A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan bahwa dirinya sudah tidak berarti lagi
O : klien tampak sering melamun, tidak bersemangat, lebih suka menyendiri, tampak
sedih, tidak menatap lawan bicara, bicara lambat, dan nada suara lemah
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Konsep Diri – Harga Diri Rendah
3. Tujuan Keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Mengidentifikasi dan membantu klien meningkatkan kesadaran tentang hubungan
positif antara harga diri dan pemecahan masalah yang efektif.
4. Tindakan Keperawatan:
Bina hubungan saling percaya dengan klien
SP 1:
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
2) Bantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
3) Bantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
4) Latih kemampuan yang sudah dipilih
5) Anjurkan pasien untuk menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang
telah dilatih dalam rencana harian
FASE KERJA :
”Bapak, apa saja kemampuan yang bapak miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya
ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa bapak lakukan? Bagaimana dengan
merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci piring..............dst.”. “ Wah, bagus sekali ada
lima kemampuan dan kegiatan yang bapak miliki “.
”Bapak dari lima kegiatan/ kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di
rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5 (misalnya
ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa
dikerjakan di rumah sakit ini.
”Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit
ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur bapak”. Mari kita lihat tempat tidur
bapak. Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
”Bapak sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau bapak lakukan
tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan.
FASE TERMINASI :
1. Evaluasi Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien subyektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-
bincang?”
Evaluasi perawat (obyektif setelah reinforcement) : “Tolong bapaknceritakan
ulang apa yang sudah kita bicarakan tadi?“
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan) : “Bapak tadi praktekkan dengan baik sekali. Sekarang, mari kita
masukkan pada jadual harian. Bapak Mau berapa kali sehari merapihkan tempat
tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis istirahat, jam 16.00”
3. Kontrak yang akan datang :
a. Topik : “Kita akan berbincang-bincang lagi tentang kegiatan apalagi yang bisa
bapak lakukan. Ya bagus, kalau begitu besok kita akan berlatih mencuci
piring”.
b. Waktu : “Bagaimana kalau besok jam 8 pagi setelah makan pagi?”
c. Tempat : “Bagaimana kalau di dapur?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
(PERTEMUAN KEDUA)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
S : Klien masih mengatakan bahwa dirinya tidak berarti
O : klien tampak sering melamun, tidak bersemangat, lebih suka menyendiri, tampak
sedih, tidak menatap lawan bicara, bicara lambat, dan nada suara lemah
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Konsep Diri – Harga Diri Rendah
3. Tujuan Keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
4. Tindakan Keperawatan:
Bina hubungan saling percaya dengan klien
SP 1:
1) Latih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan
pasien.
2) Anjurkan pasien untuk menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang
telah dilatih dalam rencana harian