34 Me Ta 2013 PDF
34 Me Ta 2013 PDF
KAPASITAS 30 KG/JAM
Oleh :
MEDAN
2013
INTI SARI
Kebutuhan akan keripik tempe dimasyarakat kian hari kian meningkat jumlah
permintaanya, jenis pengirisan tempe yang beredar di pasar juga semakin banyak macam
dan ukurannya. Akibat pembuatan keripik tempe yang masih sangat sederhana sehingga
hasil produk dan kualitas tidak dapat dicapai seperti yang diharapkan. Disamping itu
pekerjaan yang cukup lama dan membutuhkan banyak tenaga kerja, dan dinilai dari segi
efisiensi tentu tidak ekonomis. Sehingga dalam penelitian ini dibuat rancang bangun
mesin pengiris keripik tempe dengan kapasitas 30 kg/jam, yang mampu membuat
keripik tempe dengan hasil produksi yang lebih besar dan kualitas bentuk yang seragam.
Untuk memahami terjadinya pengirisan untuk mendapatkan keripik tempe,
terlebih dahulu perlu dijelaskan cara kerja mesin sebagai berikut. Tempe dipotong sesuai
dengan ukuran corong, kemudian tempe tersebut dimasukkan kedalam tabung
pengumpan atau pelandasan pemotong sambil menekan tempe tersebut, lalu mesin
tersebut dihidupkan bersamaan dengan itu rumah mata pisau berputar melalui perantaran
batang poros yang dihubungkan melalui puli ke motor listrik. Maka tempe akan teriris
dengan sendirinya disebabkan oleh mata pisau yang berputar, selanjutnya hasil irisan
keripik tempe akan jatuh melalui saluran pengumpan. Demikian selanjutnya proses ini
terus berlangsung secara berulang-ulang.
Dari hasil pengujian didapatkan data bahwa motor yang digunakan 0,25 Hp
dengan putaran motor sebesar 179 rpm. Putaran tersebut tidak boleh melebihi karena
akan merusak tempe saat diiris karena terlau cepat. Ukuran poros yang sesuai adalah 16
mm dan juga mengunakan 2 puli yang berukuran 2 inchi dan 16 inchi, ukuran tersebut
juga untuk menentukan kecepatan putaran motor untuk mengiris tempe sebanyak 30
kg/jam.
The requirement on tempeh crispy for the consumer is increase for the higher of
demand. There are any type of chops and size in the market. For the simple process of
tempe crispy is product and quality is not so good. In addition a long time process and
required more worker, it is not efficient and economic. Therefore in this research, it
design a machine for chop the tempeh crispy in capacity 30 kg/hour that make a tempeh
crispy with the higher production and the uniform shape and quality.
In order to understand the chopping of tempeh crispy, it is important to describe
the work process of the machine. Tempeh is chopped based on the size of funnel and the
tempeh put into the coagulation tuber or chopping base while to pressure the tempeh and
turn on the machine so the knife edge turning through the crankshaft that connected by
pulley to electrical motor. Tempeh wil chopped by the turning knife edge and the
chopped tempe fall into the coagulation tube. And this process is continues in cycle.
Based on experiment it obtain the data the motor has power 0,25 Hp and rotation
for 179 rpm. The rotation must not ever because it will damage the tempeh when
chopped. The size of that is 16 mm and using 2 mm pulley in size 2 inch and 16 inch in
which the size will determine the velocity of rotation to chop the tempeh for 30 kg/hour.
Halaman
ABSTRACK …………………………………………………………………. ii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
GAMBAR TEKNIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus.
Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang tumbuh
pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana
yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B
dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti
antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang
merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi
komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma
khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum
vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti
daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di
Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika
Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul
Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki
kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam
keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe
unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-
undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).
Tempe memiliki kandungan gizi nabati seimbang yang sangat sesuai untuk
metabolisme tubuh manusia. Makanan ringan berbahan baku tempe (disebut: Keripik
tempe) adalah makanan yang banyak digemari masyarakat. Keripik tempe memiliki
kelebihan dari segi keawetan, dan kepraktisan untuk dibawa sebagai buah tangan (oleh-
oleh).
Akibat pembuatan keripik tempe yang masih sangat sederhana sehingga hasil produk
dan kualitas tidak dapat dicapai seperti yang diharapkan. Disamping itu pekerjaan yang
cukup lama dan membutuhkan banyak tenaga kerja, dan dinilai dari segi efisiensi tentu
tidak ekonomis. Hal ini mendasari dan melatar belakangi, maka dirancang suatu mesin
yang mampu membuat keripik tempe dengan hasil produk yang lebih besar dan kualitas
bentuk yang baik dan seragam.
Oleh sebab itu diperlukan sebuah mesin yang memiliki daya guna optimal, secara
garis besar pertimbangan tersebut didasarkan pada :
1. Secara teknis dapat dipertanggung jawabkan, dalam hal ini masih harus :
a. Mampu meningkatkan produktivitas bila dibandingkan dengan cara
yang digunakan dengan alat tradisional.
b. Mampu meningkatkan hasil olah tanpa mengurangi mutu.
2. Secara ekonomis menguntungkan, hal ini terkait dalam hal :
a. Memiliki hasil kwalitas dan hasil yang baik
b. Hasil produk dapat meningkat
3. Secara social dapat diterima, dalam arti kata pengoperasian permesinan atau
peralatan tidak menyulitkan.
Standart eknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia dan
yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe
kedelai didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan
menggunakan kacang Rhizopus sp, berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit
keabu-abuan da nberbau khas tempe".
1.2.Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu
bagaimana merancang mesin kripik tempe kapasitas 30kg/jam.
1.3.Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah, sebagai berikut:
1.4.Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan mekanisme pemotong tempe sebagai bagian dari proses
produksi keripik tempe, yang dapat menggantikan pekerjaan manual yang selama ini
ada di beberapa UKM. Target yang akan dicapai adalah peningkatan efisiensi dari
produksi tersebut.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui prinsip kerja mesin kripik tempe kapasitas 30kg/jam;
3. Tujuan Akedemis
1.5. Manfaat
Adapun manfaat dari mesin tersebut adalah, sebagai berikut:
3 Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akan digunakan penyusunan laporan tugas akhir dengan
cara melihat buku-buku yang bersangkutan dengan judul tugas akhir.
5 Asistensi
Melaporkan hasil penulisan tugas akhir kepada dosen pembimbing siap untuk diketik
dan dijilid.