ANALIS A
• M ahasiswa
asrama, secara rutin datang dan dapat menggunakan fasilitas yang ada di
dalam asrama. Pelaku kegiatan ini adalah mahasiswa baru dari luar Jakarta
yang akan mendiami asrama selama satu tahun pertama masa perkuliahan.
• Kepala Asrama
• Recepsionist
• Petugas Administrasi
40
• Petugas Keamanan
• Petugas Kebersihan
• Pengunjung
Kelompok pelaku kegiatan yang datang tidak secara rutin dan tinggal di
• Pelaku lain
Kelompok pelaku ini adalah orang – orang yang yang datang untuk
• M ahasiswa
o Beristirahat
o Belajar
o M andi
o Kuliah
41
• Kepala asrama
o Beristirahat
o M akan/minum
o M andi
• Pengelola Asrama
Recepsionist
o M enerima tamu
o M akan
o Servis
Petugas administrasi
o M akan / minum
o Servis
Petugas kebersihan
o M enyapu / mengepel
o M akan / minum
o Servis
• Pengunjung
o Bertamu
• Pelaku lain
42
IV.1.3 Urutan Kegiatan Penghuni
Datang
Bangunan Parkir
Lobby
Fasilitas Unit
Hunian
• Kepala Asrama
Datang
Lobby
Kamar
tidur
43
• Pengelola Asrama
Datang
Bangunan Parkir
Lobby
Tempat Fasilitas
bekerja
Istirahat
M akan / M inum
Pulang
• Pengunjung
Datang
Bangunan Parkir
Unit
Pulang
44
• Pelaku lain ( servis )
Datang
Parkir servis
Pulang
baru dimana yang lebih diutamakan adalah mahasiswa yang berasal dari luar
kota Jakarta. Asrama ini akan digunakan oleh mahasiswa Universitas Bina
45
JURUSAN 2004 2005 2006 2007
Akuntansi 69 81 80 121
Arsitektur 14 15 23 17
Desain Komunikasi Visual 48 68 58 89
Komputerisasi Akuntansi 136 403 313 205
Komunikasi Pemasaran 142
Manajemen 83 184 173 209
Manajemen dan Teknik Industri 6 1 1 2
Psikologi 28
Sastra China 34 37 42 46
Sastra Inggris 61 58 32 40
Sastra Jepang 14 20 24 36
Sistem Informasi 80 207 518 519
Sistem Informasi dan Akuntansi 15 19 27 28
Sistem Informasi dan Manajemen 17 28 38 55
Sistem Informasi dan Teknik Industri 18 11 11 10
Sistem Informasi Ekstensi Astra 36 27
Sistem Komputer 26 30 29 45
Teknik Industri 27 39 27 27
Teknik Industri Ekstensi Astra 5 21 12
Teknik Informatika 293 615 662 730
Teknik Informatika dan Matematika 14 18 18 32
Teknik Informatika dan Statistika 6 9 12 7
Teknik Sipil 8 6 8 13
JUMLAH 969 1854 2153 2440
46
orang mahasiswa, 23 % mahasiswa kost di daerah sekitar kampus. Oleh
47
A. Kamar Tidur Asrama
Keterangan :
B : Bed
D : Desk
SC : Soft Chair
W : Wardrobe
BC : Bookcases
4 orang/kamar : 56 x 30 m2 = 1680 m2
48
B. Lobby
D. Kios / Toko
49
E. Fasilitas Umum
F. Area S ervis
G. Parkir
boleh membawa kendaraan, dan rata-rata mahasiswa dari kota tidak membawa
50
Diasumsikan tamu asrama yang datang adalah 50 orang dan 70 % membawa
18 m2 x 2 mobil box = 36 m2
51
IV.2 ANALIS A TAPAK D AN LINGKUNGAN
Lokasi tapak yang akan dibangun asrama mahasiswa ini berada di daerah
Kemanggisan, yaitu berada di Jl.Kebon Jeruk Raya, dengan ciri – ciri sebagai
berikut :
selalu ramai dan padat. Terutama pada siang dan sore hari, dimana
angkutan umum ( M 11, metromini 91, bajaj juga ojek ) menambah tingkat
52
Daerah kemanggisan ini merupakan daerah yang tingkat kepadatan
3. Tingkat kebisingan
kebisinganini berada di pertigaan Jl. Kebon Jeruk Raya dan Jl. Rawa
berlalu lalang maupun sirkulasi manusia yang lewat menjadi sumber dari
kebisingan tersebut
4. Aksesibilitas mudah
Tapak yang berada pada daerah kemanggisan ini terletak pada 2 buah jalan
utama yang dekat dengan akses langsung menuju jakarta selatan. Letak
53
tapak yang strategis ini pun mempermudah dalam pencapaian baik dengan
5. Fasilitas
tinggal sementara.
Kesimpulan :
Letak lokasi asrama ini berada pada daerah yang padat, serta sulit untuk
hal positif yang terdapat pada lahan, letak tapak yang strategis, mudah
kendaraan umum. Letak tapak yang tidak terlalu jauh dari kampus
dengan berjalan kaki. M empunyai point of view yang baik, karena terletak
54
di pertigaan jalan besar yang merupakan jalan utama. Serta banyaknya
lantai karena daerah tersebut digunakan untuk hunian. Namun ada pula
55
A. Batasan Tapak :
Utara : Pertokoan
Selatan : Kos-kosan
B. Peraturan
Peruntukkan : hunian
= 18.700 m2
GSB : 10 m
56
IV.2.3 Analisa Tapak
57
Orientasi massa mengarah Utara – Selatan, akan berakibat sisi
Kesimpulan :
massa pun harus diperhatikan, agar tidak hanya menghadap pada satu
servis maupun area publik. Dimana daerah yang langsung terkena panas
58
matahari dapat pula diatasi dengan menggunakan overstek .Sedangkan
privat.
b. Kebisingan
SUM BER
KEMACETAN
BISING
merah, merupakan sumber kemacetan, dan jalan Kebon Jeruk Raya dan
Jalan Rawa belong adalah jalan besar yang setiap harinya selalu penuh
cukup meredam kebisingan yang ditimbulkan dari luar. Selain itu yang
59
dapat dilakukan adalah dengan meletakkan bangunan utama cukup jauh
Pencapaian ke dalam tapak terbagi atas jalur utama ( main entrance ) dan
alternatif entrance :
60
Hal ini dilakukan untuk
O
menghindari kepadatan kendaraan
U pada satu jalur.
T
Jalur servis di letakan berbeda
I
N
dengan jalur utama agar tidak
SERVI mengganggu kenyamanan
penghuni.
Parkir untuk pengunjung dapat
diletakan pada bagian depan. Dekat
dengan pintu keluar dan masuk
tapak, sedangkan parkir untuk
servis diletakan dekat dengan jalur
servis.
Alternatif 3 Pintu masuk dan pintu keluar
diletakan pada jalur dan jalan yang
I
berbeda . Pintu masuk berada pada
N Jalan Raya Kebon Jeruk dan Pintu
Keluar pada Jalan Rawa Belong.
Hal ini dilakukan untuk
S menghindari penumpukan
E
R OUT kendaraan pada jalan utama
V Jalur servis di letakan berbeda
dengan jalur utama agar tidak
mengganggu kenyamanan
penghuni.
Parkir untuk pengunjung dapat
diletakan pada bagian depan. Dekat
dengan pintu keluar dan masuk
tapak, sedangkan parkir untuk
servis diletakan dekat dengan jalur
servis
Tabel 12: Alternatif entrance
Kesimpulan :
dan entrance yang dipilih adalah alternatif ke 1. Pintu masuk dan pintu
keluar diletakan menjadi satu jalur pada Jalan Kebon Jeruk Raya yang
merupakan jalan utama pada tapak. Pemilihan satu jalur ini dimaksudkan
61
jalur untuk keluar dan masuk. Pintu masuk ini juga terletak pada bagian
kemacetan.
dengan pintu keluar dan masuk tapak, sedangkan parkir untuk servis
diletakan dekat dengan jalur servis.Pintu servis diletakkan terpisar dari jalur
sirkulasi menjadi lebih teratur. Pintu servis diletakkan pada jalan Rawa
yaitu:
Publik
Area dalam tapak yang bisa diakses oleh siapa saja yang menggunakan
diletakkan pada bagian depan, sehingga area privat lebih terjaga. Dalam
Semi Publik
Area yang dapat diakses pula oleh siapa saja yang menggunakan area
izin tertentu. Biasanya area ini diletakan antara ruang publik dan privat.
62
Yang termasuk dalam ruang ini adalah Ruang pengelola, fasilitas
Privat
Area dalam tapak yang dapat diakses oleh orang tertentu saja, diletakkan
Servis
Zoning Horizontal
PRIVAT
SERVIS
PUBLIK
PARKIR
SEM I PUBLIK
Gambar 29 : zoning horizontal
63
Asrama mahasiswa yang berfungsi sebagai hunian ini, membutuhkan
untuk belajar. Oleh karena itu daerah privat yang merupakan unit hunian bagi
mahasiswa itu sendiri terletak pada bagian belakang agak jauh dari jalan,
dimana letaknya berbatasan dengan hunian warga pula, jadi suasana pun tenang.
Daerah dekat jalan yang biasanya bising, diletakan area publik dan
semi publik. Biasanya daerah publik ini tidak membutuhkan ketenangan seperti
daerah privat. Sedangkan area servis diletakan pula pada bagian kanan, yang
dengan jalan, hal ini dilakukan agar memudahkan dalam sirkulasi. Daerah ini
Zoning Vertikal
PRIVAT
SEM I PUBLIK
PUBLIK
SERVIS
Untuk area publik merupakan area yang dapat dijangkau oleh siapa saja,
terletak pada lantai bawah asrama. Area publik ini diletakan pada lantai
64
dasar agar mudah dalam pencapaiannya, setiap orang dapat dengan mudah
Area privat dan semi publik yang hanya dapat dijangkau oleh
penghuni atau orang lain dengan izin tertentu, terletak pada lantai atas. Hal
ini dilakukan agar privasi dapat lebih terjaga, karena tidak semua orang
dapat dengan langsung naik ke lantai atas, hingga tidak dapat diakses oleh
Area servis terletak pada setiaplantai, hal ini pun dimaksudkan agar
mudah dalam pencapaian atau aksesnya bagi petugas servis menuju daerah
Sirkulasi Horizontal
jenis, yaitu linear dan radial. Jenis-jenis pola sirkulasi manusia beserta
b. Linier bertekuk
• M udah disesuaikan
dengan tapak yang
65
berkontur
d. Linier bercabang
e. Linier berbelok
f. Linier melingkar
Sirkulasi dalam tapak dibedakan menjadi dua, yaitu sirkulasi manusia dan
66
mengakses jalan dengan mudah dari satu massa menuju masa lainnya.Untuk
terarah, masuk dan keluar melalui pintu yang telah disediakan. Baik untuk
Sirkulasi Vertikal
Kelebihan Kekurangan
Eskalator Tidak perlu menunggu Pemakaian ruang besar
lama M embutuhkan listrik
Kapasitas besar
Tidak melelahkan
Pas untuk ketinggian 6-8
lantai
Elevator Tidak melelahkan Perlu menunggu
Pemakaian ruang kecil Kapasitas terbatas
Lebih cepat M emerlukan listrik
Dapat melayani lebih
dari 8 lantai (highrise)
Tangga Tidak perlu menunggu M elelahkan
Kapasitas besar M embutuhkan ruang
Tidak membutuhkan luas
listrik
Pas untuk bangunan 4
lantai
Tabel 14: jenis sirkulasi vertikal
67
IV.2.7 Analisa Tata Ruang Luar
lingkungan. Penghijauan pada tata ruang luar ini dapat berupa taman,
Ruang luar yang dibutuhkan disini adalah ruang hijau, sirkulasi serta parkir.
Perbandingan ruang hijau dan perkerasan adalah 30 % untuk ruang hijau dan
68
Gambar 31 : kebutuhan ruang luar
bangunan
lahan hijau
perkerasan
Dalam buku Architecture Form, Space and Order oleh Francis D.K. Ching,
disebutkan bahwa bentuk dasar bangunan secara umum ada tiga. M asing-
69
• M udah digabungkan menjadi - Fleksibelitas ruang
bentuk geometris lainnya. kurang.
• Orientasi ruang pada tiap - Layout ruang sulit.
sudut.
• Pengembangan ruang pada
ketiga sisinya
• Bentuk statis.
Segiempat • M udah dikembangkan ke - Orientasi ruang
segala arah. cenderung statis.
• Orientasi ruang pada keempat
sisi pembatasnya.
• Layout ruang baik dan mudah.
• Ruang memiliki efisiensi yang
tinggi karena mudah
digambungkan dengan bentuk
lain
• Bentuk halus. - Sulit dikembangkan.
Lingkaran • Orientasi ruang memusat dan - Fleksibelitas ruang
statis. rendah.
• relatif indah dilihat dari luar. - Sulit digabungkan
dengan bentuk lain.
- Layout ruang sulit.
Tabel 15: Bentuk dasar bangunan
Dengan berbagai pertimbangan dari bentuk dasar di atas, maka bentuk dasar
adalah bentuk segi empat yang akan dikembangkan secara lebih lanjut. Bentuk
menyesuaikan dengan bentuk tapak yang juga berbentuk segi empat. Bentuk
segi empat merupakan bentuk yang mudah untuk dikembangkan serta mudah
bangunan, membutuhkan efisiensi ruang, dengan bentuk segi empat ini dapt
70
IV.3.2 Analisa Sirkulasi Dalam Bangunan
M ain Entrance
Parkir
Side
Entrance
pengelola
Fasilitas
Servis
Lobby penunjang
Unit
Hunian
Ruang
Makan
Lobby
Dapur
R.cuci Kamar
setrika mandi
Unit
Hunian Pantry
Toilet
Komunal
Taman
Gambar 33 : bubble diagram hubungan ruang mikro hunian
71
Bubble Diagram Hubungan Ruang Mikro Penunjang
Kios Kios
Kios Lobby
Kios Kios
Kepala
asrama Toilet
Lobby Tata
Usaha
wakil
Receptionist
Genset
Ruang Sampah
pompa
Panel
72
IV.3.3 Analisa Pola Massa Bangunan
Sebuah pola massa bangunan yang hanya terdiri dari satu gubahan masa
Sebuah pola massa bangunan yang terdiri dari beberapa massa dalam satu
yang berbeda pada bangunan, akan ada 3 massa bangunan dalam Asrama ini.
M assa-massa tersebut adalah M assa hunian putra, massa hunian putri, dan
73
IV.3.4 Analisa Gaya Bangunan
tidak jarang pula panas menjadi hambatan bagi manusia dalam beraktivitas,
suhu udara yang terlalu panas dapat dikatakan tidak lagi nyaman untuk tubuh
penyejuk udara merupakan solusi paling mudah dan paling cepat. Namun
selain cara itu terdapat cara yang lebih alami dan ramah terhadap lingkungan,
melalui desain bangunan tropis yang menggunakan atap miring (pitch roof).
Bentuk atap ini selain sesuai dengan iklim di Indonesia yang memiliki curah
hujan tinggi, selain itu pula bentuk atap seperti ini secara otomatis
memberikan ruang di atas plafon. Panas akan tertahan di bawah atap terlebih
lebar. Selain untuk melindungi bangunan dari air hujan, teritisan juga
mengurangi suhu panas dalam ruang. Dengan penerapkan desain tropis tujuan
74
ornamen pada bagian fasade bangunan maupun pemilihan warna-warna yang
cerah seta tidak monoton guna membuat bangunan dapat terlihan lebih
menarik. Desain modern dapat dipadukan dengan desain tropis pada pada
maupun estetika .
Sub Structure yang dimaksud adalah bagian pondasi. Bagian ini menjadi
bagian penyalur beban yang dihantarkan dari atas ke bawah melalui kolom.
75
dicor di tempat tidak menyebabkan
dengan bising
menggunakan Tiang cukup panjang
bahan beton dan tidak memerlukan
tulangan besi sambungan
Ukuran diameter
biasanya lebih besar
dari ukuran
pracetak,sehingga
daya dukung tiap
tiang lebih besar
Tabel 16: Jenis Pondasi
Kesimpulan :
Ditinjau dari berbagai pertimbangan pada tabel di atas, pondasi yang akan
Nusantara ini adalah pondasi Hydrolic jack. Pondasi ini memiliki bentuk yang
sama dengan pondasi tiang pancang, namun cara pemasangan pondasi ini saja
pada hydrolic jack ini pemasangannya disuntik sehingga tidak berisik dan
akan ditimbulkan bagi lingkungan sekitar pun kecil. Penggunaan ini pun tidak
76
Analisa Upper Structu re
Upper structure yang dimaksud disini adalah struktur atas. Yang termasuk
dalam bagian struktur atas adalah, kolom, balok, dan plat lantai yang berfungsi
struktur rangka adalah sistem struktur yang berupa grid-grid yang terdiri dari
77
bahan beton bertulang. Bahan tersebut dipilih karena Beton bertulang tahan
Biaya bangunan yang digunakan untuk struktur ini pun lebih murah,
bahan beton bertulang tidak mahal dan tidak memerlukan energi yang besar
Pada bagian tampak bangunan asrama ini, untuk bagian dinding luarnya
dilapisi dengan batu-batu alam, dimana batu alam ini berpengaruh pula dalam
usaha penghematan energi. Batu alam dapat menyerap panas, sehingga panas
yang terkena dinding tidak langsung terserap ke dalam ruangan. Suhu dalam
ruangan pun akan berkurang pula. Pada Bagian tampak pun akan terlihat
kolom yang menonjol, karena merupakan bagian dari struktur yang digunakan.
78
IV.3.7 Analisa Bahan Bangunan
• Lantai
• Dinding
• Penutup Dinding
79
Soft Board Relatif murah Perawatan yang sulit
Relatif mudah Tidak tahan cuaca
Cepat dalam
pengaplikasian
Tabel 20: Jenis bahan penutup dinding
• Plafond
• Rangka Atap
80
• Penutup atap
81
Kesimpulan :
pemilihan material haruslah yang aman, tidak berbahaya serta tidak merusak
lingkungan. Untuk itu pemilihan material yang akan digunakan dalam Asrama
menggunakan cat atau bisa ditambah dingan material lain untuk bagian
eksterior seperti batu alam atau bata ekspos. Plafond menggunakan gypsum,
rangka atap menggunakan baja ringan dan penutup atap menggunakan genteng
keramik.
diolah secara tepat, maka akan tahan terhadap cuaca,tetapi tetap berpori
Semen pun merupakan salah satu material yang memiliki sifat sustainable.
Salah satu bahan dasar semen diperoleh dari batu kapur, yang sangat
berlimpah dan kerap diabaikan. Semen juga mempunyai usia pakai yang
M emiliki kemampuan menyerap panas tinggi pada bahan yang padat. Bahan
82
IV.3.8 Analisa Sistem Pencahayaan
hanya pada ruangan tertentu yang memerlukan intensitas cahaya yang stabil
Pencahayaan alami
bukaan yang cukup agar cahaya matahari dapat masuk melalui jendela, pintu
dan lubang cahaya di dinding yang tinggi. Dari segi kesehatan pun matahari
Cara lain yang dapat digunakan adalah pada tengah bangunan dapat
matahari, khususnya untuk ruang yang posisinya tidak bisa diakses langsung
• Skylight
83
• Clerestory
matahari.
• Sawtooth Clerestory
dalam bangunan.
sehingga panas tidak masuk ke ruangan hanya sinar yang menyebar yang
84
menembus ke dalam bangunan yang berfungsi sebagai penerangan alami pada
siang hari.
85
Untuk pencahayaan alami pada bangunan, sebaiknya menggunakan
sistem single loaded pada bangunan. Karena dengan sistem single loaded ini,
tertutup.
alami adalah dengan menyiasati bentuk bangunan. Salah satu contoh yang
dapat digunakan adalah dengan bentuk bangunan yang melebar pada bagian
86
Pencahayaan Buatan
cara:
menggantikan lampu pijar berdaya 40 watt atau lebih besar menjadi hanya
Saklar ini dapat menyalakan lampu secara otomatis pada petang atau malam
hari. Pada saklar ini digunakan sensor komponen LDR yang sangat peka
akan mati secara otomatis dan sebaliknya bila mulai senja dan ruangan mulai
gelap lampu akan menyala. Saklar ini tetap dapat digunakan secara manual.
Sistem penghawaan pun ada dua macam yaitu penghawaan alami dan
beberapa hal yang perlu diperhatikan, adanya pepohonan di sekitar tapak, dapat
Selain dengan penanaman pohon, letak jendela pada bangunan pun harus
dapat dihuni dengan nyaman, perlu ada aliran udara yang bekerja dalam ruang.
Aliran udara ini membuat ruangan terhindar dari kelembapan yang berlebihan.
87
Hal ini dapat dicapai dengan membuat bukaan pada 2 sisi ruang, bisa diletakan
secara berdekatan, namum lebih baik lagi apabila saling berhadapan, hal ini
Berikut adalah beberapa contoh model jendela yang dapat menciptakab cross
ventilation:
Bentuk atap pada bangunan pun dapat mempengaruhi suhu yang ada
dalam bangunan. Bentuk atap yang digunakan pada asrama ini adalah model
atap pelana, dimana di bagian bawah atap terdapat ruang sehingga udara dapat
mengalir di sana. Hal ini pun turut mempengaruhi suhu di dalam bangunan,
bangunan.
88
IV.3.10 Analisa Utilitas Bangunan
1. Sistem Plumbing
Penyediaan air bersih dan air minum diasumsikan dari PAM yang
disalurkan ke STP.
Air kotor cair yang berasal dari dapur bekas mencuci piring maupun
floor drain kamar mandi, dapat diolah kembali, dan airnya dapat
gardu / ruang trafo untuk kemudian disalurkan ke ruang panel induk, dan
89
saat aliran listrik utama dari PLN terputus, maka listrik yang digunakan
adalah, pada setiap kamar dalam asrama ini menggunakan sistem card key,
dimana card ini berfungsi sebagai kunci, dan digunakan untuk mematikan
dan menyalakan seluruh listrik yang ada dalam ruangan. Jika ada orang di
dalam ruangan maka listrik akan menyala, sedangkan apabila tidak ada
orang dalam kamar maka card tersebut akan dicabut dan secara otomatis
tersebut.
90
Dari ketiga cara tersebut, daur ulang merupakan cara yang paling
bijak untuk menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik. M aka pada
tempat sampah yang berbeda untuk jenis sampah organic dan sampah
tetap terjaga.
Konsep konstruksi tahan api terkait pada kemampuan dinding luar, lantai
dan atap untuk dapat menahan api di dalam bangunan atau kompartemen.
balok harus dapat tetap bertahan dan dapat menyelamatkan isi bangunan,
minimal 2 jam.
- Sistem deteksi
flame detector, dan smoke detector. Ketika ketiga alat ini mendeteksi ada
asap, panas, ataupun lidah api, alat-alat tersebut akan mengaktifkan early
91
Gambar 46: jenis-jenis detektor
- Sistem Hidran
Hidran adalah sumber air yang digunakan pada saat-saat terjadi kebakaran.
Hidran akan mengalirkan air yang berasal dari menara air / water torrent
atau dari sistem hidran kota. Ada 2 jenis hidran, yaitu didran dalam dan
hidran luar. Hidran dalam berbentuk kotak merah sengan selang dan
hidran dalam adalah air yang berasal dari menara air / water torrent.
Gambar47: hydran
92
5. Sistem penangkal petir
elektroda logam yang dipasang tegak dan elektroda logam yang dipasang
sebagai penangkal petir. Penangkal petir biasanya terdiri dari tiang pendek
penangkap petir batang pendek yang biasa dipasang pada bangunan atap
Faraday.
93