dan hemiselulosa. Keberadaan lignin di alam berbentuk polimer yang tersusun
atas unit fenil propana yang bercabang banyak dan membentuk struktur berdimensi
tiga. Lebih dari dua pertiga unit penyusun lignin berikatan antara satu dengan yang
lainnya melalui ikatan eter dan sisanya karbon. Lignin adalah polimer yang lebih
kompleks daripada selulosa serta memiliki bobot molekul yang tinggi. Lignin terdapat
pada dinding sel dan diantara sel-sel. Konsentrasi lignin terbesar terdapat pada lapisan
lamela tengah dan semakin menurun menuju lapisan sekunder.
Dalam pengolahan kayu lignin sering dilarutkan untuk memperoleh serat selulosa
melalui proses pulping. Dalam suasana asam lignin cenderung melakukan kondensasi.
Peristiwa ini menyebabkan bobot molekul lignin berubah dan dalam keadaan yang
sangat asam lignin yang telah terkondensasi ini akan mengendap. Inilah yang menjadi
dasar penentuan kadar lignin dengan menggunakan metode klason yakni mengukur
lignin yang tidak terlarut dalam suasana asam. Lignin terlarut asam merupakan salah
satu sifat kimia yang menunjukan kandungan serta reaktifitas lignin dalam kondisi
asam. Noktah adalah bagian dinding yang tidak ikut menebal ketika terjadi penebalan.
Noktah berfungsi sebagai penghubung antara dua protoplasmapada dua sel yang
berdekatan. Noktah secara berpasangan terletak saling berhadapan sehingga secara
morfologis disebut pasangan noktah.
Bagian pokok noktah ialah ruang noktah dan membran noktah. Noktah dapat
dibedakan menjadi 3 tipe yaitu noktah sederhana, noktah setengah ladam dan noktah
ladam.
Noktah Sederhana
Noktah sederhana adalah pasangan noktah yang terdiri atas dua noktah dimana
keduanya tidak memiliki atap noktah.
III. METODOLOGI
Kloroplasma
Sitoplasma
Gambar 3 Vallisneria
Kristal Co-Oksalat
Pati
Kristal Co-Oksalat
Noktah sederhana
Noktah Kompleks
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami membahas atau mengidentifikasi bagian bagian
sel tumbuhan. pada sel gabus atau batang singkong dan sel pada allium cepa. struktur
sel gabus pada batang singkong atau batang ubi kayu adalah berbentuk segi enam pada
pengamatan terlihat dinding sel,ruang antar sel,vakuola dan nucleus. Sedangkan pada
allium cepa tersusun rapih pada pengamatan yag kami lakukan terlihat dinding sel,
sitoplasma, dan nukleus.
Pada pengamatan kali ini sayatan sel gabus dibagi menjadi dua bagian yang
pertama sayatan preparat sel gabus melintang. Pada sel gabus melintang susunan
selnya rapat dan tidak memiliki sitoplasma karena sitoplasma pada sel gabus sudah
mati. Yang kedua, Sayatan sel gabus membujur. pada sayatan preparat sel gabus
membujur susunan selnya rapat memanjang dan tidak memiliki sitoplasma karena
selnya sudah mati. Sedangkan pada sayatan Allium cepa terdapat sitoplasma karena sel
pada bawang merah selnya masih hidup.
Dari praktikum yang sudah kami lakukan dapat diketahui bahwa setiap tanaman
atau tumbuhan memiliki sel yang berbeda-beda. Dari perbedaan bentuk yang
bermacam-macam ada keterkaitan antara fungsi masing-masing sel, seperti pada sel
gabus yang bersifat kedap air dan memiliki jaringan gabus yang berfungsi untuk
melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air.
pada pengamatan preparat Sayatan biji salak juga memiliki noktah dan struktur
noktah yang ada pada biji salak itu kompleks dan sederhana tetapi lebih dominan
kompleks.. didalam noktah terdapat plasmodesmata yang berfungsi untuk meneruskan
rangsangan dan makanan dari satu sel ke sel yang lain.
1. Sel merupakan kesatuan struktur fisiologi yang terkecil dari organisme hidup.
Sel tumbuhan terdiri dari protoplasma yang di kelilingi oleh dinding sel.