Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SEL DAN BAGIAN-BAGIANNYA


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu Setiono,M.Pd

Oleh :
Kelompok 3

Resti Nuraeni 1631011026


Siti Sara 1631011016
Sri Wahyuni 1631011001
Syifa Isnaeni 1631011006
Wianda nurfauziah 1631011025
Yayang Karlina 1631011012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
OKTOBER 2017
ABTRAK

Telah kami lakukan praktikum yang berjudul “ Sel dan bagian-bagiannya” pada
tanggal 28 September 2017 di laboratorium Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Sukabumi yang bertujuan untuk mengidentifikasi stuktur bagian
bagian sel tumbuhan, aliran sitoplasma pada sel tumbuhan, benda-benda ergastik di
dalam sel tumbuhan,stuktrur dinding sel tumbuhan. Sel gabus bukan tumbuhan yang
masih hidup dan tidak memiliki sitoplasma, tetapi sel gabus memiliki dinding sel dan
tidak mempunyai protoplasma. Sel Allium cepa merupakan sel yang masih hidup
karena memiliki sitoplasma sel di dalam selnya. Vallisneria memiliki sitoplasma
pergerakannya mengelilingi dinding sel atau bergerak berputar, sitoplasma merupakan
bagian terpenting karena digunakan untuk fotosintesis . Benda ergastik merupakan
hasil metabolisme dari satu jenis tanaman yang biasanya tersimpan dalam vakuola atau
tersebar dalam sitoplasma selnya. Benda ergastik seperti: pati, aleuron, kristal, tanin
dan gula. Pada Carica papaya terdapat benda ergastik Kristal Ca-oksalat yang
berbentuk seperti jarum, pada Mirabilis terdapat benda ergastik berupa Ca-oksalat yang
berbentuk seperti segitiga piramida. Sedangkan pada Solanum tuberosum terdapat
benda ergastik amilum(pati) bentuknya seperti butir-butir tepung yang dapat di simpan
sebagai cadangan makanan.sedangkan pada penyanyatan biji salak terdapat noktah
kompleks dan sederhana. Di dalam noktah terdapat plasmodermata.
I. LATAR BELAKANG

Sel merupakan kesatuan struktur fisiologi yang terkecil dari organisme hidup.
Sel tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikeliling dinding sel. Biasanya dinding sel
dianggap bagian yang mati sedangkan protoplas adalah bagian yang hidup daripada
sel. Didalam protoplas biasanya terkandung berbagai substansi baik yang bersifat hidup
seperti organel-organel sel atau benda mati misalnya hasil metabolit sekunder dari
tanaman yang bersangkutan. Dengan memperhatikan jaringan gabus yang disediakan
di kegiatan praktikum. Kami mengamati dengan teliti jaringan gabus tersebut. Setelah
melakukan pengamatan jaringan gabus tersebut dilakukan pengamatan terhadap
gambar jaringan gabus yang memperlihatkan struktur sel tumbuhan yang masih hidup
dan membandingkannya dengan jaringan gabus yang diamati. Jaringan gabus disusun
oleh sel-sel gabus, kami mengamati apakah sel gabus dan sel umbi bawang merah
memiliki ciri dan karakteristik yang sama dengan stuktur sel yang masih hidup dan
membandingkan apakah terdapat perbedaan karakteristik antara sel gabus dan sel umbi
bawang merah.

Sel tumbuhan yang masih hidup memiliki sitoplasma sel didalam selnya.
Sitoplasma merupakan komponen penting bagi sel tumbuhan yang masih hidup. Sel
penyusun daun Vallisneria masih dalam keadaan hidup, sehingga di dalam selnya
memiliki sitoplasma. Untuk mengetahui pergerakan sitoplsmanya kami melakukan
pengamatan apakah sitoplasma tersebut bersifat statis atau dapat bergerak dan jika
dapat bergerak bagaimana pegerakannya.

Protoplasma terdiri atas sitoplasma dimana terdapat pula plastida dan


mitokondria beserta nucleus dan organel lainnya. Di dalam sel tumbuhan juga terdapat
benda-benda ergastik seperti pati, aleuron, kristal, tannin dan gula. Benda ergastik
merupakan hasil metabolisme dari satu jenis tanaman yang biasanya tersimpan dalam
vakuola atau tersebar dalam sitoplasma selnya. Untuk mengetahui hal tersebut kami
melakukan pengamatan, apakah sel-sel pada jaringan petiolus papaya, kentang dan
bunga pukul empat tersebut memiliki substansi benda ergastik seperti yang dijelaskan
dan jika memiliki apa jenisnya dan bentuknya bagaimana.

Sel-sel penyusun jaringan yang membentuk bagian empulur biji salak juga
memiliki dinding sel. Kami mengamati bagaimanakah struktur dinding selnya? Sel
tumbuhan memiliki dinding sel yang membatasi antara sel tumbuhan yang satu dengan
sel tumbuhan yang lainnya, apakah struktur dinding sel itu rapat atau ada celah yang
memungkinkan sel tumbuhan tumbuhan yang satu dengan yang lainnya dapat
berhubungan ? lalu bagaimanakah struktur celah ( noktah) pada dinding sel parenkim
biji salak.

II. DASAR TEORI

2.1 Mengidentifikasi Bagian-bagian Sel Tumbuhan

Sel merupakan kesatuan struktur fisiologi yang terkecil dari organisme hidup.
Sel tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikeliling dinding sel. Biasanya dinding sel
dianggap bagian yang mati sedangkan protoplas adalah bagian yang hidup daripada
sel. Didalam protoplas biasanya terkandung berbagai substansi baik yang bersifat hidup
seperti organel- organel sel atau benda mati misalnya hasil metabolit sekunder dari
tanaman yang bersangkutan. (Setiono, 2017)

Pada organisme bersel banyak tidak semata-mata merupakan kumpulan sel,


tetapi saling berhubungan dan berkoordinasi secara harmonis. Sel-sel sangat bervariasi
ukurannya, bentuknya, strukturnya dan fungsinya. Ada yang berukuran mikron,
milimeter bahkan ada yang berukuran sentimeter (serat dalam tumbuhan tertentu).
Beberapa sel ada yang relatif sederhana organisasi bagian dalamnya tetapi ada pula
yang kompleks. Beberapa sel ada yang mempunyai fungsi bermacam-macam tetapi ada
juga yang terspesialisasi aktivitasnya. Robert Hooke adalah orang yang pertama kali
melihat adanya ruang-ruang yang dibatasi oleh dinding sel pada sayatan gabus yang
beliau sebutkan sebagai sel. (Sulianti, 2013)
Kemudian beliau melihat cairan yang terdapat di dalam sel, isi sel tersebut
selanjutnya diinterpretasikan sebagai materi hidup yang disebut protoplasma.
(Woelaningsih, Sri. 1987. Anatomi Tumbuhan. Jakarta: UT.)

2.2 Mengidentifikasi Aliran Sitoplasma pada Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan yang masih hidup memiliki sitoplasma sel di dalam selnya.
Sitoplasma merupakan komponen penting bagi sel tumbuhan yang masih hidup. Daun
Vallisneria ini tersusun oleh berbagai macam jaringan. Sel penyusun daun Vallisneria
masih dalam keadaan hidup, sehingga didalam selnya masih dalam keadaan bergerak.

Pergerakan/ aliran sitoplasma di atur oleh mikrofilamen. Aliran sitoplasma dalam


tumbuhan akan menggerakkan plastid melewati beberapa vakuola ke segala arah yang
disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada tumbuhan yang masih muda,
karena dalam tumbuhan muda sel-sel masih dalam tahapan pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan organik untuk sintesis
komponen-komponen sel. Sedangkan aliran sitoplasma yang mengelilingi vakuola
disebut aliran rotasi, terjadi pada sel tua karena sel tua sudah tidak terlalu banyak
membutuhkan senyawa organik lagi, maka bahan organik tersebut dibawa ke vakuola
untuk disimpan sebagai cadangan makanan, jika suatu saat tumbuhan
membutuhkannya, misalnya dalam kondisi kekeringan atau musim kemarau.

2.3 Mengidentifikasi Benda-benda Ergastik di Dalam Sel Tumbuhan

Potoplasma terdiri atas sitoplasma dimana terdapat pula plastid dan mitokondria
beserta nucleus dan organel lainnya. Di dalam sel tumbuhan juga terdapat benda-benda
ergastik seperti pati, aleuron, Kristal, tannin dan gula. Benda ergastik merupakan hasil
metabolism dari satu jenis tanaman yang biasanya tersimpan dalam Vakuola atau
tersebar dalam sitoplassma selnya.

Di dalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda yang


nonprotoplasmik atau biasa disebut dengan benda-benda ergastik, yang biasanya
berada di dalam vakuola, dalam plasma sel dan seringkali pula dalam plastida. Benda
yang nonprotoplasmik ini terdiri dari substansi (bahan) organik dan anorganik, dapat
bersifat cair maupun padat. Menurut para ahli botani, benda-benda yang
nonprotoplasmik itu umumnya merupakan cadangan makanan yang jumlahnya
berlebihan atau keadaannya dalam jumlah yang besar pada tempat-tempat penimbunan
makanan cadangan makanan seperti misalnya pada akar umbi, umbi-umbi, biji dan
lain-lain. (Kimball,john w.1983.BIOLOGI jilid 1.Jakarta:Erlangga)

Benda-benda ergastik yang terdapat di dalam sel tersebut ada yang berbentuk
padatan dan berbentuk cairan dan ada juga yang terdapat di dalam plastida. Benda
ergastik yang bersifat cairan meliputi cairan sel, lemak dan minyak lemak, serta minyak
atsiri dan damar. Sedangkan benda ergastik yang bersifat padatan meliputi kristal Ca-
okslat, kristal kersik dan butir-butir aleuron. Dan untuk benda ergastik yang terdapat
pada plastida adalah berupa amilum.

Di dalam sel-sel makhluk hidup khususnya sel tumbuhan selain banyak dijumpai
adanya benda-benda protoplasmik (hidup) juga terdapat benda-benda nonprotoplasmik
(tak hidup) atau disebut benda ergastik. Benda-benda ini terdiri dari substansi yang
bersifat cairan maupun padatan dan merupakan hasil dari metabolisme sel. Adapun
benda ergastik yang bersifat padatan adalah amilum, aleuron, kristal Ca-oksalat, kristal
kersik, sistolit, dll. Sedangkan benda ergastik yang bersifat cairan atau lendir dari hasil
tambahan metabolisme yang bersifat organik atau anorganik terdapat di dalam cairan
sel berupa zat-zat yang larut di dalamnya, antara lain asam organik, karbohidrat,
protein, lemak, gum, lateks tanin, antosian alkaloid, minyak eteris atau minyak atsiri
dan hars, yang ditemukan dalam sitoplasma atau dalam vakuola zat yang terlarut di
dalam cairan sel berbeda-beda untuk setiap sel, bahkan dalam sebuah sel komposisi zat
yang terlarut di masing-masing vakuola seringkali berbeda satu sama lain.
(http://avicennia.guru-indonesia.net/artikel_detail-242.html diakses tgl 20 maret 2012)

1. Amilum

Amilum (pati) merupakan butir-butir tepung yang dapat disimpan sebagai


cadangan makanan. Pada setiap jenis tumbuhan, butir amilum mempunyai bentuk dan
susunan tertentu, namun pada umumnya berbentuk bundar atau lonjong. Adanya
perbedaan bentuk dan susunan butir amilum ini karena adanya hilus (titik permulaan
terbentuknya butir tepung) di setiap butir tepung. Berdasarkan letak hilus, butir amilum
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) amilum yang konsentris (hilus terletak di
tengah); (b) eksentris (hilus terletak di tepi). Sedangkan berdasarkan jumlah hilus dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) monoadelph (hilus hanya satu); (b) diadelph atau
setengah majemuk (hilus berjumlah dua yang masing-masing dikelilingi oleh lamela);
dan (c) poliadelph/majemuk (hilus berjumlah banyak dan tiap hilus dikelilingi oleh
lamela) (Gambar 14). Bila jumlahnya sampai berdesakan dalam sel, maka sisi-sisinya
membentuk sudut. Pada beberapa tumbuhan seperti jagung dan padi, butir amilum
majemuk. Ukuran butir amilum bervariasi. Pada pati kentang misalnya garis tengahnya
antara 70-100 mm, pada jagung 12-18 mm.

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-


lamela ini disebabkan karena waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar
airnya sehingga indeks pembiasannya berbeda. Lamela-lamela ini akan hilang apabila
dibubuhi alkohol keras, sebab air akan diserap oleh alkohol sehingga indeks
pembiasannya menjadi sama.

Dibagian tengah amilum kadang-kadang tampak seperti terkerat, peristiwa ini


disebut korosi. Hal ini biasa terjadi pada butir-butir amilum dalam biji yang sedang
berkecambah. Sedang peristiwa retak di bagian tengah butir amilum dikarenakan
kepekatan di bagian tengah butir amilum berkurang.

2. Aleuron dan kristal protein

Di tempat penyimpanan makanan cadangan (misalnya biji) selain amilum terdapat


juga protein. Pada waktu biji masih muda, terdapat vakuola berukuran kecil dan
berjumlah banyak. Menjelang biji menjadi tua, vakuola menjadi besar. Setelah biji
mengering, air dalam vakuola menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi zat-zat
terlarut di dalamnya (protein, garam dan lemak) semakin besar. Karena peristiwa
pengeringan ini maka vakuola pecah menjadi beberapa vakuola kecil-kecil yang berisi
protein, garam dan lemak. Kemudian zat-zat tersebut akan mengkristal. Vakuola yang
berisi kristal ini disebut aleuron .

3. Kristal Ca-oksalat

Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses metabolisme.
Yang paling sering ditemukan adalah kristal garam kalsium, terutama Ca-oksalat
(kalsium oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu
pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam
oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karenanya diendapkan berupa garam
Ca-oksalat. Kristal ini terdapat di dalam plasma atau vakuola sel dan larut dalam asam
kuat (HCl dan H2SO4). Bentuk dari kristal Ca-oksalat bermacam-macam, ada yang
berupa kristal panjang, jika padat serta ditemukan sendiri-sendiri disebut stiloid; kristal
tunggal besar ; kecil berbebntuk prisma kecil seperti pasir ; jarum/rafida; bintang/roset;
kristal majemuk dan terhimpun dalam kelompok bulat disebut drus; dan sebagainya.
Kristal dapat ditemukan dalam sel yang sama rupanya dengan sel sekelilingnya, atau
terdapat dalam sel yang khusus, berbeda dari sel lainnya dan disebut idioblas.

4. Lainnya

Minyak dan lemak termasuk lipida serta senyawa lain yang bersifat lemak seperti
malam, suberin dan kutin juga merupakan zat ergastik. Zat-zat itu langsung dibentuk
oleh sitoplasma dan elaioplas. Pada biji, embrio dan sel meristematik umum terdapat
bahan cadangan seperti minyak dan lemak.

Garam silika sering ditemukan pada dinding sel seperti pada rumput-rumputan,
namun dapat ditemukan pula di dalam sel. Sistolit bentuk lain dari ergastik yang
merupakan tonjolan dinding sel kearah lumen yang mengandung kalsium karbonat. Sel
yang berisi sistolit disebut litosist.

Tanin merupakan kelompok turunan fenol yang heterogen. Dalam sayatan


mikroskopis tannin dikenal sebagai zat berwarna kuning, merah atau coklat. Tanin
dapat ditemukan pada berbagai bagian tumbuhan terutama pada bagian daun, periderm
dan dalam sel yang berhubungan dengan ikatan pembuluh. Dalam sel, tannin
ditemukan vakuola atau sebagai tetes dalam sitoplasma dan kadang-kadang menembus
dinding sel seperti pada jaringan gabus. Diperkirakan bahwa tannin berfungsi
melindungi tumbuhan terhadap kekeringan dan kerusakan yang disebabkan oleh
hewan.

2.4 Mengidentifikasi Struktur Dinding Sel Tumbuhan

Sel-sel penyusun jaringan yang membentuk bagian biji salak juga memiliki dinding
sel. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang membatasi antara sel tumbuhan yang satu
dengan sel tumbuhan yang lain. Dinding sel hanya dimiliki oleh tumbuhan yang
berfungsi sebagai pelindung dan merupakan pembentuk rangka tanaman. Keberadaan
dinding sel pada tumbuhan merupakan salah satu cirri khas tumbuhan yang
membedakannya dengan sel hewan. Sifat fisik dan kimia dinding sel bergantung pada
tipe sel yang diselubunginya. Sebagian besar penyusun dinding sel adalah polisakarida.
Selain itu juga ditemukan protein, lemak. Pada perkembangan selanjutnya dinding sel
dapat mengandung banyak lignin. Selain itu, pada epidermis daun biasanya dilapisi
kutin dan lilin, sedangkan pada jaringan gabus dinding biasanya mengandung suberin.

Dinding sel biasanya terdiri dari tiga lapisan yaitu

1. Lamela tengah

2. Dinding primer

3. Dinding sekunder

Lamela tengah merupakan substansi interseluler yang merekatkan dinding primer


antara 2 sel yang bersebelahan. Lamela tersusun atas senyawa pectin yang berupa
campuran kalsium dan magnesium pektat. Pada tumbuhan berkayu lamella tengah
mengandung lignin. Dinding primer dibentuk pada sel yang sedang berkembang.
Dinding primer tersusun dari selulosa, pectin, hemiselulosa dan beberapa polisakarida
lain. Tebal dinding sel tidak merata sehingga tampak berseling antara dinding yang
tebal dan yang tipis. Dinding sekunder adalah dinding yang berkembang lagi setelah
terbentuk dinding primer. Umumnya sel dinding sekunder saat dewasa mangalami
kehilangan protoplas. Dinding sekunder melapisi dinding primer kecuali pada
membran noktah. Dinding sekunder terssun dari selulosa, polisakarida non-selulosa,
dan hemiselulosa.

Lignin merupakan salah satu komponen kimia penyusun dinding sel kayu selain
selulosa dan hemiselulosa. Keberadaan lignin di alam berbentuk polimer yang tersusun
atas unit fenil propana yang bercabang banyak dan membentuk struktur berdimensi
tiga. Lebih dari dua pertiga unit penyusun lignin berikatan antara satu dengan yang
lainnya melalui ikatan eter dan sisanya karbon. Lignin adalah polimer yang lebih
kompleks daripada selulosa serta memiliki bobot molekul yang tinggi. Lignin terdapat
pada dinding sel dan diantara sel-sel. Konsentrasi lignin terbesar terdapat pada lapisan
lamela tengah dan semakin menurun menuju lapisan sekunder.

Dalam pengolahan kayu lignin sering dilarutkan untuk memperoleh serat selulosa
melalui proses pulping. Dalam suasana asam lignin cenderung melakukan kondensasi.
Peristiwa ini menyebabkan bobot molekul lignin berubah dan dalam keadaan yang
sangat asam lignin yang telah terkondensasi ini akan mengendap. Inilah yang menjadi
dasar penentuan kadar lignin dengan menggunakan metode klason yakni mengukur
lignin yang tidak terlarut dalam suasana asam. Lignin terlarut asam merupakan salah
satu sifat kimia yang menunjukan kandungan serta reaktifitas lignin dalam kondisi
asam. Noktah adalah bagian dinding yang tidak ikut menebal ketika terjadi penebalan.
Noktah berfungsi sebagai penghubung antara dua protoplasmapada dua sel yang
berdekatan. Noktah secara berpasangan terletak saling berhadapan sehingga secara
morfologis disebut pasangan noktah.

Bagian pokok noktah ialah ruang noktah dan membran noktah. Noktah dapat
dibedakan menjadi 3 tipe yaitu noktah sederhana, noktah setengah ladam dan noktah
ladam.

Noktah Sederhana

Noktah sederhana adalah pasangan noktah yang terdiri atas dua noktah dimana
keduanya tidak memiliki atap noktah.

III. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum sel dan bagian-bagiannya adalah


mikroskop, kaca objek, cover glass, cawan petri, silet dan pipet tetes.

Bahan yang digunakan dalam praktikum sel dan bagian-bagiannya adalah


aquades, gabus tutup botol dan bawang merah.
3.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum sel dan bagian-bagiannya adalah:

1) Prosedur kerja mengidentifikasi bagian-bagian sel tumbuhan


a. Prosedur kerja gabus (tutup botol)
Membuat sayatan melintang dan membujur sel jaringan gabus setipis
mungkin dan simpan diatas kaca objek yang telah ditetesi aquades tutup
dengan cover glass kemuadian amati dibawah mikroskop
b. Prosedur kerja bawang merah
Membuat sayatan melintang dan membujur sel jaringan bawang merah
setipis mungkin dan simpan diatas kaca objek yang telah ditetesi aquades
tutup dengan cover glass kemuadian amati dibawah mikroskop
2) Prosedur kerja mengidentifikasi aliran sitoplasma pada sel tumbuhan
Prosedur kerja daun vallisneria
Membuat sayatan membujur sel jaringan daun vallisnaria dan simpan diatas
kaca objek yang telah ditetesi aquades tutup dengan cover glass kemuadian
amati dibawah mikroskop
3) Prosedur kerja mengidentifikasi benda-benda ergastik di dalam sel tumbuhan
Prosedur kerja pepaya, kentang dan bunga pukul empat
Membuat irisan melintang sel jaringan pepaya, kentang dan bunga pukul
empat setipis mungkin dan simpan diatas kaca objek yang telah ditetesi
aquades tutup dengan cover glass kemudian amati dibawah mikroskop
4) Prosedur kerja mengidentifikasi struktur dinding sel tumbuhan
Prosedur kerja biji salak
Membuat sayatan melintang pada biji salak setipis mungkin dan simpan diatas
kaca objek yang telah ditetesi aquades tutup dengan cover glass kemudian
amati dibawah mikroskop
IV. HASIL PENGAMATAN

4.1 Kegiatan 1 Mengidentifikasi bagian -bagian sel tumbuhan

Gambar 1 sayatan Gabus melintang Gambar 2 sayatan Gabus membujur

N Preparat Sel Gabus Susunan Sel Sitoplasm Sel Hidup/Mati


O a
1 Melintang Rapat Tidak ada Sel mati
2 Membujur Rapat Tidak ada Sel mati
memanjang

4. 2 Kegiatan 2 Mengidentifikasi aliran Sitoplasma pada sel tumbuhan

Kloroplasma

Sitoplasma

Gambar 3 Vallisneria

NO Preparat Arah aliran Sitioplasma Deskripsi


1 Vellisneria Melingkar mengelilingi Hal ini dapat terlihat dari pergerakan
dinding sel Kloroplasma yang terbawa oleh
Sitoplasma mengelilingi dinding sel.
4.3 Kegiatan 3 Mengidentifikasi benda-benda ergastik di dalam sel tumbuhan

Kristal Co-Oksalat

Gambar 4 sayatan Petiolus Daun batang Carica papaya

Pati

Gambar 5 sayatan Kentang

Kristal Co-Oksalat

Gambar 6 sayatan batang Mirabilis

NO Preparat Benda Ergastik Berbentuk


1 Petiolus daun ada Segitiga Kristal Co-Oksalat
Carica papaya
2 Kentang ada Oval (Pati)
3 Mirabilis ada Jarum Kristal Co-Oksalat

4. 4 Kegiatan 4 Mengidentifikasi struktur dinding sel tumbuhan

Noktah sederhana

Noktah Kompleks

Gambar 7 Sayatan biji Salak

NO Preparat Noktah Struktur Noktah


1 Biji Salak ada Kompleks dan sederhana tapi lebih dominan
kompleks

V. PEMBAHASAN

5.1 Kegiatan 1 Mengidentifikasi Bagian- Bagian Sel Tumbuhan

Pada praktikum kali ini kami membahas atau mengidentifikasi bagian bagian
sel tumbuhan. pada sel gabus atau batang singkong dan sel pada allium cepa. struktur
sel gabus pada batang singkong atau batang ubi kayu adalah berbentuk segi enam pada
pengamatan terlihat dinding sel,ruang antar sel,vakuola dan nucleus. Sedangkan pada
allium cepa tersusun rapih pada pengamatan yag kami lakukan terlihat dinding sel,
sitoplasma, dan nukleus.

Pada pengamatan kali ini sayatan sel gabus dibagi menjadi dua bagian yang
pertama sayatan preparat sel gabus melintang. Pada sel gabus melintang susunan
selnya rapat dan tidak memiliki sitoplasma karena sitoplasma pada sel gabus sudah
mati. Yang kedua, Sayatan sel gabus membujur. pada sayatan preparat sel gabus
membujur susunan selnya rapat memanjang dan tidak memiliki sitoplasma karena
selnya sudah mati. Sedangkan pada sayatan Allium cepa terdapat sitoplasma karena sel
pada bawang merah selnya masih hidup.

Dari praktikum yang sudah kami lakukan dapat diketahui bahwa setiap tanaman
atau tumbuhan memiliki sel yang berbeda-beda. Dari perbedaan bentuk yang
bermacam-macam ada keterkaitan antara fungsi masing-masing sel, seperti pada sel
gabus yang bersifat kedap air dan memiliki jaringan gabus yang berfungsi untuk
melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air.

5. 2 Mengidentifikasi Aliran Sitoplasma pada Sel Tumbuhan

Pada sel tumbuhan Vallisneria memiliki sitoplasma dan kloroplas. sitoplasma


adalah cairan yangberada didalam sel sering di sebut sitosol sebagai tempat
berlangsungnya reaksi- reaksi kimia atau metabolisme, pergerakan sitoplasma pada sel
tumbuhan melingkar mengelilingi dinding sel. Hal ini dapat terlihat dari pergerakan
kloroplasma yang terbawa oleh sitoplasma mengelilingi dingding sel. Karena
sitoplasma merupakan bagian penting di dalam tumbuhan yang masih hidup, karena
pergerakan sitoplasma sangat penting untuk kegiatan fotosintesis.

Kroloplas adalah plastid yang mengandung kloropil di dalam kloroplas


berlangsung pase terang dan pase gelap dari fotosintesis tumbuhan. kroroplas terdapat
pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Pada pengamatan
preparat Vallisneria arah aliran sitoplasma melingkar mengelilingi dinding sel karena
hal ini dapat terlihat dari pergerakan kloroplasma yang terbawa oleh sitoplasma
mengeilingi dinding sel.

5. 3 Mengidentifikasi Benda-Benda Ergastik dalam Sel Tumbuhan.


Pada preparat sayatan petiolus daun batang Carica papaya terdapat Kristal
kalsium oksalat yang bentuknya seperti jarum. kristal ini terdapat dalam sel di berbagai
tumbuhan. biasanya terdapat dalam sel korteks, akan tetapi terkadang juga dapat
ditemukan pada sel- sel parenkim floem dan parenkim xylem. Kristal- Kristal ini
terdapat juga dalam vakuola sel atau plasma selnya. Pada preparat sayatan Solanum
tuberosum terdapat Amilum (pati) merupakan butir- butir tepung yang dapat disimpan
sebagai cadangan makanan.pada setiap jenis tumbuhan butir amilum mempunyai
bentuk dan susunan tertentu, namun pada umumnya berbentuk bundar atau lonjong

Pada sayatan batang Mirabilis terdapat Kristal Ca-oksalat. kristal ini


merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses metabolisme. kristal Ca-
oksalat merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi
didalam sitoplasma.

5. 4 Mengidentifikasi Struktur Dinding Sel Tumbuhan.

pada pengamatan preparat Sayatan biji salak juga memiliki noktah dan struktur
noktah yang ada pada biji salak itu kompleks dan sederhana tetapi lebih dominan
kompleks.. didalam noktah terdapat plasmodesmata yang berfungsi untuk meneruskan
rangsangan dan makanan dari satu sel ke sel yang lain.

Noktah Biasa (noktah sederhana)


1. Noktah sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada sel yang
berdampingan dan masing-masing mengadakan penebalan dinding yang sama.
Terdapat pada 2 sel yang sejenis.
2. Noktah tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah yang
terdapat di antara 2 sel, di mana penebalan dinding masing-masing sel tidak
sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang berdampingan, tetapi tidak sejenis.
Misal : sklerenkim – parenkim.
VI. KESIMPULAN

1. Sel merupakan kesatuan struktur fisiologi yang terkecil dari organisme hidup.
Sel tumbuhan terdiri dari protoplasma yang di kelilingi oleh dinding sel.

2. Mengidentifikasi bagian-bagian sel tumbuhan pada sel gabus atau batang


singkong adalah terbentuk segi enam pada pengamatan terlihat dinding
sel,sitoplasma,vakuola dan nucleus. Sel gabus merupakan tumbuhan yang
sudah mati karena tidak memiliki sitoplasma. Sedangkan pada sel bawang
merah sel nya masih hidup karena memiliki sitoplasma.

3. Mengidentifikasi aliran sitoplasma pada sel tumbuhan. Pada tumbuhan


vellisneria memiliki sitoplasma,penggerakan sitoplasma vellisneria
mengelilingi dinding sel atau melingkar.

4. Mengidentifikasi benda-benda ergastik dalam sel tumbuhan. Pada sayatan


batang Carica papaya terdapat benda ergastik yaitu Kristal,Ca_oksalat yang
berbentuk seperti jarum. mirabilis terdapat benda ergastik berupa Ca-oksalat
yang berbentuk seperti segitiga piramida. Sedangkan pada Solanum tuberosum
terdapat benda ergastik amilum(pati) bentuknya seperti butir-butir tepung yang
dapat di simpan sebagai cadangan makanan.

5. Mengidentifikasi struktur dinding sel tumbuhan. Pada sayatan biji salak


terdapat noktah sederhana yang terdapat plasmodesmata yang berfungsi untuk
meneruskan rangsangan dan makanan dari satu sel ke sel yang lain. Ada
beberapa noktah biasa atau sederhana yaitu noktah sempurna(berpasangan) dan
noktah tidak berpasangan (noktah setengah sempurna). Dalam sayatan bijji
salak juga memiliki noktah dan struktur noktah yang ada pada biji salak itu
kompleks dan sederhana tetapi lebih dominan kompleks.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,N.A.,J.B.Reece & L.G.Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga


Jati, W.2007.Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas
XI.Jakarta:Ganeca Exact
Kimball,john w.1983.BIOLOGI jilid 1.Jakarta:Erlangga
Ridhawati.2009.Biologi Umum.Universitas Cokroaminoto Palopo
Setiono. 2017. Lembar Kegiatan Mahasiswa Praktikum Anatomi Tumbuhan Berbasis
Inquiri Laboratorium. Sukabumi: Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah
Sukabumi.
Sulianti. 2013. Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
Wahyu S,I.2006. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Bogor:CV Duta Grafika
Woelaningsih, Sri. 1987. Anatomi Tumbuhan. Jakarta: UT.

Anda mungkin juga menyukai