Maksudnya, tidak boleh menikahi dua wanita bersaudara, baik saudara kandung
maupun sepersusuan.
Anda hanya bisa menikahi adik ipar Anda, jika: (a). Anda telah menceraikan istri Anda
dan telah selesai masa iddah atau (b). Istri Anda telah meninggal dunia.
2. Saudara ipar bukanlah mahram. Karena itu, saudara ipar tidak boleh berdua-duaan
dalam satu tempat dengan suami kakaknya atau istri kakaknya. Nabi shallallahuْ‘alaihiْ
wa sallam bersabda,
Anda jangan merasa aman dalam posisi semacam ini. Karena setan akan berupaya
keras,ْagarْandaْberduaْbisaْberzina.ْWaspadalah…
3. Adik ipar Anda tidak boleh tinggal bersama dengan keluarga Anda. Ada banyak
madharat, ketika saudara ipar, tinggal bersama saudara iparnya. Diantara,
a. Memperbesar peluang terjadinya perselingkuhan.
b. Membuka kesempatan berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan
mahramnya. padahal jauh-jauhْhariْNabiْshallallahuْ‘alahiْwaْsallamْbersabda,
Kamudianْ adaْ sahabatْ ansharْ yangْ bertanya,ْ “Wahaiْ Rasulullah,ْ bagaimanaْ denganْ
saudara ipar? Beliau menjawab,
الموت الحمو
“Saudaraْiparْituْkematian.”ْ(HR.ْBukhariْdanْMuslim).
Nabi shallallahuْ ‘alaihiْ waْ sallamْ menyebutْ saudaraْ iparْ denganْ kematian,ْ karenaْ
masyarakat luar tidak akan berburuk sangka ketika ada saudara ipar yang tinggal
bersama istri kakaknya atau suami kakaknya. Sementara mereka sangat berpeluang utk
melakukan zina. Sehingga kewaspadaan mereka untuk berzina sangat longgar. Allahu
a’lam.
ْ اب َم
ن َ َوراتْ هَذهْ منْ أ
َْ ص َ ُ ّللا بسترْ فَليَستَترْ شَيئًا القَاذ
َْ
“Siapaْ yangْ tertimpaْ musibahْ maksiatْ denganْ melakukanْ perbuatanْ semacamْ iniْ
(perbuatan zina), hendaknya dia menyembunyikannya, dengan kerahasiaan yang Allah
berikan.”ْ(HR.ْMalikْdalamْAl-Muwatha’,ْno.ْ1508)
Dengan masing-masing berusaha bertaubat dan memperbaiki diri, semoga Allah segera
memperbaikinya.