2009-2-00456-TIAS Bab 2 PDF
2009-2-00456-TIAS Bab 2 PDF
LANDASAN TEORI
Dasar dari die casting proses terdiri dari injeksi logam cair dalam tekanan yang
tinggi ke dalam cetakan yang disebut die dan dibiarkan membeku. Tipe Mesin die
dalam dies. Ukuran mesin berkisar antara 400 tons sampai 4000 tons. Selain dari
ukuran, perbedaan yang paling mendasar dalam mesin die casting adalah metode
(http://afrisujarwanto.web.id/2007/09/28/casting)
magnesium, dan material lainnya yang memiliki titik lebur rendah yang tidak
Mekanisme injeksi dari Hot Chamber Machine adalah tungku pencair logam
jadi satu dengan mesin cetak dan silinder injeksi terendam dalam logam cair.
dihubungkan ke mesin dengan model yang disebut gooseneck atau leher angsa
(http://ashwintooldesigner.blogspot.com/2009/02/hot-and-cold-chamber-die-
casting.html)
Cold Chamber Machine digunakan untuk material alloy yang memiliki titik
lebur tinggi seperti alumunium. Logam cair dituangkan ke dalam system cold
chamber atau yang biasa disebut cylinder sleeve atau plunger sleeve dengan
plunger tip dan mendorong material masuk ke dalam cetakan dengan tekanan
yang tinggi. Berikut ini ditunjukkan tipe cold chamber die casting
(http://www.themetalcasting.com/pressure-die-casting.html)
- Tidak terjadi serangan logam panas dari logam cair pada bagian mesin.
Di PT. AHM jenis alumunium casting yang digunakan ada 3 macam, antara
lain :
Tekanan yang digunakan antara 350 ton sampai 4000 ton. Di PT. AHM
sendiri hanya ada 3 kapasitas mesin yaitu 350 ton, 650 ton, dan 800 ton
dengan tipe cold chamber. High Pressure Die Casting ( HPDC ) ini digunakan
untuk membuat komponen crank case, cover crank case, cylinder comp, hub,
flange driven, plate oil sparator, step holder, dan holder cam shaft. Berikut ini
(http://www.themetalcasting.com/pressure-die-casting.html) :
memiliki bentukan sulit. Di AHM, Low Pressure Die Casting ini digunakan
(http://www.themetalcasting.com/pressure-die-casting.html) :
komponen piston.
Saat ini kita akan membahas tentang die casting tipe cold chamber karena
modifikasi sistem monoblok dilakukan pada dies tipe cold chamber yang dipakai
Berikut ini ditunjukkan konstruksi dasar dan bagian – bagian utama dari
cetakan alumunium.
6
3 4 7
2
Berikut ini adalah bagian – bagian dari dies secara garis besar :
2. Fix Cavity
3. Fix body
Block yang akan menjaga susunan daripada die yang dipasangkan, menyusun
4. Move body
Block yang akan menjaga susunan daripada die yang dipasangkan, menyusun
5. Cooling manifold
6. Move cavity
7. Plate ejector
8. Ejector pin
9. Distributor
19
sleeve.
Tahap – tahap pokok proses dalam pembentukan part high pressure die
(http://www.honsel.com/honsel.php) :
1. Dies terpasang di mesin injeksi dan siap untuk produksi. Dies dalam kondisi
2. Move platen mesin bergerak maju sehingga menyebabkan dies menyatu antara
fix dan move ( die close ). Alumunium cair dituang ke dalam plunger sleeve
jarak tertentu.
5. Alumunium mengisi penuh ruang kosong yang ada dalam cavity membentuk
6. Dies membuka dan produk didorong oleh ejector di move sehingga mudah
diambil.
prinsip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat
diekspresikan sebagai sebuah sketsa atau sebuah model 3 dimensi secara garis
besar dan seringkali disertai oleh sebuah uraian gambar. Sebuah produk dapat
21
memuaskan pelanggan dan dapat sukses dipasarkan bergantung pada nilai yang
dan spesifikasi target, dan diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk
terhadap kumpulan bangunan fisik produk. Sebuah produk dianggap terdiri dari
elemen fungsional dan fisik. Elemen – elemen fungsional dari sebuah produk
keseluruhan produk. Elemen – elemen fisik dari sebuah produk adalah bagian –
bagian produk (part), komponen, dan sub rakitan yang pada akhirnya
1. Upgrade
2. Penambahan (Added-ons)
22
3. Adaptasi
peralatan mesin mungkin perlu dikonversi dari 220 volt ke 110 volt.
4. Pemakaian
5. Konsumsi
tetap utuh.
23
Karakteristik kinerja statu produk, antara lain kecepatan, efisiensi, umur pakai,
Penentuan investasi dalam bentuk fixed asset ini ditentukan oleh pendapatan
yang akan diperoleh pada masa yang akan datang, oleh karena itu kegagalan
besar, akan menimbulkan biaya yang tidak berguna dan jika perusahaan tidak
Salah satu persoalan yang dihadapi perusahaan adalah masalah alokasi sumber
dana yang dimilikinya. Perusahaan akan dihadapkan pada suatu pilihan mana
yang paling tepat atas penggunaan dana yang dimilikinya dari banyak
kemungkinan investasi. Oleh karena itu, pihak manajemen suatu perusahaan harus
memiliki alat analisis yang dapat digunakan sebagai kriteria penilaian dalam
suatu alat analisis yang dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam rangka
didasarkan atas cash flows, yakni cash inflow dan cash outflow pada saat proyek
tersebut berjalan maupun setelah proyek tersebut selesai. Adapun operating cash
baru.
tidak, terdapat beberapa metode yang sering digunakan dalam capital budgeting
1. Payback Period
investasi yang telah dikeluarkan. Dengan kata lain, payback period merupakan
Ekonomi Teknik (Edisi Pertama Cetakan Ketiga) 2004, p112). Misalnya untuk
= 5 tahun
awal tersebut, maka semakin baik investasi tersebut dilakukan dan sebaliknya. Hal
ini didasarkan atas pertimbangan bahwa semakin cepat biaya investasi tersebut
Metode payback period ini sangat sederhana dan mudah digunakan terutama
untuk proyek – proyek yang kelanjutannya tidak pasti. Adapun metode ini
uang dan tidak memperhitungkan aliran kas yang masuk setelah periode
pengembalian tercapai.
Dengan adanya kelemahan time value of money dari payback period ini, maka
timbul discounted payback yang sudah memperhitungkan konsep nilai waktu dari
uang. Discounted payback adalah jumlah tahun yang dibutuhkan sampai total
$1.000 pada setiap akhir tahunnya, maka discounted payback dengan faktor bunga
mencapai $2.000 pada sekitar tahun ketiga, yakni jumlah yang dibutuhkan untuk
mencapai present value sejumlah $2.000 pada akhir tahun kedua adalah $2.000 -
$1.753,50 = $264,50. Sehingga proporsi pada tahun ketiga dari present value ini
sebesar $264,50 / $751,30 = 0,35 dan nilai discounted payback adalah 2,35 tahun.
Net present value adalah jumlah present value dari cash inflow yang dihasilkan
oleh investasi dikurangi dengan nilai present value dari biaya investasi tersebut.
(http://www.investopedia.com/terms/n/npv.asp) :
t
Ct
NPV = ∑ − Co
t =1 (1 + i ) t
Dimana :
t : Waktu
Metode ini lebih sering dipergunakan dalam melakukan analisis terhadap suatu
memberikan kriteria yang lebih baik. Hal ini dikarenakan metode ini turut
memperhitungkan nilai uang terhadap waktu, yaitu uang pada masa yang akan
datang akan mempunyai nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan uang pada
saat sekarang ini untuk jumlah uang yang sama. Oleh karena itu, maka didalam
menilai suatu investasi, aliran kas yang terjadi pada masa yang akan datang perlu
didiskontokan terlebih dahulu dengan discount rate tertentu agar menjadi present
value, sehingga semua aliran kas yang terjadi dapat dianalisis pada saat waktu
Dengan menggunakan rumus di atas, maka akan dihasilkan suatu nilai net
present value. Jika net present value-nya bernilai positif berarti investasi ini
menguntungkan dan sebaliknya jika net present value-nya negatif, maka investasi
Internal Rate of Return adalah rate yang menyebabkan jumlah nilai present
value dari cash inflow yang dihasilkan oleh investasi sama dengan nilai present
value dari biaya investasi tersebut atau dengan kata lain rate of return yang
menyebabkan nilai net present value sama dengan nol. Nilai present value dari
28
cash inflow sama dengan present value dari cash outflow. Adapun internal rate of
NPV = 0
n n
(C )t (Co)t
∑
t = 0 (1 + i )
t
− ∑
t = 0 (1 + i )
t
=0
Dimana :
t : Waktu
Karena aliran kas keluar proyek merupakan biaya awal investasi (Cf), maka
n
(C )t
∑ (1 + i)
t =0
t
− (Cf ) = 0
Dengan menggunakan rumus di atas, maka akan didapatkan suatu nilai internal
rate of return. Jika internal rate of return-nya lebih besar dari arus pengembalian
(i) yang dipergunakan atau rate of return yang diinginkan berarti investasi ini
menguntungkan. Dan sebaliknya jika internal rate of return-nya lebih kecil, maka
Cara lain untuk menafsirkan IRR adalah melalui interpolasi sampai nilai i%
2004, p123). Dalam penyelesaian menggunakan konversi umum dari tanda ‘+’
untuk kas masuk dan tanda ‘-‘ untuk arus kas keluar, IRR adalah nilai i% pada :
29
n n
∑ R( P / F , i%, k ) = ∑ E k ( P / F , i%, k )
k =0 k =0
Dimana :
N : Umur proyek
Profitability Index (PI) lebih besar dari satu, maka proyek dikatakan
n
(C )
∑ (1 + i)
t =0
t
Pr ofitabilityIndex = n
(Co)
∑ (1 + i)
t =0
t
Dimana :
t : Waktu