Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 12 No 1 Agustus 2014

HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR-AKTIVITAS


ANTIBAKTERI TURUNAN BENZIMIDAZOL
MENGGUNAKAN METODE PM3

Saeful Amin
Program Studi S1Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

ABSTRAK

Telah dilakukan analisis Hubungan Kuatitatif Struktur-Aktivitas (HKSA) antibakteri dari empat belas
senyawa turunan benzimidazole berdasarkan perhitungan sifat kimia senyawa. Parameter yang
digunakan dalam penelitian ini adalah parameter hidrofobik, elektronik, dan sterik. Data parameter-
parameter tersebut diperoleh dari struktur hasil optimasi geometri menggunakan metode semiempirik
PM3 sedangkan aktivitas biologis senyawa diperoleh dari jurnal penelitian (Log MIC). Analisis
hubungan antara aktivitas antibakteri dan sifat senyawa dilakukan dengan metode Multiple Liniear
Regression (MLR). Hasil analisis memberikan model persamaan terbaik sebagai berikut :

Log MIC= -2,751(±0,667) Log P - 0,096(±0,294) EHOMO - 1,327(±0,856) ELUMO - 0,056 (±0,010)
MW
+0,334(±0,070) MR - 0,824(±0,197) dipole + 4,784(±2,798)
n=14; r=0,960; r2=0,921; SD=0,153 ; F=13,604

Kata Kunci : HKSA, Antibakteri, senyawa benzimidazole, PM3

ABSTRACT

Analysis Qualitative Structure-Activity Relationship ( QSAR) antibacterial of the fourteen compounds


derivatives of benzimidazole based on calculation of chemical properties of the compound has done.
The parameters used in this research is the parameter of the hydrophobic, electronic, and sterik. The
parameters of Data retrieved from a geometry optimization results structure using the semiempirik
method of the biological activity of the compound while the PM3 obtained from research journals (Log
MIC). Analysis of the relationship between antibacterial activity and properties of compounds made by
the method of Multiple Regression Liniear (MLR). Results of the analysis provide the best equation
model is as follows:

Log MIC= -2,751(±0,667) Log P - 0,096(±0,294) EHOMO - 1,327(±0,856) ELUMO - 0,056 (±0,010)
MW
+0,334(±0,070) MR - 0,824(±0,197) dipole + 4,784(±2,798)
n=14; r=0,960; r2=0,921; SD=0,153 ; F=13,604

Key words: hksa, antibacterial, compound benzimidazole, pm3

PENDAHULUAN Aktivitas (HKSA) atau Quantitative


Perkembangan kimia komputasi Structure-Activity Relationship (QSAR).
mengalami fase percepatan pada dekade Hal ini sinergis dengan perkembangan
terakhir ini. Salah satu disiplin ilmu yang penemuan obat baru yang semakin lama
sangat terbantu dengan perkembangan diharapkan semakin efektif dan efisien
tersebut adalah kimia medisinal, terutama (Siswandono, 2000).
untuk studi Hubungan Kuantitatif Struktur Pada perkembangannya studi HKSA

254
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

digunakan sebagai dasar acuan dalam benzimidazole masih cukup menarik


pengembangan pendekatan kimia untuk diteliti (Kuzmanovic et al., 2009).
medisinal. Studi HKSA meliputi studi
METODE PENELITIAN
penemuan senyawa baru, studi kimia
Bahan Penelitian
anorganik dan studi kimia organik.
Bahan yang digunakan berupa
Hubungan pendekatan prediksi reaktifitas
senyawa turunan benzimidazole yang
senyawa di dalam tubuh meliputi fase
berjumlah 14 senyawa, diperoleh dari
ADME (absorpsi, distribusi, metabolisme
jurnal "QSAR Analysis of 2-Amino or 2-
dan ekskresi) sangat dibutuhkan untuk
Methyl-1-Substituted Benzimidazoles
safety drug issue. Hal tersebut
Against Pseudomonas aeruginosa“
berhubungan dengan reaktifitas dan
(Kuzmanovic et al., 2009). Data senyawa
toksisitas suatu senyawa yang dapat di
dengan aktivitas biologi terdapat pada
prediksi menurut HKSA (Tahir, 2005).
Tabel 1. Untuk struktur induk terdapat
Dalam beberapa tahun terakhir,
pada Gambar 1.
derivatif benzimidazole telah menarik
minat para peneliti karena aktifitas sebagai
antibakteri. Meskipun berbagai derivatif
benzimidazole telah diketahui, tetapi
perkembangan baru dan strategi untuk
mensintesis aktifitas biologi baru Gambar 1. Struktur induk

Tabel 1. Data aktivitas biologi


Senyawa MIC (μg/mL) Log MIC
1 50 1,69897
2 25 1,39794
3 12,5 1,09691
4 6,25 0,79588
5 50 1,69897
6 12,5 1,09691
7 6,25 0,79588
8 100 2,00000
9 50 1,69897
10 25 1,39794
11 12,5 1,09691
12 100 2,00000
13 25 1,39794
14 12,5 1,09691

Alat Penelitian lunak Microsoft Word, Microsoft Office


Penelitian ini menggunakan piranti Excel 2007, ChemOffice 8.0,dan Statistica
keras Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 7.
T4400 @2.20GHz (2 CPUs), memori fisik Prosedur Penelitian
2 GB, memori grafik 796 MB. Piranti Pemodelan Struktur Molekul

255
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

Pemodelan struktur molekul senyawa dengan mempertimbangkan nilai-nilai R,


turunan benzimidazole menggunakan F, SE, dan PRESS.
perangkat lunak ChemOffice 8.0 yang Validasi Persamaan
disesuaikan dengan data literatur. Pengujian data dilakukan terhadap 14
Pemodelan molekul senyawa ini dibuat data uji. Dari ke 14 data uji ini dilakukan
secara manual dalam bentuk 2 dimensi perhitungan nilai prediksi dari model
pada program ChemDraw Ultra 8.0 persamaan regresi terbaik. Kemudian
kemudian dikonversi menjadi bentuk 3 dicari selisih dari nilai eksperimen dengan
dimensi pada program Chem3D Ultra 8.0. prediksi sehingga diperoleh nilai
Prediksi Aktivitas residualnya, setelah itu dicari nilai PRESS
Aktifitas biologi senyawa turunan dari tiap senyawa. Nilai PRESS berfungsi
benzimidazole dapat diprediksi dengan untuk mengetahui keakuratan dari model
hasil perhitungan descriptor pada software persamaan yang dipilih sebagai model
ChemOffice 8.0. persamaan terbaik (Siswandono, 2000).
Pemilihan dan Perhitungan Deskriptor
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan optimasi struktur
Hasil Pemodelan Molekul Senyawa
senyawa turunan benzimidazole,
Dari literatur, diperoleh 14 senyawa
dilakukan dengan metode perhitungan
turunan benzimidazole. Masing-masing
semi-empirical PM3 menggunakan
senyawa dibuat dalam model molekul dua
algoritma Polak-Ribiere hingga mencapai
dimensi pada software ChemDraw Ultra
energi minimum dengan RMS (Root Mean
8.0. Kemudian dirubah kedalam bentuk
Square) gradien 0,01 kcal/mol Å. Maka
tiga dimensi menggunakan software
deskriptor yang akan dihitung adalah
Chem3D Ultra 8.0. Pemodelan senyawa
deskriptor Log P, Energi HOMO, Energi
ini bertujuan agar dapat dilakukan
LUMO, Dipole, Molecular Weight dan
perhitungan karakteristik kimia dari
Molar Refractifity
masing-masing senyawa tersebut sehingga
Perhitungan dilakukan dengan
diperoleh nilai deskriptor yang mencakup
metoda semiempirik PM3 yang sudah
deskriptor hidrofobik, elektronik dan
dioptimasi kemudian di compute
sterik.
properties pada menu compute properties
Setiap senyawa yang dimodelkan
pada software Chem3D Ultra 8.0.
dalam penelitian ini dilakukan minimize
Analisis Persamaan HKSA
energy. Hal tersebut dilakukan agar
Analisis Persamaan HKSA dilakukan
diperoleh suatu model senyawa yang
setelah dilakukan analisis statistik dengan
mempunyai nilai energi molekul yang
Multiple Linear Regression (MLR), akan
sesuai yakni mempunyai nilai energi
didapatkan beberapa model persamaan.
paling kecil artinya stabil, sehingga dalam
Model-model tersebut diuji validitasnya

256
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

perhitungan deskriptor yang dilakukan mudah masuk kedalam sel atau kedalam
untuk setiap senyawa dapat memperoleh reseptor dan sebaliknya. Parameter
hasil yang tepat. elektronik diperlukan untuk memprediksi
Hasil Penentuan dan Perhitungan kecenderungan dari senyawa dalam
Deskriptor berikatan dengan reseptor atau senyawa
Deskriptor yang digunakan lainnya. Harus adanya ketiga parameter
merupakan parameter-parameter dalam diatas sangat diperlukan untuk
model HKSA Hansch yang meliputi memprediksi toksisitas dari senyawa
parameter hidrofobitas yang diwakili oleh turunan benzimidazole terutama toksisitas
Log P; parameter elektronik yang diwakili pada genetik.
oleh High Occupied Molecular (HOMO), Pada pemilihan deskriptor yang
Low Oncupied Molecular (LUMO), dan mencakup tiga parameter diatas dilakukan
Dipole; parameter sterik diwakili oleh secara acak dan didapatkan enam
Molecular Weight (MW) dan Molecular deskriptor yaitu Log P (logaritma
Refractivity (MR). Perhitungan nilai koefisien partisi n-oktanol/air), HOMO
deskriptor dilakukan dengan (Highest Occupied Molecular Orbital),
menggunakan program ChemDraw Ultra LUMO (Lowest unoccupied Molecular
8.0 dan Chem3D Ultra 8.0, menggunakan Orbital), MW (Molecular weight), MR
metode semiempirik PM3 (Molar refractivity), dipole. Kemudian ke
(Parameter Model Number Three). enam deskriptor tersebut dihitung sifat
Pemodelan Persamaan HKSA dengan fisikokimianya menggunakan metode
MLR (Multiple Linear Regression) mekanika kuantum semiempirik PM3
Dalam menentukan parameter dengan bantuan perangkat lunak
fisikokimia sebagai deskriptor toksisitas chemdraw ultra versi 8.0. dari ke enam
terlebih dahulu dipilih beberapa deskriptor deskriptor tersebut dilakukan perhitungan
secara acak, tetapi mencakup pada tiga statistika memakai perangkat lunak
paremeter yaitu hidrofobik, strerik, dan statistika 7 dengan model Multiple Linear
elektronik. Parameter hidrofobik Regression (MLR) dan dihasilkan
diperlukan untuk memprediksi data yang ditunjukan pada Tabel 2.
kecenderungan kelarutan senyawa dalam Dari perhitungan Tabel 2 dihasilkan
pelarut dan ini berguna untuk enam deskriptor yang sesuai untuk
memprediksi mudah atau tidaknya suatu mendeskripsikan toksisitas yaitu Log P,
senyawa diabsorpsi dalam saluran HOMO (Highest Occupied Molecular
pencernaan atau masuknya kedalam sel. Orbital), LUMO (Lowest unoccupied
Parameter sterik diperlukan untuk Molecular Orbital) , MW (Molecular
memprediksi suatu senyawa, semakin weight), MR (Molar refractivity), Dipole.
kecil halangan sterik maka semakin Dari ke enam deskriptor yang didapat

257
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

mencakup tiga parameter yaitu Log P Persamaan di atas bisa disimpulkan


merupakan wakil dari parameter semakin tinggi nilai Log P, HOMO, MR,
hidrofibitas, HOMO,LUMO,Dipole wakil Dipole dan semakin kecil nilai LUMO dan
dari parameter elektronik, sedangkan MW MW, maka semakin toksik. Toksisitas
dan MR wakil dari parameter sterik. turunan senyawa benzimidazole yang
Analisis Persamaan HKSA dinyatakan dari berbagai data diatas bisa
Pemilihan Persamaan Terbaik dijelaskan korelasinya dengan deskriptor
Dalam menentukan model persamaan yang diberikan pada persamaan diatas.
antara deskriptor terhadap Log MIC, Pada deskriptor Log P menyatakan
didapatkan persamaan terbaik sebagai semakin besar log P maka lebih toksik, hal
berikut : ini dikarenakan apabila Log P semakin
Log MIC= -2,751(±0,667)Log P besar maka akan mempertinggi
-0,096(±0,294)EHOMO kelarutannya dalam lemak, dengan
-1,327(±0,856)ELUMO semakin tingginya kelarutan pada lemak
-0,056 (±0,010)MW akan lebih mudah diabsorpsi pada saluran
+0,334(±0,070)MR pencernaan untuk masuk ke sistemik dan
-0,824(±0,197)dipole masuk pada sel. Mudah masuknya pada
+4,784(±2,798) sel akan lebih mempermudah untuk
2
n=14; r=0,960; r =0,921; SD=0,153 ; senyawa turunan benzimidazole ini
F=13,604 mengganggu rangkaian DNA

Tabel 2. Tabel Hasil Perhitungan Multiple Linear Regression (MLR)

Std.Err.of Std.Err.of
Beta B T(7) p-level
Beta Beta
Intercept 4,78472 2,798391 1,70981 0,131046
Log P -6,72091 1,627748 -2,75142 0,666371 -4,12897 0,004410
HOMO -0,09311 0,285027 -0,09614 0,294285 -0,32667 0,753466
LUMO -0,74635 0,481383 -1,32686 0,855804 -1,55043 0,164973
MW -6,85734 1,226952 -0,05635 0,010082 -5,58893 0,000825
MR 11,85576 2,492542 0,33437 0,070298 4,75649 0,002068
Dipole -4,52793 1,083790 -0,82398 0,197225 -4,17787 0,004148

dalam inti sel. Energi HOMO berkaitan elektron suatu senyawa. Energi LUMO
dengan sifat mendonorkan elektron suatu yang semakin rendah menyebabkan
senyawa, energi HOMO yang tinggi hambatan untuk menerima elektron
berarti kemampuan mendonorkan elektron semakin rendah. MW (Molecular Weight)
semakin besar.Sedangkan energi LUMO berkaitan dengan suatu molekul yang
berkaitan dengan kemampuan menerima masuk kedalam reseptor, semakin besar

258
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

nilai MW (Molecular Weight) maka variabel bebas yang diperoleh dari 14


semakin mudah masuk kedalam reseptor senyawa turunan benzimidazole yang
atau masuk kedalam rangkaian DNA dan digunakan dengan nilai aktivitas biologis
menyerang basa-basa DNA nya, sehingga (Log MIC) dari penelitian. Hasil
bisa meningkatkan toksisitasnya. Pada perhitungan nilai observasi, prediksi dan
deskriptor MR (Molar Refractivity) residual ditunjukan pada Tabel 3.
menyatakan bahwa semakin kecil nilainya Kolom Observed Value menunjukan
semakin toksik, hal ini disebabkan nilai MIC eksperimen , kolom Predicted
semakin kecil nilai MR (Molar Value menunjukan nilai MIC hasil
Refractivity) maka semakin mudah perhitungan menggunakan Regresi
senyawa tersebut masuk kedalam sel dan Multilinear, sedangkan kolom Residual
penyerangan terhadap basa DNA yang menunjukan selisih keduanya.
dikarenakan semakin berkurangnya Untuk melihat sebaran nilai prediksi
halangan sterik, sedangkan semakin besar dan nilai eksperimen dari aktivitas
nilai molar refractivity maka semakin sulit antibakteri senyawa turunan
terjadinya ikatan antara kontaminan benzimidazole dapat dilihat pada Grafik 1.
dengan basa DNA dan masuknya senyawa Berdasarkan Grafik 1 terlihat bahwa
kedalam sel atau inti sel. Pada deskriptor data hasil eksperimen sangat dekat dengan
Dipole menyatakan bahwa semakin besar data prediksi. Hal itu ditunjukan dengan
nilainya maka lebih mempermudah untuk dekatnya bulatan-bulatan pada garis merah
masuk kedalam reseptor dan menyerang yang mengartikan toksisitas senyawa
basa-basa DNA nya, sehingga bisa turunan benzimidazole memiliki suatu
meningkatkan toksisitasnya. korelasi dengan strukturnya.

Validasi Persamaan Grafik 1. Hubungan Antara Hasil Prediksi


dengan Eksperimen
Setelah didapat model persamaan
HKSA, selanjutnya dilakukan validasi
model persamaan. Validasi model
persamaan biasa digunakan untuk
mengevaluasi suatu model persamaan
terbaik ditinjau dari seberapa baik model
persamaan tersebut. Validasi model
HKSA dilakukan dengan mencari nilai
prediksi data eksternal yang terdapat pada

259
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

Tabel 3. Data Observasi, Prediksi dan Observasi senyawa turunan benzimidazole


Observed Predicted
No. Nama Senyawa Residual
Value Value
1. 1H-benzo[d]imidazol-2-amine 1,698970 1,752884 -0,053914
2. 1-phenethyl-1H-benzo[d]imidazol-2-amine 1,397940 1,489743 -0,091803
[4-(Piperidin-1-
3. 1,096910 1,108442 -0,011532
yl)benzylidene]malononitrile
1-(4-chlorophenethyl)-1H-
4. 0,795880 0,629066 0,166814
benzo[d]imidazol-2-amine
2-(2-amino-1H-benzo[d]imidazol-1-yl)-1-
5. 1,698970 1,642655 0,056315
phenylethanone
2-(2-amino-1H-benzo[d]imidazol-1-yl)-1-
6. 1,096910 1,134487 -0,037577
p-tolylethanone
2-(2-amino-1H-benzo[d]imidazol-1-yl)-1-
7. 0,795880 1,020992 -0,225112
(4-chlorophenyl)ethanone
8. 2-methyl-1H-benzo[d]imidazole 2,000000 1,949385 0,050615
9. 2-methyl-1H-benzo[d]imidazole 1,698970 1,824213 -0,125243
2-methyl-1-phenethyl-1H-
10. 1,397940 1,415974 -0,018034
benzo[d]imidazole
11. 2-benzo[b][1]benzazepin-11-ylethanamine 1,096910 1,083517 0,013393
1-(4-chlorophenethyl)-2-methyl-1H-
12. 2,000000 1,777882 0,222118
benzo[d]imidazole
2-(2-methyl-1H-benzo[d]imidazol-1-yl)-1-
13. 1,397940 1,373743 0,024197
phenylethanone
2-(2-methyl-1H-benzo[d]imidazol-1-yl)-1-
14. 1,096910 1,067146 0,029764
p-tolylethanone

SIMPULAN DAN SARAN Dari model persamaan tersebut


Simpulan dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga
Dari hasil penelitian didapat beberapa parameter yang mempunyai hubungan
model persamaan hubungan kuantitatif bermakna dengan senyawa turunan
struktur dan analisis toksisitas senyawa benzimidazole. Parameter tersebut antara
turunan benzimidazole dan dipilih lain parameter hidrofobik (Log P),
persamaan Multiple Linier Regression parameter elektronik (HOMO, LUMO,
(MLR) terbaik yang memberikan dan Dipole), dan parameter sterik (MW
pendekatan deskripsi dan prediksi yang dan MR).
baik adalah sebagai berikut: Saran
Log MIC= -2,751(±0,667)Log P Dari hasil pengkajian persamaan
-0,096(±0,294)EHOMO HKSA senyawa turunan benzimidazole
-1,327(±0,856)ELUMO perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
-0,056 (±0,010)MW dengan mempergunakan metode berbeda
+0,334(±0,070)MR yang lebih spesifik dengan melakukan
-0,824(±0,197)dipole penambahan deskriptor agar didapat data
+4,784(±2,798) dan informasi yang bisa ditambahkan
n=14; r=0,960; r2=0,921; SD=0,153 ; untuk penelitian lanjut kedepannya.
F=13,604
260
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

DAFTAR PUSTAKA Kubinyi H. 2002. QSAR Parameter.


De Benedetti, P.G. 1992. J. Mol. Struct. http://www.kubinyi.de/dd-11.pdf
(Theochem).256, 231. [Diakses tanggal 15 Februari 2012]
Eicher, Theophil and Siegfried Kuzmanovic S, Cvetkovic D, Barna D.
Hauptmann.2003. The Chemistry of 2009. QSAR Analysis of 2-Amino
Heterocycles, Second Edition. or 2-Methyl-1-Substituted
Germany: WILEY-VCH GmbH & Benzimidazoles Against
Co. KGaA, Weinheim. hal 198. Pseudomonas aeruginosa.
Hans, Corwin and Albert Leo.1995. International Journal of Molecular
Exploring QSAR fundamentals and Sciences ; 1670-1682.
applications in Chemistry and LU, Frank C. 1995. Toksikologi Dasar:
Biology. American Chemical Asas, Organ Sasaran, dan Penlaian
Society: Washington, DC: hal 1-12. Risiko, Edisi Kedua. Jakarta: UI-
Hart, Harold et al. 2003. Kimia Organik Press. hal 326-327, 330-331.
Edisi 11. Jakarta: Erlangga. Nogrady, Thomas. 1992. Kimia
Hypercube. 2002. Hyperchem Medisinal: Pendekatan Secara
Computational Chemistry. Florida : Biokimia. Bandung: ITB. hal 58,
Hypercube. Inc. 551.
Ideaconsult. 2008. Toxtree User Manual. Siswandono, dan Soekardjo.B.,2000.
Sofia: Ideaconsult Ltd. Kimia Medisinal. Jilid I, Edisi
Jensen, Frank. 2007. Introduction to Kedua, Surabaya. Airlangga
Computational Chemistry, Second University Press.
Edition. England: John Wiley & Tahir, I., 2005, Analisis Hubungan
Sons Ltd. hal 121-122. Kuantitatif Struktur Elektronik dan
Katrizky, A.R., Karelson, M., Aktivitas Senyawa
danLobanov, V.S. 1996.Quantum- Benzensulfonamida dengan
Chemical Descriptors in Pemisahan Data Cara Acak,
QSAR/QSPR Studies, J. Am. Chem. Makalah Seminar Nasional Kimia
Soc. XVI, 14 April 2005, Yogyakarta.
Kubinyi, H. 1993. QSAR: Hansch Young, David C.2001. Computational
Analysis and Related Approach. Chemistry: A Practical Guide for
VCH Verlaggessellschaft, Applying Techniques to Real-World
Weinheim. Problems. New York: John Wiley & Sons,
Inc. hal 1, 36.

261

Anda mungkin juga menyukai