Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN


DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD PASAMAN BARAT
TAHUN 2018

Oleh:

ILFA MARDHIA

NIM. 151000551

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes mellitus merupakan penyakit silent killer, penyakit kronis yang
terjadi akibat tubuh mengalami gangguan dalam mengontrol kadar gula darah.
Diabetes mellitus tipe 2 adalah yang paling umum, terhitung sekitar 90% dari
semua kasus diabetes. Diabetes mellitus tipe 2 paling sering terlihat pada dewasa
tua. Kejadian ini tentunya bisa dicegah dengan menghindari segala sesuatu yang
menjadi faktor resikonya. Akan tetapi, saat ini sudah terlihat pada anak-anak,
remaja, dan dewasa muda karena meningkatnya obesitas, aktivitas fisik dan pola
makan yang tidak baik.

Secara global, berdasarkan International Diabetic Federation bahwa


penyakit diabetes mellitus ini adalah salah satu dari 10 penyebab kematian global
dengan kontributor utama tantangannya 30-80% diabetes tidak terdiagnosis. Selain
itu diperkirakan sekitar 727 USD biaya yang dikeluarkan untuk perawatan penyakit
ini setiap tahunnya. Indonesia berada pada peringkat keenam dari 10 negara
peringkat teratas dengan diabetes pada tahun 2017 dengan jumlah penderita diabetes
sebanyak 10,3 juta dan sekitar 53,7% diabetes yang tidak terdiagnosis. Indonesia
juga diperkirakan diabetes mellitus ini akan meningkat menjadi 16,7 juta pada tahun
2045 (IDF,2017).

Berdasarkan data World Health Organization, diabetes mellitus merupakan


salah satu dari 10 penyakit penyebab kematian di Indonesia, penyebab ke-3 setelah
stroke dan penyakit jantung, yaitu sebanyak 6,5% yang mengalami peningkatan dari
tahun 2000 hingga 2012 (WHO,2012).
Berdasarkan Riskesdas, proporsi diabetes mellitus pada penduduk usia ≥15
tahun di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2013,
yaitu dari 1,1 menjadi 2,1 (Riskesdas 2013). Provinsi Sumatera barat diperkirakan
proporsi penduduk yang telah didiagnosis diabetes mellitus sebanyak 1,3% serta
proporsi penduduk yang belum didiagnosis sebanyak 0,5%.

Diabetes mellitus di RSUD Pasaman Barat memiliki kecenderungan jumlah


penderita Diabetes Melitus yang dirawat selalu meningkat, yaitu laporan RSUD
Pasaman Barat pada tahun 2014 Penyakit Diabetes melitus berada pada urutan
ketiga dari 10 penyakit terbanyak, sedangkan pada laporan pada tahun 2015
penyakit Diabetes Melitus berada pada urutan ke dua, dimana penyakit Diabetes
Melitus didapatkan 12 %, data tersebut terjadi peningkatan dari tahun sebelumnuya,
sebagian besar pasien Diabetes Melitus terjadi komplikasi, 20 % diantara pasien
Diabetes Melitus tersebut mengalami ulkus di kaki, 30 % mengalami penurunan
pada penglihatan (RSUD PASBAR, 2015). Hal ini tentunya merupakan suatu
dampak yang sangat buruk, yaitu menyebabkan produktivitas dan ekonomi akan
menurun, resiko kecacatan, dan lain-lain.

Menurut Wijayakusuma (2004) bahwa diabetes mellitus dapat terjadi


disebabkan oleh pola konsumsi, obesitas, genetik, konsumsi bahan kimia dan obat-
obatan. Berdasarkan survei yang dilakukan pada masyarakat di Pasaman Barat
bahwa pola konsumsi makan masyarakatnya terlihat tergolong berisiko terhadap
kejadian diabetes mellitus, seperti tingginya konsumsi glukosa, garam, dan juga
kolesterol. Melihat data kasus ini, maka penulis ingin mengetahui hubungan
sosiodemografi dan pola konsumsi dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana hubungan sosiodemografis dan pola konsumsi dengan kejadian diabetes
mellitus di RSUD Pasaman Barat tahun 2018

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan sosiodemografis dan pola konsumsi dengan
kejadian diabetes mellitus di RSUD Pasaman Barat

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui karakteristik pasien penyakit diabetes melitus tipe 2
berupa jenis kelamin, agama, pendidikan dan pekerjaan pada
pasien DM tipe 2 di RSUD Pasaman Barat Tahun 2018.
b. Mengetahui gambaran pola konsumsi makan penderita diabetes
mellitus tipe 2 di RSUD Pasaman Barat tahun 2018.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
atau referensi untuk penelitian berikutnya.
b. Bagi tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau
pasiennya terkait hubungan sosiodemografi dan pola konsumsi makan dengan
kejadian diabetes mellitus tipe 2.
c. Bagi pemerintah dan lintas sektoral terkait agar dapat melakukan intervensi
untuk menurunkan kejadian diabetes mellitus tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai