C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
dalam penelitian ini yaitu Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE),
Deviden per Share (DPS), Price to Earning Ratio (PER) dan variabel dependen
2. Lokasi Penelitian
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan cara mengakses situs
www.idx.co.id dan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2018 sampai
dengan selesai.
karakteristik tertentu yang berada dalam satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Makanan dan Minuman yang
2011-2016.
2011-2016.
Tabel III.1
Populasi dan Sampel Penelitian
1 2 3
1 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, √ X X
Sumber: www.idx.co.id
38
1 2 3
Sumber : www.idx.co.id
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder, yaitu data yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara yaitu laporan keuangan
historis perusahaan. Data sekunder ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
dokumentasi, yaitu dengan cara mempelajari data-data berupa data dan informasi
saham sebagai variabel dependen dan menggunakan earning per share (EPS) ,
return on equity (ROE), deviden per share (DPS), dan price to earning ratio
Variabel dependen adalah tipe variabel yang djelaskan atau dipengaruhi oleh
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Harga saham dihitung dari
yang digunakan dalam penelitian ini adalah earning per Share (EPS) , return
on equity (ROE), deviden per share (DPS), dan price to earning ratio (PER)
merupakan salah satu rasio pasar yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil
dan perbandingan antara pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham
atau para investor dan pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) terhadap harga
dalam menanamkan modalnya di pasar modal yaitu salah satu tujuannya adalah
EPS
bersih sesudah pajak dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin
besar return on equity (ROE), maka semakin baik kinerja perusahaan dalam
rumus:
ROE
41
Menurut Gibson (2003: 116) salah satu alasan investor membeli saham
diterimanya dalam jumlah besar dan mengalami peningkatan setiap periode. DPS
yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan
Apabila DPS yang diterima naik tentu saja hal ini akan membuat investor tertarik
untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli
maka harga saham perusahaan tersebut akan naik di pasar modal (Sutrisno 2003:
DPS
nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. PER sering dikaitkan
dengan kecepatan pengembalian investasi . semakin kecil nilai PER semakin cepat
PER
berikut:
Tabel III.2
Definisi Operasional Variabel
linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi liner sederhana,
yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua
atau lebih variabel bebas Sanusi (2012). Variabel independen atau bebas
Keterangan:
Y : Harga Saham
X1 : Earning Per Share
X2 : Return On Equity
X3 : Dividen Per Share
X4 : Price To Earning Ratio
a : Koefisien
44
b1 – b4 : Koefisien Regresi
e : Term Of Error (variabel yang tidak diteliti)
agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi:
normal atau tidak. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing
variabel tetapi pada nilai residunya. Untuk melihat normalitas residual dilakukan
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal p plot, uji
chi square, skewness dan kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Kriteria
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
melihat (1) nilai tolerance dan lawannya (2) varians factor (VIF). Nilai cut off
tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2009)
Ghozali (2013). Model regresi yang baik adalah yang hemoskesdatisitas atau tidak
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) Ghozali (2013). Salah satu untuk
pengujiannya adalah apabila nilai Durbin-Watson < Ftabel. Maka diantara variabel
berikut ini:
TABEL III.3
Kriteria Pengambilan Keputusan Metode Durbin –Watson
Jika thitung < ttabel dan signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika thitung > ttabel dan signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
dividen per share dan price to earning ratio terhadap harga saham. Dalam hal
a. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka regresi dapat digunakan untuk uji hipotesis.
b. Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka regresi tidak dapat digunakan untuk uji
hipotesis.
≤ 1). Hal ini berarti bila R² = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara
dependen dan bila R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin
DAFTAR PUSTAKA
49
Husnan, Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. AMP
YPKN. Yogyakarta.
Ikantan Akuntansi Indonesia 2007 “Standar Akuntansi Keuangan” Jakarta:
Salemba Empat.
Imam. (2014). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity,
Total Asset Turn Over Dan Earning Per Share Terhadap Cash Dividend Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
Fakultas Ekonomi. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Irwadi Maulan (2014). Pengaruh Dividend per Share dan Earning per Share
Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu. Volume 1, Nomor 1, November 2014,
h. 39-51.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Salemba Empat, Jakarta
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Mukhtarudin dan Romalo, D.K. (2007). Pengaruh ROA, ROE, ROI, DER, dan
Book Value per Share Pada Harga Saham Industri Properti Di BEJ. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Akuntansi. Nomor 1. Volume 1.
Priyatno, Dwi. (2013). Mandiri Belajar SPSS Untuk Pemula. Cetakan Pertama.
Jakarta: Mediakom
Poernamawatie, Fahmi. 2008. Pengaruh price book value ratio (PBV) dan price
to earning ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di bursa efek indonesia. Jurnal Manajemen Gajayana, Vol. 5,
No. 2 November 2008. Hlm. 105-118.
Rusdin. (2006). Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik.
Bandung: Alfabeta.
Samsul, M. 2006 Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta
Sanusi, Anwar. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Jakarta:
Salemba Empat.
Sihombing, Gregorius (2008).“Kaya dan Pintar Jadi Trader & Investasi Saham”.
Yogyakarta: Penerbit Indonesia Cerdas.
Simatupang (2010). Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Dana Reksa.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Subramanyam, Wild, John J. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Buku 1 Edisi ke-
10 Salemba Empat: Jakarta.
51